Surat Yusuf Ayat 81
ٱرْجِعُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَبِيكُمْ فَقُولُوا۟ يَٰٓأَبَانَآ إِنَّ ٱبْنَكَ سَرَقَ وَمَا شَهِدْنَآ إِلَّا بِمَا عَلِمْنَا وَمَا كُنَّا لِلْغَيْبِ حَٰفِظِينَ
Arab-Latin: Irji'ū ilā abīkum fa qụlụ yā abānā innabnaka saraq, wa mā syahidnā illā bimā 'alimnā wa mā kunnā lil-gaibi ḥāfiẓīn
Artinya: Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: "Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri, dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) barang yang ghaib.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat Yusuf Ayat 81
Paragraf di atas merupakan Surat Yusuf Ayat 81 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Didapatkan berbagai penjelasan dari para ulama berkaitan kandungan surat Yusuf ayat 81, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
pulanglah kalian kepada ayah kalian dan beritahukanlah kepadanya peristiwa yang telah terjadi, dan katakanlah kepadanya, ’sesungguhnya putramu, bunyamin telah mencuri, dan kami tidak bersaksi demikian, kecuali setelah kami meyakinkannya, sungguh kami telah menyaksikan bejana takaran (raja) berada dalam bawaan kendaraaannya, dan tidak ada pada kami pengetahuan tentang perkara ghaib bahwa ia akan mencuri ketika kami telah mengikat janji teguh denganmu untuk membawanya pulang.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
81. Saudara tertua mereka berkata, "Pulanglah kalian ke rumah ayah kalian. Lalu katakan padanya, 'Sesungguhnya putramu telah mencuri. Dan sebagai hukumannya dia dijadikan budak oleh pejabat kerajaan Mesir. Kami hanya menyampaikan apa yang kami ketahui karena kami menyaksikan satu penakar dikeluarkan dari dalam wadah miliknya. Seandainya kami mengetahui hal itu pasti kami tidak berjanji untuk mengembalikannya kepadamu.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
81. ارْجِعُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَبِيكُمْ فَقُولُوا۟ يٰٓأَبَانَآ إِنَّ ابْنَكَ سَرَقَ (Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: “Wahai ayah
kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri)
Mereka mengatakan ini karena mereka telah menyaksikan piala itu dikeluarkan dari
karungnya.
وَمَا شَهِدْنَآ إِلَّا بِمَا عَلِمْنَا(dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui)
Yakni piala yang dikeluarkan dari karungnya yang mereka lihat dengan mata kepada
mereka sendiri.
وَمَا كُنَّا لِلْغَيْبِ حٰفِظِينَ(dan sekali-kali kami tidak dapat mengetahui hal yang ghaib)
Sehingga kami dapat memastikan apakah kejadian itu sebagaimana yang kami lihat
atau sebaliknya.
Kemungkinan mereka ingin memberi kesaksian bahwa Bunyamin benar-benar mencuri.
Dan maksud dari perkataan meraka yakni bisa jadi Bunyamin mencuri ketika mereka
sedang tidur atau ketika tidak sedang bersama mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
{ وَمَا شَهِدْنَا إِلَّا بِمَا عَلِمْنَا } "dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui"
Apapun yang kamu katakan adalah saksi bagimu, oeh karena itu apa yang tidak kamu ketahui kebenarannya janganlah kamu ikut campur di dalamnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
81. Kembalilah kalian kepada ayah kalian dan katakanlah kepadanya: “Sesungguhnya anakmu mencuri cangkir raja, lalu dia dijadikan tebusan sesuai syariat kami. Kami tidak menyaksikan dia telah mencuri kecuali hanya menyaksikan dikeluarkannya cangkir itu dari muatannya. Dan kami tidak mengetahui sesuatu yang tak tampak di antara kami. Sehingga kami tidak tahu bahwa dia mencuri”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kembalilah kepada ayah kalian, lalu katakanlah,”Wahai ayah kami, sesungguhnya anakmu telah mencuri dan kami tidak bersaksi kecuali apa yang kami ketahui} kami lihat {dan terhadap yang gaib} terhadap sesuatu yang gaib bagi kami {kami bukanlah orang-orang yang menjaga} mengetahui
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
81. Kemudian ia (saudara tertua) berpesan kepada yang lain tentang apa yang harus dikatakan kepada ayah mereka. Dia berkata, “Kembalilah kepada ayahmu lalu katakanlah, ‘Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri’,” maksudnya dia ditahan karena perbuatan pencuriannya. Kami tidak berhasil membawanya pulang, meskipun sudah mengerahkan upaya untuk itu. Faktanya, sungguh kami tidaklah bersaksi dengan sesuatu yang tidak kami ketahui. Akan tetapi kami bersaksi atas apa yang kami ketahui saja. Karena kami menyaksikan piala raja dikeluarkan dari karungnya. “Dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) barang yang ghaib”, maksudnya sekiranya kami mengetahui ilmu ghaib, tentu kami tidak akan bersemangat dan mengerahkan upaya untuk kepergiannya bersama kami. Dan ketika kami telah memberikan janji dan jaminan, ternyata kami tidak pernah mengira kalau kejadiannya sampai seperti itu.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 80-82
Allah SWT memberitahukan bahwa setelah para saudara nabi Yusuf berputus asa dalam menyelamatkan saudara mereka Benyamin yang mana mereka telah berjanji kepada ayah mereka untuk membawanya pulang kepadanya, dan berjanji untuk itu. Lalu hal itu ditolak: (mereka menyendiri) yaitu, mereka memisahkan diri dari orang-orang (sambil berunding dengan berbisik-bisik) yaitu mereka berbisik-bisik di antara mereka (Berkatalah yang tertua di antara mereka) Dia adalah Rubail. Dikatakan bahwa dia adalah Yahudza. Dia adalah yang mengisyaratkan kepada mereka untuk melemparkan nabi Yusuf ke dalam sumur ketika mereka berniat untuk membunuhnya. dia berkata kepada mereka: (Tidakkah kalian ketahui bahwa sesungguhnya ayah kalian telah mengambil janji dari kalian dengan nama Allah) kalian benar-benar akan membawanya pulang kepadanya. Dan sekarang kalian melihat bagaimana kalian telah berusaha atas hal itu, padahal sebelumnya kalian telah menghilangkan Yusuf darinya (Sebab itu, aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir) yaitu, aku tidak akan meninggalkan negeri ini (sampai ayahku mengizinkan kepadaku (untuk kembali)) yaitu kembali kepadanya dalam keadaan ridha kepadaku (atau Allah memberi keputusan terhadapku) Dikatakan bahwa dengan pedang. Dikatakan juga bahwa, Aku bisa mengambil saudaraku (Dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya) Kemudian dia memerintahkan mereka untuk memberitahukan apa yang terjadi kepada ayah mereka, sehingga mereka mempunyai alasan di hadapannya, dan mereka membela diri dan membersihkan diri mereka dari apa yang terjadi melalui ucapan mereka. Firman Allah (dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) hal yang gaib)
Qatadah dan Ikrimah berkata, yaitu “Kami tidak mengetahui bahwa anakmu mencuri”
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa “Kami tidak mengetahui di belakang kami bahwa dia mencuri sesuatu. Sesungguhnya kami hanya menanyakan apakah balasan bagi pencuri itu' (Dan tanyakanlah (penduduk) negeri yang kami berada di situ) Dikatakan bahwa maksudnya adalah Mesir. Pendapat ini dikatakan oleh Qatadah. Dikatakan juga bahwa itu adalah negeri lainnya (dan kafilah yang kami datang bersamanya) yaitu kafilah yang bersama kami, tentang kebenaran, kepercayaan, penjagaan, dan pemeliharaan kami (dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar) yaitu dalam apa yang kami beritahukan kepadamu bahwa dia telah mencuri dan mereka menangkapnya karena tindakan itu
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata : (وَمَا كُنَّا لِلۡغَيۡبِ حَٰفِظِينَ) wa maa kunnaa lilghaibi haafizhiin : kami tidak mengetahui perkara yang gaib.
Makna ayat :
Setelah menyakinkan mereka untuk meninggalkannya, ia memberikan arahan agar mereka mengatakan kepada ayah mereka tatkala pulang—sebagaimana firman Allah tentangnya—( ٱرۡجِعُوٓاْ إِلَىٰٓ أَبِيكُمۡ فَقُولُواْ يَٰٓأَبَانَآ إِنَّ ٱبۡنَكَ سَرَقَ وَمَا شَهِدۡنَآ إِلَّا بِمَا عَلِمۡنَا) “Pulang kepada ayah kalian dan katakan, “Sesungguhnya anakmu telah mencuri, sebagaimana kami melihat bahwa cawan itu dikeluarkan dari kantung saudara kami ini. (وَمَا كُنَّا لِلۡغَيۡبِ حَٰفِظِينَ) seandainya kami tahu bahwa ia akan berbuat seperti ini, tentu kami tidak akan membawanya bersama kami, sebagaimana kami tidak mengetahui seorang pencuri mengambil barang curiannya kecuali apa yang kami ketahui darimu.
Pelajaran dari ayat :
• Disyariatkannya memberikan nasehat dan membekali orang yang dinasehati dengan apa yang katakan dan ketahui.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Yusuf ayat 81: Yakni karena kami melihat piala itu ada di karungnya.
Yakni ketika perjanjian diadakan. Maksudnya, seandainya kami mengetahui bahwa akan terjadi seperti itu tentu kami tidak akan mengambil perjanjian itu.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yusuf Ayat 81
Karena tidak lagi ada peluang bagi anak-anak nabi yakub untuk mengubah keputusan al-aziz, mereka menyerah. Mereka dengan berat hati meninggalkan bunyamin. Saudara tertua mereka, karena merasa gagal menjaga bunyamin, pun tetap tinggal di mesir. Ia berpesan kepada mereka, kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah kepadanya dengan lembut, 'wahai ayah kami! sesungguhnya anakmu, bunyamin, telah dituduh mencuri piala raja, dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui secara lahir, dan kami tidak mengetahui apa yang di balik itu. Dan bila engkau memerlukan saksi, tanyalah penduduk negeri tempat kami berada ketika peristiwa itu terjadi, dan tanyalah pula kafilah yang datang bersama kami; mereka pun melihat peristiwa itu. Dan apa pun tanggapan ayah terkait peristiwa ini, dapat kami pastikan bahwa kami adalah orang yang benar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penjabaran dari kalangan mufassirun berkaitan makna dan arti surat Yusuf ayat 81 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.