Surat Al-Isra Ayat 64

وَٱسْتَفْزِزْ مَنِ ٱسْتَطَعْتَ مِنْهُم بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِم بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا

Arab-Latin: Wastafziz manistaṭa'ta min-hum biṣautika wa ajlib 'alaihim bikhailika wa rajilika wa syārik-hum fil-amwāli wal-aulādi wa 'id-hum, wa mā ya'iduhumusy-syaiṭānu illā gurụrā

Artinya: Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.

« Al-Isra 63Al-Isra 65 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Terkait Surat Al-Isra Ayat 64

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 64 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penjabaran dari kalangan pakar tafsir berkaitan kandungan surat Al-Isra ayat 64, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan hasutlah setiap orang dari mereka yang bisa kamu hasut dengan menyeru mereka untuk mendurhakaiKu, dan kumpulkanlah atas mereka apa yang mampu untuk kamu kumpulkan baik pasukan berkuda atau pasukan berjalan kaki, dan jadikanlah dirimu berserikat dengan mereka pada kekayaan mereka agar mereka mencarinya dari hal-hal yang diharamkan dan pada anak-anak mereka dengan memperindah pandangan mereka terhadp zina dan maksiat-maksiat serta pelanggaran terhadap perintah-perintah Allah, sehingga praktek kebejatan dan kerusakan kian merajalela, dan berilah para pengikutmu dari keturunan Adam janji-janji dusta. Maka setiap janji setan itu adalah batil dan merupakan tipu daya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

64-65. Dan jerumuskanlah mereka yang kamu mampu dengan godaanmu menuju kemaksiatan dan kerusakan, dan kumpulkanlah terhadap mereka seluruh pasukan yang kamu miliki, pasukan yang berkendara menuju kemaksiatan dan pasukan yang berjalan untuk bermaksiat kepada Allah.

Bersekutulah dengan mereka dalam harta yang mereka miliki dengan menghiasi perbuatan mereka membelanjakan harta dalam hal-hal haram dan dengan mencarinya dengan cara yang tidak dibenarkan syariat. Dan Bersekutulah dengan mereka dalam anak-anak yang mereka miliki, dengan mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka dan membunuh anak laki-laki mereka karena takut jatuh miskin, dan dengan membuat ikhtilath antara laki-laki dan perempuan sehingga mereka terjerumus dalam perzinaan sehingga akan ada banyak anak-anak dari hasil zina.

Dan janjikanlah kepada mereka janji-janji palsu dan angan-angan kosong. Dan apa yang dijanjika setan hanyalah janji batil yang menggoda. Sungguh hamba-hamba-Ku yang beriman yang mentaati-Ku tidak akan mampu kamu sesatkan. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai Penjaga mereka darimu.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

64. Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang sanggup engkau (Iblis) tipu dengan suara indahmu yang menyeru kepada maksiat, dan kerahkanlah pasukan berkudamu dan pejalan kaki menuju mereka agar mereka tunduk dan mengikutimu. Bersekutulah dengan mereka dalam harta dengan menghiasi amal usaha mereka yang menyelisihi syariat Allah, dan bersekutulah dengan mereka pada anak-anak mereka dengan cara mereka mengklaimnya secara dusta, menghasilkannya dari jalan zina, dan menghambakan mereka kepada selain Allah sewaktu pemberian nama, serta berilah mereka janji-janji dusta dan angan-angan palsu," Padahal setan itu hanya menjanjikan kedustaan belaka yang menipu mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

64. وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُم بِصَوْتِكَ(Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu)
Yakni hinakanlah mereka dengan godaanmu agar bermaksiat kepada Allah.

وَأَجْلِبْ عَلَيْهِم بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ(dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki)
Yakni ajaklah mereka dengan mengerahkan bala tentaramu yang berkuda dan yang berjalan kaki agar membantumu untuk menggoda anak keturunan Adam.

وَشَارِكْهُمْ فِى الْأَمْوٰلِ وَالْأَوْلٰدِ (dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak)
Serikatnya dalam harta berupa segala penggunaan harta yang menyelisihi aturan syariat; sedangkan serikatnya dalam anak keturunan berupa usaha untuk mendapatkan anak dengan cara yang tidak sesuai syariat, yakni dengan berzina, dan pemberian nama anak keturunan dengan nama Abdul Laata dan Abdul Uzza.

وَعِدْهُمْ ۚ (dan beri janjilah mereka)
Imam al-Farra’ menafsirkan, yakni katakanlah kepada mereka: “surga dan neraka itu tidak ada, maka berbuatlah sesuka kalian” dan janjikanlah kepada mereka bahwa mereka tidak akan dibangkitkan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Berhati-hatilah wahai mukmin! dan perhatikanlah firman Allah ini kepada musuh kita Iblis : { وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ } "Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu", masuk dalam ayat ini semua hal yang mengajak kepada kemaksiatan { وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ } "dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki" dan dalam kalimat ini termasuk juga siapapun yang berjalan di menuju kemaksiatan, sesungguhnya itu semua adalah pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki untuk syaithon.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

64. Dan rendahkanlah anak cucu Adam yang bisa kamu ajak menuju kemaksiatan menggunakan suara, bujuk rayu dan gangguanmu. Dan kerahkanlah kepada mereka dengan sungguh-sungguh kavalerimu dan pasukanmu yang berjalan kaki. Berserikatlah dengan mereka pada harta agar diinfakkan untuk barang haram dan pada anak agar dihasilkan melalui zina, serta beranikan mereka untuk mengubur hidup-hidup anak-anak perempuan. Dan berikanlah mereka janji-janji palsu bahwa mereka tidak akan dibangkitkan dan tidak ada balasan atas hal itu, dan harapan palsu seperti pertolongan dari berhala. Tidak ada yang dijanjikan setan untuk mereka kecuali janji palsu dan menipu


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Perdayakanlah} godalah {siapa saja di antara mereka yang kamu sanggup dengan ajakanmu} dengan ajakanmu untuk bermaksiat kepada Allag {Kerahkanlah terhadap mereka} serulah terhadap mereka {pasukanmu yang berkuda dan yang berjalan kaki} pasukan berkudamu dan yang berjalan untuk mengajak bermaksiat kepada Allah.{Bersekutulah dengan mereka dalam harta dan anak-anak, lalu berilah janji kepada mereka” Setan itu tidak menjanjikan kepada mereka melainkan tipuan} janji palsu yang menipu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

64. Kemudian Allah memerintahkan iblis untuk melakukan apa saja yang ia mampu untuk menyesatkan mereka, seraya berfirman, “Dan tipu dayalah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu.” Termasuk dalam konteks ini setiap penyeru kepada perbuatan maksiat “dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki.” Masuk dalam pengertian ayat ini adalah setiap pengendara dan orang yang berjalan di atas kemaksiatan kepada Allah, maka semuanya termasuk dari tentara berkuda dan pasukan pejalan kaki milik setan. Maksudnya, bahwasanya Allah berkehendak untuk menguji hamba-hambaNYa dengan musuh yang nyata ini yang mengajak mereka untuk bermaksiat dengan perkataan dan perbuatannya.
“Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak,” ini meliputi setiap kemaksiatan yang terkait dengan harta benda dan anak-anak mereka, berupa menentang membayar zakat, kaffarah dan hak-hak yang wajib, tidak membina dan mendidik anak untuk mengerjakan kebaikan dan meninggalkan keburukan, mengambil harta yang bukan haknya atau menggunakannya tanpa alasan yang benar atau menempuh cara-cara yang buruk. Bahkan para ahli tafsir menyebutkan bahwa termasuk juga dalam intervensi setan pada harta dan anak yaitu meninggalkan ucapan tasmiyah (bismillah) ketika makan, minum, dan jima’, dan bahwa bila dia tidak menyebut Nama Allah dalam melakukan hal itu, maka setan ikut serta di dalamnya, sebagaimana disebutkan dalam hadits “dan beri janjilah mereka,” yaitu janji-janji indah yang tidak ada realitanya.
Oleh karenanya, Allah berfirman, “dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka,” yaitu kebatilan yang akan pupus. Seperti memperindah pandangan kepada kemaksiatan dan keyakinan-keyakinan yang buruk kepada mereka, dan menjanjikan pahala bagi mereka dengan itu, lantaran mereka menyangka berada di atas kebenaran. Allah berfirman, "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah:268).


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 63-65
Setelah iblis meminta masa tangguh, Allah SWT berfirman kepadanya: (Pergilah kamu) sesungguhnya Aku memberi masa tangguh kepadamu. Sebagaimana Allah berfirman dalam ayat lain: ((Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh (37) sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan (38)) (Surah Al-Hijr) Kemudian Allah mengancam bahwa Dia menyediakan neraka Jahannam baginya dan orang yang mengikutinya dari keturunan nabi Adam: (Tuhan berfirman, "Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua) yaitu atas amal perbuatan kalian (sebagai suatu pembalasan yang cukup) Mujahid mengatakan bahwa maknanya adalah penuh.
Qatadah berkata bahwa maknanya adalah artinya cukup bagi kalian, tanpa dikurangi.
Firman Allah (Dan godalah (bujuklah) siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu) Dikatakan bahwa itu dengan kekayaan. Mujahid berkata yaitu dengan permainan dan kekayaan, yaitu kamu menipu mereka dengan hal itu
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Dan godalah (bujuklah) siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu) dia berkata yaitu setiap penyeru yang menyeru manusia kepada kemaksiatan terhadap Allah SWT. Pendapat ini dikatakan Qatadah, dan dipilih oleh ibnu Jarir.
Firman Allah: (dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasu­kanmu yang berjalan kaki) yaitu kerahkanlah semua pasukanmu, baik yang berkuda maupun yang berjalan kaki, terhadap mereka. kata “rajilun” adalah bentuk jamak dari “raajulun”, seperti kata “rakibun” adalah bentuk jamak dari “raakibun”; dan kata “shahibun” adalah bentuk jamak dari “shaahibun”. Maknanya, kuasailah mereka dengan segala kemampuan yang kamu miliki. Ini merupakan perintah berdasarkan takdir, sebagaimana firman Allah SWT: (Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menggoda mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh? (83)) (Surah Maryam) yaitu menggugah mereka untuk melakukan kemaksiatan dengan sungguh-sungguh dan menggiring mereka dengan penuh semangat untuk melakukannya.
Ibnu Abbas dan Mujahid berkata tentang firmanNya: dan( kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasu­kanmu yang berjalan kaki) dia berkata bahwa yang dimaksud adalah setiap pengendara dan pejalan kaki yang maksiat terhadap Allah.
Bangsa Arab berkata “Ajlaba Fulanun 'Ala Fulanin” yaitu Fulan menge­rahkan kemampuannya terhadap Fulan, ketika mengeluarkan suara keras kepadanya, termasuk melarang mengeluarkan suara keras dan gaduh dalam perlombaan. Termasuk dalam pengertian kata ini adalah “al-jalabah” yaitu artinya teriak­an yang keras.
Terkait firman Allah SWT: (dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak) Ibnu Abbas dan Mujahid berkata bahwa hal yang diperintahkan setan kepada mereka, yaitu membelanjakan harta untuk perbuatan maksiat terhadap Allah.
Al-Hasan berkata bahwa adalah menghimpunnya dari hasil yang kotor dan membelanjakannya ke jalan yang haram. Demikian juga dikatakan Qatadah.
Ibnu Jarir berkata bahwa yang paling utama adalah jika dikatakan bahwa ayat ini mencakup semua pendapat itu. Firman Allah: (dan anak-anak) Al-Aufi meriwayatkan dari Mujahid bahwa maknanya adalah anak-anak dari zina
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknanya adalah anak-anak mereka yang mereka bunuh, karena kebodohan dan tidak adanya pengetahuan bagi mereka.
Qatadah dan Hasan Al-Bashri berkata bahwa demi Allah, sungguh setan telah bersekutu dengan mereka dalam harta dan anak-anak mereka. Mereka menjadikan anak-anaknya Majusi, Yahu­di, dan Nasrani serta mewarnai mereka bukan dengan warna Islam. Mereka membagikan sebagian harta mereka untuk setan. Hal yang sama juga dikatakan Qatadah.
Ibnu Jarir berkata,”Pendapat yang paling benar adalah jika dikatakan yaitu setiap anak yang dilahirkan oleh ibunya, lalu diberinya nama yang tidak disukai Allah atau memasukkan anaknya ke dalam agama yang tidak diridhai Allah, atau anak dihasilkan dari hubungan zina, atau setelah lahir dibunuh­, atau perbuatan-perbuatan lain yang merupakan perbuatan durhaka terhadap Allah SWT, maka semua perbuatanitu termasuk ke dalam keikut sertaan iblis di dalam­nya, melalui anaknya atau perbuatan itu. karena Allah tidak memberikan kekhususan dalam firmanNya: (dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak) Makna bersekutu dalam hal ini bukanlah makna sebenarnya, melainkan bahwa setiap perbuatan yang durhaka terhadap Allah SWT atau taat kepada setan, maka setan ikut serta di dalamnya. Ini adalah pendapat yang terarah. Semuanya dari ulama Salaf yang menafsirkan sebagian dari pengertian keikut sertaan. Disebutkan dalam hadits shahih Imam Muslim dari Iyadh bin Himar, bahwa Rasulullah SAW bersabda: (Allah Swt. telah berfirman, "Sesungguhnya Aku telah mencipta­kan hamba-hambaKu dalam keadaan lurua, lalu setan datang kepada mereka dan menyesatkan mereka dari agamanya, serta mengharamkan kepada mereka apa-apa yang Aku telah halal­kan bagi mereka"
Firman Allah SWT (dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka) Sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang iblis, bahwa ketika kebenaran telah terbukti nyata, yaitu di hari Allah memberi keputusan dengan benar. (Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku) (Surah Ibrahim: 22).
Firman Allah: (Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka) pemberitahuan dari Allah SWT bahwa Dia mendukung hamba-hambaNya yang beriman dan memelihara mereka dari godaan setan yang terkutuk dengan penjagaanNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga) yaitu Pemelihara, Pendukung, dan Penolong


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Isra ayat 64: Seperti dengan nyanyian, alat musik, dan semua seruan yang mengajak kepada maksiat.

Termasuk pula pasukan berkuda dan pejalan kaki dari kalangan manusia yang berjalan dalam bermaksiat kepada Allah, ia termasuk pasukan setan.

Hal ini mencakup semua maksiat yang terkait dengan harta dan anak, seperti enggan membayar zakat, kaffarat dan hak-hak yang wajib, harta riba, mengambil harta tanpa haknya, dan harta hasil ghasb (rampasan). Demikian pula tidak mendidik anak di atas kebaikan; di atas ‘aqidah yang benar, ibadah yang sahih dan akhlak yang mulia. Bahkan banyak mufassir yang menggolongkan pula dalam keikutseraan setan pada harta dan anak, yaitu tidak membaca basmalah ketika makan, minum, masuk dan keluar rumah, dan berjima’; yakni jika tidak disebut nama Allah, maka setan ikut serta di dalamnya.

Bahwa kebangkitan dan pembalasan itu tidak ada, atau menyampaikan janji-janji palsu yang dihias.

Maksud ayat ini adalah Allah menguji manusia dengan memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala cara dan kemampuan yang ada padanya; baik dengan perkataannya maupun tindakannya. Tetapi segala tipu daya setan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang beriman sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 64

Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka anak cucu adam yang engkau, yakni iblis sanggup melakukannya dengan suaramu yang memukau dan ajakanmu yang menggoda, dan lakukanlah dengan segala kemampuanmu, kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dengan menggoda agar mereka mencari dan menginfakkan hartanya dengan jalan yang haram, dan berserikatlah dengan mereka pada anak-anak dengan berbuat zina sehingga melahirkan anak-anak sebagai hasil dari perbuatannya atau menguburkannya anak perempuan mereka hiduphidup, lalu beri janjilah kepada mereka bahwa mereka tidak akan mendapat siksaan dengan perbuatannya itu. Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. Sesungguhnya terhadap hamba-hamba-ku yang taat dan berbuat kebajikan menuruti perintah-ku, engkau wahai iblis, tidaklah dapat berkuasa atas mereka, engkau tidak dapat menyesatkan mereka walaupun engkau kerahkan segenap kemampuanmu untuk menggoda mereka. Dan cukuplah tuhanmu sebagai penjaga bagi mereka sehingga engkau tidak dapat menyesatkannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beragam penjabaran dari para mufassir terhadap kandungan dan arti surat Al-Isra ayat 64 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita semua. Sokong perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Sering Dikunjungi

Nikmati ratusan halaman yang sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Luqman 13, Maryam, Al-Ma’idah 32, Al-Lail, An-Naas, At-Taubah 40. Serta Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Al-Fatihah 6, Al-Baqarah 285-286, Yasin 9, ‘Abasa, Al-Hujurat 10.

  1. Luqman 13
  2. Maryam
  3. Al-Ma’idah 32
  4. Al-Lail
  5. An-Naas
  6. At-Taubah 40
  7. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  8. Al-Fatihah 6
  9. Al-Baqarah 285-286
  10. Yasin 9
  11. ‘Abasa
  12. Al-Hujurat 10

Pencarian: surat 29 ayat 4, la taiasu, surah 12 ayat 9, ayat sajdah beserta artinya, surat fussilat ayat 38

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.