Surat An-Nahl Ayat 67
وَمِن ثَمَرَٰتِ ٱلنَّخِيلِ وَٱلْأَعْنَٰبِ تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَرًا وَرِزْقًا حَسَنًا ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Arab-Latin: Wa min ṡamarātin-nakhīli wal-a'nābi tattakhiżụna min-hu sakaraw wa rizqan ḥasanā, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy ya'qilụn
Artinya: Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Terkait Surat An-Nahl Ayat 67
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 67 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan menarik dari ayat ini. Terdapat bermacam penjabaran dari kalangan ahli tafsir terkait kandungan surat An-Nahl ayat 67, sebagiannya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan diantara bentuk nikmat kami pada kalian adalah apa yang kalian ambil dari bauh-bauh pohon kurma dan anggur lalu kalian proses menjadi minuman khamr yang memabukan, (ini sebelum turun ayat pengharamannya) dan makanan yang enak. Sesungguhnya dalam kenikmatan yang disebutkan terdapat bukti petunjuk tentang kekuasaan Allah bagi kaum yang memahami bukti-bukti kebenaran dan mengambil pelajaran darinya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
67. Allah menciptakan bagi hamba-hamba-Nya buah kurma dan anggur yang sebagiannya mereka gunakan sebagai bahan untuk membuat khamr yang memabukkan -dan ini sebelum turun ayat pengharamannya- dan sebagian lagi mereka jadikan sebagai makanan yang lezat. Sungguh pada buah yang memiliki manfaat yang besar tersebut terdapat tanda kekuasaan Allah dalam memberi rezeki kepada hamba-hamba-Nya bagi orang-orang yang memahami kebenaran.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
67. Bagi kalian terdapat pelajaran pada rezeki yang Kami berikan kepada kalian berupa buah-buah kurma dan anggur. Darinya kalian membuat minuman memabukkan yang menutup kerja akal, dan ini tidak baik, namun darinya kalian mengambil rezeki yang baik dan kalian mengambil manfaat darinya seperti kurma, kismis, cuka dan sari kurma. Sesungguhnya apa yang tersebut mengandung bukti atas kemahakuasaan Allah dan nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya bagi kaum yang berakal, mereka adalah orang-orang yang mengambil pelajaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
67. وَمِن ثَمَرٰتِ النَّخِيلِ وَالْأَعْنٰبِ (Dan dari buah korma dan anggur)
Yakni Kami memberi kalian minum dari perut binatang ternak dan dari buah kurma dan anggur.
تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَرًا(mu buat minimuman yang memabukkan)
Makna (السكر) yakni khamr yang memabukkan. Dan makna (الرزق الحسن) yakni semua yang dapat dimakan dari dua pohon ini seperti buah kurma dan anggur, sari kurma, kismis, dan cuka.
إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan)
Saat memandang ayat-ayat kauniyah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
67. Kalian mengambil buah kurma dan anggur untuk dijadikan khamr yang memabukkan (Ini adalah instruksi awal tentang pengharaman khamr sebelum perintah haram yang mutlak) dan sebagai rejeki yang halal dengan memakannya dalam keadaan kering seperti sejenis kismis dan kurma kering, atau selain yang memabukkan seperti sirup atau cuka. Sesungguhnya dalam sesuatu yang disebutkan itu ada dalil yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT bagi kaum yang merenungi dan memperhatikan ayat kauniyyah
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dan dari buah kurma dan anggur, kalian membuat minuman yang memabukkan} khamr yang memamukkan {dan rezeki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang berpikir
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
67. Dan Allah menciptakan bagi para hambaNya dari buah buah kurma dan anggur berbagai macam kegunaaan dan kemaslahatan bagi mereka, yang berbentuk rizki yang baik yang dikonsumsi oleh para manusia dalam keadaan segar, matang, siap saji dan bisa disimpan dan sebagai makanan dan minuman yang bisa dijadikan jus dan fermentasinya dan minuman keras yang sebelumnya halal diperbolehkan. Kemudian Allah menaskh (menghapus) halalnya minuman yang memabukkan dan menggantikannya dengan barang barang yang baik seperti jenis jenis nabidz (hasil fermentasi dari buah) dan berbagai macam minuman yang lezat dan diperbolehkan. Oleh karena itu ada orang yang berpendapat maksud ‘memabukkan' di sini adalah makanan dan minuman yang nikmat. pendapat ini lebih utama daripada pendapat yang pertama. Allah berfirman ”sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan” Yaitu memikirkan tentang kesempurnaan kekuasaan Allah, karena Dia mengeluarkannya dari pepohonan yang mirip dengan kayu bakar, kemudian berubah menjadi buah buahan yang lezat, enak dimakan dan baik. Dan (itu membuktikan) meratanya cakupan rahmatNya karena ia mearat pada seluruh hambaNYa, memudahkannya bagi mereka, (menunjukan) bahwa Dialah sesembahan yang (berhak) diibadahi semata, sebab Allah satu satunya Dzat yang (mampu) melakukan itu.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 66-67
Allah berfirman: (Dan sesungguhnya bagi kalian) wahai manusia (pada binatang ternak) yaitu unta, sapi, dan kambing (benar-benar terdapat pelajaran) yaitu tanda dan bukti yang menunjukkan kepada kebijaksanaan Penciptanya, kekuasaanNya, rahmat, dan kelembutanNya (Kami memberi kalian minum dari apa yang berada dalam perutnya) Bentuk mufradnya di sini merujuk kepada makna hwan ternak atau dhamir itu kembali kepada hewan, karena sesungguhnya hewan ternak termasuk hewan. yaitu Kami memberi minum kalian dari apa yang terdapat di dalam perut hewan ini. Di ayat lain (dari air susu yang ada dalam perutnya) (Surah Al-Mu’minun: 21) Yang ini dan itu boleh, sebagaimana firmanNya: (Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan (54) maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya (55)) (Surah Al Mudatstsir)
Firman Allah: (antara tahi dan darah berupa susu yang bersih) yaitu warna putihnya, rasa susunya, dan kemanisannya terpisah dari kotoran dan darah dalam perut hewan. Masing-masing dari ketiganya berjalan ke tempatnya masing-masing jika makanan yang ada di dalam perut hewan telah diproses. Darah mengalir ke urat-urat, air susu mengalir ke arah payudara hewan, dan air kencing mengalir ke arah kemaluan, dan kotoran disalurkan ke tempat pembuangannya. Masing-masing dari ketiganya tidak bercampur dengan yang lain setelah teruraikan, dan tidak pula berubah.
Firman Allah: (berupa susu yang bersih yang mudah ditelan bagi orang-orang yang hendak meminumnya) yaitu, tidak ada seorang pun yang merasa sulit meminumnya. Setelah Allah menyebutkan tentang air susu, bahwa Dia menjadikannya sebagai minuman yang mudah ditelan manusia, kemudian Allah menyebutkan tentang jenis minuman lain dibuat oleh manusia dari buah kurma dan buah anggur, serta minuman perasan yang memabukkan yang sering mereka buat sebelum diharamkan. Oleh karena itu Allah menyebutkan karunia Nya kepada mereka, Lalu Dia berfirman: (Dan dari buah kurma dan anggur, kalian buat minuman yang memabukkan) Hal ini menunjukkan pembolehan hal itu menurut syara' sebelum ada pengharamannya
Sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas tentang firmanNya: (minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik). Minuman yang memabukkan adalah minuman haram dari keduanya, dan rezeki yang baik adalah hal-hal yang dihalalkan dari hasil keduanya (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan) Penyebutan akal di sini sesuai, karena itu merupakan bagian paling manusia. Oleh karena itu Allah mengharamkan kepada umat ini minuman yang memabukkan untuk menjaga akal mereka.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata:
(وَمِن ثَمَرَٰتِ ٱلنَّخِيلِ وَٱلۡأَعۡنَٰبِ) wa min tsamaraatin nakhiili wal a’naab : “dan dari buah kurma dan anggur,” dari sebagian buah kurma dan anggur, buah “kamu membuat minuman yang memabukkan” yaitu khamr, “dan rezeki yang baik.” Yaitu buah kurma, zaitun, cuka, dan sirup adalah rezeki yang baik.
Makna ayat:
Konteks ayat masih menyebutkan tanda-tanda kekuasaan Allah, ilmu, hikmah, dan rahmat-Nya yang mewajibkan seseorang untuk hanya menyembah-Nya, serta penegasan keyakinan akan kenabian dan kebangkitan di hari akhir. Allah ta’ala berfirman menjelaskan hal itu dengan memaparkan hal-hal yang mengharuskan seorang hamba bersyukur kepada-Nya “dan dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik” dari sebagian jenis buah kurma dan anggur, buah yang kalian jadikan minuman yang memabukkan, dan ini sebelum diharamkannya khamr. “rezeki yang baik” seperti zaitun, cuka anggur dan kurma, sirup dari madu dan kurma. Firman-Nya “Sungguh, pada yang demikian terdapat tanda bagi orang yang mengerti.” Sungguh pada hal yang telah Kami paparkan kepada kalian terdapat tanda yang jelas atas kekuasaan, ilmu, dan rahmat Kami bagi kaum yang mengerti akan perkara-perkara tersebut dan memahami hasil dari segala sesuatu. Dzat Yang memiliki kekuasaan, ilmu, dan rahmat adalah yang pantas untuk dijadikan sesembahan dan ibadah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat An-Nahl ayat 67: Ayat ini turun sebelum diharamkannya minuman yang memabukkan.
Seperti buah kurma, kismis, sirup kurma dan membuat berbagai minum lezat lainnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 67
Dan tidakkah pula kamu mengambil pelajaran dari buah kurma dan anggur yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kamu' dari perasannya kamu dapat membuat minuman yang memabukkan, dan dari buah itu pula kamu bisa memperoleh rezeki yang baik, yakni tidak memabukkan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi orang yang mengerti. Dan di antara begitu banyak tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di bumi ini adalah bahwa tuhanmu yang selalu membimbing dan berbuat baik kepadamu mengilhamkan kepada lebah, buatlah sarang dengan sungguh-sungguh di gua pada gunung-gunung, di lubang pada batang pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia berupa sarang buatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beraneka penjabaran dari kalangan pakar tafsir terhadap isi dan arti surat An-Nahl ayat 67 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi ummat. Dukunglah usaha kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.