Surat Thaha Ayat 35
إِنَّكَ كُنتَ بِنَا بَصِيرًا
Arab-Latin: Innaka kunta binā baṣīrā
Artinya: Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Mengenai Surat Thaha Ayat 35
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia pelbagai penafsiran dari para ahli tafsir terhadap isi surat Thaha ayat 35, di antaranya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
25-35. Musa berkata, “Wahai Tuhanku, luaskanlah untukku dadaku, permudahlah bagiku urusanku, Lepaskanlah kekeluan pada lidahku dengan tutur kata yang lancar, Agar mereka memahami perkataanku, Dan adakanlah penolong bagiku dari keluargaku, Yaitu Harun saudaraku, Kuatkanlah aku dengannya dan teguhkanlah kekuatanku dengannya, Dan jadikanlah dia partner bersamaku dalam kenabian dan penyampaian risalah (Mu), Agar kami bisa menyucikanMu dengan bertasbih banyak-banyak, Dan kami banyak mengingatMu, dan kemudian kami memujiMu. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat kami, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagiMu dari perbuatan-perbuatan kami.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
35. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat keadaan kami, tidak ada satu pun urusan kami yang tersembunyi dari-Mu."
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
35. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui keadaan Kami dan Kami menginginkan ridhaMu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya Engkau Maha Melihat kami”
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
35. “Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami.” Engkau mengetahui keadaan, kelemahan, dan ketidakberdayaan kami, serta kebutuhan kami pada (pertolongan) Mu dalam setiap urusan. Engkau lebih memahami dan lebih mengasihi kami daripada diri kami sendiri. Maka, curahkanlah kepada kami karunia yang kami panjatkan kepadaMu dan kabulkanlah untuk kami segala sesuatu yang kami panjatkan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 22-35
Hal ini merupakan mukjizat bagi nabi Musa yaitu bahwa Allah memerintahkan kepadanya untuk memasukkan tangannya ke saku bajunya, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain, dan di sini hal itu diungkapkan dalam firman Allah: (dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu) dan di ayat lain: (dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)ww bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan) kepada Fir’aun dan pembantu-pembantunya) (Surah Al-Qashash: 32)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu) yaitu telapak tanganmu ke bagian dalam lenganmu. Demikian itu apabila nabi Musa memasukkan tangannya ke saku bajunya, lalu dia mengeluarkannya, maka keluarlah cahaya seakan-akan seperti cahaya bulan.
Firman Allah: (niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat) yaitu bukan karena penyakit lepra, bukan karena penyakit lainnya, dan bukan karena cacat. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Qatadah, Adh-Dhahhak, As-Suddi serta lainnya.
Firman Allah: (Pergilah kepada Fir’aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas (24)) yaitu, pergilah kepada Fir'aun Raja Mesir yang tinggalkan melarikan diri darinya, lalu ajaklah dia untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Perintahkanlah dia agar berbuat baik kepada Bani Israil, dan janganlah menyiksa mereka. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sewenang-wenang, melampaui batas, lebih memilih kehidupan dunia, dan melupakan Tuhannya Yang Maha Tinggi.
(Musa berkata, "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku (25) dan mudahkanlah untukku urusanku” (26)) Ini adalah permintaan nabi Musa kepada Tuhannya SWT agar melapangkan dadanya dalam apa yang dibebankan kepadanya. Sesungguhnya dia telah diperintahkan atas suatu perkara yang agung dan tantangan yang berat. Allah mengutusnya kepada seorang raja paling besar, paling sewenang-wenang, paling keras kekafirannya, paling banyak tentaranya, paling makmur kerajaannya, paling durhaka, dan paling ingkar di muka bumi di masa itu. Keingkarannya sampai batas bahwa dia mengakui bahwa dirinya tidak mengenal Allah, dan mengajarkan kepada rakyatnya bahwa tidak ada tuhan selain dirinya sendiri.
Nabi Musa pernah tinggal di istana Fir'aun semasa kecilnya, dia menjadi anak angkat Fir'aun yang dipelihara dalam asuhannya. Kemudian nabi Musa membunuh seseorang dari mereka, jadi dia merasa takut mereka akan membunuhnya, lalu dia melarikan diri selama masa itu dari mereka. Kemudian setelah itu Allah mengutusnya sebagai seorang rasul kepada mereka sebagai pemberi peringatan yang menyeru mereka kepada Allah SWT, menyembahNya, dan mengesakanNya, tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu nabi Musa berkata: (Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku (25) dan mudahkanlah untukku urusanku (26)) yaitu jika Engkau tidak membantu, menolong, mendorong dan mendukungku, maka aku tidak mampu atas hal ini (dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku (27) supaya mereka mengerti perkataanku (28)) Demikian itu karena apa yang menimpa nabi Musa berupa lidah kaku sehingga. Nabi Musa tidak memohon agar Allah melenyapkan hal itu secara keseluruhan, melainkan melenyapkan ketidak fasihannya, dan mereka dapat memahami apa yang dia maksudkan, yaitu sebatas yang dibutuhkan. Seandainya nabi Musa meminta agar menyembuhkan secara keseluruhan maka hal itu akan diangkat. Akan tetapi, para nabi tidaklah meminta kecuali hanya sebatas yang diperlukannya. Oleh karena itu maka kekakuan lidahnya masih ada, seperti Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun yang berbicara: (Bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)? (52)) (Surah Az-Zukhruf) yaitu fasih dalam berbicara.
Firman Allah: (dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku (29) (yaitu) Harun saudaraku (30)) Ini juga merupakan permintaan nabi Musa tentang perkara di luar dirinya, yaitu agar saudaranya nabi Harun membantunya.
Firman Allah: (teguhkanlah dengan dia kekuatanku (31)) Mujahid berkata yaitu punggungku (dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku (32)) yaitu dalam bermusyawarah denganku (supaya kami banyak bertasbih kepadaMu (33) dan banyak mengingatMu (34)) Mujahid berkata bahwa seseorang hamba bukanlah termasuk orang-orang yang mengingat Allah sehingga dia berdzikir kepada Allah baik sambil berdiri, duduk, maupun berbaring.
Firman Allah: (Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami (35)) yaitu dalam pilihanMu kepada kami, pemberianMu kepada kami berupa kenabian, serta Engkau mengutus kami kepada musuhMu, yaitu Fir'aun. segala puji bagiMu atas semuanya itu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Thaha ayat 35: Yakni sesungguhnya Engkau mengetahui keadaan kami, kelemahan kami, dan rasa butuhnya kami kepada Engkau dalam semua urusan, dan Engkau lebih mengetahui keadaan kami dan lebih sayang kepada kami daripada diri kami sendiri, oleh karena itu karuniakanlah kepada kami permintaan kami dan kabulkanlah doa kami.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 35
33-35. Ya Allah, aku ajukan permohonan itu kepada-Mu agar kami banyak bertasbih kepada-Mu, menyucikan-Mu dari segala hal yang tidak layak bagi-Mu, dan banyak mengingat-Mu atas anugerah dan nikmat yang engkau limpahkan kepada kami. Sesungguhnya engkau maha melihat dan mengetahui keadaan kami. '36. Mengabulkan permohonan nabi musa, dia berfirman, 'sungguh, telah diperkenankan semua permintaanmu itu, wahai musa. Terimalah anugerah besar kami itu kepadamu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penafsiran dari para mufassirun berkaitan kandungan dan arti surat Thaha ayat 35 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Support perjuangan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.