Surat Hud Ayat 56

إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُم ۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Arab-Latin: Innī tawakkaltu 'alallāhi rabbī wa rabbikum, mā min dābbatin illā huwa ākhiżum bināṣiyatihā, inna rabbī 'alā ṣirāṭim mustaqīm

Artinya: Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus".

« Hud 55Hud 57 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Mengenai Surat Hud Ayat 56

Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 56 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah berharga dari ayat ini. Didapati variasi penjabaran dari banyak ulama tafsir mengenai kandungan surat Hud ayat 56, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, tuhanku dan tuhan kalian, pemilik segala sesuatu, yang mengendalikan urusan didalamnya, maka tidak akan ada sesuatupun yang menimpaku, kecuali dengan ketetapanNya. Dan Dia lah Dzat yang mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatupun yang berjalan di muka bumi, kecuali Allah lah pemiliknya, dia berada di bawah kekuasaan dan kendaliNya. Sesungguhnya tuhanku di atas jalan yang lurus.” Maksudnya, mahaadil dalam ketetapan, syariat, dan perintahNya. Dia akan memberikan balasan kepada orang yang berbuat baik atas tindakan kebaikannya, dan orang yang berbuat buruk atas kelakuan buruknya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

56. Sungguh aku telah bertawakkal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. Tidak ada suatu makhluk yang berjalan di muka bumi atau di dalam tanah melainkan atas pengaturan Allah. Sungguh Tuhanku benar, dan keadilan adalah milik-Nya, Dia memberi keputusan di antara hamba-hamba-Nya dengan kebenaran. Allah memberi mereka petunjuk kepada hidayah, dan menjaga orang yang menempuh jalan-Nya yang lurus. Keputusan-Nya adil, hidayah-Nya jelas, dan ketetapan-Nya berlaku. Allah membalas orang yang baik dengan kebaikan, dan membalas orang yang buruk dengan keburukan.

Imam al-Alusi berkata: Allah Maha Melihat segala urusan hamba-hamba-Nya, membalas mereka dengan pahala dan siksa, mencukupkan orang yang bersandar kepada-Nya. (Ruh al-Ma’any, al-Alusi, 12/83).

Maka bagaimana merasa aman orang yang berpaling dari jalan Allah yang lurus, dan menggantungkan harapan kepada batu-batu yang tidak dapat memberi manfaat atau mudharat?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

56. Sesungguhnya aku hanya berserah diri dan bersandar kepada Allah dalam segala urusanku. Karena Dia adalah Tuhanku dan juga Tuhan kalian. Semua makhluk yang melata di muka bumi ini berada di bawah kendali dan kekuasaan-Nya. Dia berhak melakukan apapun terhadapnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Benar lagi Maha Adil. Maka Dia tidak akan membuatku berada di bawah kendali kalian. Karena aku berada di pihak yang benar dan kalian berada di pihak yang salah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

56. إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ رَبِّى وَرَبِّكُم ۚ (Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu)
Karena Allah melindungiku dari tipu daya kalian, meski kalian sangat berusaha untuk memberiku mudharat. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka cukuplah Dia menjadi pelindungnya.

مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ ۚ(Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya)
Yakni seluruh makhluk bernyawa, dan diantaranya adalah kalian yang berada di genggaman-Nya dan dibawah kuasa-Nya dengan penuh kehinaan dan kerendahan.
Dan makna dari “memegang ubun-ubunnya”, bahwa Allah adalah pemiliknya yang berkuasa atas dirinya.
Dan ubun-ubun adalah batas rambut yang ada di depan kepala.

إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ(Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus)
Yakni Dia berada dalam kebenaran dan keadilan, sehingga Dia tidak menjadikan kalian berkuasa atasku, sebab aku adalah orang beriman yang menyeru ke jalan-Nya, sedangkan kalian adalah orang-orang kafir dan berpaling dari seruan-Nya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Apa hikmah di balik pengkhususan pengendalian ubun-ubun tanpa menyebutkan seluruh anggota badan pada perkataan Hud kepada kaumnya : { إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ ۚ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا } ? Ibnu Jarir menjawab : (karena bangsa Arab dulunya menggunakan satu istilah untuk orang yang selalu tunduk dan taat dengan "Tidaklah ubun-ubun fulan ini kecuali berada di tangan fulan ini" yakni : dia selalu taat untuk mengerjakan apapun yang diperintahkan kepadanya).


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

56. Sesungguhnya aku menyerahkan urusanku kepada Allah, Tuhanku dan kalian. Dialah yang menjagaku dari tipu daya kalian, sekalipun kalian berkorban dalam melakukan kerusakan. Tidak ada hewan yang melata di atas bumi kecuali Allah merajai, berkuasa dan menundukkannya sesuai kehendakNya, sehingga tidak ada manfaat dan kemahdharatan kecuali dengan ijinNya. Sesungguhnya aku berada di jalan kebenaran dan keadilan sehingga Allah tidak akan membuat kalian berkuasa atasku dan kalian tidak akan bisa menzalimi dan mensia-siakanku.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sesungguhnya aku bertawakal} bergantung {kepada Allah Tuhanku dan Tuhan kalian. Tidak ada satu pun makhluk yang bergerak melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya} berkuasa atas dia {Sesungguhnya Tuhanku di jalan yang lurus} yang benar dan adil


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

56 “sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah” aku bersandar kepada Allah dalam segala urusanku “Rabbku dan Rabbmu” Dia pencipta semuanya, pengatur kami dan kamu. Dialah yang mendidik kami. "Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun ubunnya”, Dia tidak diam dan tidak bergerak kecuali dengan izinNya, jika kamu semua bersepakat mencelakaiku sementara Allah tidak menguasakanmu, maka itu karena suatu hikmah yang diinginkanNya “sesungguhnya Rabbku diatas jalan yang lurus” yakni diatas keadilan, hikmah dan pujian dalam ketetapan, takdir, syariat, perintah, balasan, pahala dan azabNya. perbuatan perbuatanNya tidak keluar dari jalan yang lurus yang terpuji karenanya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 53-56
Allah SWT memberitahukan bahwa mereka berkata kepada nabi mereka (kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata) yaitu hujjah dan bukti atas apa yang kamu akui (dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu) yaitu hanya karena perkataanmu, "Tinggalkanlah mereka" lalu kami meninggalkan mereka (dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu) yaitu membenarkan (Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu) Mereka berkata,"Kami tidak menyangka melainkan bahwa sebagian sembahan itu menimpakan kegilaan ke akalmu karena kamu melarang kami menyembah mereka dan kamu mencela mereka" (Hud menjawab, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah oleh kalian, bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan (54) dari selainNya”) dia berkata,"Sesungguhnya aku berlepas diri dari semua tandingan dan berhala itu" (Sebab itu, jalankanlah tipu daya kamu sekalian terhadapku) yaitu oleh kalian dan sembahan-sembahan kalian, jika kalian benar (Dan janganlah kalian memberi tangguh kepadaku) yaitu sekejap mata.
Firman Allah: (Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya) yaitu di bawah kekuasaanNya. Dia adalah Hakim yang Maha Adil yang tidak berbuat aniaya dalam keputusanNya, sesungguhnya Dia berada pada jalan yang lurus.
Hal ini mengandung hujjah dan dalil yang pasti atas kebenaran dari apa yang dia bawa kepada mereka, dan kebathilan dari apa yang mereka kerjakan, yaitu menyembah berhala-berhala yang tidak memberikan manfaat, dan mudharat, bahkan berhala-berhala itu adalah benda mati yang tidak bisa mendengar, melihat, melindungi, dan memusuhi. Sesungguhnya yang layak disembah dengan ikhlas hanya Allah, tidak ada sekutu bagiNya yang di tanganNyalah itu kerajaan dan pengaturan. Tidak ada sesuatupun melainkan berada di bawah kepemilikan, dan kekuasaanNya; maka tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(ءَاخِذُۢ بِنَاصِيَتِهَآۚ) : yang memilikinya, menguasainya, dan mengaturnya. Sehingga tidak akan memberikan manfaat atau keburukan kecuali atas izinnya.
(إِنَّ رَبِّي عَلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ) : Di atas jalan kebenaran.

Makna ayat :
Kemudian beliau membeberkan sumber kekuatannya, yaitu karena bertawakal kepada Allah, (إِنِّي تَوَكَّلۡتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمۚ) aku menyerahkan segala urusan dan kepercayaanku kepada-Nya, Dia tidak akan menyerahkan aku kepada kalian, tidak pula meninggalkan ku. Lalu menjelaskan bahwa kekuasaan Allah meliputi mereka semua (مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذُۢ بِنَاصِيَتِهَآۚ) “Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya” yang menguasai, yang mengatur sesuai kehendaknya, menurunkan azab bagi yang Dia kehendaki, lalu menerangkan bahwa Rabb mereka berada dijalan yang keadilan dan kebenaran, tidak mungkin musuh-musuh-Nya dapat mengalahkan wali-wali-Nya. (إِنَّ رَبِّي عَلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ) “Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus." oleh karena itu aku tidak perlu takut pula sedih.

Pelajaran dari ayat :
• Keadaan kaum mukminin adalah sama. Apa yang dikatakan oleh Nabi Nuh untuk menantang kaumnya, diucapkan pula oleh Nabi Hud.
• Kaidah bahwa segala sesuatu di alam semesta tunduk kepada kuasa Allah, tidak ada yang luput dari kehendaknya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Hud ayat 56: Tidak ada satu pun makhluk bernyawa yang bergerak atau diam kecuali dengan izin-Nya, oleh karena itu jika mereka semua berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadanya, sedangkan Allah tidak mengizinkan, maka mereka tidak akan sanggup menimpakan kepadanya. Disebutkan ubun-ubun, karena yang memegang ubun-ubun berarti yang berkuasa penuh terhadapnya dan makhluk yang dipegang menunjukkan lemah dan hina di hadapannya.

Maksudnya perbuatan Allah selalu di atas keadilan, kebenaran, hikmah (kebijaksanaan), qadha’ dan qadar-Nya terpuji, demikian juga dalam syari’at dan perintah-Nya dan dalam balasan-Nya. Semua perbuatan-Nya tidak keluar dari jalan yang lurus yang berhak dipuji dan disanjung.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 56

Sesungguhnya aku bertawakal dengan menyerahkan semua urusanku hanya kepada Allah tuhanku dan tuhanmu, karena dialah yang mememeliharaku dan dapat menghindarkan diriku dari tipu dayamu. Tidak satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di muka bumi melainkan dialah yang memegang ubun-ubunnya, yakni menguasai, mengatur, dan mengurus semua makhluk-Nya. Sungguh, tuhanku berada di jalan yang lurus, yakni jalan yang benar dan adil sehingga kamu tidak bisa semenamena berbuat zalim terhadap diriku karena Allah menolongku. Ayat ini menganjurkan untuk berserah diri kepada Allah terhadap segala urusan, setelah berusaha secara maksimal. Maka jika kamu berpaling dari ajakanku, dan tetap dalam kekafiran, maka sungguh, aku telah menyampaikan kepadamu apa yang menjadi tugasku sebagai rasul, yaitu menyampaikan risalah Allah disertai dengan buktibukti kebenaran risalah itu kepadamu. Dan aku telah menyampaikan juga bahwa tuhanku akan menimpakan azab kepadamu jika kamu tetap dalam kekafiran, kemudian mengganti kamu dengan kaum yang lain yang beriman kepada Allah, sedang kamu tidak dapat mendatangkan mudarat kepada-Nya sedikit pun disebabkan oleh perbuatan durhaka yang kamu lakukan. Sesungguhnya tuhanku maha pemelihara segala sesuatu, serta mengetahui apa yang kamu lakukan. Karena itu, dia akan memeliharaku dari gangguan dan tipu daya kamu. Ayat ini menunjukkan bahwa binasanya suatu kaum disebabkan mereka mengingkari risalah para rasul-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penafsiran dari banyak ulama tafsir terkait makna dan arti surat Hud ayat 56 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita semua. Support perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Banyak Dibaca

Kaji banyak topik yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 159, Al-Fil, At-Tin, Alhamdulillah, Al-Bayyinah, Al-Fath. Termasuk Al-Ma’un, Inna Lillahi, Al-Insyirah, Al-Baqarah 183, Yusuf 4, Al-‘Alaq.

  1. Ali ‘Imran 159
  2. Al-Fil
  3. At-Tin
  4. Alhamdulillah
  5. Al-Bayyinah
  6. Al-Fath
  7. Al-Ma’un
  8. Inna Lillahi
  9. Al-Insyirah
  10. Al-Baqarah 183
  11. Yusuf 4
  12. Al-‘Alaq

Pencarian: surat yasin latin lengkap, qs al-hajj/22: 54, surat ar ra'd ayat 11 beserta artinya, surat al anbiya ayat 19, surat thoha

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.