Surat Al-Mu’minun Ayat 23
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَقَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥٓ ۖ أَفَلَا تَتَّقُونَ
Arab-Latin: Wa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa qāla yā qaumi'budullāha mā lakum min ilāhin gairuh, a fa lā tattaqụn
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
« Al-Mu'minun 22 ✵ Al-Mu'minun 24 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat Al-Mu’minun Ayat 23
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 23 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir berharga dari ayat ini. Tersedia variasi penafsiran dari beragam ahli tafsir terhadap isi surat Al-Mu’minun ayat 23, antara lain seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan mengemban dakwah tauhid. Dia berkata kepada mereka, “Beribadahlah kepada Allah semata; kalian sekali-kali tidak memiliki tuhan yang berhak disembah selainNya, maka murnikanlah peribadahan kepadaNya. Apakah kalian tidak takut siksaanNya?”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
23. Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya untuk menyeru mereka agar menyembah Allah, dia berseru kepada mereka: “Hai kaumku, sembahlah Allah semata, karena tidak ada Tuhan selain Dia; tidak takutkah kalian terhadap azab-Nya?”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
23. Dan sungguh Kami telah mengutus Nuh -'alaihissalām- kepada kaumnya agar dia menyeru mereka kepada agama Allah, dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata, sebab tidak ada tuhan sesembahan yang berhak kalian sembah selain-Nya, maka apakah kalian tidak bertakwa kepada-Nya dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya ?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
23. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya para penyembah berhala, agar menyeru mereka untuk mengesakan dan menyembah Allah. Lalu Nuh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, karena sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak takut kepada azab-Nya?"
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Lalu dia berkata,“Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagi kalian selain Dia. Apakah kalian tidak bertakwa”
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
23. Allah mengisahkan risalah (misi) hamba dan RasulNya Nuh, rasul yang pertama kali diutus kependuduk dunia. Allah mengirim beliau kepada kaumnya yang menyembah berhala-berhala. Beliau memerintahkan mereka untuk menyembah Allah semata. Allah berfirman, ”hai kaumku, sembahlah Allah,” maksudnya, murnikanlah ibadah (hanya) kepadaNya. Karena ibadah tidak sah kecuali dengan memurnikannya (kepada Allah), “(karena) sekali-kali tidak ada tuhan (yang haq) bagimu selain Dia.” Dalam ayat ini terdapat pengguguran ketuhanan selain Allah dan penetapannya hanya bagi Allah. Karena Allah adalah Dzat yang menciptakan, pemberi rizki, yang memiliki segala kesempurnaan. Sesembahan selainNya berbeda dengan itu. “Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepadaNya)?” maksudnya (tidak takut) atas tindakan kalian beribadah kepada berhala-berhala dan patung-patung yang dipahat mirip rupa orang-orang yang shalih, lalu mereka menyembahnya bersama penyembahan kepada Allah?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 23-25
Allah SWT memberitahukan tentang nabi Nuh ketika Allah mengutusnya kepada kaumnya untuk memberikan peringatan kepada mereka tentang azab dan pembalasan Allah yang keras terhadap orang-orang yang menyekutukanNya, menentang perintahNya, dan mendustakan para rasulNya. (lalu ia berkata, "Hai kaumku sembahlah Allah oleh kalian (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain Dia. Maka mengapa kalian tidak bertakwa (kepada-Nya)?”) yaitu apakah kalian tidak takut kepada Allah dalam tindakan kalian yang menyekutukanNya (Maka berkatalah para pemuka orang kafir) yaitu para pemimpin dan pembesar dari mereka (Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kalian, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari pada kalian) mereka merasa lebih tinggi daripada kalian dan merasa lebih besar dengan mengaku sebagai seorang nabi, padahal dia adalah seorang manusia seperti kalian. Maka bagaimana bisa dia diberi wahyu, sedangkan kalian tidak? (Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa malaikat) yaitu sekiranya Allah berkehendak untuk mengutus seorang nabi, maka Dia mengutus malaikat dari sisiNya, bukan manusia (Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini) yaitu pengutusan manusia menjadi rasul (pada (masa) nenek moyang kami yang dahulu) yang mereka maksud adalah para pendahulu dan nenek moyang mereka di masa lalu. Firman Allah: (Ia tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang berpenyakit gila) yaitu, orang gila dengan apa yang dia akui bahwa Allah mengutusnya kepada kalian, dan Dia mengkhususkannya dengan wahyu di antara kalian (maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya sampai suatu waktu) yaitu tunggulah sampai kematian datang merenggutnya, dan bersabarlah terhadapnya selama beberapa saat, sehingga kalian akan terbebas darinya
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Mu’minun ayat 23: Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan risalah hamba dan Rasul-Nya Nuh ‘alaihis salam, di mana Beliau adalah rasul pertama yang diutus kepada manusia. Allah mengutusnya ketika mereka menyembah patung-patung. Beliau memerintahkan mereka menyembah Allah saja dan tidak menyembah kepada selain-Nya.
Dalam kalimat ini terdapat pembatalan ketuhanan selain Allah dan menetapkan bahwa Allah yang berhak diibadhi, karena Dia adalah Pencipta dan Pemberi rezeki yang memiliki segala kesempurnaan, sedangkan selain-Nya idak demikian.
Bisa juga diartikan, “Maka mengapa kamu tidak takut hukuman-Nya karena beribadah kepada selain-Nya?” Namun nasehat Beliau tidak berpengaruh apa-apa bagi mereka, bahkan mereka tetap saja menyembah selain Allah, meskipun demikian Beliau tetap bersabar mengajak mereka di malam dan siang hari, secara sembunyi atau terang-terangan dalam waktu yang cukup lama, yaitu 950 tahun. Tetapi kaumnya tetap saja tidak mau mengikuti ajakannya, bahkan malah semakin menjauh dan melampaui batas.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 23
Penyebutan kapal pada akhir ayat sebelumnya disambungkan de-ngan uraian tentang kisah nabi nuh. Dan sungguh ada pelajaran pen-ting yang dapat kamu petik dari kisah para nabi. Kami telah mengutus nabi nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, 'wahai kaumku! sembahlah Allah, karena tidak ada tuhan yang berhak disembah bagimu selain dia. Maka, mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya, yakni menghindarkan diri dari siksa-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yang kusampaikan kepadamu''24. Maka tanpa berpikir panjang, berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya kepada para pengikut mereka sebagai respons atas ajakan nabi nuh, 'orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu. Dia tidak punya keistimewaan apa pun untuk menjadi utusan tuhan. Dia hanyalah orang yang ingin menjadi lebih mulia daripada kamu dengan mencitrakan diri agar dapat menjadi pemimpin kamu dengan mengaku sebagai utusan tuhan. Dan seandainya Allah menghendaki mengutus seorang rasul, tentu dia mengutus malaikat, bukan manusia seperti nuh. Belum pernah kami mendengar seruan seperti ini pada masa nenek moyang kami dahulu. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beraneka penafsiran dari banyak mufassirun mengenai isi dan arti surat Al-Mu’minun ayat 23 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.