Surat Ar-Ra’d Ayat 21

وَٱلَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلْحِسَابِ

Arab-Latin: Wallażīna yaṣilụna mā amarallāhu bihī ay yụṣala wa yakhsyauna rabbahum wa yakhāfụna sū`al-ḥisāb

Artinya: Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.

« Ar-Ra'd 20Ar-Ra'd 22 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Terkait Dengan Surat Ar-Ra’d Ayat 21

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Ra’d Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah penting dari ayat ini. Terdapat beberapa penjelasan dari para mufassir terkait isi surat Ar-Ra’d ayat 21, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Mereka adalah orang-orang yang menyambung apa yang diperintahkan Allah untuk dihubungkan, seperti menjalin hubungan silaturahmi dengan kaum kerabat dan (membantu) orang-orang yang membutuhkan, dan selalu merasa diawasi oleh tuhan mereka dan mengkhawatirkan Allah memperhitungkan setiap dosa-dosa mereka dan tidak mengampuni dosa-dosa mereka sedikitpun.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

21-23. Dan orang-orang yang menyambung silaturrahim, membantu orang-orang yang membutuhkan, takut dari ancaman Tuhan mereka, takut dari perhitungan amal yang sulit dilalui yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka, bersabar dalam menjalankan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan demi meraih keridhaan Allah, mendirikan shalat fardhu pada waktunya, menunaikan zakat wajib dan sedekah secara rahasia dan terang-terangan, melakukan kebaikan untuk menghapus kesalahan. Mereka adalah orang-orang yang memiliki derajat yang tinggi, bagi mereka kesudahan yang baik dalam surga-surga yang mereka tinggali selamanya bersama orang-orang shalih dari bapak-bapak, istri-istri, dan anak-anak mereka; para malaikat masuk ke tempat mereka dari delapan pintu surga.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

21. Mereka adalah orang-orang yang menyambung segala apa yang Allah perintahkan agar disambung, yaitu hubungan rahim kekerabatan, mereka takut kepada Rabb mereka sehingga mendorong mereka melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, mereka takut Allah akan menghisab dosa yang telah mereka perbuat. Barangsiapa yang hisabnya dipersulit, maka dia celaka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

21. وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ اللهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ (dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan)
Seperti silaturrahim.

وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ(dan mereka takut kepada Tuhannya)
Ketakutan yang membawa mereka pada ketaatan dalam menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan.

وَيَخَافُونَ سُوٓءَ الْحِسَابِ (dan takut kepada hisab yang buruk)
Yakni hisab yang terperinci dan memojokkan; barangsiapa yang dihisab dengan hisab yang seperti ini niscaya akhirnya ia akan diazab. Sehingga mereka akan menghisab diri mereka sendiri di dunia sebelum mereka dihisab di akhirat.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Apakah kamu ingin diringankan hisabmu pada hari kiamat ?
Ja'far bin Muhammad berkata : silaturrahim meringankan hisab seseorang pada hari kiamat, kemudian beliau membaca frman Allah :

{ وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ }
"Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk"


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

21 Orang-orang yang menjalankan perintah Allah untuk menyambung tali persaudaraan yaitu silaturrahim dan lainnya. Mereka takut kepada janji terhadap Tuhannya sehingga mereka tidak durhaka. Mereka takut kepada hisab yang buruk, sehingga mereka mengkoreksi diri mereka sendiri sebelum mereka dihisab


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Orang-orang yang menyambung apa yang diperintahkan Allah untuk disambung, takut kepada Tuhan mereka, dan takut pada hisab yang buruk


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

21. “Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan,” hal ini bersifat umum, mencakup seluruh perkara yang diperintahkan oleh Allah untuk dijalin, berupa iman kepadaNya dan kepada RasulNya, mencintaiNya daan mencintai RasulNya, tunduk patuh untuk beribadah kepadaNya semata tanpa menyekutukanNya dengan apa pun, taat kepada RasulNya, menjalin hubungan dengan ayah dan ibu mereka, melalui bakti kepada mereka dengan ucapan dan tindakan, tidak berbuat durhaka kepada mereka, menyambung tali silaturahim dengan kerabat dekat dan handai taulan melalui curahan sikap baik kepada mereka dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, menyambung tali silaturahim antara mereka dengan istri-istri, teman-teman, budak belian dengan memenuhi hak mereka secara penuh lagi sempurna, baik hak agama maupun hak duniawi. Faktor sebab yang menjadikan seorang hamba menjalin hubungan yang Allah perintahkan untuk diretas, adalah khasyyatullah (rasa takut kepada Allah) dan khawatir terhadap Hari Perhitungan. Atas dasar itu, Allah berfirman, “Dan mereka takut kepada Rbab mereka,” maksudnya mereka takut kepadaNya. Rasa takut mereka kepada Allah dan kekhawatiran terhadap Hari Perhitungan amalan menghalangi mereka untuk berbuat seenaknya dalam bermaksiat kepada Allah, atau menyepelekan sebagian dari perintah Allah, lantaran takut terhadap siksaan dan mengharapkan pahalaNya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 20-24
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang yang disifati oleh sifat-sifat terpuji ini; bahwa mereka memperoleh akibat yang baik, yaitu kemenangan di dunia dan akhirat: ((yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian (20)) Mereka tidak seperti orang-orang munafik yang ketika salah satu dari mereka melakukan perjanjian, maka dia melanggarnya, jika berselisih, dia curang, dan jika berbicara dia berdusta, dan jika dipercaya, dia berkhianat (dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkannya) berupa silaturahmi, berbuat baik kepada kaum mereka, orang-orang fakir, orang-orang yang membutuhkan, dan memberikan kebaikan (dan mereka takut kepada Tuhannya) yaitu dalam mengerjakan amal perbuatan dan mereka merasa di bawah pengawasan Allah dalam hal itu (dan mereka merasa takut akan hisab yang buruk) di akhirat. Oleh karena itu Allah memerintahkan mereka untuk tetap berada dalam jalan yang lurus dalam semua gerakan dan keadaan diam mereka, semua keadaan sebentar dan keadaan lama (Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya) terhadap hal-hal yang diharamkan dan dosa-dosa. Mereka memisahkan diri dari hal itu karena mengharapkan ridha Allah dan pahalaNya yang melimpah (mendirikan salat) dengan memelihara batasan, waktu, rukuk, sujud, dan khusyuknya sesuai dengan syariat yang diridhai (dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka) yaitu terhdap orang-orang yang harus mereka beri sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka berupa istri, kaum kerabat, dan orang-orang sekeliling mereka berupa orang-orang fakir, orang-orang yang membutuhkan, dan orang-orang miskin (secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan) yaitu secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan; tidak ada suatu keadaan pun yang menghalangi mereka untuk melakukan hal itu, baik di malam atau siang hari. (serta menolak kejahatan dengan kebaikan) yaitu, mereka membalas keburukan dengan kebaikan. Maka ketika seseorang menyakiti mereka, maka mereka membalasnya dengan kebaikan karena kesabaran dan pemaafan. sebagaimana firmanNya: (Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah­ olah teman yang sangat setia (34) Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar (35)) (Surah Fushshilat) Oleh karena itu Allah memberitahukan tentang mereka yang berbahagia yang disifati dengan sifat-sifat baik itu bahwa mereka mendapatkan akibat yang baik. Kemudian hal itu dijelaskan dengan firmanNya: ((yaitu) surga 'Adn) kata “Al- 'Adn” adalah tempat bermukim, yakni surga-surga tempat tinggal; mereka kekal di dalamnya.
Firman Allah: (bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya) yaitu, Dia mengumpulkan mereka dengan kekasih-kekasih mereka di dalamnya, yaitu orang tua, keluarga, dan anak-anak yang termasuk orang yang layak masuk surga dari kalangan orang-orang mukmin, agar hati mereka senang. Sehingga Allah mengangkat dalam hal ini derajat orang yang rendah menuju derajat yang tinggi sebagai tanpa mengurangi derajat ketinggian seseorang. melainkan hal ini karena anugerah dan kebaikan dari Allah. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka) (Surah Ath-Thur: 21)
Firman Allah: (sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), "Salaamun 'Alaikum Bimaa Shabartum” Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu (24)) yaitu para malaikat masuk ke tempat mereka dari sini dan dari sana untuk mengucapkan,"Selamat masuk surga" kepada mereka. Ketika mereka masuk ke dalam surga, maka para malaikat datang mengucapkan selamat atas apa yang telah mereka peroleh dari Allah, berupa kedekatan, nikmat, dan bermukim di dalam rumah keselamatan di dekat orang-orang yang benar, para nabi, dan para rasul yang mulia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata : (يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ) yashiluuna maa amarallahu bihi ay yushal : menyambung hal yang diperintahkan untuk disambung berupa iman, tauhid, dan kekerabatan.

Makna ayat :
• Menyambung hal yang Allah perintahkan untuk disambung berupa: iman, islam, ihsan, dan kekerabatan. (وَٱلَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ).
• Takut kepada Allah yang membuahkan ketaatan (وَيَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ).
• Rasa takut akan pertanggung jawaban yang buruk pada hari kiamat nanti, untuk mengintrospeksi diri atas perbuatannya baik yang kecil atau yang besar (وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلۡحِسَابِ ).


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Ar-Ra’d ayat 21: Yaitu hubungan kekerabatan (silaturahim) dan tali persaudaraan (ukhuwwah). Menurut Syaikh As Sa’diy, ayat ini umum mencakup semua yang diperintahkan Allah untuk dihubungkan, seperti beriman kepada-Nya, beriman kepada Rasul-Nya, beribadah hanya kepada-Nya saja dan menaati Rasul-Nya. Mereka juga menyambung hubungan mereka dengan bapak dan ibu mereka, seperti dengan berbakti dan tidak mendurhakai. Mereka juga menyambung hubungan kekerabatan dengan bersilaturrahim, dan menyambung hubungan dengan lainnya yang diperintahkan untuk disambung, seperti dengan istri, kawan dan budak mereka, yaitu dengan memenuhi hak mereka secara sempurna, baik hak yang terkait dengan agama maupun dunia. Sebab yang menjadikan mereka menyambung apa yang diperintahkan untuk disambung adalah karena mereka takut kepada Allah dan takut terhadap hisab-Nya, sehingga mereka tidak berani bermaksiat atau meremehkan apa yang diperintahkan Allah karena takut kepada siksa-Nya dan berharap kepada pahala-Nya.

Yakni ancaman-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Ra’d Ayat 21

An orang-orang yang senantiasa menghubungkan apa yang diperintahkan oleh Allah agar dihubungkan, seperti kekerabatan, dan mereka takut kepada tuhannya dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan takut kepada hisab yang buruk dan berat pada hari kemudian, -.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah bermacam penjabaran dari banyak mufassirun terkait kandungan dan arti surat Ar-Ra’d ayat 21 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Support perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Sering Dilihat

Terdapat berbagai halaman yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat: Yunus 41, Al-A’raf, Al-Fatihah 1, Ali ‘Imran 191, Al-Baqarah 284-286, Al-Fatihah 2. Juga Ali ‘Imran 104, Al-Fatihah 7, Al-Baqarah 216, Assalaamualaikum, Luqman 13-14, Yasin 40.

  1. Yunus 41
  2. Al-A’raf
  3. Al-Fatihah 1
  4. Ali ‘Imran 191
  5. Al-Baqarah 284-286
  6. Al-Fatihah 2
  7. Ali ‘Imran 104
  8. Al-Fatihah 7
  9. Al-Baqarah 216
  10. Assalaamualaikum
  11. Luqman 13-14
  12. Yasin 40

Pencarian: terjemahan surat almaun, surat an nisa ayat 2, surah al baqorah, arti surat al jumuah ayat 9, surat al-mujadilah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.