Surat Al-Anbiya Ayat 23

ู„ูŽุง ูŠูุณู’ู€ู”ูŽู„ู ุนูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽูู’ุนูŽู„ู ูˆูŽู‡ูู…ู’ ูŠูุณู’ู€ู”ูŽู„ููˆู†ูŽ

Arab-Latin: Lฤ yus`alu 'ammฤ yaf'alu wa hum yus`alแปฅn

Artinya: Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.

ยซ Al-Anbiya 22 โœต Al-Anbiya 24 ยป

Hikmah Mendalam Terkait Surat Al-Anbiya Ayat 23

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 23 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Ada pelbagai penjelasan dari para mufassir berkaitan isi surat Al-Anbiya ayat 23, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya diantara bukti keesaan Allah dalam menciptakan dan ibadah, sesungguhnya Dia tidak ditanya tentang ketetapanNya terhadap makhluk-makhlukNya, sedang seluruh makhlukNya akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan-perbuatan mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

23. Bagian dari keagungan Allah, Dia tidak ditanya tentang apa yang telah Dia perbuat, karena Dia-lah pemilik segala sesuatu. Adapun para hamba, mereka akan ditanya karena mereka adalah milik Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

23. Allah Maha Esa dalam mengurusi kerajaan, kekuasaan dan keputusan-Nya. Tidak ada yang berhak menanyakan tentang apa ditakdirkan dan diputuskan-Nya, bahkan Dia lah yang akan bertanya dan memintai pertanggungjawaban dari hamba-hamba-Nya atas amal perbuatan mereka, serta akan memberikan mereka balasan yang setimpal dengannya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

23. ู„ูŽุง ูŠูุณู’ู€ูŽู”ู„ู ุนูŽู…ูŽู‘ุง ูŠูŽูู’ุนูŽู„ู (Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya)
Kerena kuatnya kekuatan-Nya dan keagungan-Nya, tidak ada yang makhluknya yang berhak menanyai-Nya tentang ketentuan dan takdir-Nya.

ูˆูŽู‡ูู…ู’ ูŠูุณู’ู€ูŽู”ู„ููˆู†ูŽ(dan merekalah yang akan ditanyai)
Namun para makhluk-Nya yang akan ditanyai tentang apa yang telah mereka kerjakan. Yakni Allah menanyai mereka karena mereka adalah para hamba-Nya, begitu pula makhluk-makhluk yang dianggap sebagai tuhan seperti Isa al-Masih dan para malaikat juga akan ditanya Allah tentang amal perbuatan mereka, oleh sebab itu mereka tidak pantas untuk menjadi tuhan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

23. Karena keagungan, otoritas dan pengaturanNya, Allah tidak ditanya tentang apa yang Dia kerjakan. Sedangkan para hamba itu ditanya tentang apa yang mereka kerjakan karena mereka adalah hamba yang dimiliki Allah SWT


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

(Allah) tidak ditanya tentang apa yang Dia kerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

23. โ€œDia tidak ditanya tentang apa yang diperbuatNya,โ€ karena kebesaran, kemuliaan, dan kesempurnaan kekuasaanNYa. Tidak ada satu makhluk pun yang sanggup melawan dan menghambatNya, baik dengan perkataan ataupun tindakan. Lantaran kesempurnaan hikmahNya dan peletakan berbagai ketetapan olehNya pada tempatnya, serta keelokan penangananNya pada bentuk yang terbaik, yang dapat dicerna oleh akal. Sehingga tidak ada pertanyaan yang tertuju padaNya. Sebab penciptaanNya tidak mengandung cacat atau kerusakan. โ€œDan merekalah,โ€ yakni para makhluk โ€œyang akan ditanyai,โ€ tentang tindak-tanduk dan tutur kata mereka lantaran ketidakberdaayn dan kekerdilan mereka. Pasalnya, mereka adalah para hamba Allah. Perbuatan-perbuatan dan gerak gerik mereka sudah tersuratkan. Tidak ada hak kewenangan penanganan dan pengaturan yang mereka miliki atau pun yang dimiliki oleh pihak lain sekecil biji gandum sekalipun.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 23: Karena keagungan-Nya, keperkasaan-Nya dan sempurnanya kekuasaan-Nya. Tidak ada seorang pun yang sanggup menghalangi-Nya atau menentang-Nya, baik dengan kata-kata maupun perbuatan. Demikian pula karena sempurnanya hikmah (kebijaksanaan)-Nya dan karena Dia telah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dia juga tidak ditanya, karena ciptaan-Nya tidak ada cacatnya.

Tentang apa yang mereka katakan dan kerjakan, karena kelemahan mereka, butuhnya mereka, dan karena mereka adalah hamba.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 23

Dia, Allah, tidak ditanya atau dievaluasi dan dimintai pertanggungja-waban tentang apa yang dikerjakan-Nya terhadap makhluk, karena Allah tuhan yang maha berkuasa, yang kekuasaan-Nya mutlak. Tidak pernah salah atau keliru sedikit pun dalam semua perbuatan-Nya. Tetapi sebaliknya manusia, merekalah yang akan ditanya atau dievaluasi dan dimintai pertanggung jawaban tentang semua yang mereka kerjakan di dunia, baik karena kelemahan atau kebodohan maupun karena dorongan hawa nafsu yang tidak terkendali. 24. Atau apakah orang-orang yang menyekutukan Allah tidak mengenal hak Allah atas manusia, sehingga mereka mengambil tuhan-tuhan selain dia untuk dijadikan sembahan tanpa argumentasi yang benar dan masuk akal. Katakanlah, wahai rasulullah kepada orang-orang yang menyekutukan Allah itu, 'kemukakanlah alasan-alasanmu bahwa Allah memiliki mitra dalam kekuasaan-Nya, sehingga mitra Allah itu setara dengan Allah dan berhak juga untuk diibadati! Al-Qur'an ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, yakni umatku, tentang hak Allah atas manusia dan kewajiban manusia kepada Allah. Dan Al-Qur'an pun peringatan bagi orang sebelumku, umat para nabi terdahulu, tentang prinsip tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya. Tetapi kebanyakan mereka, karena kebodohan dan ketaklidannya, tidak mengetahui yang hak, yakni kebenaran, yang dibawa Al-Qur'an dan kitab-kitab sebelumnya; karena itu mereka berpaling dari iman kepada Allah.


Itulah berbagai penjabaran dari para ulama mengenai isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 23 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita bersama. Support usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dibaca

Nikmati banyak topik yang banyak dibaca, seperti surat/ayat: An-Nisa 36, Al-Qashash 77, Al-Isra, Ayat 15 (Lima Belas), Ar-Rum 21, Yasin 82. Ada juga Ibrahim 7, Al-Buruj, Al-Baqarah 177, Fatir 37, Ar-Rahman 13, Innallaha Ma’ash Shabiriin.

  1. An-Nisa 36
  2. Al-Qashash 77
  3. Al-Isra
  4. Ayat 15 (Lima Belas)
  5. Ar-Rum 21
  6. Yasin 82
  7. Ibrahim 7
  8. Al-Buruj
  9. Al-Baqarah 177
  10. Fatir 37
  11. Ar-Rahman 13
  12. Innallaha Ma’ash Shabiriin

Pencarian: sahabat dalam alquran, apa arti al kafirun, surat a, surah yasin lirik, tafsir surah an nisa ayat 1

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qurโ€™an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
ย 
๐Ÿ‘‰ tafsirweb.com/start
ย 
โœ… Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: