Surat Yusuf Ayat 62

وَقَالَ لِفِتْيَٰنِهِ ٱجْعَلُوا۟ بِضَٰعَتَهُمْ فِى رِحَالِهِمْ لَعَلَّهُمْ يَعْرِفُونَهَآ إِذَا ٱنقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمْ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Arab-Latin: Wa qāla lifityānihij'alụ biḍā'atahum fī riḥālihim la'allahum ya'rifụnahā iżangqalabū ilā ahlihim la'allahum yarji'ụn

Artinya: Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya: "Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan mereka) ke dalam karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi".

« Yusuf 61Yusuf 63 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Berkaitan Surat Yusuf Ayat 62

Paragraf di atas merupakan Surat Yusuf Ayat 62 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran mendalam dari ayat ini. Tersedia bermacam penjelasan dari beragam ahli tafsir mengenai kandungan surat Yusuf ayat 62, antara lain sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan yusuf berkata kepada para pembantunya, ”taruhlah kembali barang-barang penukar untuk membayar yang mereka ambil, ke dalam barang-braang bawaan mereka secara sembunti-sembunyi, semoga mereka mengetahui bila telah pulang ke keluarga mereka dan menghargai penghormatan kita kepada mereka, supaya mereka kembali ke sini lantaran berhasrat besar terhadap pemberian kiita.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

62. Kemudian Yusuf berkata kepada pekerjanya yang bertugas menakar makanan: “Kembalikanlah barang pembayaran mereka itu di tempat barang-barang mereka secara diam-diam, agar mereka mengenali barang pembayaran mereka jika mereka telah kembali kepada keluarga mereka, sehingga mereka menghargai pelayanan kita bagi mereka dan agar mereka kembali kepada kita karena ingin mendapat pemberian kita lagi.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

62. Yusuf berkata kepada para pekerjanya, "Kembalikan barang dagangan mereka itu kepada mereka. Agar ketika kembali ke rumah mereka mengetahui bahwa kita belum mengambil barang dagangan mereka." Hal itu akan memaksa mereka untuk kembali lagi (ke negeri Mesir) bersama saudara mereka guna membuktikan kebenaran ucapan mereka kepada Yusuf dan menyerahkan barang dagangan mereka kepadanya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

62. وَقَالَ لِفِتْيٰنِهِ (Yusuf berkata kepada pelayan-pelayannya)
Yakni para pembantunya.

اجْعَلُوا۟ بِضٰعَتَهُمْ فِى رِحَالِهِمْ (Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan mereka) ke dalam karung-karung mereka)
Yakni kedalam wadah-wadah yang mereka gunakan untuk menyimpan makanan.
Makna (البضاعة) yakni barang-barang yang mereka bawa dari negeri mereka untuk mereka tukar dengan makanan.

لَعَلَّهُمْ يَعْرِفُونَهَآ إِذَا انقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمْ(supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada keluarganya)
Apabila mereka telah pulang ke keluarganya.

لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ(mudah-mudahan mereka kembali lagi)
Yakni kembali lagi kepada kami setelah mengetahui bahwa mereka telah mendapatkan bahan makanan tanpa membayar, dan agar mereka tidak dituduh mencuri barang-barang itu yang mungkin akan menjadikan mereka dilarang untuk membeli makanan lagi di lain waktu padahal mereka kini mengalami paceklik.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Tatkala saudara-saudara Yusuf datang menghadap kepadanya, dan Yusuf meminta kepada mereka untuk mendatangankan saudara kandungnya; ia memerintahkan kepada pembantu-pembantunya untuk meletakkan barang-barang mereka ke atas kendaraan, namun ketika Yusuf ingin mengambil saudara kandungnya; Yusuf meletakkan piala dengan sendirinya { فَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ جَعَلَ السِّقَايَةَ فِي رَحْلِ أَخِيهِ } "Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, Yusuf memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung saudaranya" karena perintah Yusuf yang pertama sekedar isyarat akan keseriusannya agar saudaranya didatangkan kehadapannya, maka tidak membutuhkan taktik yang cerdik, namun tatkala ia ingin mengambil saudaranya dari rombongan ia membutuhkan taktik agar rencana itu tercapai dengan baik.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

62. Yusuf berkata kepada orang-orang yang menimbang: “Masukkanlah alat tukar mereka ke dalam muatan-muatan mereka, supaya mereka tahu dan menyadari bahwa alat tukar tersebut dikembalikan, serta berharap bisa kembali. Ketika mereka kembali kepada keluarganya, mereka mendapati alat tukar tersebut. Barangkali mereka akan kembali kepada kita. Kesadaran mereka terhadap kembalinya alat tukar tersebut akan mendorong mereka untuk kembali lagi”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dia berkata kepada para pembantunya“} kepada pelayan mudanya {Masukkanlah barang-barang mereka} alat tukar untuk makanan mereka {ke dalam karung-karung mereka} harta benda mereka {agar mereka mengetahuinya ketika telah kembali} kembali {kepada keluarga mereka. Mudah-mudahan mereka kembali lagi.


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

62. “Dan dia berkata”, yaitu Yusuf “kepada pelayan-pelayannya”, yang membantu pelayanannya, “Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan mereka)”, alat penukar mereka untuk membeli bahan makanan dari Yusuf “ke dalam karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya”, maksudnya mengetahui barang-barang kepunyaan mereka, ketika mereka melihatnya nanti di dalam karung-karung mereka “mudah-mudahan mereka kembali lagi.” Disebabkan ketidaknyamanan perasaan pada diri mereka untuk mengambilnya setelah mendengar apa yang dikatakan Yusuf. Tampaknya, Yusuf ingin memotivasi mereka untuk mendapatkan kebaikan dari Yusuf bagi mereka dengan cara memberi sukatan yang penuh disertai mengembalikan barang-barang mereka dengan cara yang tidak dapat dijangkau oleh kepekaan mereka dan tanpa mereka sadari apa yang terjadi nantinya. Sesungguhnya sikap baik mengharuskan seseorang untuk memenuhi janji kepada orang yang telah berbuat baik kepadanya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 58-62
Maksudnya adalah bahwa para saudara Yusuf termasuk di antara orang yang meminta jatah makanan karena perintah ayah mereka. Telah sampai kepada mereka berita bahwa Aziz negeri Mesir akan menjual makanan kepada semua orang. Lalu para saudara nabi Yusuf datang dengan membawa barang-barang yang akan mereka tukarkan dengan makanan. Mereka berangkat berjumlah sepuluh orang, dan nabi Ya'qub menahan anaknya untuk tinggal bersamanya, yaitu saudara sekandung nabi Yusuf. dia adalah anak yang pal­ing dicintai setelah nabi Yusuf. Ketika mereka masuk menemui nabi Yusuf yang sedang duduk di atas singgasana dan dengan pakaian kebesarannya, dia mengenal mereka ketika melihat mereka, tetapi mereka tidak mengenalinya karena mereka karena sudah berpisah dengannya ketika nabi Yusuf masih kecil. Mereka menjual nabi Yusuf kepada kafilah yang lewat, dan mereka tidak mengetahui lagi ke mana nabi Yusuf dibawa. Mereka juga tidak curiga bahwa nabi Yusuf mendapatkan sesuatu yang sudah dia dapatkan itu. Oleh karena itu mereka tidak mengenalinya. Adapun nabi Yusuf, dia mengenali mereka.
(Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka bahan makanannya) yaitu memenuhi timbangan mereka dan hewan pengangkut mereka telah membawanya, nabi Yusuf berkata, "Bawalah kemari saudara kalian yang kalian ceritakan itu, agar aku bisa mengetahui kebenaran cerita kalian” (tidakkah kalian melihat bahwa aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu?) dia menarik perhatian mereka agar kembali kepadanya, kemudian dia mengancam mereka (Jika kalian tidak membawanya kepadaku, maka kalian tidak akan mendapat sukatan lagi dariku) yaitu, jika kalian tidak datang membawa saudara kalian di lain waktu, maka kalian tidak akan mendapat bagian makanan lagi dariku ("dan jangan kalian mendekatiku” (60) Mereka berkata, "Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya (kemari) dan sesungguhnya kami benar-benar akan melaksanakannya” (61)) yaitu, kami akan berusaha untuk mendatangkannya kepadamu dengan segala kemampuan kami, agar engkau mengetahui kebenaran yang kami katakan.
(Yusuf berkata kepada pemuda-pemudanya) yaitu kepada pelayan-pelayannya (Masukkanlah barang-barang mereka) yaitu yang mereka berikan untuk ditukarkan dengan jatah makanan (ke dalam karung-karung mereka) yaitu dalam peti barang-barang mereka tanpa mereka sadari (mudah-mudahan mereka kembali) yaitu dengan membawanya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(وَقَالَ لِفِتۡيَٰنِهِ) wa qaala li fityaanihi : para budak dan pembantunya.
(بِضَٰعَتَهُمۡ) bidhaa’atahum : dirham mereka yang dipakai untuk membeli bahan pangan.

Makna ayat :
Firman-Nya : (وَقَالَ لِفِتۡيَٰنِهِ ٱجۡعَلُواْ بِضَٰعَتَهُمۡ فِي رِحَالِهِمۡ) Allah ta’ala mengkabarkan perkataan Yusuf kepada para pembantunya : Kembalikanlah dirham—yang mereka gunakan untuk membeli bahan makanan—kedalam karung-karung mereka, secara diam-diam (لَعَلَّهُمۡ يَعۡرِفُونَهَآ إِذَا ٱنقَلَبُوٓاْ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ) ini semua karena keinginan Yusuf untuk menghadirkan saudara kandungnya, maka ia mengembalikan dirham mereka, karena jika mereka mendapati uang mereka dikembalikan mereka tidak ingin mengambilnya dan akan mengembalikannya, dan mereka akan datang bersama saudara mereka. Inilah yang keinginan Yusuf ‘alaihi salam yang Allah kabulkan.

Pelajaran dari ayat :
• Efek iman dalam kepribadian seseorang. Yusuf mengetahui bahwa para saudaranya tidak akan memakan harta yang bukan hak mereka, maka ia mengembalikan dirham kedalam karung-karung agar mereka kembali dengan dirham tersebut dan juga saudaranya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Yusuf ayat 62: Menurut kebanyakan ahli tafsir, barang-barang dari saudara-saudara Yusuf yang digunakan sebagai alat penukar bahan makanan itu ialah kulit dan terompah (sandal).

Tindakan ini diambil oleh Yusuf sebagai siasat, dengan cara menaruh budi baiknya kepada mereka, agar mereka nantinya bersedia kembali lagi ke Mesir dengan membawa Bunyamin.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yusuf Ayat 62

Usai menyampaikan pesan tersebut kepada saudara-saudaranya, dia (nabi yusuf ) berkata kepada pelayan-pelayannya dengan maksud menanam budi, masukkanlah kembali barang-barang penukar yang tadi telah mereka tukarkan dengan makanan, ke dalam karung-karungnya, agar nanti mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada keluarganya. Mudah-Mudahan dengan melihat barang-barang itu di karungkarung tersebut, mereka merasa berkewajiban untuk kembali lagi. Setelah bahan makanan yang menjadi hak saudara-saudara nabi yusuf masuk seluruhnya ke dalam karung-karung, mereka lantas bertolak menuju palestina untuk menemui nabi yakub, ayah mereka. Maka ketika mereka telah kembali kepada ayah mereka, mereka lalu berkata, wahai ayah kami! kami tidak akan mendapat jatah gandum lagi dari penguasa mesir jika kami tidak membawa serta saudara kami, bunyamin. Sebab itu, wahai ayah, biarkanlah saudara kami itu pergi bersama kami ke mesir agar kami mendapat jatah makanan dari penguasa mesir, dan kami berjanji benar-benar akan menjaganya dan tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah kami lakukan kepada yusuf.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penjelasan dari berbagai ahli tafsir terhadap isi dan arti surat Yusuf ayat 62 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantulah usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Tersering Dilihat

Kaji banyak materi yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: An-Nahl 114, An-Nisa, Al-Fatihah 4, Al-A’raf 54, Al-Humazah, At-Tin 4. Juga At-Taubah, Al-Muthaffifin, Al-Fatihah 5, Ali ‘Imran 190, Al-Anbiya 30, Al-Ma’idah 48.

  1. An-Nahl 114
  2. An-Nisa
  3. Al-Fatihah 4
  4. Al-A’raf 54
  5. Al-Humazah
  6. At-Tin 4
  7. At-Taubah
  8. Al-Muthaffifin
  9. Al-Fatihah 5
  10. Ali ‘Imran 190
  11. Al-Anbiya 30
  12. Al-Ma’idah 48

Pencarian: nuh surat, wal afina aninnas artinya, al baqarah 216 dan artinya, annur ayat 55, surat yusuf ayat 67

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.