Surat Thaha Ayat 78
فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِۦ فَغَشِيَهُم مِّنَ ٱلْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ
Arab-Latin: Fa atba'ahum fir'aunu bijunụdihī fa gasyiyahum minal-yammi mā gasyiyahum
Artinya: Maka Fir'aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat Thaha Ayat 78
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 78 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah menarik dari ayat ini. Didapati pelbagai penafsiran dari berbagai mufassirin terkait kandungan surat Thaha ayat 78, di antaranya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka Musa berjalan di malam hari bersama orang-orang Bani Israil, dan menyebrangi jalan bersama mereka di tengah laut. Fir’aun dan bala tentaranya membuntuti mereka. Maka Allah mengepung mereka dengan air yang tidak ada yang mengetahui kadar jumlahnya kecuali Allah, sehingga mereka semua tenggelam, sedang Musa dan kaumnya selamat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
78-79. Ketika Musa melaksanakan itu, Fir’aun dan bala tentaranya mengejar mereka agar dapat membunuh mereka, akan tetapi ombak lautan menggulung Fir’aun dan bala tentaranya sehingga mereka tenggelam sebelum mereka dapat menangkap Musa dan orang-orang yang bersamanya. Fir’aun telah menyesatkan kaumnya dari kebenaran dan dia tidak memberi mereka petunjuk kepada kebaikan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
78. Maka Fir'aun beserta bala tentaranya pun mengejar mereka, akan tetapi ia dan bala tentaranya tersebut digulung oleh ombak lautan yang hakikatnya tidak diketahui kecuali oleh Allah. Mereka semua pun tenggelam dan binasa, sedangkan Musa dan orang-orang yang bersamanya selamat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
78. فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِۦ (Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka)
Yakni Fir’aun bersama bala tentaranya mengejar mereka.
فَغَشِيَهُم مِّنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ (lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka)
Pengulangan kata (غشيهم) untuk menunjukkan betapa besar dan mengerikan kejadian tersebut.
Pendapat lain mengatakan makna (غشيهم) adalah mereka tenggelam dalam kisah yang mereka dengar.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
78. Lalu Fir’aun dan pasukannya mengikuti mereka. Kemudian mereka dilanda dan ditimpa air laut yang menenggelamkan mereka. (Dan pengulangan {Ghasyiyahum} yang bermakna melanda mereka itu untuk memberi kesan hiperbola dan ancaman) yaitu mereka diterpa air dan ditenggelamkan semua
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Lalu Fir‘aun dengan tentaranya mengejar mereka} mengikuti mereka {lalu mereka digulung} ditenggelamkan {lautan} lautan {sehingga menenggelamkan mereka} apa yang menggulung mereka kemudian menenggelamkan mereka
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
77-79. Setelah Musa unggul dengan bukti-bukti kebenarannya atas Fir’aun dan kaumnya, maka beliau menetap di MEsir guna menyeru mereka ke pangkuan Islam, mengusahakan penyelamatan Bani Israil dan Fir’aun dan siksanya. Sementara itu, Fir’aun masih dalam penentangan dan antipatinya. Sepak terjangnya memberatkan Bani Israil. Allah telah memperlihatkan kepada Musa tanda-tanda kebesaranNya dan pelajaran-pelajaran penting yang telah Allah ceritakan kepada kita sekalian dalam al-Quran.
Adapun Bani Israil tidak berdaya untuk memperlihatkan keimanan mereka dan memproklamirkannya. Mereka menjadikan rumah-rumah mereka sebagai tempat ibadah, menahan kesabaran dari bahaya Fir’aun dan gangguannya. Maka, Allah berkehendak menyelamatkan mereka dari musuh mereka dan menempatkan mereka di dunia ini sebagai penguasa. Tujuannya, supaya mereka menyembahNya dengan terang-terangan dan menegakkan perintahNya. Maka Allah mewahyukan kepada nabiNya, Musa agar membuat janji kepada Bani Israil secara rahasia dan berjalan di awal malam hingga mereka dapat menempuh jarak yang jauh di bumi. Allah (juga) mengabarkan bahwa Fir’aun dan kaumnya akan mengejarnya. Maka mereka pun keluar di permulaan malam, semua orang dari kalangan Bani Israil (kaum lelaki), [mereka] dan wanita-wanita serta keturunan-keturunan mereka.
Pada pagi harinya, para penduduk Mesir tidak menjumpai di tenga mereka ada orang yang menyeru dan orang yang menjawab dari kalangan Bani Israil. Geramlah musuh mereka, Fir’aun. Maka dia mengutus utusan di Mada’in untuk mengumpulkan orang-orang dan memprovokasi mereka untuk mau mengejar Bani Israil, [untuk menimpakan (hukuman) pada Bani Israil dan melampiaskan kemurkaannya. Namun, Allah mengalahkan ambisinya. Terkumpullah pasuikan Fir’aun. Maka Fir’aun merangsek berjalan bersama mereka untuk membuntuti Bani Israil]. "Mereka berhasil menyusul Bani Israil di waktu matahari terbit. Ketika dua kelompok sudah dapat saling menyaksikan kelompok lainnya, para pengikut Musa berkata, “SEsungguhnya kita benar-benar akan tersusul.” Mereka pun dilanda kegelisahan dan ketakutan. Sementara itu, lautanlah yang ada di hadapan mereka, sedangkan Fir’aun (bersama pasukannya) berada di belakang mereka, dengan penuh marah dan murka kepada mereka. Adapun Musa, maka beliau dalam keadaan hati yang tenang, pikiran yang tentram, percaya dengan janji Rabbnya. Beliau berkata, ""Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku". (ASy-Syuara:62).
Kemudian Allah mewahyukan kepada beliau untuk memukulkan tongkatnya ke lautan. Beliaupun melakukannya. Maka terbelahlah dua belas jalan, air terlihat bagaikan gunung-gunung yang tinggi di sisi kanan dan kiri jalan. Allah mengeringkan jalan-jalan mereka yang mana air laut menyingkir darinya. Allah memerintahkan mereka agar tidak merasa khawatir akan kejaran Fir’aun dan agar tidak takut tenggelam di laut.
Kemudian mereka melintasi jalan-jalan itu. Fir’aun dan pasukannya tiba lalu mengikuti di belakang mereka. Sampai akhirnya, seluruh kaum Musa telah berhasil keluar dari laut, sedangkan para pengikut Fir’aun masih berada di dalamnya. (Saat itulah) Allah memerintahkan lautan untuk menyatu hingga melumat mereka. Lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. Semuanya tenggelam. Tidak ada seorang pun yang selamat. Bani Israil menyaksikan (kehancuran) musuh mereka.
Allah telah menyejukan pandangan mereka dengan (melihat) kehancuran musuh. Inilah kesudahan kekufuran, kesesatan, dan keengganan memegangi hidayah Allah.
Karena itu, Allah berfirman, “Dan Fir’aun telah menyesatkan kaumnya,” dengan cara mempercantik gambaran kekufuran pada mereka dan mencoreng syariat yang dibawa oleh Musa serta pelecehannya terhadap mereka. Fir’aun tidak memberikan hidayah kepada mereka dalam kesempatan apapun. Akibatnya, dia menjerumuskan mereka di lembah-lembah kekeliruan dan kesesatan, lantas menjebloskan mereka ke tempat siksa dan hukumannya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 77-79
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan bahwa Dia memerintahkan kepada nabi Musa setelah Fir'aun menolak mengirimkan Bani Israil bersamanya, agar nabi Musa membawa mereka pergi di malam hari, untuk menyelamatkan mereka dari genggaman Fir'aun. Allah SWT menjelaskan kisah ini di surah-surah lainnya. Hal itu, ketika nabi Musa membawa pergi Bani Israil. Pada pagi hari, sudah tidak ada satupun dari mereka yang tertinggal di negeri Mesir. Maka Fir'aun sangat marah. Kemudian Fir’aun mengirimkan orang yang mengumpulkan tentaranya ke kota-kota, yaitu orang-orang yang menghimpun tentaranya dari semua kota-kota besar di wilayahnya, dan berkata: ("Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil (54) dan sesungguhnya mereka membuat-buat hal-hal yang menimbulkan amarah kita” (55)) (Surah Asy-Syu'ara) Kemudian Fir'aun mengumpulkan tentaranya, dan memimpin sendiri tentaranya untuk mengejar mereka (Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusul mereka di waktu matahari terbit (60)) (Surah Asy-Syu'ara) yaitu ketika matahari terbit (Maka setelah kedua golongan itu saling melihat) yaitu masing-masing golongan melihat satu sama lain (berkatalah pengikut-pengikut Musa, "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.” (61) Musa menjawab, "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku” (62)) (Surah Asy-Syu'ara’) Nabi Musa dan Bani Israil berhenti, karena laut berada di hadapan mereka, sedangkan Fir'aun dan tentaranya ada di belakang mereka. Lalu saat itu Allah menurunkan wahyu kepadanya: (dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu) Lalu nabi Musa memukul laut itu dengan tongkatnya seraya berkata, "Terbelahlah kamu untukku dengan seizin Allah" (Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar) (Surah Asy-Syu'ara: 63) yaitu gunung yang besar, lalu Allah mengirimkan angin kering ke tanah laut yang meniupnya sehingga tanahnya menjadi kering seperti tanah daratan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul) Fir'aun (dan tidak usah takut (akan tenggelam)) yaitu takut laut akan menenggelamkan kaummu. Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka) yaitu laut (yang menenggelamkanmu) yaitu yang sudah diketahui dan terkenal, sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan negeri-negeri kaum Luth yang telah dihancurkan Allah (53) lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang menimpanya (54)) (Surah An-Najm)
Sebagaimana Fir'aun berada di depan tentaranya, lalu membawa mereka ke dalam laut, sehingga mereka tersesat, dan dia tidak memberi petunjuk mereka ke jalan yang petunjuk. Sebagaimana demikian, (Dia (Fir‘aun) berjalan di depan kaumnya di hari Kiamat, lalu membawa mereka masuk ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang dimasuki (98)) (Surah Hud)
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 78
Mengetahui nabi musa dan bani israil meninggalkan mesir, kemudian fir'aun dengan bala tentaranya mengejar mereka melalui jalan kering di laut itu, tetapi sebelum berhasil menyusul nabi musa dan bani israil, mereka digulung ombak laut yang datang tiba-tiba dan kemudian menenggelamkan mereka. Itulah balasan bagi orang yang sesat dan durhaka kepada tuhan. 79. Dan sejak dulu sampai meninggalnya fir'aun memang telah menyesatkan kaumnya dan tidak pernah memberi petunjuk ke jalan yang benar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penjabaran dari para mufassirun berkaitan kandungan dan arti surat Thaha ayat 78 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk ummat. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.