Surat Ar-Ra’d Ayat 22

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَٱلَّذِينَ صَبَرُوا۟ ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِٱلْحَسَنَةِ ٱلسَّيِّئَةَ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عُقْبَى ٱلدَّارِ

Arab-Latin: Wallażīna ṣabarubtigā`a waj-hi rabbihim wa aqāmuṣ-ṣalāta wa anfaqụ mimmā razaqnāhum sirraw wa 'alāniyataw wa yadra`ụna bil-ḥasanatis-sayyi`ata ulā`ika lahum 'uqbad-dār

Artinya: Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),

« Ar-Ra'd 21Ar-Ra'd 23 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Terkait Dengan Surat Ar-Ra’d Ayat 22

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Ra’d Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penafsiran dari banyak mufassirun terhadap makna surat Ar-Ra’d ayat 22, sebagiannya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan mereka adalah orang-orang yang bersabar menghadapi gangguan, bersabar dalam ketaatan dan dari maksiat, dikarenakan mencari ridha tuhan mereka, menjalankan shalat dengan kesempurnaan pelaksannannya, dan membayarkan zakat wajib dan infak yang disunnahkan dari harta benda mereka dalam keadaan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, serta menolak perbuatan buruk dengan kebaikan, sehingga menghapuskannya. Orang-orang yang bersifat demikian, bagi mereka tempat kesudahan yang terpuji di akhirat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

22. Mereka adalah orang-orang yang sabar dalam menaati Allah, sabar atas takdir Allah pada mereka, baik yang membahagiakan atau yang menyedihkan, mereka sabar menahan diri dari kemaksiatan kepada Allah demi mendapatkan rida Allah, mereka menegakkan salat secara sempurna, memberikan sebagian dari apa yang Kami berikan kepada mereka, yaitu hak-hak harta yang wajib, juga memberikan sebagian dari harta secara suka rela secara sembunyi-sembunyi karena takut ria dan secara terbuka agar diteladani oleh orang lain, dan mereka menolak keburukan orang yang berbuat buruk kepada mereka dengan berbuat baik kepadanya. Orang-orang yang memiliki sifat tersebut mendapatkan akhir yang baik pada Hari Kiamat.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

22. وَالَّذِينَ صَبَرُوا۟ ابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ (Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya)
Yakni bersabar dalam ketaatan kepada Allah dan bersabar dalam menjauhi larangan-larangan-Nya, serta bersabar dalam menjalani takdir yang menyakitkan.

وَأَقَامُوا۟ الصَّلَوٰةَ (mendirikan shalat)
Yakni yang menjalankannya pada waktunya dan sesuai dengan cara yang disyariatkan Allah dalam doa-doanya dan rukun-rukunnya, dengan penuh kekhusyu’an dan keikhlasan.

وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ(dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka)
Mereka menunaikan zakat dari harta mereka, serta menginfakkan harta mereka baik itu infak yang wajib atau yang sunnah.

سِرًّا(secara sembunyi)
Yakni dengan rahasia.

وَعَلَانِيَةً(atau terang-terangan)
Agar menjadi panutan bagi orang lain.

وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ (serta menolak kejahatan dengan kebaikan)
Yakni membalas keburukan yang ditujukan kepada mereka dengan kebaikan; atau mengganti amal buruk mereka dengan amal baik; atau mengganti dosa mereka dengan bertaubat.

أُو۟لٰٓئِكَ (orang-orang itulah)
Yakni orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang disebutkan itu.

لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ(yang mendapat tempat kesudahan (yang baik))
Yang mewarisi kehidupan dunia dan meraih surga.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

22 Mereka adalah orang-orang yang sabar untuk melakukan ketaatan kepada Tuhannya, sabar atas ketentuan-Nya, meninggalkan maksiat hanya karena mencari keridhaan Tuhannya, bukan semata untuk tujuan dunia baik kebanggaan atau nama baik atau lainnya. Mereka mendirikan shalat, mensedekahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka dalam ketaatan, mereka menunaikan zakat baik secara sembunyi atau terang-terangan. Mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat yang baik yaitu surga


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Orang-orang yang bersabar dalam mencari keridhaan Tuhan mereka, mendirikan shalat, menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dan membalas} membalas {keburukan dengan kebaikan} perbuatan buruk dengan perbuatan yang baik {orang-orang itulah yang mendapatkan tempat kesudahan (yang baik)} tempat terpuji di akhirat


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

22. “Dan orang-orang yang sabar,” terhadap segala perintah dengan menaatinya dan semua larangan dengan menahan diri darinya dan menjauhinya, dan (sabar) terhadap seluruh ketentuan Allah yang menyakitkan dengan tidak geram terhadapnya, tapi dengan syarat, sabar tersebut mesti “karena mencari Wajah Rabbnya,” tidak didorong oleh tujuan-tujuan dan kepentingan-kepentingan yang rusak, karena jenis sabar yang bermanfaat ini, yang seorang hamba berusaha mengekang jiwanya karena mencari ridha rabbnya, berharap dekat kepadaNya serta berhasil menggapai pahalaNya, itulah sabar yang merupakan ciri spesifik orang-orang yang beriman.
Adapun kesabaran yang telah mengalami percampuran yang tujuannya untuk penempaan diri dan bermuara kepada kebanggaan diri, maka ini bisa muncul dari orang yang baik dan orang yang buruk, orang Mukmin dan orang kafir. Kesabaran demikian ini secara hakikat tidak terpuji.
“mendirikan shalat,” dengan memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya, serta hal-hal yang menyempurnakannya, baik secara lahiriyah maupun batiniyah. “dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi-sembunyidan terang-terangan,” termasuk di dalamnya infak-infak (pembayaran-pembayaran) yang wajib, seperti zakat, kaffarah, dan infak-infak yang Sunnah. Mereka mengeluarkan nafkah di saat dibutuhkan, dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, “serta menolak kejahatan dengan kebaikan,” barangsiapa yang berulah buruk kepada mereka, melalui ucapan atau perbuatan, maka mereka tidak membalas orang itu dengan hal yang sama, justru menyikapinya dengan berbuat baik kepadanya. Memberi kepada orang yang bakhil kepada mereka, memaafkan orang yang berbuat aniaya kepada mereka, menjalin hubungan dengan orang yang mengucilkan mereka dan bersikap baik kepada orang yang jahat dengan mereka. Kalau mereka membalas orang yang berbuat jelek kepada mereka dengan kebaikan, maka menurutmu, bagaimana (sikap mereka) dengan orang yang tidak berbuat jelek (kepada mereka)? “mereka” adalah orang yang diberi sifat mulia dan perangai yang indah “mereka itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)”.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 20-24
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang yang disifati oleh sifat-sifat terpuji ini; bahwa mereka memperoleh akibat yang baik, yaitu kemenangan di dunia dan akhirat: ((yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian (20)) Mereka tidak seperti orang-orang munafik yang ketika salah satu dari mereka melakukan perjanjian, maka dia melanggarnya, jika berselisih, dia curang, dan jika berbicara dia berdusta, dan jika dipercaya, dia berkhianat (dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkannya) berupa silaturahmi, berbuat baik kepada kaum mereka, orang-orang fakir, orang-orang yang membutuhkan, dan memberikan kebaikan (dan mereka takut kepada Tuhannya) yaitu dalam mengerjakan amal perbuatan dan mereka merasa di bawah pengawasan Allah dalam hal itu (dan mereka merasa takut akan hisab yang buruk) di akhirat. Oleh karena itu Allah memerintahkan mereka untuk tetap berada dalam jalan yang lurus dalam semua gerakan dan keadaan diam mereka, semua keadaan sebentar dan keadaan lama (Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya) terhadap hal-hal yang diharamkan dan dosa-dosa. Mereka memisahkan diri dari hal itu karena mengharapkan ridha Allah dan pahalaNya yang melimpah (mendirikan salat) dengan memelihara batasan, waktu, rukuk, sujud, dan khusyuknya sesuai dengan syariat yang diridhai (dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka) yaitu terhdap orang-orang yang harus mereka beri sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka berupa istri, kaum kerabat, dan orang-orang sekeliling mereka berupa orang-orang fakir, orang-orang yang membutuhkan, dan orang-orang miskin (secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan) yaitu secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan; tidak ada suatu keadaan pun yang menghalangi mereka untuk melakukan hal itu, baik di malam atau siang hari. (serta menolak kejahatan dengan kebaikan) yaitu, mereka membalas keburukan dengan kebaikan. Maka ketika seseorang menyakiti mereka, maka mereka membalasnya dengan kebaikan karena kesabaran dan pemaafan. sebagaimana firmanNya: (Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah­ olah teman yang sangat setia (34) Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar (35)) (Surah Fushshilat) Oleh karena itu Allah memberitahukan tentang mereka yang berbahagia yang disifati dengan sifat-sifat baik itu bahwa mereka mendapatkan akibat yang baik. Kemudian hal itu dijelaskan dengan firmanNya: ((yaitu) surga 'Adn) kata “Al- 'Adn” adalah tempat bermukim, yakni surga-surga tempat tinggal; mereka kekal di dalamnya.
Firman Allah: (bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya) yaitu, Dia mengumpulkan mereka dengan kekasih-kekasih mereka di dalamnya, yaitu orang tua, keluarga, dan anak-anak yang termasuk orang yang layak masuk surga dari kalangan orang-orang mukmin, agar hati mereka senang. Sehingga Allah mengangkat dalam hal ini derajat orang yang rendah menuju derajat yang tinggi sebagai tanpa mengurangi derajat ketinggian seseorang. melainkan hal ini karena anugerah dan kebaikan dari Allah. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka) (Surah Ath-Thur: 21)
Firman Allah: (sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), "Salaamun 'Alaikum Bimaa Shabartum” Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu (24)) yaitu para malaikat masuk ke tempat mereka dari sini dan dari sana untuk mengucapkan,"Selamat masuk surga" kepada mereka. Ketika mereka masuk ke dalam surga, maka para malaikat datang mengucapkan selamat atas apa yang telah mereka peroleh dari Allah, berupa kedekatan, nikmat, dan bermukim di dalam rumah keselamatan di dekat orang-orang yang benar, para nabi, dan para rasul yang mulia.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(وَيَدۡرَءُونَ بِٱلۡحَسَنَةِ) wa yadra’uuna bil hasanah : membalas dengan ilmu dan tenang serta bersabar atas gangguan.
(عُقۡبَى ٱلدَّارِ) ‘uqbad daar : akhir yang bahagia di negeri akhirat nanti.

Makna ayat :
• Bersabar dalam ketaatan, menjauhi maksiat, dan ketika datang musibah untuk meraih ridha Allah : (وَٱلَّذِينَ صَبَرُواْ ٱبۡتِغَآءَ وَجۡهِ رَبِّهِمۡ).
• Mendirikan salat, yaitu menunaikannya pada waktu-waktunya secara jama’ah beserta syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya : (وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ).
• Meninfakkan apa yang telah Allah berikan dengan menunaikan zakat, sedekah baik yang wajib atau yang dianjurkan : (وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ).
• Membalas keburukan dengan kebaikan, sehingga menyikapi keburukan yang disebabkan kebodohan dengan kebaikan dan ketenangan, gangguan dengan kesabaran.
Firman-Nya : (أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عُقۡبَى ٱلدَّارِ) bagi mereka akhir yang mulia.

Pelajaran dari ayat :
• Tafsir kata uqbad daar, yang maknanya adalah surga.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Ar-Ra’d ayat 22: Baik sabar di atas ketaatan, sabar dalam meninggalkan yang haram, maupun sabar terhadap musibah dengan tidak keluh kesah.

Bukan karena mencari perhiasan dunia. Sabar karena mencari keridhaan Allah itulah sabar yang bermanfaat. Adapun sabar yang tujuannya sebagai uji nyali, di mana tujuannya adalah untuk berbangga-bangga, maka sabar tersebut tidaklah terpuji dan sia-sia, nas’alullahas salaamah wal ‘aafiyah.

Dengan rukun, syarat, dan pelengkapnya lahir maupun batin.

Baik pengeluaran yang wajib seperti zakat dan kaffarat, maupun pengeluaran yang sunat.

Seperti tindak kebodohan dari orang lain dengan sikap hilm (santun), gangguan dengan kesabaran, memberi ketika tidak diberi, memaafkan ketika dizalimi, menyambung hubungan ketika diputuskan dan membalas dengan kebaikan orang yang berbuat jahat kepada mereka.

Di akhirat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Ra’d Ayat 22

-tempat kesudahan yang baik itu adalah surga-surga 'adn; mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh yang beriman dan taat kepada Allah dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya. Lebih dari itu, mereka pun mendapat layanan yang sangat membahagiakan, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjabaran dari banyak ahli tafsir mengenai makna dan arti surat Ar-Ra’d ayat 22 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Support syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Sering Dikunjungi

Ada berbagai topik yang paling sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Shad 54, Al-Waqi’ah, Al-Kahfi, Ayat Kursi, Al-Mulk, Al-Ikhlas. Ada pula Al-Kautsar, Ar-Rahman, Asmaul Husna, Yasin, Al-Baqarah, Do’a Sholat Dhuha.

  1. Shad 54
  2. Al-Waqi’ah
  3. Al-Kahfi
  4. Ayat Kursi
  5. Al-Mulk
  6. Al-Ikhlas
  7. Al-Kautsar
  8. Ar-Rahman
  9. Asmaul Husna
  10. Yasin
  11. Al-Baqarah
  12. Do’a Sholat Dhuha

Pencarian: surah al anfal, doa habis adzan, bacaan surat al mulk, yaain, annashr

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: