Surat Thaha Ayat 105
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْجِبَالِ فَقُلْ يَنسِفُهَا رَبِّى نَسْفًا
Arab-Latin: Wa yas`alụnaka 'anil-jibāli fa qul yansifuhā rabbī nasfā
Artinya: Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Tentang Surat Thaha Ayat 105
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 105 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah menarik dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penjelasan dari beragam mufassirun terkait kandungan surat Thaha ayat 105, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan kaummu bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang kesudahan gunung-gunung pada Hari Kiamat. Maka katakanlah kepada mereka, “Tuhanku akan melenyapkannya dari tempat-tempatnya dan menjadikannya debu-debu yang beterbangan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
105-107. Hai Nabi, mereka bertanya kepadamu tentang keadaan gunung-gunung pada hari kiamat, maka katakanlah kepada mereka: “Tuhanku akan menjadikannya hancur lebur seperti pasir, kemudian Allah akan mengirim angin yang menerpanya sehingga ia menjadi tanah lapang yang datar yang tidak memiliki tanaman dan bangunan di atasnya, di sana kamu tidak akan melihat tanahnya yang menurun atau meninggi.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
105. Dan mereka bertanya kepadamu -wahai Rasul- tentang keadaan gunung-gunung di hari Kiamat kelak, maka katakanlah pada mereka, "Gunung-gunung itu akan dicabut oleh Tuhanku dari akar-akarnya lalu menghancurkannya sehingga menjadi debu yang beterbangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
105. وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ (Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung)
Yakni keadaan gunung-gunung di hari kiamat.
فَقُلْ يَنسِفُهَا رَبِّى نَسْفًا (maka katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya)
Yakni Allah benar-benar mencabutnya dari akarnya, dan meledakkannya hingga berterbangan kesana kemari.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
105. Dan orang-orang musyrik dan lainnya bertanya kepadamu terkait keadaan gunung-gunung pada hari kiamat. Maka katakanlah kepada mereka: “Tuhanku mencabutnya dari tempatnya dan benar-benar menghancurkannya sampai remuk berkeping-keping dan menjadi seperti debu yang bertebaran lalu menerbangkannya seperti angin dan debu yang bertebaran pada hari terjadinya angin ribut.” Kaum Quraisy berkata: “Wahai Muhammad, apa yang akan dilakukan tuhanmu terhadap gunung-gunung ini pada hari kiamat?” kemudian turunlah ayat ini
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung} tentang keadaan gunung-gunung pada hari kiamat {maka katakanlah,“Tuhanku akan menghancurkannya sehancur-hancurnya} Tuhanku akan benar-benar mencabutnya dari akarnya dan menjadikannya debu yang bertaburan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
105-107. Allah memberitahukan tentang prahara-prahara Hari Kiamat berserta peristiwa gempa-gempa dan goncangan-goncangan. Allah berfirman, “Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung,” yaitu apakah yang teerjadi padanya di Hari KIamat? Apakah utuh seperti semula atau tidak? “Maka katakanlah, ‘Rabbku akan menghancurkannya (di Hari Kiamat) sehancur-hancurnya’,” maksudnya, melenyapkan dan mencabutnya dari tempat-tempatnya, sehingga ibarat bulu dan pasir-pasir. Kemudian Allah menumbuknya dan menjadikannya sebagai debu-debu yang beterbangan, semakin lama semakin terkikis dan sirna serta diratakan dengan permukaan tanah.
Allah menjadikan bumi “datar sama sekali,” rata “tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya,” wahai orang yang melihat “tempat yang rendah,” ini bagian dari kesempurnaan datarnya bumi “dan yang tinggi-tinggi” maksudnya (tidak ada) lembah-lembah, tempat-tempat yang rendah, atau tinggi-tinggi. Maka permukaan bumi menjadi Nampak, dan (luasnya) memadai bagi seluruh umat manusia. Allah membentangkannya sejauh permukaannya. Maka mereka pun berada di satu tempat. Dapat didengar oleh orang yang menyeru dan terlihat oleh pandangan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 105-108
Allah SWT berfirman: (Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung) yaitu apakah itu masih tetap ada atau akan lenyap pada hari kiamat? (maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) dengan sehancur-hancurnya) yaitu, Allah melenyapkannya dari tempatnya dan menghancurkan serta menghamburkannya (maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu) yaitu bumi (datar sama sekali) yaitu satu hamparan rata. Kata “Al-qa'” adalah tanah rata, dan “Ash-shafshaf” adalah penegasan atas hal itu. Dikatakan, bahwa maknannya adalah tanah yang tidak ada tumbuhannya. Pendapat pertama lebih baik, sekalipun pendapat lainnya maksudnya juga demikian. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi (107)) yaitu kamu tidak akan melihat di bumi pada hari itu suatu lembah, dataran tinggi, dataran rendah, dan tempat yang tinggi. Demikianlah yang dikatakan Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, Qatadah, dan lainnya dari kalangan ulama Salaf.
(Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok) yaitu di hari mereka menyaksikan keadaan dan kengerian ini, mereka memenuhi seruan yang memanggil mereka dengan segera, di mana pun seruan itu memerintah mereka, maka mereka segera menurutinya. Seandainya hal itu dilakukan di dunia, sungguh lebih bermanfaat bagi mereka. Akan tetapi hal itu tidak lagi bermanfaat bagi mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada kami) (Surah Maryam: 38) dan (dengan patuh mereka segera datang kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata, “Ini adalah hari yang sulit” (8)) (Surah Al-Qamar)
Firman Allah: (dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah terdiam. Sa'id bin Jubair meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknannya adalah langkah yang pelan. Demikian juga dikatakan Ikrimah, Mujahid, Adh-Dhahhak, Ar-Rabi' bin Anas, Qatadah, Ibnu Zaid, dan lainnya.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja) yaitu suara pelan. Sa'id menggabungkan kedua pendapat itu, dan itu bisa terjadi. Adapun yang dimaksud dengan langkah kaki adalah usaha manusia ketika menuju padang Mahsyar, mereka berjalan dengan tenang dan merendahkan diri. Adapun suara pelan, maka bisa pada suatu keadaan tertentu dan tidak pada keadaan itu. Sungguh Allah SWT berfirman: (Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang bahagia (105)) (Surah Hud)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Thaha ayat 105: Yakni bagaimanakah keadaannya pada hari kiamat? Atau, apa yang dilakukan Tuhanmu terhadapnya?
Dia akan mencabut dari tempat-tempatnya, lalu dijadikan seperti bulu atau pasir, dihancurkan-Nya lalu dijadikan-Nya seperti debu yang berterbangan, dan menjadi rata dengan bumi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 105
105. Orang-orang yang mengingkari hari kiamat menyatakan keraguan mereka dengan bertanya tentang gunung-gunung yang kukuh. Dan mereka bertanya kepadamu, wahai nabi Muhammad, tentang gunung- gunung di sekitar mereka. Maka katakanlah, 'tuhanku akan menghancurkannya sehancur-hancurnya di hari kiamat sehingga tidak ada satu pun yang masih utuh. ' 106-107. Sesudah itu maka dia akan menjadikan area bekas gunung-gunung itu datar sama sekali sehingga kondisinya berbeda dari sebelumnya. Pada saat itu permukaan bumi menjadi rata; tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah karena adanya lembah, dan tidak pula tempat yang tinggi-tinggi karena adanya perbukitan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian berbagai penafsiran dari kalangan ahli ilmu terhadap kandungan dan arti surat Thaha ayat 105 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Bantu dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.