Surat Al-Hajj Ayat 12

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

يَدْعُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُۥ وَمَا لَا يَنفَعُهُۥ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلضَّلَٰلُ ٱلْبَعِيدُ

Arab-Latin: Yad'ụ min dụnillāhi mā lā yaḍurruhụ wa mā lā yanfa'uh, żālika huwaḍ-ḍalālul-ba'īd

Artinya: Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.

« Al-Hajj 11Al-Hajj 13 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Tentang Surat Al-Hajj Ayat 12

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hajj Ayat 12 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Tersedia sekumpulan penjelasan dari para ulama tafsir mengenai makna surat Al-Hajj ayat 12, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

11-13. Dan diantara manusia ada orang yang masuk ke dalam Islam dengan dorongan yang lemah dan keraguan, sehingga dia menyembah Allah dengan ragu-ragu, layaknya orang yang tengah berdiri di atas tepi gunung atau tembok, dia tidak mantap dalam berdirinya, dan dia mengaitkan keimanannya erat dengan kehidupan dunianya. Apabila dia dalam keadaan sehat dan hidup dengan nyaman, maka dia akan meneruskan ibadahnya. Dan apabila terjadi padanya satu cobaan dengan kejadian yang tidak mengenakkan dan kesulitan, dia mengaitkan kesialannya itu kepada agamanya, lalu dia meninggallkan agamanya sebagaimana orang yang berbalik ke belakang setelah istiqamah. Disebabkan hal itulah, dia merugi di dunia, karena kekafirannya tidak mengubah apa yang ditakdirkan bagi dirinya untuk kehidupan dunianya, dan dia merugi di akhirat karena masuk ke dalam neraka. Dan itu adalah kerugian yang nyata. Orang yang merugi itu menyembah selain Allah yang tidak dapat memadorotkannya bila ia abaikan, dan tidak memberinya manfaat jika ia sembah. Itulah kesesatan nyata yang amat jauh dari kebenaran. Dia menyeru makhluk yang mudaratnya lebih dekat daripada manfaatnya. Alangkah buruknya sesembahan itu sebagai penolong dan amat buruk menjadi kawan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

12. Dia menyembah patung-patung sebagai tuhan selain Allah yang tidak bisa memberikannya mudarat bila ia menentangnya, dan tidak kuasa mendatangkan baginya manfaat bila ia mentaatinya. Doa yang dipanjatkan kepada patung-patung yang tidak memberikan mudarat dan manfaat itu merupakan kesesatan yang jauh dari kebenaran.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

12. يَدْعُوا۟ مِن دُونِ اللهِ مَا لَا يَضُرُّهُۥ وَمَا لَا يَنفَعُهُۥ ۚ (Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya)
Yakni orang yang berpaling ke belakang dan kembali kepada kekafiran ini menyembah patung-patung yang tidak membahayakannya jika ia tidak menyembahnya dan tidak memberinya manfaat jika ia menyembahnya, sebab sesembahan itu hanyalah benda mati yang tidak mampu memberi manfaat atau mudharat.

ذٰلِكَ هُوَ الضَّلٰلُ الْبَعِيدُ(Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh)
Yakni jauh dari kebenaran dan petunjuk. Dan Imam al-Farra’ mengatakan: sangat jauh dan panjang.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

12. Inilah yang menjadikan mereka kembali kufur dengan menyembah selain Allah atau berhala. Mereka tidak dapat memberi mudharat jika mereka tidak disembah dan tidak pula kuasa memberi manfaat kepada mereka jika disembah. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh dari kebenaran dan petunjuk


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dia menyeru} menyembah {selain Allah sesuatu yang tidak dapat mendatangkan mudarat dan tidak pula memberikan manfaat kepadanya. Itulah kesesatan yang jauh


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

12-13. “Dia menyeru,” orang yang berpaling ini (menyeru) selain Allah, obyek yang tidak mampu menggulirkan manfaat ataupun mendatangkan mudarat. Inilah karakteristik setiap obyek yang diseru dan disembah selain Allah. Ia tidak mampu memberi kemanfaatan dan kemudaratan bagi dirinya sendiri dan pihak lain. “Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh,” yang penyimpangannya sudah mencapai titik klimaks. Ia telah merubah haluan dari penyembahan terhadap dzat yang melimpahkan kemanfaatan, yang mampu memberikan mara bahaya, Yang Mahakaya, lagi Maha Mencukupi, dengan beralih kepada penyembahan makhluk seperti dirinya atau lebih rendah dari tingkatannya. Tidak ada wewenang yang digenggam oleh tangannya. Justru dia lebih dekat kepada hasil yang bertolak-belakang dengan apa yang menjadi hasratnya. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudaratnya lebih dekat daripada manfaatnya.” Sesungguhnya bahayanya pada akal dan jasmani, di dunia dan akhirat sudah diketahui bersama.
“SEsungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat penolong,” yaitu sesembahan itu “dan sejahat-jahat kawan,” yaitu kawan akrab yang menemani. Tujuan keberadaan pelindung dan kawan, yaitu teraihnya manfaat dan tertolaknya mudarat. Jika tidak terealisasikan sedikit pun dari hal-hal tersebut, maka hubungan itu menjadi tercela lagi tidak baik.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 11-13
Mujahid, Qatadah dan lainnya berkata tentang firmanNya: (dengan berada di tepi) yaitu dalam keraguan.
Lainnya berkata,”Berada di tepi, yaitu di tepi gunung. Dia masuk agama Islam pada tepinya saja; jika mendapati apa yang dia sukai, dia tetap di dalamnya; dan jika tidak, maka dia kembali kafir.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi) dia berkata,”Seorang laki-laki datang ke Madinah. Jika istrinya melahirkan laki-laki serta kudanya beranak, maka dia berkata bahwa agama Islam adalah agama yang baik. Tetapi jika istrinya tidak melahirkan dan kudanya tidak melahirkan, maka dia berkata bahwa Islam adalah agama yang buruk.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, yaitu orang munafik, jika dia mendapat kebaikan di dunianya, maka dia tetap melakukan ibadahnya. Tetapi jika dunianya rusak, maka dia tidak melakukan ibadahnya kecuali dunianya baik. Jika dia ditimpa cobaan, kesengsaraan, ujian, atau kesempitan, maka dia meninggalkannya dan kembali kepada kekafirannya.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (berbaliklah ia ke belakang) yaitu dia murtad dan kembali kafir.
Firman Allah: (Rugilah ia di dunia dan di akhirat) yaitu dia tidak mendapatkan sesuatu pun dari dunia ini; adapun di akhirat karena dia mengingkari Allah Yang Maha Agung, maka nasibnya sangat celaka dan terhina. Oleh karena itu Allah berfirman: (Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata) yaitu ini merupakan kerugian yang besar dan transaksi yang merugikan.
Firman Allah: (Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudarat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya) yaitu berhala-berhala dan tandingan-tandingan, dia meminta pertolongan, hujan dan rezeki kepadanya, padahal itu tidak dapat memberikan suatu manfaat, dan mudarat kepadanya (Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh)
Firman Allah: (Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudharatnya lebih dekat dari manfaatnya) yaitu, kemudharatannya di dunia sebelum akhirat lebih dekat daripada manfaatnya. Adapun di akhirat nanti mudharatnya sudah jelas dan pasti.
Firman Allah: (Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat penolong dan sejahat-jahat kawan) Mujahid berkata bahwayang dimaksud adalah berhala, yaitu, seburuk-buruk yang dimintai pertolongan selain Allah. (dan sejahat-jahat kawan) yaitu kawan yang bergaul. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir bahwa yang dimaksud adalah seburuk-buruknya anak paman dan kawan: (orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu; dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang) dan pendapat Mujahid bahwa makna yang dimaksud adalah berhala lebih dekat dan lebih sesuai dengan konteks ayat. Hanya Allah yang lebih mengetahui


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Hajj ayat 12: Seperti patung dan berhala.

Jika tidak disembah.

Jika disembah.

Dari kebenaran.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hajj Ayat 12

Dia, orang-orang yang murtad kembali menyeru kepada selain Allah, baik benda, manusia, roh leluhur, jin maupun setan, yang semuanya merupakan sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana, baik bagi dirinya maupun lingkungan sosialnya, dan tidak pula semua yang di-sembah itu memberi manfaat kepadanya. Mengambil kekufuran dan melepaskan iman dengan murtad itulah kesesatan yang jauh dari kebenaran. 13. Dia, orang kafir dan orang murtad itu, menyeru dalam ritual dan doanya kepada suatu sembahan yang sebenarnya bencananya dalam persembahan itu, lebih dekat daripada manfaatnya. Sungguh, jika mereka menyadari bahwa sembahan selain Allah itu adalah seburuk-buruk penolong karena menolong kepada kebinasaan, dan sejahat-jahat kawan karena berkawan dengan yang mencelakakan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penafsiran dari beragam ulama mengenai isi dan arti surat Al-Hajj ayat 12 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Support kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Banyak Dilihat

Kaji ratusan topik yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Isra, Ayat 15 (Lima Belas), Ibrahim 7, Yasin 82, Al-Buruj, Ar-Rahman 13. Ada juga An-Nisa 36, Al-Qashash 77, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Fatir 37, Al-Baqarah 177, Ar-Rum 21.

  1. Al-Isra
  2. Ayat 15 (Lima Belas)
  3. Ibrahim 7
  4. Yasin 82
  5. Al-Buruj
  6. Ar-Rahman 13
  7. An-Nisa 36
  8. Al-Qashash 77
  9. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  10. Fatir 37
  11. Al-Baqarah 177
  12. Ar-Rum 21

Pencarian: al baqarah 57, surat ali imran ayat 120, al ahzab 33 ayat 70, surat al baqarah ayat 76, at taubah ayat 112

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: