Surat Yunus Ayat 77
قَالَ مُوسَىٰٓ أَتَقُولُونَ لِلْحَقِّ لَمَّا جَآءَكُمْ ۖ أَسِحْرٌ هَٰذَا وَلَا يُفْلِحُ ٱلسَّٰحِرُونَ
Arab-Latin: Qāla mụsā a taqụlụna lil-ḥaqqi lammā jā`akum, a siḥrun hāżā, wa lā yufliḥus-sāḥirụn
Artinya: Musa berkata: "Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini?" padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Mengenai Surat Yunus Ayat 77
Paragraf di atas merupakan Surat Yunus Ayat 77 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan berharga dari ayat ini. Tersedia beberapa penjelasan dari beragam ahli ilmu mengenai kandungan surat Yunus ayat 77, antara lain seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Musa berkata kepada mereka lantaran merasa aneh dengan perkataan mereka, ”apakah kalian berkata terhadap kebenaran yang datang kepada kalian bahwa ia merupakan sihir yang nyata? perhatikanlah ciri-ciri dari risalah yang datang kepada kalian dan apa yang terkandung padanya, niscaya kalian akan mendapatinya sebagai kebenaran. Dan tukang-tukan sihir tidak akan beruntung dan tidak memperoleh kemenangan di dunia maupun akhirat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
77. Maka Musa membantah mereka: “Apakah kalian menyebut kebenaran ini sebagai sihir? Padahal tukang sihir tidak akan menang, karena mereka telah merugi di dunia dan di akhirat dengan kekafiran mereka.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
77. Musa membantah ucapan mereka dengan mengatakan, "Apakah ketika kebenaran datang kepada kalian maka kalian berkata bahwa itu adalah sihir?! Sekali-kali tidak! Itu sama sekali bukan sihir. Dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa seorang penyihir tidak akan beruntung. Jadi bagaimana mungkin aku melakukannya?!"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
77. أَتَقُولُونَ لِلْحَقِّ لَمَّا جَآءَكُمْ ۖ أَسِحْرٌ هٰذَا (Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini?)
Apakah kalian mengatakan bahwa kebenaran itu merupakan sihir? Janganlah kalian mengatakan hal itu karena kebenaran sangat jauh dari kata sihir.
وَلَا يُفْلِحُ السّٰحِرُونَ(padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan)
Mereka tidak akan meraih apa yang diinginkan dan tidak akan mendapat kebaikan serta tidak akan selamat dari keburukan. Lalu bagaimana ini akan terjadi bagi orang yang diutus oleh Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
77 Musa berkata kepada mereka: “Apakah kamu mengatakan atas kebenaran yang aku bawa kepadamu ini dengan perkataan: sihirkah ini?” padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Musa berkata,“Apakah kalian mengatakan terhadap kebenaran ketika kebenaran itu datang kepada kalian, apakah ini sihir. Para penyihir itu tidaklah mendapat kemenangan.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
77. Oleh karena itu, “Musa berkata”, kepada mereka sebagai bentuk pencelaan atas penolakan terhadap kebenaran yang tidak ditolak kecuali oleh orang yang paling zhalim. “Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran ketika ia datang kepadamu.” Maksudnya, apakah kamu berkata bahwa ia adalah sihir yang nyata, “sihirkah ini?” maksudnya, lihatlah sifatnya dan apa yang dikandungnya maka hanya dengan itu bisa dipastikan bahwa ia adalah kebenaran, “padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan.” Tidak di dunia dan tidak di akhirat. Lihatlah siapakah yang meraih akibat yang baik, siapa yang beruntung, siapa yang berhasil, setelah itu mereka mengetahui dan setiap orang melihat bahwa Musa-lah yang menang dan beruntung dengan keberuntungan dunia dan akhirat.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 75-78
Allah SWT berfirman: (Kemudian Kami utus) yaitu setelah para rasul itu (Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya) yaitu kaumnya (dengan membawa tanda-tanda) yaitu hujjah dan bukti-bukti Kami (maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa) yaitu mereka enggan mengikuti dan tunduk kepada kebenaran. dan mereka adalah kaum yang berdosa (Ketika datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata, "Ini tiada lain kecuali sihir yang nyata” (76)) Seakan-akan mereka bersumpah atas hal itu (semoga Allah melaknat mereka) padahal mereka mengetahui bahwa yang mereka katakan itu dusta dan bohong, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya) (Surah An-Naml: 14). (Maka berkata) kepada mereka (Musa) dengan mengingkari mereka (Apakah kalian mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepada kalian, 'Sihirkah ini?' (77) padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan. Mereka berkata, "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami) yaitu membuat kami menyimpang (dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya) yaitu agama yang mereka peluk (dan supaya kamu berdua) yaitu untukmu dan Harun (kekuasaan) yaitu keagungan dan kepemimpinan (Di muka bumi kami tidak akan mempercayai kamu berdua”)
Allah SWT sering menyebutkan kisah nabi Musa bersama Fir'aun dalam kitabNya yang mulia, karena itu merupakan kisah paling menakjubkan. Sesungguhnya Fir'aun waspada terhadap kelahiran nabi Musa. Lalu takdir menundukkannya, sehingga dia memelihara orang yang dia waspadai ini di dalam istana dan meja makannya, serta menjadikannya sebagai anak. Kemudian nabi Musa tumbuh besar dan Allah membuatkan baginya penyebab yang mengeluarkannya dari mereka. Lalu Allah memberinya kenabian, risalah dan dapat berbicara denganNya. Allah mengutusnya untuk mengajak Fir’aun menyembah Allah dan kembali kepadaNya. Hal itu dilakukan ketika Fir'aun berada di puncak dengan kebesaran dan kekuasaan. dia datang dengan risalah Allah dan tidak ada yang membantunya kecuali saudaranya, yaitu nabi Harun. Lalu Fir'aun membangkang, dan angkuh serta kesombongannya semakin membara. Dia menjadi besar kepala dan berpaling dengan kekuasaannya. Ia mengaku hal yang tidak layak baginya, berbuat kurang ajar terhadap Allah, berbuat sewenang-wenang, berbuat aniaya dan menghina golongan orang-orang yang beriman dari kalangan Bani Israil. Allah menjaga RasulNya, yaitu nabi Musa dan saudaranya, nabi Harun serta meliputi keduanya dengan pertolonganNya dan menjaganya dengan kekuasaanNya yang tidak pernah tidur.
Hujjah, perdebatan, dan mukjizat-mukjizat ditegakkan melalui tangan nabi Musa satu demi satu dan berturut-turut berupa sesatu yang membingungkan akan dan membuat hati terkagum-kagum, berupa sesuatu yang tidak dapat ditandingi, yang tidak lain kecuali dari orang yang dikuatkan Allah SWT (Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka suatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar daripada mukjizat-mukjizat sebelumnya) (Surah Az-Zukhruf: 48) Fir'aun dan para pemuka kaumnya (semoga Allah melaknat mereka) bersikeras mendustakan, mengingkari dan menyombongkan diri terhadap semua itusehingga Allah menimpakan kepada mereka azabNya yang tidak dapat dihindari, yaitu menenggelamkan mereka semuanya dalam sekejap (Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai keakar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (45) (Surah Al-An'am)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Yunus ayat 77: Yakni lihatlah sifatnya dan apa yang ada di dalamnya, kamu akan mengetahui bahwa ia merupakan kebenaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yunus Ayat 77
Mendengar tuduhan firaun dan pengikutnya, maka nabi musa berkata, pantaskah kamu mengatakan terhadap kebenaran ketika ia datang kepadamu, 'sihirkah ini' sungguh sangat tidak pantas. Padahal kamu sudah tahu bahwa para pesihir itu tidaklah mendapat kemenangan, kapan pun dan di manapun. Setelah firaun dan kaumnya mendengar jawaban nabi musa, lalu mereka berkata, apakah engkau, wahai musa, datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, yakni menyembah berhala, dan agar kamu berdua mempunyai kekuasaan di bumi, yakni di negeri mesir' kami tidak akan mempercayai kamu berdua.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian variasi penafsiran dari kalangan ahli ilmu terkait isi dan arti surat Yunus ayat 77 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita. Sokonglah syi'ar kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.