Surat Thaha Ayat 20
فَأَلْقَىٰهَا فَإِذَا هِىَ حَيَّةٌ تَسْعَىٰ
Arab-Latin: Fa alqāhā fa iżā hiya ḥayyatun tas'ā
Artinya: Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Penting Terkait Dengan Surat Thaha Ayat 20
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah penting dari ayat ini. Terdapat beberapa penjabaran dari berbagai pakar tafsir terhadap makna surat Thaha ayat 20, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka Musa melemparkannya di atas permukaan tanah, maka dengan kehendak Allah tiba-tiba menjelma menjadi seekor ular hidup yang bergerak cepat. Musa menyaksikan suatu kejadian yang sangat aneh itu dan membalikkan badan untuk lari.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
20. Lalu Musa pun melemparkannya. Tiba-tiba saja ia berubah menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat dan ringan.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
20. فَأَلْقَىٰهَا (Lalu dilemparkannyalah tongkat itu)
Musa melemparkannya ke atas tanah.
فَإِذَا هِىَ حَيَةٌ تَسْعَىٰ (maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat)
Yakni merayap dengan lincah dan cepat. Ketika Musa melihatnya demikian ia takut dan berlari kebelakang tanpa menoleh.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
20. Lalu Musa melemparkan tongkatnya di atas bumi. Seketika tongkat itu berubah menjadi ular yang berjalan dengan cepat dan lincah dengan penggambaran yang baik. Lalu Musa takut dan lari darinya.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Lalu dia melemparkannya. Tiba-tiba tongkat itu menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat} merayap dengan cepat dan lincah
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
19-20. Allah berfirman kepadanya, “Lemparkanlah ia, hai Musa!” lalu dia melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat,” berubah dengan izin Allah menjadi seekor ular yang besar, maka, Musa berpaling melarikan diri (darinya) dengan rasa takut, tanpa menoleh ke belakang lagi.
Penyebutan sifat ia (ular itu) merayap cepat untuk menangkis prasangka yang mungkin muncul. Yakni, prasangka bahwa kejadian itu merupakan takhyil (penipuan mata saja) tidak ada kenyataannya. Jadi, sifatnya “merayap dengan cepat” dapat menepis prasangka itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 17-21
Ini merupakan bukti dari Allah SWT kepada nabi Musa, mukjizat yang agung, dan peristiwa yang luar biasa yang menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun yang mampu melakukan hal sepert itu selain Allah SWT bahwa tidak akan ada seorang pun yang dapat mendatangkannya kecuali seorang nabi yang diutus. Firman Allah SWT: (Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa (17)) Sebagian mufasir berkata,”Sesungguhnya Allah berfirman demikian kepadanya dengan maksud mengingatkan. DIkatakan juga bahwa sesungguhnya Allah SWT mengatakan demikian kepadanya dengan maksud menetapkan. Yaitu sesuatu yang ada di tangan kananmu yang merupakan tongkat yang kamu kenali, kamu akan melihat apa yang akan Kami lakukan terhadapnya sekarang. (Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (17)) istifham yang mengandung makna penetapan (Berkata Musa, "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya”) yaitu aku menjadikannya sebagai pegangan dalam berjalan ("dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku”) yaitu aku menggoyangkan tangkai pohon agar daunannya rontok untuk menggembala kambingku.
Firman Allah: (dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya) yaitu untuk kebaikan, manfaat, dan kegunaan lainnya.
Firman Allah: (Allah berfirman, "Lemparkanlah itu, hai Musa!" (19)) yaitu lemparkanlah tongkat yang kamu pegang di tanganmu itu, waha Musa (Lalu dia melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat (20) yaitu menjadi ular yang sangat besar dan panjang serta bergerak sangat cepat. Tiba-tiba tongkat itu bergerak dan berubah menjadi ular yang sangat cepat gerakannya, dan itu merupakan ular yang paling cepat gerakannya, tetapi itu lebih kecil. Hal ini tetap menunjukkan makna yang besar dan sangat cepat gerakannya, (merayap dengan cepat) maknannya adalah merayap dan bergerak
Oleh karena itu Allah berfirman (Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula) yaitu kepada keadaan yang biasa kamu kenal sebelumnya
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Thaha ayat 20: Kemudian Musa ‘alaihis salam lari karena takut dan tidak menoleh. Disebutkan sifat ular tersebut, yakni merayap dengan cepat untuk menghilangkan persangkaan yang mungkin timbul, yaitu bahwa ular itu hanya sebatas khayalan tidak ada hakikatnya, maka ketika disebutkan perkataan “merayap dengan cepat” hilanglah sangkaan itu.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 20
Tanpa menunggu lama, selanjutnya nabi musa segera melemparkan tongkat itu ke tanah, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap ke sana ke mari dengan cepat. 21. Melihat perubahan wujud tongkatnya menjadi ular, nabi musa merasa takut. Dia berfirman untuk menenangkan hati nabi musa, 'wahai musa, peganglah ia. Ambillah ular itu dan jangan takut. Kami akan mengembalikan wujud-Nya kepada keadaannya semula, dari ular menjadi tongkat kembali. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penafsiran dari banyak mufassir berkaitan makna dan arti surat Thaha ayat 20 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.