Surat Al-An’am Ayat 81

وَكَيْفَ أَخَافُ مَآ أَشْرَكْتُمْ وَلَا تَخَافُونَ أَنَّكُمْ أَشْرَكْتُم بِٱللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِۦ عَلَيْكُمْ سُلْطَٰنًا ۚ فَأَىُّ ٱلْفَرِيقَيْنِ أَحَقُّ بِٱلْأَمْنِ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Arab-Latin: Wa kaifa akhāfu mā asyraktum wa lā takhāfụna annakum asyraktum billāhi mā lam yunazzil bihī 'alaikum sulṭānā, fa ayyul-farīqaini aḥaqqu bil-amn, ing kuntum ta'lamụn

Artinya: Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?

« Al-An'am 80Al-An'am 82 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Mengenai Surat Al-An’am Ayat 81

Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 81 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan mendalam dari ayat ini. Tersedia bermacam penjabaran dari beragam mufassir terhadap kandungan surat Al-An’am ayat 81, misalnya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Bagaimana aku harus menjadi takut kepada berhala-berhala kalian, sedang kalian tidak takut kepada tuhanku yang telah menciptakan kalian dan menciptakan berhala-berhala yang kalian persekutukan dengan Allah dalam ibadah, tanpa ada hujjah bagi kalian dalam perkara tersebut? maka manakah dari dua golngan itu, yaitu golongan orang-orang musyrik dan golongan orang –orang yang bertauhid, yang lebih berhak memperoleh ketenangan dan keselamatan serta keamanan dari siksa Allah ? jika kalian mengetahui kebenaran apa yang aku katakan, maka beritahukanlah kepadaku. ”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

81. Lalu bagaimana aku akan takut dari berhala-berhala kalian yang merupakan benda mati dan makhluk Allah yang tidak dapat mendatangkan manfaat atau mudharat?

Dan bagaimana kalian tidak takut kepada Allah yang telah menciptakan kalian dan menciptakan langit dan bumi, yang Dia Maha menghidupkan dan mematikan, segala sesuatu ada di tangan-Nya?

Maka Siapakah yang berhak merasa aman; orang yang menyembah Allah yang memiliki segala sifat kesempurnaan tersebut, atau orang yang menyembah berhala'berhala yang tidak dapat mendatangkan manfaat atau mudharat?

Dan adab Nabi Ibrahim ketika berdebat dengan lawannya, dia tidak berkata: "Apakah aku atau kalian yang lebih berhak merasa aman?" Akan tetapi nabi Ibrahim berkata: "Maka golongan yang mana yang lebih berhak merasa aman jika kalian memahami hujjah-hujjah dan bukti-bukti tersebut?"

Adab ini mirip dengan yang Allah ajarkan kepada Nabi Muhammad ketika berdebat dengan orang-orang musyrik, Allah berfirman:
وإنا أو أياكم لعلى هدى أو في ضلال مبين
“Dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.” (Saba': 24)

Dalam ayat ini tidak disebutkan secara langsung bahwa mereka di atas jalan kesesatan sedangkan Nabi Muhammad di atas jalan kebenaran. Hal ini ditujukan agar tidak mengundang kemarahan mereka, namun mereka dibiarkan untuk memahami dengan fitrah dan akal mereka ketika dijelaskan dua jalan tersebut, dan mereka pasti akan menilai bahwa Nabi Muhammad di atas petunjuk sedangkan mereka di atas kesesatan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

81. Bagaimana mungkin aku merasa takut kepada berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah, sedangkan kalian tidak merasa takut ketika menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya tanpa sedikit pun dalil yang mendukung tindakan itu? Golongan manakah di antara golongan yang mengesakan Allah dan golongan yang menyekutukan Allah yang lebih pantas mendapatkan keselamatan? Jika kalian mengetahui golongan mana yang lebih pantas mendapatkannya, maka ikutilah golongan tersebut. Tidak diragukan lagi bahwa golongan yang lebih pantas mendapatkan keselamatan itu ialah golongan mukminin yang mengesakan Allah.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

81. وَكَيْفَ أَخَافُ مَآ أَشْرَكْتُمْ وَلَا تَخَافُونَ أَنَّكُمْ أَشْرَكْتُم بِاللهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِۦ عَلَيْكُمْ سُلْطٰنًا ۚ (Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu)
Yakni bagaimana aku akan takut pada sesuatu yang tidak memberi mudharat dan manfaat, tidak dapat menciptakan dan memberi rezeki. Dan kenyataan sesungguhnya adalah kalianlah yang tidak untuk mempersukutukan Allah, padahal Dia-lah yang memberi mudharat dan mamfaat, menciptakan dan memberi rezeki.

فَأَىُّ الْفَرِيقَيْنِ أَحَقُّ بِالْأَمْنِ ۖ( Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka))
Golongan orang-orang yang beriman kepada Allah yang Maha Kuat dan Kuasa, orang-orang yang ingkar terhadap patung yang lemah; atau golongan orang-orang yang beriman kepada patung yang lemah dan kafir terhadap Allah yang Maha Kuat dan Kuasa. Beritahukan kepadaku: golongan mana yang lebih layak untuk mendapatkan keamanan dan tidak takut?

إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ (jika kamu mengetahui?)
Mengetahui bukti-bukti yang benar dan dapat membedakannya dari syubhat-syubhat yang bathil.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

81 Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, padahal mereka tidak bisa berbuat apapun? Padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu, mukmin kepada Allah atau yang ingkar kepada Allah yang lebih berhak memperoleh keamanan dari malapetaka, jika kamu mengetahui kebenaran dan berbagai bukti yang benar dan juga bisa membedakan mana yang haq dan batil?


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Bagaimana mungkin aku takut kepada yang kalian sekutukan, dan kalian tidak takut menyekutukan Allah. Dia tidak pernah menurunkan kepada kalian alasan apa pun} alasan dan bukti {Maka golongan yang manakah dari keduanya yang lebih benar} lebih utama {mendapat keamanan. jika kalian mengetahui”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

81. “Bagaimana aku takut kepada sesembahan-sesembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah),” sementara keadaannya adalah lemah dan tidak berguna.
“Padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah dengan sesembahan-sesembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukanNya.” Kecuali hanya mengikuti hawa nafsu. “Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malaikat), jika kamu mengetahui?”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 80-83
Allah SWT berfirman memberitahukan tentang nabi Ibrahim ketika dia dibantah oleh kaumnya tentang apa yang dia sampaikan berupa mengesakan Allah. Lalu dia menjawab mereka dengan jawaban yang serupa, bahwa dia berkata: (Apakah kalian hendak membantahku tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku?) yaitu kalian mendebatku tentang prekara Allah, bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, dan Dia telah memperlihatkan kepadaku dan memberikan petunjuk kepada kebenaran. Aku berada pada sesuatu yang jelas dariNya. Jadi bagaimaana aku mau memilih ucapan kalian yang rusak dan pendapat kalian yang bathil? Firman Allah: (Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kalian persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhan menghendaki sesuatu) yaitu
dari dalil yang menunjukkan kebathilan ucapan kalian bahwa tuhan-tuhan yang kalian sembah itu tidak memberikan dampak apapun dan aku tidak takut dan tidak mempedulikannya. Jika hal itu mempunyai tipu muslihat, maka lakukanlah tipu muslihat itu kepadaku, jadi janganlah kamu tangguhkan tapi segerakanlah hal itu.
Firman Allah: (Kaum 'Ad berkata: "Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu (53) Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu". Huud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (54) dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku (55) Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya) (Surah Hud)
Firman Allah: (Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kalian persekutukan (dengan Allah))
yaitu bagaimana mungkin aku takut kepada berhala-berhala yang kalian sembah selain dari Allah itu (padahal kalian tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujah kepada kalian untuk mempersekutukan-Nya) Ibnu Abbas dan ulama’ salaf lainnya berkata bahwa maknanya adalah hujjah.
Demikian juga seperti firmanNya: (Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?) (Surah Asy-Syura: 21) dan (Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kalian dan bapak-bapak kalian mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah )nya) (Surah An-Najm: 23)
Firman Allah: (Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka) jika kalian mengetahui) yaitu manakah di antara dua kelompok itu yang paling benar, yaitu orang yang menyembah Dzat yang di kekuasaanNya ada mudharat dan manfaat, ataukah orang yang menyembah sesuatu yang tidak memberikan mudharat dan manfaat tanpa dalil? Manakah antara keduanya yang lebih berhak mendapat keamanan dari azab Allah pada hari kiamat. Allah SWT berfirman: (Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik (82)) yaitu mereka adalah orang-orang yang ikhlas dalam menyembah Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan mereka tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apa pun. Mereka adalah orang-orang yang aman pada hari kiamat, dan mendapat petunjuk di dunia dan akhirat.
Imam Bukhari berkata dari Abdullah, dia berkata,”Ketika ayat ini turun: (dan mereka tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman) lalu para sahabat beliau berkata,"Siapakah di antara kita yang tidak menzalimi diri sendiri?" Lalu turunlah ayat: (Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar) (Surah Luqman: 13) Firman Allah: (Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya) yaitu, Kami mengarahkan hujjahnya kepada kaumnya. Mujahid dan lainnya, berkata makna dari firmanNya: (Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui (81)) Allah telah membenarkannya dan menentukan baginya akan mendapat keamanan dan petunjuk. Dia berfirman: (Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan, dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk (82)) Kemudian Allah SWT berfirman setelah kesemuanya itu: (Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat)
Firman Allah (Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui) yaitu Maha Bijaksana dalam firman dan perbuatanNya, lagi Maha Mengetahui siapa yang akan Dia beri petunjuk dan siapa yang akan Dia sesatkan bahkan jika telah disampaikan kepadanya hujjah dan bukti-bukti. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman (96) meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih (97)) (Surah Yunus: 96-97) Oleh karena itu Dia berfirman di sini: (Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-An’am ayat 81: Sedangkan sesembahan itu tidak dapat memberi manfaat atau menimpakan madharrat (bahaya).

Sedangkan Dia Maha Kuasa; berbeda dengan sesembahan kamu yang begitu lemah.

Yakni saya (Ibrahim) ataukah kamu?

Setelah Allah memperlihatkan kepada Nabi Ibrahim 'alaihis salam tanda-tanda keagungan-Nya dan dengan itu semakin teguhlah imannya kepada Allah (ayat 75), maka Nabi Ibrahim 'alaihis salam mengajak kaumnya kepada tauhid dengan mengikuti alam pikiran mereka untuk kemudian membantah keyakinan dan sikap mereka selama ini.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 81

Terhadap ketegaran sikap nabi ibrahim tersebut kaumnya terus menantang dan mengancamnya. Maka nabi ibrahim pun menjawab, bagaimana aku takut kepada apa yang kamu persekutukan dengan Allah, baik benda-benda angkasa maupun berhala-berhala yang sama sekali tidak memiliki kekuasaan apa pun selain apa yang diizinkan oleh Allah, padahal kamu tidak takut dengan apa yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Kalau demikian, manakah dari kedua golongan itu, yakni kami yang mengesakan Allah atau kalian yang mempersekutukan-Nya, yang lebih berhak mendapat keamanan dari siksa dan malapetaka, jika kamu mengetahui coba jelaskan kepada kami' karena sama sekali tidak ada jawaban dari kaum nabi ibrahim yang durhaka tersebut, akhirnya nabi ibrahim sendiri menegaskan sebuah prinsip penting bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah yang maha esa dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, yakni syirik (lihat: surah luqma'n/31: 13), mereka itulah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka adalah orang-orang yang mendapat rasa aman dari Allah yang mereka sembah, dan mereka mendapat petunjuk secara sempurna.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penafsiran dari para mufassirun terkait kandungan dan arti surat Al-An’am ayat 81 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita bersama. Sokong usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Terbanyak Dibaca

Telaah berbagai halaman yang terbanyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-‘Ashr, Yusuf, Al-Lahab, Al-Qari’ah, Al-Kahfi 1-10, Bismillah. Termasuk Al-Ma’idah 3, An-Naziat, Quraisy, Az-Zumar 53, An-Nashr, An-Nisa 59.

  1. Al-‘Ashr
  2. Yusuf
  3. Al-Lahab
  4. Al-Qari’ah
  5. Al-Kahfi 1-10
  6. Bismillah
  7. Al-Ma’idah 3
  8. An-Naziat
  9. Quraisy
  10. Az-Zumar 53
  11. An-Nashr
  12. An-Nisa 59

Pencarian: al anfal 72, surat al-bayyinah ayat 5, surah alquraisy, al baqarah ayat 135, al baqarah 97

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.