Surat Al-Anbiya Ayat 82
وَمِنَ ٱلشَّيَٰطِينِ مَن يَغُوصُونَ لَهُۥ وَيَعْمَلُونَ عَمَلًا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَكُنَّا لَهُمْ حَٰفِظِينَ
Arab-Latin: Wa minasy-syayāṭīni may yagụṣụna lahụ wa ya'malụna 'amalan dụna żālik, wa kunnā lahum ḥāfiẓīn
Artinya: Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu,
« Al-Anbiya 81 ✵ Al-Anbiya 83 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Berkaitan Surat Al-Anbiya Ayat 82
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 82 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah mendalam dari ayat ini. Ada beragam penjabaran dari banyak pakar tafsir terkait kandungan surat Al-Anbiya ayat 82, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Kami telah menundukkan bagi Sulaiman dari bangsa setan, yaitu setan-setan yang dia manfaatkan dalam pekerjaan-pekerjaan yang makhluk lain tidak mampu melakukannya. Mereka ditugasi menyelam ke dalam laut untuk mengeluarkan batu-batu mutiara dan permata-permata. Mereka juga mengerjakan pekerjaan lain, yaitu membuat apa-apa yang diinginkan Sulaiman dari mereka. Mereka tidak kuasa menolak apa-apa yang Sulaiman inginkan dari mereka. Allah melindungi mereka baginya dengan kekuatan dan keperkasaanNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
82. Dan Kami juga menundukkan baginya sebagian jin yang menyelam ke dasar laut untuk mengeluarkan mutiara baginya, dan mengerjakan pekerjaan lainnya seperti membangun bangunan dan membuat sesuatu. Dan Kami mengawasi mereka agar mereka tidak mengerjakan selain yang dikehendaki Sulaiman.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
82. Dan Kami tundukkan pula kepada Sulaiman segolongan setan yang menyelam ke dasar laut untuk mengeluarkan berbagai perhiasan atau lainnya untuk Sulaiman, dan mereka mengerjakan juga pekerjaan selain itu seperti pembangunan, dan Kami mengetahui jumlah dan pekerjaan mereka, tidak ada yang tersembunyi sedikit pun bagi Kami.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
82. وَمِنَ الشَّيٰطِينِ مَن يَغُوصُونَ لَهُۥ (Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya)
Dan mereka mengeluarkan dari laut itu apa yang diminta oleh Nabi Sulaiman.
وَيَعْمَلُونَ عَمَلًا دُونَ ذٰلِكَ ۖ( dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu)
Yakni mengerjakan pekerjaan di bawah air. Atau yang dimaksud adalah mengerjalan pekerjaan selain menyelam ke dalam laut, seperti membuat alat perang atau patung-patung.
وَكُنَّا لَهُمْ حٰفِظِينَ (dan adalah Kami memelihara mereka itu)
Yakni mengawasi pekerjaan mereka. Atau menjaga mereka agar tidak kabur atau menolak untuk bekerja.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
82. Dan Kami tundukkan bagi Sulaiman setan yang menyelam di laut untuk mengeluarkan mutiara baginya. Mereka juga mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain selain itu, seperti membangun tempat berdoa, kota, kastil, masjid dan bangunan-bangunan yang aneh. Dan Kami memantau pekerjaan mereka serta mencegah mereka agar tidak melarikan diri dan menolak untuk bekerja
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Segolongan setan yang menyelam untuknya} menyelam ke dalam air, lalu mengeluarkan untuknya permata luar biasa dari laut {dan mengerjakan pekerjaan selain itu} selain penyelaman itu, seperti membangun kota, istana, mengerjakan gedung-gedung tinggi, patung-patung, sumur-sumur kecil, periuk-periuk yang tidak bergerak, dan hal-hal selain itu, berupa membuat karya-karya yang menakjubkan {Kamilah yang memelihara mereka itu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 78-82
Syuraih, Az-Zuhri dan Qatadah berkata bahwa “An-nafsy” hanya dilakukan di malam hari. Lalu Qatadah menambahkan kalau “al-haml” dilakukan di siang hari
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud tentang firmanNya: (Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya) dia berkata yaitu kebun anggur yang buahnya telah masak, lalu dirusak ternak kambing seseorang. Maka nabi Dawud memutuskan agar ternak kambing itu diserahkan kepada pemilik kebun. Maka nabi Sulaiman berkata,"Bukan demikian, wahai Nabi Allah." nabi Dawud bertanya,"Lalu bagaimanakah pendapatmu?" Nabi Sulaiman berkata, bahwa hendaknya kebun anggur itu diserahkan kepada pemilik kambing agar dia mengurusnya sampai berbuah lagi seperti semula; dan ternak kambing diserahkan kepada pemilik kebun, maka pemilik kebun itu boleh memanfaatkan kambing itu. Ketika kebun itu telah kembali berbuah seperti semula, maka kebun itu diserahkan kepada pemiliknya; begitu juga ternak kambing, diserahkan kepada pemiliknya. Hal itu ada pada firmanNya: (maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat))
Firman Allah: (dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud ……). Demikian itu terjadi karena kemerduan suara nabi Dawud jika membaca kitab Zabur. Apabila nabi Dawud melagukan bacaan kitabnya, maka burung-burung di udara akan berhenti dan menjawabnya, dan gunung-gunung menjawab bacaannya dan mengikutinya. Oleh karena itu ketika Nabi SAW melewati Abu Musa Al-Asy'ari yang sedang membaca Al-Qur’an di malam hari, dia mempunyai suara yang sangat merdu, lalu Nabi SAW berhenti dan mendengarkan bacaannya. Dan beliau bersabda:”Sesungguhnya orang ini telah dianugerahi sebagian dari kemerduan suara keluarga nabi Dawud”. Lalu dia menjawab,"Wahai Rasulullah, seandainya aku mengetahui bahwa engkau mendengarkan bacaanku, maka aku akan memperindah suaraku dengan seindah-indahnya demi dirimu"
Qatadah berkata bahwa sesungguhnya sebelum itu baju besi hanya lempengan, Dia adalah orang pertama yang membuatnya dalam bentuk anyaman. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan Kami telah melunakkan besi untuknya (10) (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya) (Surah Saba’) yaitu, janganlah kamu perbesar bulatan-bulatannya karena akan membuatnya terlepas; dan janganlah kamu mempertebalnya karena akan membuat bulatan anyamannya robek. Oleh karena itu Allah berfirman: (guna memelihara kalian dalam peperangan kalian) yaitu dalam peperangan kalian (Maka hendaklah kalian bersyukur (kepada Allah)) yaitu atas nikmat-nikmat Allah atas kalian dengan apa yang Dia ilhamkan kepada hambaNya nabi Dawud, yang mana Dia mengajarinya membuat hal itu untuk kalian.
Firman Allah: (Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya) yaitu Kami menundukkan untuk nabi Sulaiman angin kencang (yang berembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya) yaitu negeri Syam (Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu)
Demikian itu bahwa, dia mempunyai hamparan yang dari kayu. Dia meletakkan di atasnya semua yang dia perlukan berupa urusan kerajaan, kuda, unta. kemah-kemah dan tentaranya. Kemudian dia memerintahkan kepada angin kencang untuk mengangkatnya. Maka angin itu memasuki bagian bawahnya, lalu membawanya, mengangkatnya dan memperjalankannya. Burung-burung terbang menaunginya dari panasnya sinar matahari menuju ke tempat yang dia kehendaki. Lalu dia turun dan meletakkan semua peralatannya. Allah SWT berfirman: (Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendaki (36)) (Surah Shad) Allah SWT berfirman: (yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan, dan perjalanannya di waktu petang hari sama dengan perjalanan sebulan (pula)) (Surah Saba: 12)
Firman Allah: (Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya) yaitu ke dalam laut untuk mengeluarkan mutiara-mutiara dan berbagai macam perhiasan lainnya (dan mengerjakan pekerjaan selain dari itu) yaitu hal selain itu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam (37) dan setan yang lain yang terikat dalam belenggu (38)) (Surah Shad)
Firman Allah: (dan adalah Kami memelihara mereka itu) yaitu Allah menjaganya jika ada seseorang dari setan-setan itu hendak berbuat jahat terhadapnya, bahkan semua setan berada dalam genggamanNya dan tunduk di bawah kekuasaanNya. Tidak ada seorang pun dari mereka yang berani mendekatinya, bahkan dia memberi keputusan kepada mereka. Jika dia menghendaki, dia bisa membebaskan dan menahan seseorang dari mereka sesuai dengan yang dia kehendaki. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan setan yang lain terikat dalam belenggu (38))
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Anbiya ayat 82: Hal ini termasuk keistimewaan Nabi Sulamian ‘alaihis salam, di mana Allah menundukkan setan-setan dan jin-jin ifrit serta memberikan kekuasaan kepadanya terhadap jin-jin itu. Oleh karena itu, mereka bekerja untuk Beliau, di antara mereka ada yang menyelam ke laut mengeluarkan perhiasan untuknya, ada pula yang membuatkan gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bahkan di antara mereka ada yang ditugaskan membangun Baitulmaqdis. Ketika Nabi Sulaiman wafat, mereka masih tetap bekerja untuk Sulaiman selama setahun, karena ketidaktahuan mereka bahwa Sulaiman telah wafat. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menetapkan wafatnya Sulaiman, sedangkan ketika itu Beliau berpegangan dengan tongkatnya. Ketika itu, setan-setan yang melewati Beliau menyangka bahwa Beliau masih hidup karena terlihat bersandar di atas tongkat, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Setelah Beliau telah tersungkur. Ketika itu tahulah jin bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan (lihat surah Saba’: 14). Yang demikian, karena sebelumnya mereka (para setan) menipu manusia, bahwa mereka mengetahui yang gaib, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala tunjukkan ketidaktahuan mereka terhadap yang gaib, di mana sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka akan berhenti bekerja (lihat surah Saba’: 14).
Seperti membuat bangunan, dan lain-lain.
Sehingga setan-setan itu tidak mampu menimpakan keburukan kepada Sulaiman ‘alaihis salam. Ada pula yang berpendapat, bahwa Allah menjaga mereka (setan-setan) sehingga mereka tidak merusak pekerjaan yang telah mereka selesaikan, karena biasanya mereka setelah mengerjakan sesuatu merusak kembali sebelum malam tiba jika tidak diberikan kesibukan yang lain. Ada pula yang menafsirkan, bahwa mereka tidak sanggup menolak dan melanggar perintah Sulaiman, bahkan Allah menjaga mereka untuk Sulaiman dengan kekuatan-Nya, keperkasaan-Nya dan kekuasaan-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 82
81-82. Dan kami tundukkan untuk sulaiman sebagai anugerah dan fasilitas, angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya dengan hembusan yang keras dan kencang atau pun lu-nak dan lambat ke negeri yang kami beri berkah padanya sebagai moda transportasi sulaiman dari kota yang satu ke kota lainnya. Dan kami maha mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun tersembunyi. Dan kami tundukkan pula kepada sulaiman segolongan setan-setan yang menyelam ke dasar laut untuk mengambil sesuatu yang diperlukan-Nya. Dan mereka, setan-setan yang menjadi pelayan nabi sulaiman itu mengerjakan pekerjaan selain itu seperti mendirikan bangunan dan membuat kolam raksasa; dan kami yang memelihara mereka agar setan-setan itu tidak merusak dan tidak bermain-main dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. 83. Dan ingatlah kisah ayub, seorang nabi dan rasul yang mendapat cobaan berat dalam hidupnya, ketika dia berdoa kepada tuhannya dengan berserah dan bertawakal kepada-Nya. 'ya tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit yang terasa sangat berat; tetapi aku yakin bahwa engkau tuhan yang maha penyayang dari semua yang penyayang, sehingga cobaan ini merupakan bentuk kasih sayang-Mu kepadaku. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjabaran dari berbagai ulama mengenai kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 82 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Dukunglah usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.