Surat Thaha Ayat 128

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

أَفَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ ٱلْقُرُونِ يَمْشُونَ فِى مَسَٰكِنِهِمْ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلنُّهَىٰ

Arab-Latin: A fa lam yahdi lahum kam ahlaknā qablahum minal-qurụni yamsyụna fī masākinihim, inna fī żālika la`āyātil li`ulin-nuhā

Artinya: Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.

« Thaha 127Thaha 129 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Tentang Surat Thaha Ayat 128

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 128 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjabaran dari para ahli tafsir terkait isi surat Thaha ayat 128, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apakah kamu (wahai rosul) belum menunjuki kaummu kepada jalan petunjuk, betapa banyaknya umat-umat yang mendustakan sebelum mereka yang telah Kami binasakan, sedang mereka berjalan-jalan di (bekas) perkampungan-perkampungan umat-umat itu, dan dapat menyaksikan bekas-bekas kehancuran mereka? Sesungguhnya pada kejadian banyaknya umat-umat tersebut dan bekas-bekas siksaan mereka benar-benar terdapat berbagai pelajaran dan nasihat bagi orang-orang yang berakal yang sadar.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

128-129. Allah mengingkari dan menegur orang-orang kafir: “Tidakkah jelas bagi orang-orang kafir Makkah dan orang-orang semisal mereka, betapa banyak umat-umat terdahulu yang mendustakan para rasul telah Kami binasakan, mereka berjalan di negeri mereka dan melihat kebinasaan mereka?

Sungguh pada kebinasaan yang besar itu terdapat ibrah dan pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat. Kalaulah bukan karena ketetapan Allah yang mengakhirkan azab mereka hingga waktu tertentu yang Dia ketahui, niscaya mereka akan segera dibinasakan karena mereka berhak mendapatkan itu.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

128. Maka apakah tidak jelas juga bagi orang-orang musyrik itu tentang banyaknya umat yang Kami binasakan sebelum mereka, padahal mereka melewati bekas-bekas tempat tinggal umat-umat yang binasa tersebut, dan menyaksikan jejak-jejak azab yang menimpa mereka? Sesungguhnya pada kebinasaan yang menimpa umat-umat tersebut terdapat pelajaran dan ibrah bagi orang-orang yang berakal.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

128. أَفَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا (Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya Kami membinasakan)
Apakah belum jelas bagi penduduk Makkah kisah-kisah dari umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan.

يَمْشُونَ فِى مَسٰكِنِهِمْ (padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal mereka)
Yakni mereka hanya berjalan di rumah mereka sendiri. Atau mereka melalui tempat tinggal umat-umat terdahulu yang telah Kami binasakan itu; yaitu ketika mereka pergi untuk berdagang dan mencari penghidupan kemudian mereka melihat negeri umat-umat terdahulu yang telah hancur dan runtuh, seperti negeri Hijr, kaum Tsamud, negeri kaum Luth, dan lainnya.

إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّأُو۟لِى النُّهَىٰ (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal)
Yakni bagi pemilik akal yang melarangnya melakukan keburukan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

128. Apakah belum dijelaskan dalam Al-Qur’an kepada orang-orang kafir Mekah dan yang lainnya, berapa banyak umat-umat terdahulu yang telah Kami hancurkan karena telah mendustakan para rasul, sedangkan mereka (orang kafir Mekah) itu berjalan melewati reruntuhan rumah-rumah mereka (umat terdahulu). Sesungguhnya dalam hal itu ada pelajaran bagi orang-orang yang berakal.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Tidakkah menjadi petunjuk} tidakkah jelas {bagi mereka tentang berapa banyak generasi sebelum mereka} umat-umat yang berdusta {yang telah Kami binasakan, padahal mereka melewati tempat tinggal mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal} orang-orang yang berakal


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

128. Maksudnya, “Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka,” yaitu orang-orang yang mendustakan lagi berpaling, lalu mengarahkan mereka untuk melintasi jalan petunjuk dan menjauhi jalan kesesatan dan kerusakan, yaitu azab yang telah Allah timpakan kepada orang-orang yang mendustakan sebelum mereka dari generasi-generasi terdahulu dan bangsa-bangsa yang silih berganti yang mereka itu mengetahui sejarah-sejarah mereka dan menjadikannya bahan perbincangan mereka di malam hari, serta dapat menyaksikan (dengan mata kepala mereka) bekas-bekas tempat tinggal kaum yang mendustakan itu, semisal kaum Nabi HUd, Shalih, Luth, dan lain-lain. Mereka itu ketika mendustakan para rasul kami dan berbelok dari kitab-kitab Kami, niscaya Kami menjatuhkan siksa yang pedih pada mereka. Apakah yang membuat orang-orang itu merasa aman dari turunnya siksa yang mengenain kaum-kaum itu?
"Apakah orang-orang kafirmu (hai kaum musyrikin) lebih baik dari mereka itu, atau apakah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam Kitab-kitab yang dahulu?. Atau apakah mereka mengatakan: "Kami adalah satu golongan yang bersatu yang pasti menang". (Al-Qamar:43-44).
Fakta ini sama sekali tidak ada pada mereka. Orang-orang kafir itu lebih baik daripada mereka (yang sudah dibinasakan) hingga siksaan (bisa) disingkirkan dari mereka dengan sebab kebaiikan yang mereka punya. Bahkan mereka itu lebih buruk dari kaum-kaum itu. Karena mereka mengingkari utusan Allah yang termulia dan kitab yang terbaik. Mereka pun tidak mempunyai (surat) bebas yang tertulis dan janji (selamat) dari Allah. Dan mereka bukanlah sebagaimana yang mereka ungkapkan, bahwa kesatuan mereka berguna bagi mereka dan sanggup menolak azab dari mereka. Bahkan mereka itu lebih hina dan nista dari itu. Permusuhan generasi-generasi manusia tempo dulu disesbabkan dosa-dosa mereka adalah termasuk salah satu penyebab datangnya hidayah, lantaran ia termasuk tanda-tanda kebesaran Allah yang menandakan kebenaran risalah para rasul yang membawanya kepada mereka dan kebatilan ajaran yang ada pada kaum kuffar. Akan tetapi, tidak setiap orang dapat meraih manfaat dengan tanda-tanda kebesaran Allah itu. Orang yang berhasil merengkuh manfaat dengannya, hanyalah orang-orang berakal, yaitu orang-orang yang mempunyai akal-akal sehat lagi fitrah-fitrah yang masih lurus. Sementara al-Albab adalah akal-akal yang mengekang pemiliknya dari hal-hal yang tidak sepantasnya diperbuat.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 128-130
Allah SWT berfirman: (Maka tidakkah menjadi petunjuk) bagi orang-orang yang mendustakan apa yang kamu sampaikan kepada mereka, wahai Muhammad, berapa banyak Kami membinasakan umat-umat yang mendustakan para rasul sebelum mereka. Umat-umat itu dibinasakan dan tidak ada bekas-bekasnya, sebagaimana mereka menyaksikan hal itu di tempat-tempat bekas mereka yang kosong yang mereka dengan berjalan kaki (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal) yaitu yang berakal sehat dan berhati lurus, sebagaimana Allah SWT berfirman: (maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (46)) (Surah Al-Hajj)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada ajal yang telah ditentukan pasti (azab) menimpa mereka (129)) yaitu seandainya tidak ada ketetapan sebelumnya dari Allah, bahwa Dia tidak akan mengazab seseorang melainkan setelah ditegakkan hujjah atasnya dan berdasarkan waktu yang ditentukan Allah SWT terhadap orang-orang yang mendustakanNya, maka sungguh akan datang kepada mereka azab secara tiba-tiba. Oleh kaena itu Allah SWT berfirman kepada NabiNya seraya menghiburnya: (Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan) yaitu pendustaan mereka terhadapmu (dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari) yaitu, shalat fajar (dan sebelum terbenamnya) yaitu shalat Ashar, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Jarir bin Abdullah Al-Bajali, dia berkata,”Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, lalu beliau SAW memandang ke bulan yang sedang purnama, lalu bersabda,”'Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak berdesak-desakan dalam melihatNya. Maka jika kalian mampu agar tidak dikalahkan dengan mengerjakan shalat sebelum terbit dan sebelum terbenamnya matahari, maka kerjakanlah” Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat ini"
Firman Allah: (dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari) yaitu, kerjakanlah shalat tahajud di waktunya. Sebagian ulama menafsirkannya sebagai shalat Maghrib dan Isya’ (dan pada waktu-waktu di siang hari) berlawanan dengan waktu-waktu malam hari (supaya kamu merasa senang) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (senang) (5)) (Surah Adh-Dhuha: 5)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 128: Yakni yang membuat mereka menempuh jalan yang lurus dan menjauhi kesesatan.

Karena mendustakan rasul.

Yakni ketika mereka bepergian ke Syam dan lainnya yang seharusnya mereka ambil pelajaran darinya.

Ada pula yang menafsirkan, “Terdapat pelajaran-pelajaran” atau “Terdapat tanda-tanda yang menunjukkan kebenaran risalah para rasul dan batilnya sikap mereka selama ini, yaitu menolak seruan para rasul.”

Karena hanya merekalah yang dapat mengambil manfaat dari peristiwa-peristiwa yang menimpa orang-orang terdahulu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 128

128. Pada ayat-ayat berikut Allah menerangkan peringatan-Nya kepada orang kafir dan enggan mengikuti petunjuk-Nya. Sungguh, semua ancaman itu pasti terjadi, maka tidakkah apa yang terjadi pada kaum kafir terdahulu menjadi petunjuk bagi mereka yang musyrik itu; berapa banyaknya kami membinasakan umat-umat sebelum mereka. Sungguh mengherankan bila mereka tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu, padahal mereka telah berjalan di lokasi tersebut dan melihat bekas-bekas tempat tinggal umat-umat yang dibinasakan itu' 129. Apa yang terjadi pada manusia merupakan akibat perbuatan mereka. Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah diputuskan pada masa terdahulu, yaitu sebelum zaman rasulullah, atau tidak ada ajal dan batas akhir yang telah ditentukan oleh Allah, pasti azab yang serupa juga menimpa mereka yang kafir itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penafsiran dari beragam ulama berkaitan makna dan arti surat Thaha ayat 128 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Banyak Dilihat

Ada berbagai topik yang banyak dilihat, seperti surat/ayat: Yasin 82, Al-Qashash 77, Al-Baqarah 177, Ar-Rahman 13, Al-Isra, Fatir 37. Ada pula Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ibrahim 7, Ayat 15 (Lima Belas), Al-Buruj, An-Nisa 36, Ar-Rum 21.

  1. Yasin 82
  2. Al-Qashash 77
  3. Al-Baqarah 177
  4. Ar-Rahman 13
  5. Al-Isra
  6. Fatir 37
  7. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  8. Ibrahim 7
  9. Ayat 15 (Lima Belas)
  10. Al-Buruj
  11. An-Nisa 36
  12. Ar-Rum 21

Pencarian: surah al kahfi ayat 1-10 latin, surat yasin latin dan artinya, surat al baqarah dan latinya, surah ash shaffat, latin surat al maidah ayat 32

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: