Surat Yunus Ayat 76
فَلَمَّا جَآءَهُمُ ٱلْحَقُّ مِنْ عِندِنَا قَالُوٓا۟ إِنَّ هَٰذَا لَسِحْرٌ مُّبِينٌ
Arab-Latin: Fa lammā jā`ahumul-ḥaqqu min 'indinā qālū inna hāżā lasiḥrum mubīn
Artinya: Dan tatkala telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Penting Berkaitan Dengan Surat Yunus Ayat 76
Paragraf di atas merupakan Surat Yunus Ayat 76 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah penting dari ayat ini. Tersedia kumpulan penjabaran dari kalangan mufassirun terkait kandungan surat Yunus ayat 76, misalnya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka ketika telah datang kepada fir’aun dan kaumnya kebenaran yang dibawa Musa , mereka berkomentar, ”sesungguhnya mukjizat-mukjizat nyata yang dibawa oleh musa hanyalah merupakan sihir yang nyata.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
76. Ketika Musa datang kepada mereka dengan kebenaran dari Allah, berupa mukjizat tongkat dan tangan yang bersinar; para pemimpin kekafiran berkata: “Ini jelas adalah sihir.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
76. Kemudian tatkala kebenaran yang dibawa oleh Musa dan Harun -'alaihimassalām- sampai kepada Fir'aun dan pembesar-pembesar kaumnya, mereka berkata terhadap mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran apa yang dibawa Musa, “Sesungguhnya ia adalah benar-benar sihir dan bukan sesuatu yang nyata."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
76 Tatkala kebenaran yang dibawa Musa dari sisi Kami telah datang kepada Fir’aun, mereka berkata: “Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata”, dengan penuh kesombongan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ketika telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata,“Sesungguhnya ini benar-benar sihir yang nyata.”
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
76. “Dan tatkala telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami,” yang merupakan kebenaran terbesar dan teragung. Ia dari sisi Allah yang mana seluruh leher tunduk kepada keagunganNYa. Dia adalah Rabb semesta alam yang mendidik makhlukNya dengan nikmat-nikmatNya. Tatkala kebenaran dari Allah datang kepada mereka melalui Musa, maka mereka menolaknya dan tidak menerimanya. “Mereka berkata, ‘Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata’.” Mereka merasa tidak cukup –semoga Allah menimpakan keburukan kepada mereka- dengan berpaling dan menolak lebih dari itu, mereka menjadikannya sebagai kebatilan yang paling batil yaitu sihir yang hakikat sebenarnya adalah bualan, bahkan mereka menjadikannya sebagai sihir yang jelas lagi nyata padahal sebenarnya ia adalah kebenaran yang nyata.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 75-78
Allah SWT berfirman: (Kemudian Kami utus) yaitu setelah para rasul itu (Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya) yaitu kaumnya (dengan membawa tanda-tanda) yaitu hujjah dan bukti-bukti Kami (maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa) yaitu mereka enggan mengikuti dan tunduk kepada kebenaran. dan mereka adalah kaum yang berdosa (Ketika datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata, "Ini tiada lain kecuali sihir yang nyata” (76)) Seakan-akan mereka bersumpah atas hal itu (semoga Allah melaknat mereka) padahal mereka mengetahui bahwa yang mereka katakan itu dusta dan bohong, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya) (Surah An-Naml: 14). (Maka berkata) kepada mereka (Musa) dengan mengingkari mereka (Apakah kalian mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepada kalian, 'Sihirkah ini?' (77) padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan. Mereka berkata, "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami) yaitu membuat kami menyimpang (dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya) yaitu agama yang mereka peluk (dan supaya kamu berdua) yaitu untukmu dan Harun (kekuasaan) yaitu keagungan dan kepemimpinan (Di muka bumi kami tidak akan mempercayai kamu berdua”)
Allah SWT sering menyebutkan kisah nabi Musa bersama Fir'aun dalam kitabNya yang mulia, karena itu merupakan kisah paling menakjubkan. Sesungguhnya Fir'aun waspada terhadap kelahiran nabi Musa. Lalu takdir menundukkannya, sehingga dia memelihara orang yang dia waspadai ini di dalam istana dan meja makannya, serta menjadikannya sebagai anak. Kemudian nabi Musa tumbuh besar dan Allah membuatkan baginya penyebab yang mengeluarkannya dari mereka. Lalu Allah memberinya kenabian, risalah dan dapat berbicara denganNya. Allah mengutusnya untuk mengajak Fir’aun menyembah Allah dan kembali kepadaNya. Hal itu dilakukan ketika Fir'aun berada di puncak dengan kebesaran dan kekuasaan. dia datang dengan risalah Allah dan tidak ada yang membantunya kecuali saudaranya, yaitu nabi Harun. Lalu Fir'aun membangkang, dan angkuh serta kesombongannya semakin membara. Dia menjadi besar kepala dan berpaling dengan kekuasaannya. Ia mengaku hal yang tidak layak baginya, berbuat kurang ajar terhadap Allah, berbuat sewenang-wenang, berbuat aniaya dan menghina golongan orang-orang yang beriman dari kalangan Bani Israil. Allah menjaga RasulNya, yaitu nabi Musa dan saudaranya, nabi Harun serta meliputi keduanya dengan pertolonganNya dan menjaganya dengan kekuasaanNya yang tidak pernah tidur.
Hujjah, perdebatan, dan mukjizat-mukjizat ditegakkan melalui tangan nabi Musa satu demi satu dan berturut-turut berupa sesatu yang membingungkan akan dan membuat hati terkagum-kagum, berupa sesuatu yang tidak dapat ditandingi, yang tidak lain kecuali dari orang yang dikuatkan Allah SWT (Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka suatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar daripada mukjizat-mukjizat sebelumnya) (Surah Az-Zukhruf: 48) Fir'aun dan para pemuka kaumnya (semoga Allah melaknat mereka) bersikeras mendustakan, mengingkari dan menyombongkan diri terhadap semua itusehingga Allah menimpakan kepada mereka azabNya yang tidak dapat dihindari, yaitu menenggelamkan mereka semuanya dalam sekejap (Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai keakar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (45) (Surah Al-An'am)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Yunus ayat 76: Maksudnya tanda-tanda kekuasaan Allah.
Melalui tangan Nabi Musa ‘alaihis salam, di mana tongkatnya bisa berubah menjadi ular yang besar dan tangannya bercahaya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yunus Ayat 76
Maka ketika telah datang kepada mereka kebenaran mukjizat dari sisi kami sebagai bukti kebenaran risalah nabi musa dan nabi harun, mereka berkata dengan angkuh dan sombong, ini benar-benar sihir yang nyata. Mendengar tuduhan firaun dan pengikutnya, maka nabi musa berkata, pantaskah kamu mengatakan terhadap kebenaran ketika ia datang kepadamu, 'sihirkah ini' sungguh sangat tidak pantas. Padahal kamu sudah tahu bahwa para pesihir itu tidaklah mendapat kemenangan, kapan pun dan di manapun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah sekumpulan penafsiran dari kalangan ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Yunus ayat 76 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita semua. Sokong kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.