Surat Hud Ayat 107
خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Arab-Latin: Khālidīna fīhā mā dāmatis-samāwātu wal-arḍu illā mā syā`a rabbuk, inna rabbaka fa''ālul limā yurīd
Artinya: Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Tentang Surat Hud Ayat 107
Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 107 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir penting dari ayat ini. Ditemukan kumpulan penjelasan dari banyak mufassirin terkait kandungan surat Hud ayat 107, antara lain sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
106-107. Adapun orang-orang yang celaka di kehidupan dunia, dikarenakan rusaknya keyakinan mereka dan buruknya perbuatan-perbuatan mereka, maka neraka menjadi tempat tinggal mereka. Bagi mereka disana, dahsyatnya siksaan yang mereka alami, terdengar dari mereka suara rintihan dan tarikan nafas karena kerasnya siksaan itu. Dan keduanya merupakan seburuk-buruk suara. Mereka tinggal di dalamnya selama-lamanya, selama langit dan bumi ada, siksaan mereka tidak putus-putus dan tidak berakhir, akan tetapi benar-benar abadi, kecuali apa yang dikehendaki tuhanmu berupa mengeluarkan para pendurhaka dari kalangan orang-orang yang bertauhid setelah beberapa lama mereka tinggal di dalam neraka. Sesungguhnya tuhanmu wahai rasul, maha berbuat apa yang dikehendakiNya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
107. Mereka tinggal di dalam Neraka untuk selama-lamanya. Mereka tidak akan keluar darinya sepanjang langit dan bumi masih ada. Kecuali orang-orang yang Allah kehendaki untuk dikeluarkan dari sana. Yaitu orang-orang yang menganut ajaran tauhid tetapi mereka memiliki dosa. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- Maha kuasa melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Tidak seorangpun dapat memaksakan kehendaknya kepada Dia.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
107. خٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْأَرْضُ (mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi)
Yakni mereka kekal di dalamnya selama-lamanya tanpa henti dan tak ada habisnya. Dan yang dimaksud adalah langit dan bumi di akhirat.
إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ (kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain))
Dengan mengakhirkan suatu kaum dari ketetapan itu.
Pendapat lain mengatakan yakni orang-orang beriman yang bermaksiat akan dikeluarkan dari neraka, dan menyisakan orang-orang kafir di dalamnya.
إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ (Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki)
Berbuat di dunia dan di akhirat sesuai kehendak-Nya.
Umar bin Khattab berkata: “seandainya penghuni neraka tinggal didalamnya dengan jumlah hari seperti jumlah tiap bulir pasir yang ada di padang pasir niscaya mereka masih ada kesempatan untuk keluar dari neraka.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
107. Mereka menetap di neraka selama keabadian langit dan bumi di dunia. Menurut bangsa Arab ungkapan ini adalah ungkapan untuk menunjukkan keabadian yang menggunakan perumpamaan, yaitu kinayah untuk menunjukkan keabadian. Ketentuan itu sesuai dengan kehendak Allah yang mana tidak ada satupun yang berkuasa di atasNya. Dia adalah Dzat yang melakukan sesuatu sesuai kehendakNya. Dan di antara kehendakNya adalah mengabadikan orang–orang yang berbuat maksiat terhadap orang-orang mukmin abadi di neraka. Sesungguhnya Allah melakukan sesuatu yang dikehendakiNya di dunia dan akhirat, dan tidak ada satupun yang bisa menghalanginya.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka kekal di dalamnya} mereka tinggal di dalam neraka selamanya {selama masih ada langit dan bumi, kecuali Tuhanmu menghendaki} kecuali orang di antara para pelaku maksiat yang bertauhid yang dikehendaki Allah untuk dikeluarkan {Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
107 “mereka kekal didalamnya” yakni, neraka dengan azab yang demikian “selama ada langit dan bumi, kecuali jika Rabbmu menghendaki (yang lain)” yakni, mereka kekal di dalamnya selama lamanya kecuali batas waktu yang dikehendaki Allah agar mereka tidak berada di dalamnya. hal itu sebelum mereka masuk ke dalamnya sebagaimana yang dikatakan oleh mayoritas ahli tafsir. Jadi pengecualian atas hal ini kembali kepada sebelum mereka memasukinya. Maka mereka kekal di dalamnya selama lamanya kecuali waktu dimana mereka belum memasukinya. ”sesungguhnya Rabbmu maha pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki” semua yang diinginkan oleh Allah untuk dilakukan dan dituntut oleh hikmahNya maka Allah pasti melakukannya, tiada seorangpun yang menghalangi Allah dari keinginanNya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 106-107
Allah SWT berfirma: (mereka mengeluarkan dan menarik napas (dengan merintih)) Ibnu Abbas berkata bahwa “Az-Zafir” itu dalam tenggorokan, dan “Asy-Syahiq” itu dalam dada, yaitu nafas mereka adalah menghembuskan dengan keras dan tarikan nafas mereka itu dengan rintihan. karena azab yang menimpa mereka, Kami memohon perlindungan kepada Allah dari hal itu.
(mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi)
Imam Abu Ja'far bin Jarir berkata, salah satu kebiasaan orang-orang Arab jika ingin menggambarkan sesuatu yang kekal dan abadi mereka berkata ini kekal selama ada langit dan bumi. Maka Allah SWT berfirman kepada mereka dengan ungkapan yang mereka ketahui. Lalu Allah berfirman: (mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi)
Saya berkata, bisa juga bahwa yang dimaksud dengan (selama ada langit dan bumi) adalah jenisnya, karena di akhirat pasti ada langit dan bumi, sebagaimana Allah berfirman: ((Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit) (Surah Ibrahim: 48) Oleh karena itu Hasan Al-Bashri berkata tentang firmanNya: (selama ada langit dan bumi) dia berkata yaitu langit selain langit ini, dan bumi selain bumi ini, yaitu selama masih ada langit dan bumi itu.
Firman Allah: (kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki) sebagaimana firmanNya: (Neraka itulah tempat diam kalian, sedangkan kalian kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui) (Surah Al-An'am: 128)
istitsna’ itu kembali kepada orang-orang yang durhaka dari orang yang betauhid, dari orang dikeluarkan Allah dari neraka dengan syafaat dari para pemberi syafaat dari para malaikat, nabi, dan orang-orang mukmin. ketika mereka memberi syafaat kepada orang-orang yang berdosa besar. Kemudian datanglah rahmat Dzat Yang Maha Penyayang di antara para penyayang, lalu dikeluarkan dari neraka yang tidak pernahberbuat kebaikan, dan suatu hari dia pernah mengucapkan,"Tidak ada Tuhan selain Allah" Sebagaimana yang disebutkan berita-berita yang shahih dari Rasulullah SAW.
As-Suddi berkata bahwa ayat ini dinasakh dengan firman Allah (mereka kekal di dalamnya selama-lamanya) (Surah An-Nisa: 57)
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna ayat :
Firman-Nya : (خَٰلِدِينَ فِيهَا) mereka kekal di dalamnya, neraka (مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٞ لِّمَا يُرِيدُ) selama langit dan bumi masih tegak. Firman-Nya : (إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَۚ) pelaku dosa besar tidak akan kekal di neraka selama mereka adalah orang yang beriman. Firman-Nya : (إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٞ لِّمَا يُرِيدُ) Sesungguhnya Rabb kalian—wahai seluruh manusia—melakukan segala sesuatu terserah dengan kehendaknya, jika Dia menginginkan sesuatu, Dia akan melaksanakannya dan tidak akan ada yang bisa menghalangi-Nya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Hud ayat 107: Dengan diberi tambahan waktu yang tidak ada akhirnya, maksudnya adalah bahwa mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Jumhur (mayoritas) para mufassir mengatakan, bahwa maksud “selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain)” adalah mereka kekal di neraka selama-lamanya kecuali waktu yang dkehendaki Allah mereka tidak berada di dalamnya, yaitu waktu sebelum mereka memasuki neraka.
Setiap yang ingin dikerjakan-Nya dan sesuai hikmah-Nya, maka Dia melakukannya, tidak ada seorang pun yang dapat menolaknya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 107
Keberadaan mereka kekal di dalamnya dalam waktu yang lama selama ada langit dan bumi ketika di dunia, dan mereka pun tidak bisa keluar darinya kecuali jika tuhanmu menghendaki untuk mengeluarkan salah seorang dari mereka yang berbuat maksiat namun mereka beriman kepada Allah. Mereka ini disiksa di neraka karena dosa-dosanya. Sungguh, tuhanmu maha pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki baik di dunia maupun di akhirat, sehingga tidak ada satu pun yang dapat mengelak atau menghindar dari ketetapan-Nya. Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempat kembali mereka adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan di sisi Allah yang maha mulia. Mereka kekal di dalamnya dalam waktu lama selama ada langit dan bumi ketika di dunia, kecuali jika tuhanmu menghendaki mereka diampuni dosanya lalu diberi balasan masuk surga atas amal saleh yang mereka lakukan. Anugerah Allah bagi ahli surga adalah sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya, melainkan kekal sepanjang masa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah sekumpulan penjelasan dari beragam ulama berkaitan makna dan arti surat Hud ayat 107 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita. Bantu perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.