Surat Hud Ayat 25
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦٓ إِنِّى لَكُمْ نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Arab-Latin: Wa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī innī lakum nażīrum mubīn
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Mengenai Surat Hud Ayat 25
Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 25 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran penting dari ayat ini. Didapatkan aneka ragam penjelasan dari banyak mufassir berkaitan isi surat Hud ayat 25, misalnya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan sungguh kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, kemudian ia berkata kepada mereka, ”sesunggguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian dari siksaan Allah, yang menerangkan kepada kalian ajaran yang aku diutus membawanya kepada kalian, berupa perintah dan larangan Allah.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
25. Sungguh Kami telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya, sehingga dia menyampaikan risalah yang Allah berikan kepadanya: “Aku adalah pemberi peringatan bagi kalian dengan membawa penjelasan yang jelas dan aku menjelaskan bagi kalian jalan keselamatan.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
25. "Sungguh Kami telah mengutus Nuh -'alaihissalām- sebagai Rasul kepada kaumnya. Lalu dia berkata kepada mereka, 'Wahai kaumku! Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian akan adanya azab Allah. Dan aku bertugas menjelaskan kepada kalian tentang ajaran yang harus kusampaikan pada kalian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
25. وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦٓ (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya)
Yang berkata kepada kaumnya.
إِنِّى لَكُمْ نَذِيرٌ مُّبِينٌ (Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu)
Pemberi peringatan yang diutus oleh Allah dan aku memiliki bukti bahwa aku adalah utusan-Nya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
25. Sesungguhnya dulu Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, dia berkata: “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan atas adanya neraka jika kalian ingkar, serta menunjukkan jalan keselamatan dari azab.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sungguh Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya. “Sesungguhnya aku bagi kalian adalah pemberi peringatan yang nyata} pemberi peringatan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
25 “dan sesungguhnya kami telah mengutus Nuh” rasul pertama “kepada kaumnya” mengajak mereka kepada Allah dan melarang mereka berbuat syirik. Dia berkata “sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagimu” maksudnya, aku menjelaskan kepadamu sesuatu yang mana aku memperingatkanmu dengannya sebagai penjelasan yang menghilangkan kerancuan permasalahan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 25-27
Allah SWT memberitahukan tentang nabi Nuh. Dia adalah rasul pertama yang diutus Allah kepada penduduk bumi dari kalangan orang-orang musyrik yang menyembah berhala. dia berkata kepada kaumnya (Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kalian) yaitu peringatan yang nyata kepada kalian berupa azab Allah jika kalian menyembah berhala selain Allah. oleh karena itu dia berkata lagi (agar kalian tidak menyembah selain Allah)
Firman Allah: (Sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan) yaitu, jika kalian terus atas apa yang kalian kerjakan itu maka Allah akan menyiksa kalian dengan siksaan yang sangat pedih, menyakitkan dan sangat berat di akhirat (Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya) “Al-Mala’” adalah para pemimpin dan pembesar dari kalangan orang-orang kafir (Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami) yaitu kamu bukanlah seorang malaikat, tetapi manusia biasa. Maka bagaimana bisa diturunkan wahyu kepadamu, bukan kepada kami? Kemudian kami melihat bahwa tidak ada yang mengikutimu kecuali orang-orang rendahan dari kalangan kami, seperti para pedagang, penjahit, dan orang lain semacamnya dan tidak ada yang mengikutimu dari kalangan orang-orang terhormat, dan para pemimpin kami. Kemudian mereka yang mengikutimu itu tidak mempunyai pendapat, pikiran, dan pandangan, melainkan hanya karena seruanmu, mereka mengikutimu dan menerima seruanmu. Oleh karena itu mereka berkata: (dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja) yaitu mudah percaya (dan kami tidak melihat kalian memiliki kelebihan apapun atas kami) Mereka berkata,”Kami tidak memandang kalian melebihi kami baik penampilan, sikap, kekayaan, dan keadaan lalu kenapa kami memasuki agama kalian ini? (bahkan kami yakin bahwa kalian adalah orang-orang yang berdusta) yaitu dalam seruan kalian kepada kami berupa kebaikan, perbaikan, penyembahan dan kebahagiaan di akhirat jika kalian sampai disana. Ini merupakan bantahan orang-orang kafir terhadap nabi Nuh dan para pengikutnya. Ini merupakan dalil atas kebodohan, kurangnya keilmuan dan akal mereka. Sesungguhnya bukanlah kehinaan bagi kebenaran, jika orang yang mengikutinya adalah orang-orang rendahan; karena kebenaran itu merupakan suatu kebenaran, baik yang mengikutinya orang terhormat maupun orang rendahan. Bahkan kebenaran yang tidak ada keraguan tentangnya itu bahwa orang-orang yang mengikutinya adalah orang yang terhormat, sekalipun mereka miskin; dan orang-orang yang menolak kebenaran adalah orang-orang rendahan, merkipun mereka kaya. Kemudian kenyataannya, seringkali orang yang mengikuti kebenaran itu dari kalangan orang-orang yang lemah, dan seringkali orang-orang terhormat dan besar menentangnya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan demikianlah Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka” (23)) (Surah Az-Zukhruf)
Ucapan mereka (mudah percaya) bukanlah suatu celaan atau aib, karena sesungguhnya kebenaran itu jika sudah jelas, maka tidak ada yang tersisa bagi pendapat dan pemikiran itu kesempatan. Bahkan kebenaran itu harus diikuti oleh orang yang memiliki kebersihan dan akal, bahkan tidak ada pemikiran dalam hal ini kecuali orang yang bodoh dan ragu-ragu. Semua rasul itu membawa sesuatu yang jelas dan terang
Firman Allah: (dan kami tidak melihat kalian memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami) Mereka tidak melihat demikian karena mereka buta dari kebenaran, dan tidak bisa mendengar dan melihatnya, melainkan mereka berada dalam keraguan dan bingung dalam kegelapan kebodohan. Mereka adalah orang-orang yang membuat-buat kebohongan, pendusta, kecil, dan hina. Mereka di akhirat adalah orang-orang yang merugi.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
(نوح) Nuuh : Nabi Nuh ‘alaihissalam, seorang hamba yang pandai bersyukur, bapaknya manusia yang kedua.
(إني لكم نذير مبين) Inni lakum nadziirum mubiin : Memperingatkan kalian dari azab Allah.
Makna ayat :
Ini adalah awal dari kisah Nabi Nuh, yang mengawali lima kisah setelahnya di dalam surat Hud ini. Allah berfirman (ولقد نوحا إلى قومه إني لكم نذير مبين) Telah kami utus Nuh kepada kaum agar menyampaikan (إني لكم نذير مبين) aku memperingatkan kalian akan akibat buruk dari kekufuran kalian kepada Allah dan rasul-Nya, serta perilaku mensekutukan Allah dengan berhala kalian dalam hal ibadah.
Pelajaran dari ayat :
• Bahwa Nuh –namanya Abdul Ghaffar—adalah rasul pertama untuk penghuni bumi, setelah mereka berbuat syirik dan menyembah selain Allah berupa berhala dan sesembahan-sesembahan yang batil.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Hud ayat 25: Jelas sehingga tidak menimbulkan kesamaran.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 25
Setelah menjelaskan ciri dan sifat-sifat orang mukmin dan orang kafir ketika mendapat seruan Al-Qur'an, serta kesudahan dari kedua golongan itu, selanjutnya Allah menceritakan kisah nabi nuh ketika menyeru kaumnya untuk mengikuti risalah Allah. Dan sungguh, kami telah mengutus nabi nuh kepada kaumnya untuk menyampaikan risalah kepada mereka seraya dia berkata, sungguh, aku ini adalah pemberi peringatan adanya siksa neraka yang nyata bagi kalian, serta pemberi penjelasan yang nyata menuju jalan keselamatan yang dapat menghindarkan kalian dari azab yang pedih. Nabi nuh memperingatkan akan beratnya siksaan yang akan menimpa orang-orang kafir, seraya menyarankan agar kamu tidak menyembah selain Allah tuhan yang maha esa dan mahakuasa. Aku benar-benar khawatir jika kalian tetap dalam kekafiran dan kemusyrikan itu kamu akan ditimpa azab pada hari yang sangat pedih, yaitu hari di mana Allah menurunkan azab-Nya di dunia maupun kelak di akhirat. Ketika azab itu datang, kalian tidak mampu menghindar dari azab itu dan tidak ada pula seorang penolong pun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penafsiran dari banyak ulama terkait isi dan arti surat Hud ayat 25 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Bantulah usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.