Surat Al-Baqarah Ayat 111

وَقَالُوا۟ لَن يَدْخُلَ ٱلْجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوْ نَصَٰرَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا۟ بُرْهَٰنَكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

Arab-Latin: Wa qālụ lay yadkhulal-jannata illā mang kāna hụdan au naṣārā, tilka amāniyyuhum, qul hātụ bur-hānakum ing kuntum ṣādiqīn

Artinya: Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".

« Al-Baqarah 110Al-Baqarah 112 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Mengenai Surat Al-Baqarah Ayat 111

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 111 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan aneka ragam penjabaran dari kalangan ulama tafsir terhadap isi surat Al-Baqarah ayat 111, sebagiannya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Masing-masing dari Kaum Yahudi dan Nasrani mengaku bahwa surga hanya untuk menjadi milik golongan mereka saja tidak ada seseorang selain mereka yang akan memasukinya, itu adalah prasangka-prasangka mereka yang rusak. Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul- datangkanlah bukti kalian yang menunjukkan kebenaran kalim-klaim kalian itu, bila kalian orang-orang yang benar dalam klaim tersebut.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

111. Orang-orang Yahudi mengklaim bahwa surga hanya khusus bagi mereka, begitu pula orang-orang Nasrani mengklaim. Ini adalah angan-angan batil yang mereka harapkan dari Allah tanpa dasar, dan Allah telah memerintahkan Rasulullah untuk membantah mereka dengan meminta mereka mendatangkan bukti dan hujjah atas klaim yang mereka katakan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

111. Golongan Yahudi dan Nasrani masing-masing mengatakan bahwa surga hanya diperuntukkan bagi golongannya saja. Orang-orang Yahudi mengatakan, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi.” Dan orang-orang Nasrani mengatakan, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Nasrani.” Itu adalah harapan palsu dan khayalan hampa mereka. Katakanlah -wahai Nabi- untuk menjawab klaim mereka itu, “Berikanlah bukti yang mendukung klaim kalian, jika kalian benar dengan klaim tersebut.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

111. وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ (Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”)
Yakni orang Yahudi berkata: tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi, dan orang Nasrani berkata: tidak akan masuk surga kecuali orang Nasrani. Setiap golongan menganggap golongan lain sesat.

تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ( Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka)
Yakni klaim mereka bahwa tidak akan masuk surga kecuali mereka adalah sebatas angan kosong yang mereka angan-angankan tanpa ada dalil dari kitab-kitab yang telah diturunkan Allah.

قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ (Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu)
Yakni “datangkanlah bukti-buktimu. Dan kata (الربهان) bermakna dalil yang dapat mengantarkan pada keyakinan.

إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (jika kamu adalah orang yang benar”)
Yakni benar dalam angan-angan dan klaim-klaim sesat itu


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Ayat ini menjadi dalil bahwa setiap orang yang mengklaim suatu perkara, dia perlu menguatkannya dengan bukti dan dalil, tetapi bukti itu tidak dapat diterima kecuali diambil dari apa yang telah Allah turunkan kepada Nabi-Nya sebagaimana yang telah disebutkan di ayat sebelum ayat ini, ketika suatu kaum mengkalim bahwa mereka tidak akan dimakan api neraka kecuali dalam tempo yang singkat : { وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً ۚ قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ ۖ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ } "Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja”. Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?".

2 ). Syari'at saat ini kita berjalan diatasnya dikuatkan oleh dalil dan burhan, setiap jejak yang terkandung didalamnya selalu diikuti dengan hujjah, dan dalil dari al-Qur'an dan sunnah, maka tidaklah kita mengatakan : "saya yakin kamu akan buta" tetapi ia tidak memiliki bukti, maka tatkala orang Yahudi dan Nashrani mengatakan klaim mereka terhadap selainnya : { وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ } "Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani" , Allah kemudian membalas perkataan mereka dengan : { قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ } "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

Kaum Yahudi berkata: “Hanya orang-orang Yahudi-lah yang kelak akan masuk surga.” Kaum Nasrani juga berkata: “Hanya orang-orang Nasrani-lah yang kelak akan masuk surga.” Itu semua semata-mata hanyalah angan-angan dan syahwat yang mereka lakukan tanpa disertai kebenaran. Katakanlah kepada mereka wahai Nabi: “Tunjukkan bukti dan landasan kalian atas apa yang kalian katakan itu! Jika klaim dan pernyataan kalian yang sejatinya keliru itu kalian anggap benar.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka berkata,“Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi} orang Yahudi {atau Nasrani.”} atau orang Nasrani {Itu (hanya) angan-angan mereka} angan-angan mereka yang busuk {Katakanlah,“Tunjukkan bukti kebenaran kalian} argumen kalian {jika kalian adalah orang-orang yang benar”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

111. Maksudnya, orang-orang Yahudi berkata, “Tidaklah akan masuk surge kecuali orang Yahudi, ” dan orang-orang Nasrani berkata, “Tidaklah akan masuk surge kecuali orang Nasrani.” Mereka menentukan bahwa surga itu bagi mereka sendiri, namun hal ini hanya sebatas angan-angan kosong belaka yang tidak dapat diterima kecuali dengan hujjah dan keterangan yang jelas, maka berikanlah hujjah dan keterangan yang jelas jikalau kalian adalah orang-orang yang benar, demikianlah seharusnya bagi orang yang mengaku dengan suatu pengakuan bahwa dia harus memberikan keterangan dan hujjahnya untuk membenarkan pengakuannya tersebut, namun bila dia tidak memberikannya maka pengakuannya itu dikembalikan kepadanya dan jika ada seseorang yang mengaku dengan hal yang bertentangan dengan pengakuan yang tadi juga tanpa ada keterangan dan hujjah, maka tidaklah ada perbedaan antara kedua pengakuan tersebut. Bukti nyata (burhan) adalah hal yang membenarkan pengakuan atau mendustakannya, dan ketika mereka semua tidak memiliki keterangan yang jelas, maka diketahuilah kebohongan mereka dalam pengakuan tersebut.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 111-113

Allah SWT menjelaskan kesombongan orang Yahudi dan Nasrani terhadap keyakinan mereka, di mana setiap golongan dari mereka mengklaim bahwa hanya mereka yang akan masuk surga dengan berpegang teguh pada agama mereka masing-masing, sebagaimana Allah telah memberitahukan tentang mereka dalam Surah Al-Ma'idah, bahwa mereka berkata: (Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasihNya) (Surah Al-Maidah: 18) Lalu Allah SWT membantah mereka dengan fakta bahwa Dia akan menghukum mereka atas dosa-dosa mereka. Bahkan jika klaim mereka benar, maka keadaan seharusnya tidak seperti itu. Sebagaimana mereka juga telah mengklaim bahwa mereka tidak akan merasakan api neraka kecuali hanya selama beberapa hari saja, kemudian mereka akan dipindahkan ke surga. Lalu Allah SWT menolak klaim ini
Demikianlah Allah berfirman kepada mereka terkait klaim yang mereka buat tanpa dasar, bukti, dan keterangan. Allah SWT berfirman: (Demikian itu (hanya) angan-angan mereka).
Abu Al-'Aliyah berkata, yaitu angan-angan yang mereka buat kepada Allah tanpa dasar yang benar.
Qatadah dan Ar-Rabi' bin Anas juga mengungkapkan hal yang serupa.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Katakanlah), yaitu katakanlah nabi Muhammad. (Tunjukkanlah bukti kebenaranmu) Abu Al-'Aliyah, Mujahid, As-Suddi, dan Ar-Rabi' bin Anas berkata maknanya yaitu hujjah kalian
Qatadah menyatakan: "Buktikan klaim kalian atas hal tersebut"
(jika kamu adalah orang yang benar) yaitu terkait klaim yang kalian buat.
Kemudian Allah SWT berfirman: ((Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan) yaitu maknanya siapansaja yang ikhlas beramal hanya kepada Allah bahwa tidak ada sekutu bagiNya, Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: (Maka jika mereka berbantah (denganmu), katakanlah: (Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku) (Surah Al-Imran: 20)
Abu Al-’Aliyah dan Ar-Rabi’ berkata tentang ayat: ((Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah) yang siapa yang ikhlas (beribadah) hanya kepada Allah.
Sa'id bin Jubair berkata: (bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri) yaitu ikhlas (pandangannya) yaitu agamanya, (dan dia berbuat kebajikan) yaitu dia mengikuti ajaran yang baik.
Dan terkait firmanNya: (maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati) yaitu Allah menjamin bagi mereka pahala, dan memberi mereka rasa aman dari bahaya yang mereka takuti, (dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka) pada masa depan mereka, (dan tidak (pula) mereka bersedih hati) atas apa yang telah mereka tinggalkan, sebagaimana dikatakan oleh Sa'id bin Jubair bahwa (dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka) itu di akhirat dan (dan tidak (pula) yaitu mereka bersedih hati bersedih terhadap kematian.
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab) menjelaskan bahwa Dia menunjukkan pertentangan, permusuhan, dan pembangkangan mereka satu sama lain, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas bahwa ketika orang Nasrani dari Najran menghadap Rasulullah SAW, lalu beberapa orang alim dari orang Yahudi hadir, maka mereka akan bertengkar di hadapan Rasulullah SAW. Lalu Rafi’ bin Huraimilah berkata, "Kalian tidak memiliki dasar apa-apa”, sedangkan dia mengkafirkan nabi Isa AS dan Injil. Seorang laki-laki dari kalangan Nasrani Najran berkata kepada orang-orang Yahudi, "Kalian tidak memiliki dasar apa-apa," dan dia mengingkari kenabian Musa AS dan mengingkari Taurat. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk merespon ungkapan mereka: (Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab) maknanya yaitubahwa keduanya membaca isi yang terkandung dalam kitab mereka, tetapi mengingkari apa yang diyakini oleh agama yang lain, yaitu orang-orang Yahudi mengungkari nabi Isa, sedangkan mereka mempunyai kitab taurat yang di dalamnya terdapat kandungan bahwa Allah telah mengambil perjanjian atas mereka melalui lisan nabi Musa AS untuk meyakini nabi Isa AS. Sedangkan dalam Injil yang dibawa oleh nabi Isa itu terdapat kandungan untuk meyakini nabi Musa AS dan apa yang dia bawa berupa Taurat itu dari sisi Allah. Dan mereka saling mengingkari apa yang ada pada temannya.
Qatadah berkata terkait (orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan") betul; dahulu orang-orang Nasrani berpegang pada sesuatu, tetapi mereka kemudian berbuat bid’ah dan berselisih (dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan,") betul; dahulu orang-orang Yahudi berpegang pada sesuatu, tetapi mereka kemudian berbuat bid’ah dan berselisih.
Ungkapan ini menunjukkan bahwa kedua kelompok ini sebenarnya mengatakan yang benar mengenai tuduhan yang dilayangkan oleh kelompok yang lain. Namun, tampilan konteks ayat ini menunjukkan celaan terhadap mereka atas ucapan tanpa dasar mereka tentang kebenaran dari sesuatu yang berbeda dengan tuduhan itu. Oleh karena itu, Allah berfirman: (padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab) maknanya yaitu mereka membaca Kitab, namun tidak mengetahuan hukum Taurat dan Injil yang masing-masing dari keduanya pernah diwajibkan pada waktu tertentu, namun mereka mengimpang dari keduanya, membalas orang yang berbuat kerusakan dengan perbuatan kerusakan lain, sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah dalam riwayat pertama tentang tafsirnya, dan hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah: (Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu) menjelaskan kebodohan orang Yahudi dan Nasrani tentang apa yang mereka sampaikan dalam perdebatan mereka. Ini merupakan bentuk sindiran dan petunjuk.
Ada perbedaan pendapat mengenai orang yang disebut dalam firman Allah: (orang-orang yang tidak mengetahui), Ar-Rabi' bin Anas dan Qatadah mengatakan bahwa (Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui) artinya orang-orang Nasrani mengatakan hal yang sama dengan perkataan orang-orang Yahudi.
Ibnu Juraij berkata: Aku bertanya kepada 'Atha': “Siapakah orang-orang yang tidak mengetahui itu? Dia menjawab, "Umat-umat yang ada sebelum orang-orang Yahudi dan Nasrani, sebelum Taurat dan Injil."
Al-Suddi berkata: (Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui) artinya adalah orang Arab. Mereka berkata, "Muhammad itu tidak memiliki dasar apa-apa"
Abu Ja'far bin Jarir memilih pendapat bahwa pendapat-pendapat ini merujuk pada sesuatu yang umum yang mencakup semua kelompok yang tidak memiliki pengetahuan, dan dalil yang pasti untuk mendukung salah satu dari pendapat-pendapat ini, sehingga pemahaman yang mencakup semua kemungkinan adalah lebih tepat, dan hanya Allah yang lebih mengetahui.
Firman Allah SWT: (Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya) yaitu bahwa Allah akan mengumpulkan mereka semua pada hari kiamat lalu memisahkan mereka sesuai ketentuanNya yang adil dimana Dia tidak akan sewenang-wenang di dalamnya dan tidak akan berlaku zalim bahkan seberat dzarah.
Ayat ini seperti firman Allah dalam surah Al-Hajj (Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu (17)) (Surah Al-Hajj) dan (Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui" (26)) (Surah As-Saba’)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
{ ٱلۡجَنَّةَ } al-Jannah : Surga, dinamakan sebagai negeri yang penuh kenikmatan. Dinamakan juga sebagai daarussalam yaitu negeri keselamatan. Letak surga ada di atas langit ketujuh.
{ هُودًا } Huudan : Orang-orang Yahudi
{ نَصَٰرَىٰۗ } Nashaaraa : Kaum salibis dan pengikut Isa al-Masih
{أَمَانِيُّهُمۡۗ } Amaaniyyuhum : Amaaniy bentuk jamak dari umniyah, yaitu apa yang dimimpikan oleh seseorang tanpa berusaha untuk merealisasikannya. Hal ini disebut sebagai angan-angan semu.
{ البرهان } al-Burhan : Argumen yang kuat dan jelas.

Makna ayat :
Sebab turunnya ayat ini adalah ketika datang utusan kaum Nasrani Najran ke kota Madinah, bertemulah dengan orang Yahudi di majelis Nabi Muhammad ﷺ. Sebelumnya sudah terjadi permusuhan di antara mereka, akhirnya pun kembali berlanjut. Orang Yahudi mengklaim bahwa surga hanya akan dimasuki oleh mereka saja, dan orang Nasrani mengklaim bahwa surga hanya dimasuki oleh mereka saja. Maka Allah Ta’ala membantah mereka serta mematahkan klaim mereka dengan meminta bukti yang kuat atas anggapan mereka itu. Namun, mereka tidak mampu untuk mendatangkannya, lantas Allah menetapkan bahwa yang dapat masuk surga adalah orang yang menyucikan jiwanya dengan keimanan yang benar dan amalan shalih.

Pelajaran dari ayat :
• Peniadaan pengaruh antara ras keturunan dengan kehidupan yang bahagia atau sengsara. Dan penetapan bahwa kebahagiaan dapat memasuki surga kembalinya kepada penyucian jiwa dengan beriman dan beramal shalih. Adapun kesengsaraan memasuki neraka sebabnya karena kesyirikan, dan melakukan kemaksiatan. Oleh karena itu tidak berpengaruh ketika seseorang menisbatkan diri kepada agama Yahudi, Nasrani, atau selainnya. Karena yang mempengaruhi seseorang masuk surga setelah keutamaan dan rahmat Allah, adalah keimanan dan amalan shalih yang bersih dari noda kesyirikan dan maksiat.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 111: Allah mengabarkan bahwasannya yahudi mendakwakan tidak masuk kedalam surga kecuali siapa yang menjadi yahudi, dan nasrani mendakwakan tidak masuk surga kecuali siapa yang menjadi nasrani, kemudian Allah mengabarkan bahwasannya dakwaan ini adalah bathil.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Orang Yahudi mengatakan, mereka saja yang akan masuk surga. Orang Nasrani berkata, mereka saja yang akan masuk surga.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 111

Dan mereka, kaum yahudi dan nasrani, berkata, tidak akan masuk surga kecuali orang yahudi atau nasrani. Itu hanya angan-angan dan mimpi-mimpi mereka. Katakanlah kepada mereka, wahai Muhammad, tunjukkan bukti kebenaranmu dengan alasan-alasan yang meyakinkan, jika kamu orang yang benar dalam anggapanmu itu. Ketahuilah, kamu tidak akan pernah dapat menunjukkan bukti itu! tidak! mereka berdusta. Yang akan memasuki surga bukan hanya yahudi atau nasrani, melainkan barang siapa yang menyerahkan diri, tunduk, patuh, taat, ikhlas sepe nuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, beriman, membenarkan, dan mengikuti apa yang dibawa oleh rasulullah, dia mendapat pahala di sisi tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka di akhirat dan mereka tidak bersedih hati. Mereka kekal dalam kenikmatan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah sekumpulan penjabaran dari kalangan pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Al-Baqarah ayat 111 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Bantu perjuangan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dikunjungi

Nikmati banyak konten yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Insyirah, Inna Lillahi, Al-‘Alaq, Ali ‘Imran 159, Al-Ma’un, At-Tin. Ada juga Al-Fath, Al-Fil, Alhamdulillah, Al-Baqarah 183, Yusuf 4, Al-Bayyinah.

  1. Al-Insyirah
  2. Inna Lillahi
  3. Al-‘Alaq
  4. Ali ‘Imran 159
  5. Al-Ma’un
  6. At-Tin
  7. Al-Fath
  8. Al-Fil
  9. Alhamdulillah
  10. Al-Baqarah 183
  11. Yusuf 4
  12. Al-Bayyinah

Pencarian: qs al qashash 77, al baqarah 256-257, quran surat al isra ayat 23-24, surah at taubah ayat 119, al baqarah 276

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.