Surat Thaha Ayat 88
فَأَخْرَجَ لَهُمْ عِجْلًا جَسَدًا لَّهُۥ خُوَارٌ فَقَالُوا۟ هَٰذَآ إِلَٰهُكُمْ وَإِلَٰهُ مُوسَىٰ فَنَسِىَ
Arab-Latin: Fa akhraja lahum 'ijlan jasadal lahụ khuwārun fa qālụ hāżā ilāhukum wa ilāhu mụsā fa nasiy
Artinya: Kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Mendalam Berkaitan Surat Thaha Ayat 88
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 88 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir mendalam dari ayat ini. Ditemukan pelbagai penafsiran dari para mufassirin berkaitan makna surat Thaha ayat 88, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kemudian Samiri membuatkan bagi orang-orang Bani Israil patung anak sapi dari emas yang mengeluarkan suara layaknya suara sapi. Orang-orang yang terperdaya dengannya dari kalangan mereka berkata kepada orang-orang lainnya, “Ini adalah tuhan kalian dan tuhan Musa, dia lupa dan lalai darinya.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
88. Kemudian Samiri membentuk sebuah patung anak sapi dari perhiasan-perhiasan itu; patung itu tidak memiliki ruh, namun Samiri membuat lubang di dari depan hingga belakangnya agar dapat dilewati angin sehingga dapat mengeluarkan suara seperti sapi. Namun sebagian mereka tertipu dan berkata sebagaimana yang telah dikatakan Samiri kepada mereka: “Anak sapi ini adalah tuhan kalian dan tuhan Musa yang dia lupakan, sehingga Musa tidak menyebutkannya kepada kalian.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
88. Kemudian dari perhiasan yang terkumpul dalam lobang itu, Samiri mengeluarkan untuk mereka patung anak sapi yang tidak memiliki ruh namun memiliki suara seperti suara sapi, maka orang-orang yang tertipu dengan perbuatan Samiri ini berkata, "Inilah Tuhan kalian dan Tuhan Musa, namun ia melupakannya dan meninggalkannya di sini."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
88. فَأَخْرَجَ لَهُمْ عِجْلًا جَسَدًا لَّهُۥ خُوَارٌ (kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara)
Yakni bersuara seperti anak sapi yang sesungguhnya.
Makna (الخوار) adalah suara sapi.
Terdapat pendapat mengatakan suara dari patung tersebut berasal dari hembusan angin, sebab Samiri membuat lubang-lubang pada patung tersebut, sehingga jika terdapat angin yang masuk ke lubang tersebut maka akan menimbulkan suara seperti anak sapi; dan bukan berarti patung tersebut hidup dan dapat bersuara.
فَقَالُوا۟ هٰذَآ إِلٰهُكُمْ وَإِلٰهُ مُوسَىٰ (maka mereka berkata: “Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa,)
Yakni Samiri dan orang yang sependapat dengannya mengatakan perkataan ini.
فَنَسِىَ (tetapi Musa telah lupa”)
Yakni Musa tersesat dan tidak mengetahui dimana Tuhannya itu, maka ia mencarinya di gunung Thur.
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah Musa lupa menyebutkan kepada kalian bahwa ini adalah Tuhannya dan Tuhan kalian.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
88. Kemudian dari perhiasan yang leleh itu dia membentuk patung anak sapi yang hanya memiliki tubuh saja tanpa adanya ruh di dalamnya. Namun dia bisa mengeluarkan suara yang menyerupai suara sapi. Lalu Samiry dan orang-orang yang sepakat dengannya berkata: “Inilah tuhan kalian dan tuhan Musa. Musa lupa bahwa tuhannya ada disini dan pergi mencarinya di bukit Thur” Pembuatan patung anak sapi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh Bani Israil dari golongan orang-orang Mesir
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kemudian dia mengeluarkan untuk mereka patung anak sapi} bentuk yang tidak memiliki ruh {yang bersuara} suara seperti suara sapi {Mereka lalu berkata,“Inilah Tuhan kalian dan Tuhan Musa, tetapi dia telah lupa”} lalu dia melupakannya, dan pergi mencarinya di gunung Thur
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
87-88. Maknanya, mereka berkata kepada Musa, “Tidaklah kami berbuat sesuatu yang telah kami lakukan dengan kesengajaan dan kemauan sendiri. Akan tetapi, penyebab yang mendorong kami melakukannya ialah kami sudah berbuat dosa disebabkan perhiasan-perhiasan kaum itu yang berada pada kami. Mereka itu, menurut keterangan mereka telah meminjam perhiasan yang banyak dari seorang suku Qibthi. Mereka pergi bersamanya, membuangnya (ke dalam lubang api. Ed) dan mengumpulkannya (kembali) ketika Musa pergi untuk mempertanyakan kepadanya bila beliau sudah kembali.
Sementara itu, Samiri telah mengetahui peristiwa tenggelamnya (Fir’aun dan para pengikutnyaa) melalui jejak Rasul. Maka jiwanya memandang baik untuk mengambil satu genggam dari bekas jejak Rasul. Dan bila dia lemparkan pada suatu obyek, niscaya akan menjadi hidup, sebagai bahan fitnah dan ujian. Ia pun melemparkannya pada (patung anak sapi itu yang telah dia buat dalam bentuk patung) anak sapi. Anak sapi itu pun bergerak-gerak dan memiliki suara dan bunyi. Mereka berkata, “SEsungguhnya Musa sedang mencari Rabbnya, padahal Dia di sini. Tetapi Musa telah melupakannya.”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 83-89
Setelah nabi Musa berjalan membawa Bani Israil setelah pembinasaan Fir'aun (Dan Kami selamatkan Bani Israil menyeberangi laut itu (bagian utara dari Laut Merah). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala).” (Musa) menjawab, “Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh” (138) Sesungguhnya mereka akan dihancurkan (oleh kepercayaan) yang dianutnya dan akan sia-sia apa yang telah mereka kerjakan (139)) (Surah Al-A'raf) Allah menjanjikan kepada nabi Musa selama tiga puluh hari, kemudian menambahkannya sepuluh hari lagi sehingga sempurna menjadi empat puluh hari, yaitu nabi Musa berpuasa malam dan siang hari. Lalu Allah SWT berfirman: (Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa? (83) Berkata Musa, "Itulah mereka sedang menyusul aku” (84)) yaitu mereka datang dan sedang beristirahat di dekat bukit Thur (dan aku bersegera kepadaMu, ya Tuhanku, agar Engkau rida (kepadaku)) yaitu agar Engkau bertambah ridha kepadaku (Allah berfirman, "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri (85)) Allah SWT memberitahukan kepada nabinya Musa tentang kejadian yang menimpa Bani Israil setelah dia tinggal, bahwa mereka menyembah anak sapi yang dilakukan oleh Samiri untuk mereka.
Pada masa itu Allah SWT menuliskan lembaran-lembaran yang terkandung di kitab Taurat. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman), "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) yang sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik” (145)) (Surah Al-A'raf) yaitu akibat orang-orang yang menyimpang dari ketaatan kepadaKu dan menentang perintahKu.
Firman Allah: (Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati) yaitu sesudah Allah memberitahukan kepadanya hal itu, dia murka dan marah terhadap mereka, dia berada pada keadaan dimana dia mementingkan perkara mereka, dan dia menerima kitab Taurat yang mengandung syariat untuk mereka, kemuliaan mereka. Tetapi mereka adalah kaum yang menyembah selain Allah. hal itu bukanlah sesuatu yang dilakukan orang yang berakal sehat, dan sudah jelas kebathilan dan hal itu menunjukkan kedangkalan dan kekurangan akal dan hati mereka. Oleh karena itu dikatakan, dia kembali kepada mereka dalam keadaan murka dan kecewa. Dan “Al-Asifu” adalah kemurkaan yang sangat dahsyat.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dalam keadaan marah dan bersedih hati) yaitu sangat kesal,
Qatadah dan As-Suddi berkata tentang firmanNya (dan bersedih hati) yaitu bersedih atas perbuatan kaumnya sepeninggal dia (Berkata Musa, "Hai kaumku, bukankah Tuhan kalian telah menjanjikan kepada kalian suatu janji yang baik?”) yaitu bukankah Dia menjanjikan kepada kalian melalui lisanku setiap kebaikan dunia dan akhirat, dan akibat yang baik, sebagaimana kalian menyaksikan pertolonganNya kepada kalian atas musuh kalian sehingga memenangkan kalian atasnya, dan dukungan-dukungan Allah selain itu (Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagi kalian) yaitu masa tunggu kalian terhadap apa yang dijanjikan Allah untuk kalian dan kelupaan kalian terhadap nikmat-nikmat yang telah Dia berikan kepada kalian dan masa itu belum lama (Atau kalian menghendaki agar kemurkaan dari Tuhan kalian menimpa kalian?) Huruf “Am” di sini bermakna “bal” yang menunjukkan makna mengabaikan kalimat pertama, lalu mengalihkan kepada kalimat kedua. Seakan-akan dikatakan,”Atau kalian menghendaki dengan perbuatan kalian ini agar Tuhan kalian menimpakan murkaNya kepada kalian, karena kalian mengingkari janji kepadaku” Bani Israil menjawab apa yang diperingatkan nabi Musa kepada mereka (Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kamauan kami sendiri) yaitu dengan kehendak dan pilihan kami.
Kemudian Bani Israil menyampaikan alasannya yang munafik. Mereka membertahukan tentang keberlepasan mereka dari apa yang ada di tangan mereka berupa perhiasan orang Qibti dari hasil pinjaman saat mereka keluar dari Mesir, ("Kami melemparkan perhiasan itu semuanya") yaitu kami melemparkannya (dan demikian pula Samiri melemparkannya (87) kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lubang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara (88)) As-Suddi berkata bahwa itu bersuara dan berjalan. (Lalu mereka berkata) orang-orang yang sesat dari kalangan mereka yang teperdaya oleh patung anak sapi itu sehingga mereka menyembahnya (Inilah Tuhan kalian dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (telah lupa) lupa untuk menyebutkan kepada kalian bahwa ini adalah tuhan kalian.
Lalu Allah SWT berfirman seraya menjawab mereka seraya mengecam dan menjelaskan aib dan kepicikan akal mereka dalam hal yang mereka ikuti: (Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan? (89)) yaitu anak sapi itu, apakah mereka tidak melihat bahwa hal itu tidak menjawab mereka ketika mereka bertanya, dan mereka tidak dapat berbicara dengannya (dan tidak kuasa menolak mudarat mau-pun mendatangkan manfaat kepada mereka?) yaitu di dunia dan akhirat mereka.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Thaha ayat 88: Dan membentuk.
Mereka membuat patung anak sapi dari emas. Para mufassir berpendapat bahwa patung itu tetap patung tidak bernyawa, dan suara yang seperti sapi itu hanyalah disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan tekhnik yang dikenal oleh Samiri waktu itu dan sebagian mufassir ada yang menafsirkan bahwa patung yang dibuat dari emas itu kemudian menjadi tubuh yang bernyawa dan mempunyai suara sapi sebagai cobaan bagi bani Israil.
Mereka terfitnah oleh patung anak sapi itu sehingga menyembahnya. Hal ini karena kebodohan mereka dan lemahnya akal mereka, saat mereka menyaksikan sesuatu yang aneh, di mana benda yang awalnya diam menjadi bersuara. Ketika Harun melarang, mereka tidak mau berhenti.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 88
Kemudian dia, yaitu samiri, mengeluarkan dan menciptakan patung anak sapi yang bertubuh dan bersuara dari perhiasan itu untuk mereka, maka mereka berkata sambil menunjuk ke arah patung anak sapi itu, 'inilah tuhanmu dan tuhan musa, tetapi dia pergi dan telah lupa bila tuhannya ada di sini. '89. Sikap mereka itu sungguh sangat buruk. Maka tidakkah mereka memperhatikan bahwa patung anak sapi itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka atas pertanyaan yang mereka ajukan dan tidak pula kuasa menolak mudarat yang menimpa mereka maupun mendatangkan manfaat yang diinginkan kepada mereka'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beragam penafsiran dari berbagai ulama tafsir terkait kandungan dan arti surat Thaha ayat 88 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita semua. Bantu usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.