Surat Thaha Ayat 125

قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِىٓ أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا

Arab-Latin: Qāla rabbi lima ḥasyartanī a'mā wa qad kuntu baṣīrā

Artinya: Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"

« Thaha 124Thaha 126 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Terkait Dengan Surat Thaha Ayat 125

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 125 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan variasi penjabaran dari beragam ulama tafsir terhadap makna surat Thaha ayat 125, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang yang berpaling dari peringatan Allah akan berkata, “Wahai Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunku dalam keadaan buta, padahal aku dahulu seorang yang bisa melihat saat di dunia?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

125. Orang yang berpaling dari peringatan Allah ini akan berkata, "Wahai Tuhanku! Mengapa hari ini Engkau bangkitkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu di dunia aku dapat melihat?"


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

125. قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِىٓ أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا (Berkatalah ia: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?”)
Yakni dahulu di dunia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

125. Dia (orang yang menolak) berkata: “Tuhanku, kenapa Engkau jadikan aku buta? Sungguh aku bisa melihat ketika hidup di dunia dan ketika dibangkitkan dari kubur.”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dia berkata,“Ya Tuhanku, mengapa Engkau mengumpulkan aku dalam keadaan buta} dalam keadaan kehilangan penglihatan dan bukti {padahal sungguh dahulu aku dapat melihat”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

125. “Ia berkata,” dengan deraan kehinaan, meminta-minta dan kepedihan serta kegoncangan batin karena kondisi ini “Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya,” di dunia “seorang yang melihat.” Apakah yang menyebabkan diriku berubah keadaan yang mengerikan seperti ini?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 123-126
Allah SWT berfirman kepada nabi Adam, Hawa, dan iblis,"Turunlah kalian semua dari surga!" yaitu kalian semua dari surga. Kami telah menjelaskan hal tersebut dalam surah Al-Baqarah.
(sebagian kalian menjadi musuh bagi sebagian yang lain) dia berkata, yaitu nabi Adam dan keturunannya, serta iblis dan keturunannya. Firman Allah: (maka jika datang kepada kalian petunjuk dari-Ku)
Abu Al-’Aliyah berkata yaitu para nabi, para rasul dan keterangan mereka (lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka) Ibnu Abbas berkata bahwa dia tidak akan tersesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat.
(Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku) yaitu menentang perintahKu dan apa yang Aku turunkan kepada para rasulKu, melupakan keduanya dan mengambil petunjuk dari selain petunjuk itu (maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit) yaitu yang sempit di dunia. Maka tidak ada ketenangan baginya dan dadanya tidak lapang, bahkan selalu sempit karena kesesatannya, walaupun pada bagian luarnya dia hidup nikmat dan memakai pakaian yang dia suka, memakan makanan yang dia suka, dan bertempat yang dia suka. Namun sesungguhnya hatinya tidak mempunyai keyakinan dan petunjuk, bahkan selalu dalam kekhawatiran, kebingungan, dan keraguan. Dia terus-menerus dalam keraguan. Hal inilah yang dimaksudkan dengan penghidupan yang sempit.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit) dia berkata maknannya adalah kesengsaraan
Firman Allah: (dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta) Mujahid dan Abu Shalihberkata bahwa yang dimaksud adalah bahwa tidak mempunyai hujjah. Bisa juga bahwa makna yang dimaksud adalah dibangkitkan atau dikumpulkan ke neraka dalam keadaan buta penglihatannya, juga hatinya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu, dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam) (Surah Al-Isra: 97) Oleh karena itu Allah berfirman: (Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?) yaitu di dunia (Demikianlah telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan (126)) yaitu, karena kamu berpaling dari ayat-ayat Allah dan kamu memperlakukannya seakan-akan kamu tidak mengingatnya, padahal sudah disampaikan kepadamu. Kamu pura-pura melupakannya, berpaling darinya, dan melalaikannya. Begitu juga pada hari ini, Kami memperlakukan kamu sebagaimana orang yang melupakanmu (Maka pada hari (kiamat) ini Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini) (Surah Al-A'raf: 51) Maka sesungguhnya balasan itu sesuai dengan jenis perbuatannya.
Adapun kelupaan terhadap lafazh Al-Qur'an, padahal memahami maknanya dan telah mengerjakannya, maka itu tidak termasuk dalam apa yang diancamkan.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 125: Karena hina, merasa berat menerimanya dan karena bosan dengan keadaan yang dialami.

Yakni ketika di dunia dan ketika dibangkitkan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 125

125. Ketika orang yang ingkar itu merasakan balasan Allah, dia berkata, 'ya tuhanku, mengapa engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta sehingga tidak dapat melihat, padahal di dunia dahulu aku dapat melihat''126. Menjawab aduan itu Allah berfirman, 'demikianlah yang terjadi. Dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat kami untuk mengajakmu mengikuti petunjuk kami, maka kamu melupakannya dan enggan menaati perintah kami, dan sebagai balasannya, begitu pula pada hari ini kamu pun dilupakan. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjabaran dari berbagai ahli tafsir berkaitan isi dan arti surat Thaha ayat 125 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk ummat. Sokonglah syi'ar kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Terbanyak Dikaji

Kaji berbagai materi yang terbanyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Isra, Ar-Rahman 13, Fatir 37, Al-Qashash 77, Yasin 82, Al-Buruj. Serta Innallaha Ma’ash Shabiriin, An-Nisa 36, Ibrahim 7, Ayat 15 (Lima Belas), Ar-Rum 21, Al-Baqarah 177.

  1. Al-Isra
  2. Ar-Rahman 13
  3. Fatir 37
  4. Al-Qashash 77
  5. Yasin 82
  6. Al-Buruj
  7. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  8. An-Nisa 36
  9. Ibrahim 7
  10. Ayat 15 (Lima Belas)
  11. Ar-Rum 21
  12. Al-Baqarah 177

Pencarian: muslihun artinya, ayat albaqarah ayat 183, ayat jursi, hadits fitnah lebih kejam dari membunuh latin, wal tandzur nafsun maa qaddamat

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.