Surat Al-Mu’minun Ayat 36
۞ هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ لِمَا تُوعَدُونَ
Arab-Latin: Haihāta haihāta limā tụ'adụn
Artinya: Jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu,
« Al-Mu'minun 35 ✵ Al-Mu'minun 37 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Mengenai Surat Al-Mu’minun Ayat 36
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah menarik dari ayat ini. Ditemukan beragam penafsiran dari para mufassirin terkait makna surat Al-Mu’minun ayat 36, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Alangkah mustahil apa yang diancamkan kepada kalian itu, wahai kaumku, bahwa kalian setelah mati akan dibangkitkan dari kubur-kubur kalian.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
36. Sungguh apa yang diancamkan kepada kalian berupa dikeluarkannya kalian dari kubur dalam keadaan hidup setelah mati, kemudian kalian menjadi tanah, dan tulang belulang kalian hancur; sangat jauh dari kebenaran.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
36. هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ لِمَا تُوعَدُونَ (jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu)
Yakni kebangkitan yang dijanjikan kepada kalian adalah sesuatu yang mustahil.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
36. Jauh, jauh sekali dari kebenaran yaitu jauh sekali antara kematian dan kebangkitan. Hari kebangkitan dan perhitungan amal yang diancamkan kepada kalian itu sangat jauh sekali. Maknanya adalah pendustaan terhadapa hari kebangkitan dan menzalimi diri sendiri jaraknya ratusan tahun. Huruf lamma di situ berfungsi sebagai penjelas, kembali kepada hari kebangkitan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Jauh, jauh sekali apa yang diancamkan kepada kalian} jauh, jauh sekali apa yang dijanjikan untuk kalian
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
35-36 ketika mereka mengingkari dan menampik risalah beliau, mereka(juga) mengingkari keterangan yang beliau sampaikan, yaitu tentang kebangkitan setelah kematian dan pembalasan amalan-amalan. Mereka berkata,”apakah dia menjanjikan kepada kamu sekalian, bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang bahwa kamu sungguh akan dikeluarkan (dari kuburmu). Jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu,” maksudnya begitu jauh, begitu jauh apa yang dia janjikan kepada kalian, berupa kebangkitan sesudah kalian terkoyak-koyak dalam keadaan menjadi tanah dan tulang-belulang.
Mereka memandang dengan perspektif yang kerdil dan melihatnya dari sudut kemampuan mereka sebagai perkara yang tidak `mungkin terjadi. Mereka membandingkan kekuasaan al-khalq Allah dengan kemampuan-kemampuan mereka. MahaTinggi Allah (dari ucapan mereka). Akhirnya, mereka mengingkari kekuasaan Allah untuk menghidupkan orang-orang yang sudah mati dan benar-benar menyatakanNya lemah. Mereka lupa terhadap proses penciptaan mereka pertama kali, dan Dzat yang menciptakan mereka dari barang yang tak berwujud, maka untuk mengembalikan wujud mereka setelah hancur akan lebih ringan bagiNya. Dua kejadian itu mudah bagiNya.
Kenapa mereka tidak mengingkari saja awal mula penciptaan mereka dan menyikapi realita-realita yang konkret sembari mengatakan,”sesungguhnya kami senantiasa ada,” agar pengingkaran mereka terhadap kebangkitan tidak dipertanyakan lagi, sehingga kemudian argumentasinya dialihkan ke masalah penetapan wujud Dzat yang Menciptakan lagi MahaAgung? Disini masih ada dalil lain (untuk membukam mereka), yaitu, Dzat yang menghidupkan bumi setelah kematiannya, Dia adalah Dzat yang benar-benar berkuasa untuk menghidupkan orang-orang yang telah mati dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Masih ada bukti lain, yakni jawaban yang disampaikan oleh Allah kepada orang-orang yang mengingkari kebangkitanNya. Dalam firman-Nya :
"(Mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir: "Ini adalah suatu yang amat ajaib".Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)?, itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kami pun ada kitab yang memelihara (mencatat)." (QS. Qof : 2-4)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 31-41
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menjadikan umat lain setelah kaum nabi Nuh. Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan mereka adalah kaum 'Ad, karena sesungguhnya merekalah yang berkuasa setelah kaum nabi Nuh. Dikatakan juga bahwa mereka adalah kaum Tsamud, berdasarkan firmanNya: (Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak) Dan bahwa Allah SWT mengutus seorang rasul di antara mereka yang menyeru mereka untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Lalu mereka mendustakannya, menentangnya, dan menolak mengikutinya hanya karena dia adalah seorang manusia seperti mereka. Mereka enggan mengikuti rasul yang merupakan seorang manusia, mereka mendustakan pertemuan dengan Allah pada hari kiamat, dan mereka mengingkari hari kebangkitan di mana manusia dibangkitkan kembali. Mereka berkata: (Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)? (35) Jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu (36)) yaitu hal itu sangat mustahil sekali (Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah) yaitu dalam apa yang disampaikan kepada kalian berupa risalah, peringatan, dan berita tentang hari kiamat ("dan kami sekali-kali tidak akan beriman kepadanya” (38) Rasul itu berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku” (39))
yaitu rasul itu memohon pertolongan dan bantuan kepada Allah dalam menghadapi mereka, dan Allah mengabulkan doanya (Allah berfirman, "Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal” (40)) yaitu mereka menentangmu dan mengingkari apa yang kamu sampaikan kepada mereka (Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak) yaitu mereka memang berhak mendapatkan hal itu dari Allah karena kekafiran dan kesewenang-wenangan mereka. Yang jelas bahwa ini menunjukkan bahwa azab ini merupakan berupa gabungan antara angin kencang, sangat kuat dan sangat dingin (yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka) (Surah Al-Ahqaf: 25) Firman Allah: (dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir) yaitu mati dan binasa seperti buih banjir, yaitu sesuatu yang hina dan tidak ada artinya dan manfaatnya sama sekali (maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu) sebagaimana firmanNya: (Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (76)) (Surah Az-Zukhruf) karena kekafiran, keingkaran, dan pertentangan mereka kepada Rasulallah SAW. Maka orang-orang yang mendengarnya itu menghindari dari perbuatan mendustakan rasul mereka
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Mu’minun ayat 36: Yakni bangkit dari kubur.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 36
36-38. Para pemuka yang kafir itu berkata dengan sinis sambil menggelengkan kepala, 'jauh! jauh sekali apa yang diancamkan kepada kamu. Hal itu hanya omong kosong belaka. Ancaman itu tidak akan pernah terlaksanan. Kehidupan yang ada tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini. Di sinilah kita menyaksikan sebagian dari kita mati dan sebagiannya lagi dilahirkan untuk hidup, dan sekali-kali kita tidak akan dibangkitkan lagi setelah mati. ' tidak cukup dengan mendurhakai dan menolak dakwah nabi hud, para pemuka kafir itu bahkan berbuat lebih jahat lagi dengan berkata, 'dia, hud, tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan sudah semestinya kita tidak akan pernah memercayainya atas segala yang dikatakannya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penjelasan dari berbagai ulama tafsir terkait makna dan arti surat Al-Mu’minun ayat 36 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita. Sokong dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.