Surat Al-Anbiya Ayat 44

بَلْ مَتَّعْنَا هَٰٓؤُلَآءِ وَءَابَآءَهُمْ حَتَّىٰ طَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْعُمُرُ ۗ أَفَلَا يَرَوْنَ أَنَّا نَأْتِى ٱلْأَرْضَ نَنقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَآ ۚ أَفَهُمُ ٱلْغَٰلِبُونَ

Arab-Latin: Bal matta'nā hā`ulā`i wa ābā`ahum ḥattā ṭāla 'alaihimul-'umur, a fa lā yarauna annā na`til-arḍa nangquṣuhā min aṭrāfihā, a fa humul-gālibụn

Artinya: Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjanglah umur mereka. Maka apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi negeri (orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya. Maka apakah mereka yang menang?

« Al-Anbiya 43Al-Anbiya 45 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Anbiya Ayat 44

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 44 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penjabaran dari kalangan mufassir terhadap makna surat Al-Anbiya ayat 44, di antaranya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang kafir dan bapak-bapak mereka terperdaya dengan penundaan datangnya siksaan, lantaran keadaan yang mereka saksikan berupa limpahan harta, banyaknya anak dan umur panjang. Maka mereka pun tetap hidup di atas kekafiran mereka, tidak mau meninggalkannya. Dan mereka berasumsi bahwa sesungguhnya mereka tidak akan mengalami siksaan. Mereka lalai memperhatikan ketetapan Allah yang sudah berlaku. Allah mengurangi jarak di bumi dari sisi-sisinya melalui siksaan yang Allah timpakan kepada kaum musyrikin dalam setiap penjuru dan diakibatkan kekalahan yang mereka alami. Apakah termasuk dalam jangkauan kemampuan orang-orang kafir Makkah untuk kabur dari Kuasa Allah atau mempertahankan diri dari kematian?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

44. Namun Kami sedang memberi istidraj kepada orang-orang kafir; Kami memberi kenikmatan kepada mereka dan para pendahulu mereka di kehidupan dunia sehingga mereka telah menghabiskan banyak umur dalam kenikmatan, sehingga mereka terlena.

Tidakkah mereka melihat bahwa Kami mendatangi negeri mereka kemudian mengurangi setiap tepinya dengan penakhlukkan yang Allah berikan bagi nabi-Nya atau dengan gelombang laut yang menerjang negeri itu sehingga menenggelamkan wilayah mereka yang luas?

Kemudian Allah mengolok mereka: “Apakah mereka yang menang?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

44. Bahkan sebenarnya Kami telah memberikan kesenangan kepada orang-orang kafir itu, juga nenek moyang mereka dengan melapangkan berbagai kenikmatan Kami untuk mereka, sebagai bentuk istidrāj (penangguhan agar azab mereka semakin besar) dari Kami, sehingga usia mereka pun panjang yang membuat mereka semakin tertipu dengannya, dan semakin mempertahankan kekafiran mereka. Maka apakah orang-orang yang tertipu dengan nikmat Kami dan meminta segeranya azab Kami itu tidak melihat bahwa Kami mendatangi negeri mereka lalu Kami kurangi luasnya dari ujung-ujungnya dengan mengalahkan penghuninya, lalu mereka mengambil pelajaran darinya agar mereka tidak diazab sebagaimana orang-orang selain mereka?! Mereka itu bukanlah orang-orang yang menang, tetapi hanyalah sebagai orang-orang yang dikalahkan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

44. حَتَّىٰ طَالَ عَلَيْهِمُ الْعُمُرُ ۗ (hingga panjanglah umur mereka)
Sehingga mereka tertipu dengan umur mereka yang panjang dan mereka merasa akan tetap seperti itu.

أَفَلَا يَرَوْنَ(Maka apakah mereka tidak melihat)
Yakni apakah mereka tidak melihat sehingga dapat menyadari.

أَنَّا نَأْتِى الْأَرْضَ نَنقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَآ ۚ( bahwasanya Kami mendatangi negeri (orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya)
Yakni Kami mengurangi negeri-negeri orang-orang kafir dengan menakhlukkannya bagi Muhammad dan kaum muslimin, satu per satu dari negeri-negeri tersebut.

أَفَهُمُ الْغٰلِبُونَ (Maka apakah mereka yang menang?)
Yakni bagaimana mereka akan menang atas Kami setelah Kami mengurangi negeri-negeri mereka dari penjuru-penjurunya hingga Kami mengepung mereka kemudian Kami menakhlukkannya bagimu dan menghabisi kekuasaan mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

44. Bahkan pada masa kenabian, Kami telah membuat orang-orang musyrik arab dan bapak-bapak mereka itu bisa menikmati kenikmatan yang Kami berikan di dunia, sampai panjanglah umur mereka dalam merasakan nikmat itu, sehingga mereka tertipu olehnya dan menganggap bahwa merekalah pemilik kenikmatan itu. Apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi tanah mereka, lalu mempersempitnya dengan menghancurkannya dan membinasakan penduduknya? Apakah mereka itu bisa mengalahkan Kami? Tetapi mereka itulah orang-orang yang dikalahkan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan sehingga panjang usia mereka. Maka tidakkah mereka melihat bahwa Kami mendatangi negeri} negeri orang-orang kafir {lalu Kami mengurangi luasnya dari ujung-ujungnya} Kami menaklukkan dari sisi-sisinya untuk orang-orang muslim daerah demi daerah, dan Kami meletakkan di sana bangunan-bangunan Islam {Apakah mereka yang menang


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

44. Faktor yang menyebabkan mereka kontinu dalam kekufuran dan kesyirikan ialah, FIrman Allah, “Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjanglah umur mereka,” maksudnya, Kami telah menopang kehidupan mereka dengan limpahan harta dan keturunan, dan Kami telah mengaruniakan umur panjang bagi mereka. Akhirnya, mereka menyibukkan diri untuk menikmatinya dan melupakan untuk misi apa mereka diciptakan di dunia ini. Seiring dengan perjalanan masa bersama mereka, kalbu-kalbu mereka menjadi keras, kepongahan mereka semakin menjadi-jadi serta kekufuran mereka pun semakin mengental. Andai mereka mau mengarahkan pandangan mereka kepada orang-orang yang berada di sisi bumi sebelah kanan dan kiri, niscaya mereka tidak akan menjumpai kecuali orang yang telah binasa. Tidaklah mereka mendengarkan melainkan suara-suara ratapan wanita. Dan tidaklah mereka menyadari melainkan masa-masa yang saling bergantian, berujung pada kehancuran. Kematian telah berdiri tegak di tengah jalan –untuk menyambar jiwa-jiwa- menyebarkan tali-tali jeratnya. Karena itu, Allah berfirman, “Maka apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi negeri (orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya,” yaitu kabar tentang kematian tentang para penduduknya, dan kehancuran mereka secara perlahan-lahan sampai akhirnya Allah mewarisi bumi dan seisinya. Dia-lah sebaik-baik Dzat yang mewarisi. Jika mereka menyaksikan kejadian ini, niscaya mereka tidak akan terpedaya dan tidak akan keras kepala dengan kondisi mereka saat itu “maka apakah mereka itu menang,” yang dengan keleluasaan yang dimiliki, mereka bisa keluar dari takdir Allah dan dengan kemampuan yang dimiliki, mereka dapat menahan diri dari kematian. Apakah seperti ini keadaan mereka hingga tertipu dengan masa kehidupan mereka yang panjang (di dunia ini)? Ataukah mereka itu, bila utusan Allah (malaikat) datang untuk mencabut ruh-ruh, mereka akan patuh dan merasa hina, tidak tampak unsur penentangan dari mereka sedikit pun?


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 44-47
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang musyrik bahwa sesungguhnya yang mendorong dan menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan adalah karena mereka diberi kenikmatan di kehidupan dunia, tenggelam dalam kesenangannya, dan dipanjangkan umur mereka dalam kesesatan, sehingga mereka menduga bahwa mereka memiliki sesuatu. Kemudian Allah berfirman seraya memberi nasehat kepada mereka: (Maka apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi negeri (orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya) Para mufasir berbeda pendapat tentang maknanya. Telah kami sebutkan dalam surah Ar-Ra'd bahwa tafsir yang paling baik adalah dengan firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitar kalian dan Kami telah datangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertaubat) (27)) (Surah Al-Ahqaf)
Hasan Al-Bashri berkata bahwa makna yang dimaksud adalah kemenangan Islam atas kekufuran.
Maknannya adalah apakah mereka tidak mengambil pelajaran dari pertolongan Allah kepada kekasih-kekasihNya atas musuh-musuhNya, pembinasaan Allah atas umat-umat yang berbuat dusta dari kalangan penduduk negeri-negeri yang zalim, penyelamatanNya terhadap hamba-hambaNya yang beriman. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka apakah mereka yang menang?) yaitu bahkan merekalah yang dikalahkan, direndahkan, dirugikan dan dihinakan.
Firman Allah: (Katakanlah (hai Muhammad), "Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu”) yaitu sesungguhnya aku hanya menyampaikan dari Allah apa yang aku peringatkan kepada kalian, berupa azab dan pembalasanNya, Tidaklah hal itu melainkan dari apa yang Dia wahyukan kepadaku. Akan tetapi, peringatan ini tidak berguna lagi bagi orang-orang yang oleh Allah pandangannya dibutakan, pendengaran dan hatinya dikunci mati. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan)
Firman Allah: (Dan sesungguhnya jika mereka ditimpa sedikit saja dari azab Tuhan­mu, pastilah mereka berkata, "Aduhai, celakalah kami, bahwasanya kami adalah orang yang menganiaya diri sendiri” (46))
yaitu, jika mereka yang mendustakan itu tertimpa sedikit dari azab Allah, maka mereka mengakui dosa-dosa mereka dan bahwa mereka adalah orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri di dunia.
Firman Allah: (Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun) yaitu Kami akan meletakkan timbangan yang adil pada hari kiamat. Mayoritas ulama berpendapat bahwa sesungguhnya yang dimaksud adalah satu timbangan, dan diungkapkan dalam bentuk jamak untuk menunjukkan jumlah amal yang ditimbang dengannya.
Firman Allah: (maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)wya. Dan cukuplah Kami menjadi orang-orang yang membuat perhitungan) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun) (Surah Al-Kahfi: 49) dan (Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah; dan jika ada kebaikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar (40)) (Surah An-Nisa’)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 44: Seperti harta, anak dan panjang umur.

Sehingga mereka tertipu. Mereka sibuk bersenang-senang, dan lupa untuk apa mereka diciptakan, waktu yang lama berlalu bagi mereka sehingga hati mereka menjadi keras, sikap melampaui batasnya semakin menjadi, dan kekafiran mereka semakin besar.

Maksudnya, tidakkah orang-orang kafir melihat ke sebelah kanan negeri mereka dan ke sebelah kirinya, di mana mereka akan melihat sebagiannya binasa, tidak terdengar lagi selain berita kematian, kematian siap datang ke segenap tempat untuk mencabut nyawa mereka sedikit demi sedikit sehingga diwarisi Allah. Bisa juga maksud, “lalu Kami kurangi luasnya dari ujung-ujung negeri” dengan diberikannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Beliau berhasil menaklukkannya. Jika seandainya mereka memperhatikannya, niscaya mereka tidak akan tertipu dan tidak akan terus menerus di atas kekafiran.

Tidak, bahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya yang menang. Atau maksudnya, apakah mereka dapat keluar dari taqdir Allah atau lolos dari kematian?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 44

Allah memberi mereka kemewahan dan kenikmatan hidup bukan karena Allah tidak kuasa menurunkan azab. Sebenarnya kami telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup di dunia hingga panjang usia mereka untuk menguji apa mereka beriman atau tidak. Maka apakah mereka tidak melihat bahwa kami, melalui nabi dan kaum muslim yang menyebarkan ajaran islam, mendatangi negeri yang berada di bawah kekuasaan orang kafir seperti persia dan romawi, lalu kami kurangi luasnya dari ujung-ujung negeri, karena sebagian besar penduduknya masuk islam' apakah mereka yang menang dalam menunjukkan kebenaran agama Allah'45. Katakanlah, wahai Muhammad, kepada orang-orang kafir dan musyrik tentang tugas pokok dan fungsi seorang utusan Allah, 'se-sungguhnya aku hanya memberimu peringatan kepada seluruh umat manusia sesuai dengan wahyu yang disampaikan Allah kepadaku. ' tetapi orang tuli pikiran, perasaan dan ruhaninya, tidak mendengar seruan yang disampaikan seorang utusan Allah, apabila mereka diberi peringatan de-ngan cara yang masuk akal, lembut, dan santun sekalipun.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penjabaran dari kalangan mufassirin terhadap isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 44 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Dukung usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dilihat

Nikmati banyak materi yang banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Isra, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ar-Rahman 13, Yasin 82, Al-Baqarah 177, Fatir 37. Ada pula Al-Buruj, Ar-Rum 21, Al-Qashash 77, Ibrahim 7, Ayat 15 (Lima Belas), An-Nisa 36.

  1. Al-Isra
  2. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  3. Ar-Rahman 13
  4. Yasin 82
  5. Al-Baqarah 177
  6. Fatir 37
  7. Al-Buruj
  8. Ar-Rum 21
  9. Al-Qashash 77
  10. Ibrahim 7
  11. Ayat 15 (Lima Belas)
  12. An-Nisa 36

Pencarian: quran surat an-naziat, surah al baqarah ayat 197, surat yusuf ayat 33, surat al-maidah ayat 48 latin, surat al baqarah 164

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.