Surat Maryam Ayat 66
وَيَقُولُ ٱلْإِنسَٰنُ أَءِذَا مَا مِتُّ لَسَوْفَ أُخْرَجُ حَيًّا
Arab-Latin: Wa yaqụlul-insānu a iżā mā mittu lasaufa ukhraju ḥayyā
Artinya: Dan berkata manusia: "Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Berkaitan Surat Maryam Ayat 66
Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 66 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran berharga dari ayat ini. Tersedia beberapa penjabaran dari para pakar tafsir mengenai makna surat Maryam ayat 66, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan manusia kafir akan berakta untuk mengingkari hari kebangkitan setelah kematian, ”bila aku nanti mati dan aku telah hancur, apakah kelak aku akan dikeluarkan dari kuburku dalam keadaan hidup-hidup?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
66-67. Orang yang mendustakan hari kebangkitan berkata: “Jika aku telah mati dan lenyap apakah aku akan dikeluarkan dari kubur dalam keadaan hidup?”
Tidakkah dia orang yang mendustakan kebangkitan ini mengingat awal penciptaan dirinya dari ketidakadaan?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
66. Dan orang kafir yang ingkar dengan hari Kebangkitan berkata dengan nada mengolok-olok, "Betulkah apabila aku telah mati, kelak aku akan dikeluarkan kembali dari kuburku dalam keadaan hidup untuk menjalani kehidupan kedua kalinya?! Sungguh ini perkara yang mustahil."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
66. وَيَقُولُ الْإِنسٰنُ (Dan berkata manusia)
Yakni dimaksud dengan manusia di sini adalah orang yang kafir.
أُخْرَجُ (dibangkitkan)
Yakni apakah aku akan dibangkitkan dari kubur dalam keadaan hidup? Ia menanyakan hal ini karena merasa hal itu tidak mungkin.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
66. Manusia yang kafir atas hari kebangkitan berkata dengan sombong: "Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?" Ayat ini turun untuk Ubay bin Khalf ketika dia mengambil tulang yang telah tua. Dia berkata: Muhammad mengklaim bahwa kalian kelak akan dibangkitkan dari kematian. Dalam riwayat lain ayat ini turun untuk Walid bin Mughirah dan para sahabatnya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Orang (kafir) berkata,“Apakah apabila aku telah mati kelak aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan lagi menjadi hidup”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
66. Yang dimaksud dengan lafazh insan (manusia) dalam ayat ini adalah setiap manusia yang mengingkari Hari Kebangkitan, menganggap kejadiannya sebagai peristiwa yang mustahil. Orang ini bertanya dengan nada meniadakan, menentang serta mengingkari, “Betulkah apabila aku telah mati, aku sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?” maksudnya, bagaimana mungkkin Allah bisa menghidupkanku lagi setelah aku mati, dan setelah aku (menjadi tulang belulang yang) hancur luluh? Kejadian ini tidak akan terjadi dan tidak bisa diimajinasikan! Tentunya, pernyataan ini berdasarkan akalnya yang rusak dan niatannya yang jelek serta kekufurannya kepada para rasul dan kitab-kitab Allah. Seandainya dia mau memperhatikan sejenak saja dan merenungkan sebentar saja, pasti dia akan menyadari bahwa klaimnya mengenai kemustahilan Hari Kebangkitan, (berada) dalam puncak kebodohan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 66-70
Allah SWT memberitahukan tentang manusia, bahwa manusia itu heran dan menganggap mustahil kehidupan setelah kematiannya.
Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka, “Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?”) (Surah Ar-Ra'd: 5) Allah menjadikan permulaan penciptaan sebagai dalil untuk menunjukkan kekuasaanNya menghidupkan kembali yaitu bahwa Allah SWT menciptakan manusia, dan manusia belum ada, maka bukankah mudah bagiNya mengembalikan manusia hidup kembali karena telah ada. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkannya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah jauh lebih mudah bagiNya) (Surah Ar-Rum: 27)
Firman Allah: (Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama setan) Allah SWT bersumpah dengan menyebut DzatNya Yang Maha Mulia, bahwa sesungguhnya Dia pasti mengumpulkan mereka dengan setan-setan yang menyembah selain Allah (kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahanam dengan berlutut) Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknanya adalah berlutut, sebagaimana firmanNya: (Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut) (Surah Al-Jatsiyah: 28) As-Suddi berkata bahwa maknannya adalah berdiri
Firman Allah: (Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan) yaitu dari setiap umat, pendapat ini dikatakan Mujahid (siapa di antara mereka yang paling durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah)
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah (69) dia berkata bahwa maknannya,”Kemudian pasti akan Kami tarik dari setiap pemeluk agama, pembesar-pembesar dan pemimpin-pemimpin kejahatannya. Demikian juga dikatakan Ibnu Juraij dan lainnya dari kalangan ulama Salaf. Hal ini sama dengan firmanNya: (sehingga apabila mereka telah masuk semuanya, berkatalah orang yang (masuk) belakangan (kepada) orang yang (masuk) terlebih dahulu, “Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami. Datangkanlah siksaan api neraka yang berlipat ganda kepada mereka” Allah berfirman, “Masing-masing mendapatkan (siksaan) yang berlipat ganda, tapi kamu tidak mengetahui.” (38) Dan orang yang (masuk) terlebih dahulu berkata kepada yang (masuk) belakangan, “Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami. Maka rasakanlah azab itu karena perbuatan yang telah kamu lakukan.” (39)) (Surah Al-A’raf)
Firman Allah: (Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka (70)) Kata “tsumma” di sini untuk mengathafkan berita dengan berita. Makna yang dimaksud adalah bahwa Allah SWT lebih mengetahui siapa di antara hamba-hambaNya yang layak untuk dimasukkan ke dalam neraka Jahanam dan kekal di dalamnya, dan siapa yang layak mendapat dilipatgandakan siksanya. Sebagamana Allah SWT berfirman di ayat sebelumnya: (Allah berfirman, "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, tetapi kalian tidak mengetahui”)
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 66
Menerangkan sikap orang-orang yang tidak beriman pada hari kebangkitan, Allah berfirman, 'dan orang kafir itu, meski mengetahui adanya akhirat, tetap saja berkata, 'betulkah apabila aku telah mati, dikuburkan, dan tulang belulangku hancur, kelak aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan dari kubur dan hidup kembali' hal ini mustahil terjadi. '67. Demikianlah keingkaran orang-orang kafir. Tidakkah manusia yang ingkar itu memikirkan bahwa sesungguhnya kami telah menciptakannya dahulu sebelum dilahirkan, padahal sebelumnya dia belum berwujud sama sekali' bila dia menyadari hal itu, niscaya dia mengetahui bahwa dia telah diciptakan dan pencipta itu adalah Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penjelasan dari para mufassir mengenai makna dan arti surat Maryam ayat 66 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita bersama. Dukung dakwah kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.