Surat Al-Anbiya Ayat 83

۞ وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Arab-Latin: Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".

« Al-Anbiya 82Al-Anbiya 84 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Surat Al-Anbiya Ayat 83

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 83 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran penting dari ayat ini. Tersedia berbagai penjelasan dari beragam ahli tafsir mengenai kandungan surat Al-Anbiya ayat 83, antara lain sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ingatlah (wahai Rasul) hamba kami Ayyub, ketika Kami mengujinya dengan kondisi buruk dan penyakit parah dalam tubuhnya. Dia telah kehilangan istri, harta benda, dan anaknya. Maka dia bersabar dan mengharapkan pahala (dari Allah). Dan dia memanggil Tuhannya, “Sesungguhnya kondisi buruk telah menimpaku, sedang Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang. Maka singkirkanlah penyakit ini dariku.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

83-84. Allah mengingatkan Nabi Muhammad dan umatnya mengenai para nabi dan orang-orang shalih yang tunduk berdoa kepada Allah, kemudian Allah mengabulkan doa mereka.

Di antara mereka adalah nabi dan hamba Allah, Ayyub, ketika dia berdoa: “Aku terkena penyakit di tubuhku dan aku kehilangan keluargaku, sedangkan Engkau adalah Dzat yang paling pengasih; maka kasihilah aku dengan rahmat-Mu yang luas.”

Maka Kami mengabulkan doanya; Kami hilangkan penyakitnya dan Kami karuniakan kepadanya keluarga yang dua kali lebih banyak dari keluarga yang dahulu. Ini merupakan rahmat dari Kami dan pelajaran besar bagi hamba-hamba Allah agar mereka senantiasa bersabar dalam menghadapi cobaan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

83. Dan ingatlah -wahai Rasul- tentang kisah Ayub -'alaihissalām-, tatkala ia berdoa kepada Tuhannya saat ditimpa musibah seraya berkata, "Wahai Tuhanku! Sungguh aku telah ditimpa suatu penyakit, dan kehilangan keluargaku, padahal Engkaulah Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang, maka hilangkanlah penyakit dan musibah yang menimpaku ini."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

83. وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ الضُّرُّ (dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit)
Yakni penyakit berat di badannya serta kematian keluarganya.

وَأَنتَ أَرْحَمُ الرّٰحِمِينَ (dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”)
Kemudian Allah mengabarkan pengabulan doanya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Jika dikatakan : bagaimana Allah menamakan Ayyub sebagai hamba yang sabar, sedangkan ia telah menyampaikan kelahunnya dengan mengatakan : { أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ } "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit", dan ia juga mengatakan : { أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلشَّيْطَٰنُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ } "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan" [ Shad : 41 ]? Maka kita katakan : semua itu bukanlah keluhan, melainkan doa Ayyub kepada tuhannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh ayat : { فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَكَشَفْنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ } "Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya" [ Al-Anbiya' : 84 ].

2 ). Ayyun tidak sekalipun bersandar kepada perbuatan dan kesabarannya, melainkan ia bersandar kepada imannya yang kuat bahwa tuhannya sebaik-baik penyayang.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

83. Dan ingatlah Wahai nabi tentang kisah Ayub ketika berdoa kepada Tuhannya tentang penyakit yang menimpanya sudah sangat parah dan lama: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah kesulitan berupa penyakit, badan kurus, dan kehilangan keluarga dan harta benda. Dan Engkau adalah Dzat yang Maha Pengasih untuk mengabulkan doa” Adh-Dhurru adalah sesuatu yang menimpa diri manusia seperti penyakit, kekurusan. Sedangkan Adh-Dharru adalah kerusakan pada setiap sesuatu


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dan Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya,“Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit} telah ditimpa kemudaratan pada setiap sesuatu {padahal Engkau adalah Dzat yang paling penyayang dari semua yang penyayang”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Hal 83-84
Allah SWT menyebutkan tentang nabi Ayub dan musibah yang menimpanya sebagai cobaan atas harta, anak-anak, dan tubuhnya. Demikian itu karena nabi Ayub adalah seseorang yang memiliki banyak ternak dan lahan pertanian, serta banyak anak dan tempat tinggal yang menyenangkan. Lalu Allah mengujinya dalam semua itu, dan semuanya lenyap tidak ada yang tersisa. Kemudian cobaan ditimpakan kepada tubuhnya.
Nabi Ayub adalah seorang nabi Allah yang sangat sabar sehingga kesabarannya dijadikan teladan
Firman Allah: (dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka) Telah disebutkan dari Ibnu Abbas bahwa Allah berfirman,"Kembalikanlah kepadanya semua miliknya dalam keadaan utuh" Demikian juga diriwayatkan Al-Aufi, dari Ibnu Abbas. Diriwayatkan hal yang sama dari Ibnu Mas'ud dan Mujahid. Pendapat yang sama juga diriwayatkan dari Al-Hasan dan Qatadah.
Firman Allah: (sebagai suatu rahmat dari sisi Kami) yaitu Kami lakukan hal itu kepadanya sebagai rahmat dari sisi Kami untuknya (dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah) Kami menjadikan kisah nabi Ayub sebagai teladan agar orang-orang yang tertimpa musibah tidak beranggapan bahwa sesungguhnya Kami melakukan cobaan itu kepada mereka karena mereka hina menurut Kami. Dan agar mereka meniru nabi Ayub dalam kesabarannya menghadapi takdir dan cobaanNya terhadap hamba-hambaNya dengan apa yang Dia kehendaki. Miliknyalah hikmah dalam hal itu.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 83: Allah Subhaanahu wa Ta'aala menguji Ayyub dan memberikan kekuasaan kepada setan terhadap jasadnya sebagai cobaan baginya, setan kemudian meniup ke dalam jasad, maka keluarlah bisul yang buruk dan menjijikan, dan Beliau menderita penyakit itu dalam waktu yang sangat lama, (ada yang mengatakan, selama 18 tahun Beliau menderita penyakit itu). Lebih dari itu anak-anaknya wafat, hartanya binasa dan manusia menjauhinya selain istrinya, maka Allah mendapatkannya dalam keadaan sabar dan ridha terhadap musibah itu, dan setelah sekian lama, ia pun berdoa seperti yang disebutkan dalam ayat di atas.

Beliau bertawassul kepada Allah dengan keadaannya yang begitu parah dan dengan rahmat Allah yang luas lagi merata, maka Allah mengabulkan doanya dan berfirman kepadanya, “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (Terj. Shaad: 42) Maka Beliau menghantamkan kakinya ke bumi, kemudian keluarlah mata air yang sejuk, lalu Ayyub mandi dan minum daripadanya, kemudian Allah menghilangkan derita yang menimpanya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 83

Dan ingatlah kisah ayub, seorang nabi dan rasul yang mendapat cobaan berat dalam hidupnya, ketika dia berdoa kepada tuhannya dengan berserah dan bertawakal kepada-Nya. 'ya tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit yang terasa sangat berat; tetapi aku yakin bahwa engkau tuhan yang maha penyayang dari semua yang penyayang, sehingga cobaan ini merupakan bentuk kasih sayang-Mu kepadaku. '84. Karena sikap nabi ayub yang sabar, berserah dan bertawakal kepada Allah dalam menyikapi penyakit yang menimpa dirinya, maka kami mengabulkan doa-Nya, lalu kami melenyapkan berbagai penyakit yang ada padanya sehingga penyakitnya sembuh lahir batin; dan kami pun mengembalikan keluarganya kepadanya untuk lebih menyempurnakan kebahagiaannya. Dan kami pun melipatgandakan jumlah keturunan nabi ayub sebagai suatu rahmat dari kami kepada hamba-Nya yang sabar, dan sekaligus kisah nabi ayub ini untuk menjadi peringatan bagi semua orang beriman yang menyembah kami agar bersabar, bertawakal dan berserah kepada Allah dalam menghadapi berbagai cobaan yang menimpa dirinya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penjelasan dari beragam ulama terhadap isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 83 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita bersama. Sokonglah syi'ar kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Terbanyak Dicari

Nikmati berbagai halaman yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Fatihah, Al-Kafirun, Seribu Dinar, Al-A’la, Al-Qadr, Al-Falaq. Termasuk Al-Isra 32, Do’a Setelah Adzan, Adh-Dhuha, Yusuf 28, Al-Hujurat 13, An-Naba.

  1. Al-Fatihah
  2. Al-Kafirun
  3. Seribu Dinar
  4. Al-A’la
  5. Al-Qadr
  6. Al-Falaq
  7. Al-Isra 32
  8. Do’a Setelah Adzan
  9. Adh-Dhuha
  10. Yusuf 28
  11. Al-Hujurat 13
  12. An-Naba

Pencarian: al hijr ayat 94, surah zina, al baqarah ayat 19, surat jin, al mujadalah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.