Surat Al-A’raf Ayat 201
إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ إِذَا مَسَّهُمْ طَٰٓئِفٌ مِّنَ ٱلشَّيْطَٰنِ تَذَكَّرُوا۟ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ
Arab-Latin: Innallażīnattaqau iżā massahum ṭā`ifum minasy-syaiṭāni tażakkarụ fa iżā hum mubṣirụn
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
« Al-A'raf 200 ✵ Al-A'raf 202 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Tentang Surat Al-A’raf Ayat 201
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 201 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan kumpulan penjelasan dari para ahli tafsir mengenai kandungan surat Al-A’raf ayat 201, misalnya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Allah dari hamba-hambaNya, lalu mereka takut terhadap siksaanNYa, dengan cara menjalankan kewajiban-kewajiaban dan menjauhi larangan-larangan, dan apabila ada sesuatu muncul dari bisikan setan yang menimpa mereka, mereka langsung ingat apa yang Allah wajibkan atas mereka untuk taat dan bertaubat kepadaNYa, kemudian mereka berhenti dari maksiat kepada Allah berdasarkan pengetahuan yang benar, memegangi perintah Allah dan mendurhakai ajakan setan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
201. Kemudian Allah menjelaskan keadaan orang-orang bertaqwa yang menjauhkan diri mereka dari segala sesuatu yang dapat mengundang kemurkaan-Nya; bahwa jika mereka mendapat godaan setan yang melalaikan dari ketaatan Allah, mereka segera sadar bahwa godaan itu datang dari musuh mereka, dan teringat siksaan dan pahala Allah, serta janji dan ancaman-Nya; sehingga mereka segera bertaubat dan memohon perlindungan dari Allah, kembali kepada ketaatan-Nya, serta menahan diri mereka agar tidak mengikuti setan; sehingga dengan hal ini mereka tetap dapat melihat kebenaran dan memiliki hati yang suci.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
201. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya apabila mereka tergoda oleh bisikan setan kemudian berbuat dosa niscaya mereka akan teringat pada kebesaran Allah, hukuman yang akan diberikan oleh-Nya kepada orang-orang yang durhaka dan ganjaran yang disediakan-Nya bagi orang-orang yang taat kepada-Nya. Kemudian akan bertobat dari dosa-dosa dan kembali ke jalan Rabb mereka. Dan tiba-tiba mereka istikamah di jalan yang benar, menyadari kesalahan yang telah mereka perbuat dan berhenti melakukannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
201. طٰٓئِفٌ مِّنَ الشَّيْطٰنِ (was-was dari syaitan)
Yakni was-was darinya, karena bisikan setan menyerupai hayalan.
Was-was setan yakni perintahnya untuk melakukan keburukan saat seseorang dalam keadaan marah dan ajakannya untuk melakukan kemaksiatan.
تَذَكَّرُوا۟( mereka ingat kepada Allah)
Yakni mengingat kebesaran Allah dan larangan-Nya.
فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ(maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya)
Yakni tersadar dan mengetahui bahwa bisikan itu berasal dari setan, sehingga mereka berhenti dari kemaksiatan kepada Allah, dan tidak mentaati ajakan setan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
201 Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, serta takut atas hukuman-Nya, menaati perintah dan meninggalkan larangan-Nya bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada hukuman dan pahala Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kebenaran berupa kesalahan-kesalahannya, sehingga mereka kembali dari dari kerusakan menuju kebenaran.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, jika mereka mendapat} ditimpa {pikiran jahat} bisikan {dari setan, mereka ingat (kepada Allah). Maka seketika itu mereka melihat
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
201 karena hamba pasti lalai dan setan berhasil menipunya karena ia terus bersiap siaga menantikan kelengahan dan kelalaiannya, maka Allah menyebutkan tanda tanda orang orang yang bertakwa dan orang orang yang menyimpang. Adapun yang bertakwa jika dia merasakan dosa, dengan melakukan yang haram atau meninggalkan yang wajib, maka dia segera sadar darimana setan datang dan dari pintu mana setan masuk kepadanya, dia menyadari apa yang diwajibkan Allah atasnya dan apa yang menjadi tuntuan iman, maka dia memohon ampun kepada Allah dia menambal apa yang terlewatkan dengan taubat nasuha dan kebaikan yang banyak, maka dia berhasil mengusir setannya dengan hina dina dan memporak porandakan apa yang setan dapatkan darinya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 201-202
Allah SWT memberitahukan tengan orang-orang yang bertakwa di antara hamba-hambNya yang orang taat terhadap apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Mereka itu: (Apabila mereka ditimpa) yaitu mereka ditimpa godaan. Sebagian ulama membacanya (thaa’ifun), Di antara mereka ada yang menafsirkan hal itu dengan kemarahan, ada yang menafsirkannya dengan sentuhan dari setan, yaitu berupa dorongan dan hal semacamnya, ada yang menafsirkannya dengan tekad untuk berbuat dosa, dan ada juga yang menafsirkannya dengan melakukan perbuatan dosa.
Firman Allah SWT: (mereka ingat kepada Allah) yaitu hukuman Allah, pahalaNya yang berlimpah, janji, dan ancamanNya. Lalu mereka bertaubat, kembali, dan memohon perlindungan kepada Allah, dan segera kembali kepadaNya (maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya) yaitu mereka melakukannya dengan istqamah dan benar dari keadaan sebelumnya.
Firman Allah SWT: (Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu setan-setan) yaitu saudara-saudara setan dari kalangan umat manusia, sebagaimana firman Allah: (Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan) (Surah Al-Isra: 27) Mereka adalah orang-orang yang mengikuti, mendengar, dan menaati semua perintah-perintah setan (membantu setan-setan dalam menyesatkan)
yaitu setan-setan membantu mereka untuk berbuat maksiat dan memudahkan kemaksiatan itu bagi mereka serta menghiasinya bagi mereka
Kata “Al-maddu” adalah tambahan, yaitu setan-setan itu menambahkan kepada mereka dalam kesesatan, yaitu kebodohan (dan mereka tidak henti-hentinya) Dikatakan bahwa maknanya adalah bahwa setan-setan itu membantu manusia dan tidak akan menghentikan perbuatan mereka itu, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dan teman-teman mereka membantu mereka dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan) (202) dia berkata bahwa manusia itu tidak akan berhenti melakukan apa yang mereka kerjakan, dan setan juga tidak akan menghalangi mereka dari hal itu.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-A’raf ayat 201: Oleh karena seorang hamba terkadang lalai dan terkena godaan setan, yang memang senantiasa mencari kesempatan untuk menggelincirkannya, maka Allah Ta’ala menerangkan ciri orang yang bertakwa dan ciri orang yang tersesat. Orang yang bertakwa ketika merasakan dosa dan tergoda oleh setan sehingga mengerjakan perkara yang haram atau meninggalkan kewajiban, maka ia segera ingat dan menyadari kesalahannya serta meminta ampunan kepada Allah, mengejar kelalaiannya dengan tobat nashuha dan mengiringinya dengan amal saleh, sehinga ia membuat setan rugi dan kecewa. Berbeda dengan kawan-kawan setan (orang-orang sesat), apabila mereka terjatuh ke dalam perbuatan dosa, maka setan-setan menambah lagi mereka berdosa dan tidak henti-hentinya menambahkan dosa dan menyesatkan.
Ingat siksa dan pahala Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 201
Setelah memberi petunjuk kepada nabi Muhammad, kini petunjuk tertuju kepada kaum bertakwa secara umum. Sesungguhnya orangorang yang bertakwa, yang memberi batas pemisah antara diri mereka dengan perbuatan-perbuatan maksiat, sehingga menghalangi masuknya rayuan dan godaan setan yang dapat memalingkan mereka dari perintah Allah, apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat untuk berbuat dosa dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah yang telah memerintahkan untuk taat dan bertobat kepada-Nya, maka ketika itu juga, dengan cepat bagaikan tiba-tiba, mereka melihat dan menyadari kesalahan-kesalahannya. Dan mereka yang bertakwa itu akan selamat, meski teman-teman mereka, yakni orang kafir dan fasik, terus-menerus membantu setansetan dari kalangan jin dan manusia dalam menyesatkan manusia di bumi, dan sikap mereka lebih buruk lagi, karena mereka tidak hanya membantu sekali atau dua kali, tetapi mereka giat melakukan bantuan tersebut secara terus-menerus dan tidak henti-hentinya menyesatkan dan melakukan perbuatan keji yang dilarang oleh Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian kumpulan penafsiran dari kalangan ulama terkait kandungan dan arti surat Al-A’raf ayat 201 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita. Bantu syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.