Surat Thaha Ayat 115

وَلَقَدْ عَهِدْنَآ إِلَىٰٓ ءَادَمَ مِن قَبْلُ فَنَسِىَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُۥ عَزْمًا

Arab-Latin: Wa laqad 'ahidnā ilā ādama ming qablu fa nasiya wa lam najid lahụ 'azmā

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.

« Thaha 114Thaha 116 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Mengenai Surat Thaha Ayat 115

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 115 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penafsiran dari beragam ulama tafsir terhadap kandungan surat Thaha ayat 115, sebagiannya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

dan sungguh Kami telah perintahkan kepada Adam sebelum dia memakan (sesuatu) dari pohon tersebut, agar dia jangan memakan darinya. Dan Kami telah firmankan kepadanya, “Sesungguhnya iblis adalah musuhmu dan musuh istrimu, maka jangan sampai dia mengeluarkan kalian berdua dari surga. Akibatnya, kamu dan istrimu akan celaka di dunia.” Lalu setan membisik-bisikkan kepadanya, hingga Adam menaatinya. Adam lupa pesan tersebut dan Kami tidak mendapatinya memiliki kekuatan tekad untuk menjaga apa yang di perintahkan kepadanya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

115. Sungguh Kami telah memerintahkan Adam untuk tidak memakan buah dari pohon terlarang; namun setan menggodanya sehingga dia lupa perintah Kami, dan Kami tidak mendapatinya bersabar atas perintah itu.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

115. "Dan sungguh Kami telah wasiatkan kepada Adam dahulu kala agar tidak memakan buah dari pohon itu. Kami melarangnya dan menjelaskan akibat dari melanggar larangan tersebut, namun ia lupa akan wasiat Kami lalu memakan buah pohon itu dan tidak bisa bersabar dengannya. Dan Kami tidak lihat dari dirinya kemauan kuat untuk menjaga wasiat Kami tersebut.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

115. وَلَقَدْ عَهِدْنَآ إِلَىٰٓ ءَادَمَ (Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu)
Yakni Kami telah perintahkan dan wasiatkan kepadanya, yaitu berupa larangan baginya untuk memakan buah terlarang.

فَنَسِىَ (maka ia lupa)
Yakni tidak menjalankan perintah yang ditujukan kepadanya dan melupakan perintah tersebut, kemudian dia memakan buah dari pohon yang terlarang itu.

وَلَمْ نَجِدْ لَهُۥ عَزْمًا (dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat)
Iblis menggodanya sampai menjadi goyah pendiriannya dan lemah kemauannya sehingga dia tidak sabar menahan keinginan untuk memakan buah dari pohon itu, sebagaimana yang akan disebutkan pada ayat-ayat selanjutnya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Perhatikan kesalahan pertama dari bapak manusia yang kemudian terus menurun kepada anak-anaknya karena ketidak tahuannya tentang sesuatu dan tidak adanya kemauan kuat, Allah berfirman : { وَلَقَدْ عَهِدْنَآ إِلَىٰٓ ءَادَمَ مِن قَبْلُ فَنَسِىَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُۥ عَزْمًا } "Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat".


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

115. Dan sungguh Kami memerintahkan Adam dan kami wasiatkan kepadanya agar tidak memakan pohon itu. Namun dia melupakan janji itu dan tidak mengindahkannya. Kami tidak mendapatinya bersabar untuk menghindari sesuatu yang dilarang untuknya dan dia juga tidak bermaksud melakukan dosa. Sesungguhnya tekad dan kesadarannya melemah karena manusia memang lemah, sehingga dia melakukan kesalahan tanpa disadari.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sungguh Kami telah memerintahan kepada Adam} Kami telah memerintahkan dan mewasiatkan kepadanya {sebelumnya, lalu dia lupa dan Kami tidak mendapati padanya tekad yang kuat} menjaga sesuatu yang diperintahkan kepadanya dan bersabar untuk memenuhi janjinya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

115. Maksudnya, Kami sungguh telah berwasiat kepada Adam dan memerintahkannya serta mengikatnya dengan sebuah janji untuk dia laksanakan. Adam memeganginya, tunduk dan patuh, dan bertekad menjalankannya. Meskiun demikian, Adam lupa atas perintah yang terarah kepadanya. Tekad bajannya pun telah hilang. Maka terjadilah peristiwa itu, sehingga menjadi bahan pelajaran bagi keturunan-keturunannya. Dan tabiat-tabiat mereka pun menyerupai tabiat Adam. Beliau lupa, maka keturunannya pun mengalami hal yang sama. Beliau berbuat kekeliruan dan keturunannya juga melakukan kesalahan. Beliau tidak bertahan lama berada dalam ketekadan yang kuat, dan keturunannya pun demikian. Beliau bersegera untuk bertaubat dari kesalahannya, mengiyakan, dan mengakuinya, maka dosanya diampuni. Dan barangsiapa meniru ayahnya, niscaya dia tidak sedang berbuat aniaya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 115-122
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,"Sesungguhnya manusia itu dinamakan insan karena dia diberi perintah lalu dia melupakannya" Firman Allah: (Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!") Allah SWT menyebutkan kemuliaan dan penghormatan nabi Adam dan keutamaan yang Dia anugerahkan kepadanya di atas kebanyakan makhlukNya dengan keutamaan yang sebenar-benarnya. Pembahasan kisah ini telah dijelaskan dalam surah Al-Baqarah, Al-A'raf, Al-Hijr, dan Al-Kahfi, dan di akhir surah Shad akan disebutkan bahwa Allah menciptakan nabi Adam dan memerintahkan kepada para malaikat untuk bersujud kepadanya sebagai bentuk penghormatan. Dia menjelaskan permusuhan iblis kepada Bani Adam dan kakek moyang mereka dahulu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka mereka sujud, kecuali iblis. Ia membangkang) yaitu menolak dan sombong (Maka Kami berkata, "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu) yaitu Hawa (maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi sengsara) yaitu, Dia berusaha mengeluarkan kamu dari sana, sehingga kamu akan kelelahan, dan kesusahan mencari rezeki, karena sesungguhnya kamu sekarang dalam mencari penghidupan yang makmur dan tenang, tanpa beban dan bersusah payah (Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang (118)) Sesungguhnya disebutkan antara kelaparan dan telanjang karena lapar merupakan kerendahan dalam bathin, dan telanjang merupakan kehinaan bagian luar (dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya (119)) Ini juga merupakan dua perkara yang saling berlawanan, karena haus merupakan kepanasan di dalam, dan kepanasan sinar matahari merupakan panas bagian luar
Firman Allah: (Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (120)) Telah disebutkan pembahasan bahwa (dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya) (Surah Al-A’raf: 22) dan (Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat pada kamu berdua” (21)) (Surah Al-A'raf) Telah disebutkan pembahasan bahwa Allah SWT telah memerintahkan kepada nabi Adam dan istrinya untuk memakan semua buah-buahan yang ada di surga, namun tidak boleh mendekati pohon tertentu. Lalu Iblis terus-menerus menggoda keduanya sehingga keduanya memakannya. Dan itu adalah pohon khuldi, yaitu dengan godaan bahwa siapa saja yang memakan buahnya akan akan hidup kekal
Firman Allah: (dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga) Mujahid berkata bahwa keduanya menutupinya untuk pakaian. Demikian juga dikatakan Qatadah dan As-Suddi.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 115: Pesan Allah ini tersebut dalam ayat 35 surat Al Baqarah, di mana pada pesan itu, Beliau (Adam) dilarang memakan sebuah pohon.

Yakni ia meninggalkan pesan Allah.

Yakni keteguhan hati dan kesabaran dari perkara yang Kami larang.

Apa yang dialaminya menjadi pelajaran bagi keturunannya. Tabiat keturunannya sama seperti tabiat bapak mereka; Adam. Adam lupa, keturunannya pun lupa, Adam berbuat salah, keturunannya pun berbuat salah, Adam tidak teguh hatinya, anak keturunannya pun tidak teguh hatinya. Namun kemudian Adam segera bertobat dari kesalahannya, mengakui kesalahannya, lalu dosa-dosanya diampuni. Setelah disebutkan kisah Adam secara garis besar, maka di ayat selanjutnya disebutkan kisah Adam secara lebih rinci.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 115

115. Ayat-ayat berikut mengisahkan peristiwa yang terjadi pada adam dan pembangkangan iblis terhadap perintah Allah. Kisah ini diawali dengan peringatan Allah atas tipu daya iblis. Dan sesungguhnya telah kami perintahkan kepada adam dahulu untuk menjauhi iblis yang selalu berusaha menyesatkannya. Tetapi karena iblis pandai merayu maka dia lupa akan perintah itu. Dia lalu mengikuti ajakan iblis dan terjerumus sehingga melanggar larangan Allah. Dan saat itu tidak kami dapati padanya kemauan yang kuat untuk menolak rayuan iblis. '116. Allah menjelaskan awal peristiwa ini. Dan ingatlah ketika kami berkata kepada malaikat, 'sujudlah kamu kepada adam!' lalu mereka pun sujud sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya, kecuali iblis. Dengan takabur dia menolak perintah Allah tersebut.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penafsiran dari beragam mufassirin berkaitan kandungan dan arti surat Thaha ayat 115 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi ummat. Support syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dicari

Kami memiliki banyak topik yang cukup sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 177, Ar-Rahman 13, Ar-Rum 21, Al-Qashash 77, An-Nisa 36, Fatir 37. Termasuk Al-Isra, Ibrahim 7, Al-Buruj, Yasin 82, Ayat 15 (Lima Belas), Innallaha Ma’ash Shabiriin.

  1. Al-Baqarah 177
  2. Ar-Rahman 13
  3. Ar-Rum 21
  4. Al-Qashash 77
  5. An-Nisa 36
  6. Fatir 37
  7. Al-Isra
  8. Ibrahim 7
  9. Al-Buruj
  10. Yasin 82
  11. Ayat 15 (Lima Belas)
  12. Innallaha Ma’ash Shabiriin

Pencarian: surah al baqarah ayat 24, al hasyr 59, wala tufsidu fil ardhi, yasin ayat 23, quran surat an-nisa ayat 7

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.