Surat An-Nahl Ayat 68
وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحْلِ أَنِ ٱتَّخِذِى مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
Arab-Latin: Wa auḥā rabbuka ilan-naḥli anittakhiżī minal-jibāli buyụtaw wa minasy-syajari wa mimmā ya'risyụn
Artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Surat An-Nahl Ayat 68
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 68 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan mendalam dari ayat ini. Diketemukan bermacam penjelasan dari berbagai ulama mengenai makna surat An-Nahl ayat 68, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan tuhanmu (wahai nabi) telah mengilhamkan pada lebah, ”buatlah untukmu sarang-sarang di gunung-gunung dan di pohon-pohon dan dalam ruagan yang dibangun manusia seperti rumah-rumah dan atap-atap.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
68-69. Dan bagian dari kenikmatan-kenikmatan Allah bagi hamba-hamba-Nya, Dia mengilhamkan kepada lebah: “Buatlah rumah-rumah di pegunungan, pepohonan, dan di tempat-tempat yang tinggi seperti atap rumah atau anjang-anjang yang diletakkan di atas tiang-tiang. Kemudian makanlah dari segala jenis bunga dan buah, dan lewatilah jalan-jalan yang telah Allah siapkan bagimu.
Dari perut lebah itu keluar madu yang beraneka ragam warnanya, ada yang putih, coklat, merah, dan lain sebagainya. Madu itu mengandung kesembuhan bagi manusia dari berbagai penyakit. sungguh pada madunya memiliki banyak manfaat itu terdapat bukti yang agung atas kekuasaan Sang Pencipta bagi orang-orang yang mau memikirkan kenikmatan-kenikmatan ini kemudian mendapatkan banyak pelajaran darinya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
68. Dan Rabbmu -wahai Rasul- telah mengilhamkan kepada lebah dan membimbingnya agar mengambil sarang di gunung-gunung, pepohonan dan pada tempat-tempat yang dibangun dan diberi atap oleh manusia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
68. وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ (Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah)
Yakni mengilhamkan.
أَنِ اتَّخِذِى مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ(Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu)
Yakni sarang-sarang yang sesuai yang berada di lubang-lubang yang ada di pegunungan atau pepohonan.
وَمِمَّا يَعْرِشُونَ(dan di tempat-tempat yang disiapkan manusia)
Yakni panel-panel yang dibuat agar dipakai lebah untuk menjadi sarangnya, yang kebanyakan terbuat dari kayu.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Perhatikan begitu sempurnanya ketaatan lebah kepada tuhannya, dan setelah itu tidak ditemui rumah-rumah yang dibuat oleh binatang kecil ini melainkan kebanyakan di tiga tempat ini; maka setiap insan harusnya lebih utama lagi memperkuat ketaatannya kepada tuhanny.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
68. Dan Tuhanmu memberi ilham dan mengajarkan lebah untuk membuat rumah-rumah dan tempat tinggal di dalam gua-gua, celah-celah gunung, lubang-libang pohon, dan atap-atap bangunan yang didirikan manusia di bawah pohon atau atap rumah. Itu adalah sarang lebah yang dibangun dari tanah, kayu, atau selain itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Tuhanmu mengilhamkan} memberi ilham {kepada lebah,“Buatlah sarang-sarang di pegunungan, pepohonan, dan bangunan yang mereka bangun} rumah-rumah dan atap-atap yang mereka bangun
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
68-69. pada penciptaan binatang lebah yang mungil ini, yang Allah berikan petunjuk kepadanya dengan petunjuk yang mengagumkan, dan Dia memudahkan habitat makanannya, lantas kembali ke sarang sarangnya yang ia renovasi berdasarkan arahan dan petunjuk dari Allah kepadanya, kemudian mengeluarkan dari perut perutnya madu lezat yang beraneka warna, sesuai dengan latar belakang tanah dan habitatnya, yang mana pada madu itu terdapat penyembuh bagi umat manusia dari banyak penyakit, maka semua ini menjadi bukti kesempurnaan perhatian Allah dan kesempurnaan sifat kelembutanNya kepada para hambaNya, dan bahwa Dialah Dzat yang tidak patut ada pihak selainNya yang dicinta dan diseru dalam doa.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 68-69
Yang dimaksud dengan “wahyu” di sini adalah ilham, petunjuk, dan bimbingan kepada lebah agar membuat sarangnya di bukit-bukit, di pohon-pohon dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian hal itu mengandung hikmah dalam membangun sarangnya dengan sangat rapi struktur dan susunannya, sehingga tidak ada cela padanya.
Kemudian Allah SWT menganugerahkan izin, kemampuan, dan penundukan kepadanya untuk makan dari sari buah-buahan dan menempuh jalan-jalan yang telah dimudahkan oleh Allah baginya, sehingga lebah bisa menempuh jalan udara yang luas, padang pasir yang membentang, lembah-lembah, dan gunung-gunung yang tinggi sesuai kehendaknya. Kemudian masing-masing bisa kembali ke sarangnya tanpa menyimpang ke kanan atau ke kiri, melainkan langsung menuju sarangnya, tempat dia meletakkan telur-telurnya dan madu. Lebah membangun lilin untuk sarangnya dengan kedua sayapnya, dan dari mulutnya dia memuntahkan madu, dan lebah betina mengeluarkan telur dari duburnya, kemudian menetas dan terbang ke tempat kehidupannya.
Qatadah dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)) yaitu dengan penuh ketaatan. Mereka mnejadikannya sebagai haal dari kata “As-salikah”. Ibnu Zaid berkata bahwa itu seperti firman Allah SWT: (Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan (72)) (Surah Yasin) Dia berkata, tidakkah kamu melihat bahwa orang-orang memindahkan lebah-lebah itu dengan sarangnya dari suatu negeri ke negeri lain, dan lebah-lebah itu selalu mengikuti mereka. Pendapat pertama adalah pendapat yang paling jelas, yaitu bahwa itu menjadi haal dari kata “Ath-Thariq”. Maka tempuhlah jalan yang telah dimudahkan bagimu. Pendapat ini dinaskan oleh Mujahid.
Ibnu Jarir berkata bahwa kedua pendapat itu benar.
Firman Allah SWT: (Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia) yaitu, ada yang putih, kuning, merah, dan warna-warna lain yang indah sesuai dengan tempat peternakan dan makanannya. Firman Allah (di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia) yaitu di dalam madu terdapat obat bagi manusia yaitu obat bagi mereka. Salah satu ulama yang berbicara tentang pengobatan Nabi berkata bahwa seandainya dia berkata ayat ini menyebutkan obat bagi manusia, tentulah madu menjadi obat untuk setiap penyakit. Akan tetapi, Allah berfirman (di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia) yaitu menyembuhkan setiap orang dari penyakit-penyakit karena kedinginan. Sesungguhnya madu itu panas, dan sesuatu itu diobati dengan lawannya.
Dalil yang menunjukkan bahwa makna yang dimaksud dengan firmanNya: (di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia) adalah madu yaitu hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam hadits sahih keduanya dari Abu Sa'id Al-Khudri bahwa seorang laki laki datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata,"Sesungguhnya saudara laki-lakiku terkena penyakit perut" Lalu Nabi SAW bersabda, "Berilah minum madu." Lalu laki-laki itu pulang dan memberi minum madu kepada saudaranya. Kemudian dia kembali dan berkata,"Wahai Rasulullah, saya telah memberinya minum madu, tetapi tiada membawa kebaikan melainkan bertambah parah" Rasulullah SAW bersabda,"Pergilah dan berilah dia minum madu" Lalu dia pulang dan memberi minum madu kepada saudaranya. Kemudian dia kembali lagi dan berkata,"Wahai Rasulullah, tidak ada kemajuan, melainkan bertambah parah" Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Maha Benar Allah dan dustalah perut saudaramu itu. Pulanglah dan berilah dia minum madu lagi!" Maka laki-laki itu pergi dan memberi minum madu saudaranya, maka sembuhlah saudaranya itu.
Firman Allah: (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan) yaitu sesungguhnya ilham Allah kepada serangga yang lemah ini agar menempuh jalan yang telah ditetapkan untuknya seraya memikul tugas menghisap sari buah-buahan, lalu mengumpulkannya dan memprosesnya menjadi lilin dan madu, Itu merupakan sebaik-baik sesuatu (benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang memikirkan) keagungan Penciptanya yang telah-mengaturnya, menundukkannya, dan yang memperjalankannya. Lalu mereka menjadikannya sebagai dalil bahwa Allah adalah Yang Menciptakan itu, Maha Kuasa, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui, Maha Mulia, dan Maha Pengasih
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata:
(وَأَوۡحَىٰ رَبُّكَ) wa awhaa rabbuka ilannahl : “dan Rabbmu mengilhamkan lebah” untuk melakukan apa yang telah diilhamkan kepadanya.
(وَمِمَّا يَعۡرِشُونَ) wa mimmaa ya’risyuun : “dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.” Bangunan buatan manusia.
Makna ayat:
Firman-Nya “dan Rabbmu mengilhamkan kepada lebah, buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon, dan di tempat yang dibangun manusia.” Ini adalah tanda yang besar dari kekuasaan Allah ta’ala, ilmu, hikmat dan rahmat-Nya yang muncul dengan Dia mengajarkan kepada seekor lebah bagiamana untuk membuat madu, lalu memberikannya kepada manusia yang di dalamnya ada obat segala penyakit. Firman-Nya “Dan Rabbmu mengilhamkan” wahai rasul Kami “kepada lebah.” Yaitu untuk “buatlah sarang di gunung-gunung, pohon-pohon” “dan di tempat yang dibangun manusia.” Apa yang manusia buat untuk kalian, maka jadikanlah itu rumah kalian. Karena lebah membuat sarang pada tempat yang dibuat manusia.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 68
Dan di antara begitu banyak tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di bumi ini adalah bahwa tuhanmu yang selalu membimbing dan berbuat baik kepadamu mengilhamkan kepada lebah, buatlah sarang dengan sungguh-sungguh di gua pada gunung-gunung, di lubang pada batang pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia berupa sarang buatan. Melanjutkan ilhamnya kepada lebah, Allah berfirman, kemudian makanlah, yakni isaplah, dari segala macam bunga dari buah-buahan pada pepohonan yang besar maupun kecil, lalu tempuhlah jalan yang telah ditentukan oleh tuhan pencipta dan pemelihara-Mu, yang telah dimudahkan bagimu. Dengan izin dan kekuasaan Allah, dari perut lebah itu keluar sejenis minuman yang amat lezat berupa madu yang bermacammacam warna dan rasa-Nya. Di dalamnya terdapat kandungan yang bermanfaat bagi daya tahan tubuh dan obat yang dapat menyembuhkan bagi beberapa penyakit manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan dan kebesaran Allah bagi orang yang berpikir.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beberapa penjelasan dari beragam pakar tafsir terhadap makna dan arti surat An-Nahl ayat 68 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita. Dukunglah syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.