Surat Al-Anbiya Ayat 45

قُلْ إِنَّمَآ أُنذِرُكُم بِٱلْوَحْىِ ۚ وَلَا يَسْمَعُ ٱلصُّمُّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا مَا يُنذَرُونَ

Arab-Latin: Qul innamā unżirukum bil-waḥyi wa lā yasma'uṣ-ṣummud-du'ā`a iżā mā yunżarụn

Artinya: Katakanlah (hai Muhammad): "Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan"

« Al-Anbiya 44Al-Anbiya 46 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Berkaitan Surat Al-Anbiya Ayat 45

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 45 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Terdapat pelbagai penjabaran dari banyak mufassirin terhadap isi surat Al-Anbiya ayat 45, sebagiannya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Katakanlah olehmu (wahai Rasul) kepada umat yang kamu diutus kepada mereka, “Tidaklah aku memperingatkan kalian dengan sesuatu siksaan, kecuali melalui wahyu dari Allah, yaitu al-Qur’an.” Akan tetapi, orang-orang kafir tidak mau mendengar apa yang disampaikan kepada mereka dengan seksama, jika mereka sedang diberi peringatan. Maka mereka tidak memperoleh manfaat darinya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

45. Hai Nabi, katakanlah kepada mereka: “Aku memperingatkan kalian dengan al-Qur’an dan wahyu yang Allah berikan kepadaku.” Akan tetapi orang-orang kafir yang telah tertutup telinganya tidak dapat mendengar peringatan yang disampaikan ini.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

45. Katakanlah -wahai Rasul-, "Sesungguhnya aku hanya memberikan peringatan kepada kalian -wahai manusia- akan azab Allah yang disampaikannya lewat wahyu yang Tuhanku turunkan kepadaku," Tetapi orang yang tuli dari kebenaran sama sekali tidak mendengarkan seruan kebenaran itu bila diingatkan dengan azab Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

45. قُلْ إِنَّمَآ أُنذِرُكُم بِالْوَحْىِ ۚ (Katakanlah (hai Muhammad): “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu)
Yakni aku memberi kalian peringatan dengan al-Qur’an, dan ini adalah tugas yang diutuskan Allah kepadaku.

وَلَا يَسْمَعُ الصُّمُّ الدُّعَآءَ إِذَا مَا يُنذَرُونَ(dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan)
Yakni barangsiapa yang ditulikan Allah pendengarannya maka ia tidak akan mendengar seruan dari orang yang memperingatinya dari mara bahaya; begitu juga kaum tersebut, mereka tuli dari peringatan yang ditujukan kepada mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

45. Katakanlah, wahai Rasulallah: “Sesungguhnya aku memberi peringatan kalian dengan Al-Qur’an yang diwahyukan Allah kepadaku untuk meredam kemarahanNya saat (kalian) berlaku maksiat kepadaNya. Dan orang yang ditulikan oleh Allah pendengarannya karena meninggalkan amal yang telah didengarnya itu tidak bisa mendengar seruan menuju kebaikan saat diberi peringatan.”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Katakanlah,“Sesungguhnya aku hanya memperingatkan kalian} memperingatkan kalian {dengan wahyu} dengan Al-Qur’an {tetapi orang-orang tuli itu tidak mendengarkan seruan} seruan {jika mereka diberi peringatan} diperingatkan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

45. Maksudnya, “katakanlah,” wahai Muhammad kepada seluruh manusia “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu,” maksudnya saya hanyalah seorang rasul, tidak membawa sesuatu dari diriku sendiri. Saya tidak mempunyai perbendaharaan kekayaan Allah, tidak mengetahui alam ghaib, dan tidak pula mengatakan bahwa diriku seorang malaikat. Saya hanyalah bertugas memberikan peringatan kepada kalian dengan wahyu yang Allah wahyukan kepadaku. Kalau kalian menyambut hal tersebut, maka sungguh kalian telah menyambut (panggilan) Allah, dan Dia akan memberikan balasan bagi kalian atas respons tersebut. Apakah kalian berpaling dan melakukan penentangan, maka saya tidak mempunyai kewenangan sedikit pun dalam mengatur alam semesta ini. Segala urusan adalah milik Allah, dan ketetapan takdir hanya milik Allah semuanya.
“Dan tidaklah orang-orang yang tuli mendengar seruan.” Maksudnya orang tuli tidak mampu lagi mendengarkan suara. Sebab, pendengarannya telah rusak dan tidak berfungsi lagi. Syarat dapat mendengarkan suara, adalah mesti ada media yang dapat menerimanya. Begitu pula wahyu, merupakan faktor kehidupan bagi hatii dan ruh serta piranti untuk memahami maksud dari Allah. Tetapi, bila hati menolak mendengarkan hidayah, maka hati tersebut saat berinteraksi dengan hidayah dan cahaya iman, layaknya orang tuli terhadap suara-suara yang ada. Orang-orang musyrik, mereka itu tuli terhadap hidayah. Oleh karena itu, janganlah dipandang dengan keheranan bila mereka tidak dapat meraih hidayah. Terlebih lagi, dalam kondisi seperti ini, di mana siksaan belum mendatangi mereka, dan rasa sakitnya siksaan belum mengenai mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 44-47
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang musyrik bahwa sesungguhnya yang mendorong dan menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan adalah karena mereka diberi kenikmatan di kehidupan dunia, tenggelam dalam kesenangannya, dan dipanjangkan umur mereka dalam kesesatan, sehingga mereka menduga bahwa mereka memiliki sesuatu. Kemudian Allah berfirman seraya memberi nasehat kepada mereka: (Maka apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi negeri (orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya) Para mufasir berbeda pendapat tentang maknanya. Telah kami sebutkan dalam surah Ar-Ra'd bahwa tafsir yang paling baik adalah dengan firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitar kalian dan Kami telah datangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertaubat) (27)) (Surah Al-Ahqaf)
Hasan Al-Bashri berkata bahwa makna yang dimaksud adalah kemenangan Islam atas kekufuran.
Maknannya adalah apakah mereka tidak mengambil pelajaran dari pertolongan Allah kepada kekasih-kekasihNya atas musuh-musuhNya, pembinasaan Allah atas umat-umat yang berbuat dusta dari kalangan penduduk negeri-negeri yang zalim, penyelamatanNya terhadap hamba-hambaNya yang beriman. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka apakah mereka yang menang?) yaitu bahkan merekalah yang dikalahkan, direndahkan, dirugikan dan dihinakan.
Firman Allah: (Katakanlah (hai Muhammad), "Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu”) yaitu sesungguhnya aku hanya menyampaikan dari Allah apa yang aku peringatkan kepada kalian, berupa azab dan pembalasanNya, Tidaklah hal itu melainkan dari apa yang Dia wahyukan kepadaku. Akan tetapi, peringatan ini tidak berguna lagi bagi orang-orang yang oleh Allah pandangannya dibutakan, pendengaran dan hatinya dikunci mati. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan)
Firman Allah: (Dan sesungguhnya jika mereka ditimpa sedikit saja dari azab Tuhan­mu, pastilah mereka berkata, "Aduhai, celakalah kami, bahwasanya kami adalah orang yang menganiaya diri sendiri” (46))
yaitu, jika mereka yang mendustakan itu tertimpa sedikit dari azab Allah, maka mereka mengakui dosa-dosa mereka dan bahwa mereka adalah orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri di dunia.
Firman Allah: (Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun) yaitu Kami akan meletakkan timbangan yang adil pada hari kiamat. Mayoritas ulama berpendapat bahwa sesungguhnya yang dimaksud adalah satu timbangan, dan diungkapkan dalam bentuk jamak untuk menunjukkan jumlah amal yang ditimbang dengannya.
Firman Allah: (maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)wya. Dan cukuplah Kami menjadi orang-orang yang membuat perhitungan) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun) (Surah Al-Kahfi: 49) dan (Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah; dan jika ada kebaikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar (40)) (Surah An-Nisa’)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 45: Dari Allah, bukan dari diriku sendiri.

Mereka (orang-orang kafir dan musyrik) disebut sebagai orang yang tuli meskipun mereka mampu mendengar, karena peringatan yang disampaikan kepada mereka tidak ubahnya menyampaikan kepada orang yang tuli yang tidak mendengar peringatan dari orang lain dan tidak berpengaruh apa-apa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 45

Katakanlah, wahai Muhammad, kepada orang-orang kafir dan musyrik tentang tugas pokok dan fungsi seorang utusan Allah, 'se-sungguhnya aku hanya memberimu peringatan kepada seluruh umat manusia sesuai dengan wahyu yang disampaikan Allah kepadaku. ' tetapi orang tuli pikiran, perasaan dan ruhaninya, tidak mendengar seruan yang disampaikan seorang utusan Allah, apabila mereka diberi peringatan de-ngan cara yang masuk akal, lembut, dan santun sekalipun. 46. Orang-orang kafir ketika hidup di dunia bersikap sombong, keras kepala, dan menantang azab Allah, tetapi di akhirat ketika mereka sadar, mereka menyesali perbuatannya. Dan jika mereka ditimpa sedikit saja azab tuhanmu, di dalam neraka, pastilah mereka berkata, dengan sangat menyesal, 'celakalah kami, berada dalam azab yang pedih! sesungguhnya kami termasuk orang yang selalu menzalimi diri sendiri dengan tidak beriman, sombong, keras kepala, dan menantang azab Allah. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penjelasan dari banyak ulama tafsir terkait isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 45 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Bantulah dakwah kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Banyak Dilihat

Kami memiliki banyak topik yang banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Isra, Al-Qashash 77, Fatir 37, Al-Buruj, Ar-Rahman 13, Ar-Rum 21. Ada pula Innallaha Ma’ash Shabiriin, An-Nisa 36, Ibrahim 7, Yasin 82, Al-Baqarah 177, Ayat 15 (Lima Belas).

  1. Al-Isra
  2. Al-Qashash 77
  3. Fatir 37
  4. Al-Buruj
  5. Ar-Rahman 13
  6. Ar-Rum 21
  7. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  8. An-Nisa 36
  9. Ibrahim 7
  10. Yasin 82
  11. Al-Baqarah 177
  12. Ayat 15 (Lima Belas)

Pencarian: ar-rad ayat 11, surah al fill beserta artinya, surat yasin dan terjemahan nya, jelaskan pengertian idgham, quran surat al a'raf ayat 31

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.