Surat Al-Isra Ayat 65
إِنَّ عِبَادِى لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَٰنٌ ۚ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَكِيلًا
Arab-Latin: Inna 'ibādī laisa laka 'alaihim sulṭān, wa kafā birabbika wakīlā
Artinya: Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Berkaitan Dengan Surat Al-Isra Ayat 65
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 65 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan menarik dari ayat ini. Terdapat bermacam penjelasan dari kalangan pakar tafsir terkait kandungan surat Al-Isra ayat 65, di antaranya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sesungguhnya para hamba-hambaKu yang beriman, ikhlas, lagi taat kepadaKu, tidak ada kekuasaan bagimu atas mereka untuk menyesatkan mereka. ”Dan cukuplah tuhanmu (wahai nabi) sebagai pelindung dan penjaga bagi kaum mukminin dari makar setan dan tipu dayanya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
65. "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang beriman dan mengerjakan ketaatan kepada-Ku, engkau tidak akan bisa berkuasa atas mereka wahai Iblis," Karena Allah senantiasa membentengi mereka dari tipu dayamu, dan cukuplah Allah sebagai penjaga bagi orang-orang yang selalu menyerahkan segala urusannya kepada-Nya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
65. إِنَّ عِبَادِى لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌ ۚ (Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka)
Yakni hamba-hamba-Nya yang beriman.
وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَكِيلًا(Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga)
Sebagai tempat mereka bertawakkal, agar Allah melindungi mereka dari tipu daya setan dan menjaga mereka dari godaannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Jika kita memandang bahwa syaithon telah mengalahkan kita dalam hal kekuatan dan kerajaan, maka pastikanlah bagaimana penghambaan kita kepada Allah; karena Allah telah berfirman : { إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ ۚ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَكِيلًا } "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga.”
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
65. Wahai Iblis, tidak ada kewenangan bagimu atas hamba-hambaKu yang shalih dan ikhlas, serta tidak ada kuasa bagimu untuk membujuk mereka. Cukup Tuhanmulah yang menjaga mereka darimu
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{“Sesungguhnya tidak ada kekuasaan bagimu atas hamba-hambaKu. Cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
65. Tatkala Allah mengabarkan keinginan yang hendak dilakukan setan pada para hamba, maka Allah menyebutkan sesuatu yang bisa dijadikan pegangan untuk penjagaan dari fitnah setan. Yaitu mengambakan diri kepada Allah dengan penuh keimanan dan tawakal.
Allah berfirman, “Sesungguhnya hamba-hambaKu, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka,” maksudnya, (tidak bisa) menguasai dan menyesatkan, bahkan –disebabkan penghambaan mereka kepada Alllah-, maka Allah menjaga mereka dari setiap keburukan, melindungi mereka dari setan yang terkutuk, dan mencukupi segala kebutuhan mereka “Dan cukuplah Rabbmu sebagai Penjaga,” bagi orang-orang bertawakal dan melaksanakan perintah-perintahNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 63-65
Setelah iblis meminta masa tangguh, Allah SWT berfirman kepadanya: (Pergilah kamu) sesungguhnya Aku memberi masa tangguh kepadamu. Sebagaimana Allah berfirman dalam ayat lain: ((Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh (37) sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan (38)) (Surah Al-Hijr) Kemudian Allah mengancam bahwa Dia menyediakan neraka Jahannam baginya dan orang yang mengikutinya dari keturunan nabi Adam: (Tuhan berfirman, "Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua) yaitu atas amal perbuatan kalian (sebagai suatu pembalasan yang cukup) Mujahid mengatakan bahwa maknanya adalah penuh.
Qatadah berkata bahwa maknanya adalah artinya cukup bagi kalian, tanpa dikurangi.
Firman Allah (Dan godalah (bujuklah) siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu) Dikatakan bahwa itu dengan kekayaan. Mujahid berkata yaitu dengan permainan dan kekayaan, yaitu kamu menipu mereka dengan hal itu
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Dan godalah (bujuklah) siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu) dia berkata yaitu setiap penyeru yang menyeru manusia kepada kemaksiatan terhadap Allah SWT. Pendapat ini dikatakan Qatadah, dan dipilih oleh ibnu Jarir.
Firman Allah: (dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki) yaitu kerahkanlah semua pasukanmu, baik yang berkuda maupun yang berjalan kaki, terhadap mereka. kata “rajilun” adalah bentuk jamak dari “raajulun”, seperti kata “rakibun” adalah bentuk jamak dari “raakibun”; dan kata “shahibun” adalah bentuk jamak dari “shaahibun”. Maknanya, kuasailah mereka dengan segala kemampuan yang kamu miliki. Ini merupakan perintah berdasarkan takdir, sebagaimana firman Allah SWT: (Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menggoda mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh? (83)) (Surah Maryam) yaitu menggugah mereka untuk melakukan kemaksiatan dengan sungguh-sungguh dan menggiring mereka dengan penuh semangat untuk melakukannya.
Ibnu Abbas dan Mujahid berkata tentang firmanNya: dan( kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki) dia berkata bahwa yang dimaksud adalah setiap pengendara dan pejalan kaki yang maksiat terhadap Allah.
Bangsa Arab berkata “Ajlaba Fulanun 'Ala Fulanin” yaitu Fulan mengerahkan kemampuannya terhadap Fulan, ketika mengeluarkan suara keras kepadanya, termasuk melarang mengeluarkan suara keras dan gaduh dalam perlombaan. Termasuk dalam pengertian kata ini adalah “al-jalabah” yaitu artinya teriakan yang keras.
Terkait firman Allah SWT: (dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak) Ibnu Abbas dan Mujahid berkata bahwa hal yang diperintahkan setan kepada mereka, yaitu membelanjakan harta untuk perbuatan maksiat terhadap Allah.
Al-Hasan berkata bahwa adalah menghimpunnya dari hasil yang kotor dan membelanjakannya ke jalan yang haram. Demikian juga dikatakan Qatadah.
Ibnu Jarir berkata bahwa yang paling utama adalah jika dikatakan bahwa ayat ini mencakup semua pendapat itu. Firman Allah: (dan anak-anak) Al-Aufi meriwayatkan dari Mujahid bahwa maknanya adalah anak-anak dari zina
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknanya adalah anak-anak mereka yang mereka bunuh, karena kebodohan dan tidak adanya pengetahuan bagi mereka.
Qatadah dan Hasan Al-Bashri berkata bahwa demi Allah, sungguh setan telah bersekutu dengan mereka dalam harta dan anak-anak mereka. Mereka menjadikan anak-anaknya Majusi, Yahudi, dan Nasrani serta mewarnai mereka bukan dengan warna Islam. Mereka membagikan sebagian harta mereka untuk setan. Hal yang sama juga dikatakan Qatadah.
Ibnu Jarir berkata,”Pendapat yang paling benar adalah jika dikatakan yaitu setiap anak yang dilahirkan oleh ibunya, lalu diberinya nama yang tidak disukai Allah atau memasukkan anaknya ke dalam agama yang tidak diridhai Allah, atau anak dihasilkan dari hubungan zina, atau setelah lahir dibunuh, atau perbuatan-perbuatan lain yang merupakan perbuatan durhaka terhadap Allah SWT, maka semua perbuatanitu termasuk ke dalam keikut sertaan iblis di dalamnya, melalui anaknya atau perbuatan itu. karena Allah tidak memberikan kekhususan dalam firmanNya: (dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak) Makna bersekutu dalam hal ini bukanlah makna sebenarnya, melainkan bahwa setiap perbuatan yang durhaka terhadap Allah SWT atau taat kepada setan, maka setan ikut serta di dalamnya. Ini adalah pendapat yang terarah. Semuanya dari ulama Salaf yang menafsirkan sebagian dari pengertian keikut sertaan. Disebutkan dalam hadits shahih Imam Muslim dari Iyadh bin Himar, bahwa Rasulullah SAW bersabda: (Allah Swt. telah berfirman, "Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hambaKu dalam keadaan lurua, lalu setan datang kepada mereka dan menyesatkan mereka dari agamanya, serta mengharamkan kepada mereka apa-apa yang Aku telah halalkan bagi mereka"
Firman Allah SWT (dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka) Sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang iblis, bahwa ketika kebenaran telah terbukti nyata, yaitu di hari Allah memberi keputusan dengan benar. (Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku) (Surah Ibrahim: 22).
Firman Allah: (Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka) pemberitahuan dari Allah SWT bahwa Dia mendukung hamba-hambaNya yang beriman dan memelihara mereka dari godaan setan yang terkutuk dengan penjagaanNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga) yaitu Pemelihara, Pendukung, dan Penolong
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Isra ayat 65: Yakni yang mukmin. Syaikh As Sa’diy berkata, “Setelah Allah memberitahukan apa yang ingin dilakukan setan terhadap manusia, Allah menerangkan sesuatu yang dapat menjaga diri dari fitnah(godaan)nya, yaitu beribadah kepada Allah, menegakkan keimanan dan bertawakkal.”
Bagi orang yang bertawakkal dan melaksanakan perintah-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 65
Sesungguhnya terhadap hamba-hamba-ku yang taat dan berbuat kebajikan menuruti perintah-ku, engkau wahai iblis, tidaklah dapat berkuasa atas mereka, engkau tidak dapat menyesatkan mereka walaupun engkau kerahkan segenap kemampuanmu untuk menggoda mereka. Dan cukuplah tuhanmu sebagai penjaga bagi mereka sehingga engkau tidak dapat menyesatkannya. Setelah dijelaskan pada ayat yang lalu bahwa Allah menjadi penjaga atas hamba-Nya dari godaan iblis, pada ayat ini Allah menyebutkan sebagian dari nikmat-Nya yang dianugerahkan kepada hamba-Nya agar nikmat tersebut disyukuri. Tuhanmulah yang senantiasa memelihara dan berbuat baik kepadamu adalah dia yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, dengan menciptakan hukum-hukumnya sehingga dengan mudah kapal-kapal itu berlayar di samudra yang luas agar kamu mencari karunia-Nya, mencari kekayaan-kekayaan lautan, seperti ikan dan mutiara atau berdagang dari satu tempat ke tempat lain. Sungguh, dia Allah maha penyayang terhadapmu wahai orang-orang yang beriman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penafsiran dari beragam mufassirun mengenai isi dan arti surat Al-Isra ayat 65 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita bersama. Dukunglah dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.