Surat Al-Ma’idah Ayat 74

أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى ٱللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: A fa lā yatụbụna ilallāhi wa yastagfirụnah, wallāhu gafụrur raḥīm

Artinya: Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

« Al-Ma'idah 73Al-Ma'idah 75 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Ma’idah Ayat 74

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 74 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir mendalam dari ayat ini. Didapati variasi penafsiran dari beragam ulama tafsir terhadap kandungan surat Al-Ma’idah ayat 74, misalnya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Tidakkah orang-orang nasrani kembali kepada Allah dan bertaubat dari apa yang telah mereka ucapkan, dan memohon ampunun kepada Allah ? Dan Allah mengampuni dosa-dosa orang-orang yang bertaubat lagi Maha penyayang kepada mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

74. Ayat ini merupakan dorongan untuk bertaubat dan memohon ampun dari segala dosa sebesar apapun. Dan Adakah dosa yang lebih besar daripada dosa syirik?! Maka hendaklah mereka bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, karena Dia Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dan Maha menyayangi hamba-hamba-Nya. Dan tidak ada jalan untuk mendapatkan ampunan dari dosa-dosa kecuali dengan bertaubat dan memohon ampun.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

74. Tidakkah mereka mau menarik pernyataan mereka itu dan bertobat kepada Allah seraya memohon ampun kepada-Nya atas perbuatan musyrik yang telah mereka lakukan? Sedangkan Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertobat dari dosa apa pun walaupun dosa itu berupa kufur kepada-Nya dan Maha Pengasih bagi orang-orang yang beriman.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

74. أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى اللهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُۥ ۚ (Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya?)
Yakni atas kedustaan atas Allah ini, yang menjadikan Dia murka dan hendak menyiksanya kerena hal ini.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

74. Mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dari ucapan mereka, dan meminta ampunan dari perbuatan mereka berupa kejahatan paling besar, yaitu kesyirikan. Dan Allah itu Maha Pengampun dosa orang-orang yang bertaubat dan maha Penyayang terhadap mereka


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Tidakkah mereka bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan kepadaNya, padahal Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

74. Kemudian Allah menyeru mereka untuk bertaubat dari apa yang mereka ucapkan. Dia menjelaskna bahwa Dia menerima taubat dari hamba-hambaNya. Dia berfirman, “ Maka mngeapa mereka tidak bertaubat kepada Allah?” maksudnya, kembali kepada apa yang dicintai dan di ridhai oelh Allah, yaitu ikrar tauhid bagi Allah, pengakuan bahwa Isa adalah hamba dan utusanNya dan meninggalkan apa yang mereka katakan, “ dan memohon ampun kepadaNya” dari apa yang mereka katakan.
“ Dan Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang,” yakni, dia mengampuni dosa orang-orang yang bertaubat walaupun dosanya mencapai awan di langit. Dia menyayangi mereka dengan menerima taubat mereka dan mengganti keburukan dengan kebaikan. Allah membuka ajakan kepada taubat dengan penawaran yang sangat halus dan lemut dalam FirmanNya, “ Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah?”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 72-75
Allah berfirman seraya memberikan keputusan dengan menganggap kafir beberapa kelompok dari orang-orang Nasrani yaitu kelompok Malakiyah, Ya'qubiyah, dan Nasturiyah. Di antara mereka ada berkata bahwa nabi Isa adalah Allah. Maha Tinggi Allah dari ucapan mereka dan Maha Suci Dia dengan keluhuran yang Maha Besar. Hal ini telah disebutkan kepada mereka bahwa nabi Isa adalah hamba dan rasul Allah. Kalimat pertama yang dia ucapkan ketika berada dalam buaian adalah, (Sesungguhnya aku adalah hamba Allah) (Surah Maryam: 30) dia tidak berkata “Aku adalah Allah, tidak pula anak Allah” melainkan dia berkata: (Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi) sampai (Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus) Demikian juga dia berkata kepada mereka dalam keadaan dewasa dan menjadi nabi, dengan memerintahkan agar mereka menyembah Allah saja, Tuhannya dan Tuhan mereka, tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka) yaitu Allah memperuntukkan neraka baginya dan mengharamkan surga atasnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman (Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya) (Surah An-Nisa’:48) dan (Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir (50)) (Surah Al-A’raf) Disebutkan dalam hadits shahih bahwa Nabi SAW memerintahkan seorang penyeru untuk menyeru kepada orang-orang,”Sesungguhnya surga itu tidak bisa dimasuki kecuali dengan jiwa yang muslim” dalam lafzh lainnya adalah “mukmin”.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang nabi Isa AS bahwa dia telah berkata kepada Bani ISrail (Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun) yaitu dia tidak memiki seorang penolong, orang yang membantu, dan tidak pula orang yang menyelamatkannya dari apa yang dia terima di hadapan Allah.
Firman Allah (Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga") telah menceritakan kepada kami Abu Shakhr dalam firmanNya: (Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga") ucapan orang-orang Yahudi,” Uzair adalah anak Allah” sedangkan ucapan orang-orang Nasrani,”Isa Al-Masih adalah anak Allah” Lalu mereka menjadikan Allah sebagai tuhan ketiga dari yang tiga itu. Ini adalah pendapat yang asing terkait penafsiran ayat tersebut bahwa makna dari hal itu adalah dua orang-orang Yahudi dan Nasrani. Pendapat yang benar adalah bahwa ayat ini diturunkan khusus mengenai orang-orang Nasrani saja. Hal ini dikatakan oleh Mujahid dan lainnya
As-Suddi dan lainnya berkata,”Ayat ini diturunkan tentang tindakan mereka yang menjadikan nabi Isa dan ibunya sebagai dua tuhan bersama Allah. Lalu mereka menjadikan menjadikan Allah sebagai tuhan yang ketiga dari tiga itu, melalui ungkapan ini. As-Suddi berkata, ayat ini sebagaimana firman Allah SWT di akhir surah (Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau”) (Surah Al-Maidah: 116) Ini adalah pendapat yang paling jelas (Hanya Allah yang lebih mengetahui). Allah SWT berfirman (padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa) yaitu bahwa Tuhan itu tidak banyak, melainkan hanya Dia, tidak ada sekutu bagiNya, Tuhan bagi seluruh makhluk. Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberi ancaman dan peringatan (Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu) yaitu dari hal-hal yang dibuat-buat dan kedustaan ini. (pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih) yaitu di hari akhirat, berupa belenggu dan siksaan, kemudian Allah SWT berfirman (Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (74)) Demikianlah kemuliaan, kedermawanan, kelembutan, dan rahmat Allah SWT meskipun dengan dosa besar, hal yang diada-adakan, kebohongan dan dusta yang mereka lakukan, Allah mengajak mereka untuk bertaubat dan memohon ampunan; jadi setiap orang yang bertaubat kepadaNya, maka Dia akan menerima taubatnya.
Firman Allah (Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul) yaitu dia sama dengan orang-orang sepertinya dari kalangan semua rasul yang sebelumnya. Bahwa dia adalah salah satu hamba-hamba Allah dan salah satu dari rasul-rasulNya yang mulia. Sebagaimana Allah berfirman: (Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail (59)) (Surah Az-Zukhruf)
Firman Allah (dan ibunya seorang yang sangat benar) yaitu beriman kepadanya dan membenarkannya. Hal ini adalah kedudukan paling tinggi baginya. Hal ini menunjukkan bahwa Maryam bukanlah seorang nabi; sebagaimana yang disangka oleh Ibnu Hazm dan lainnya yang berpendapat tentang kenabian Sarah ibu nabi Ishaq, kenabian ibu nabi Musa, dan kenabian ibu nabi Isa, yang mereka gunakan sebagai dalil bahwa malaikat berbicara dengan Sarah dan Maryam, berdasarkan firmanNya (Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia) (Surah Al-Qashash: 7) Mereka berkata bahwa ini bermakna kenabian. Adapun pendapat yang dipilih mayoritas ulama, bahwa Allah tidak mengutus seorang nabi kecuali dari kaum laki-laki. Allah SWT berfirman: (Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri) (Surah Yusuf: 109) Syaikh Abu Al-Hasan Al-Asy'ari meriwayatkan kesepakatan para ulama atas hal tersebut.
Firman Allah (kedua-duanya biasa memakan makanan)yaitu mereka berdua membutuhkan makanan dan mengeluarkannya, jadi keduanya merupakan hamba sebagaimana manusia lainnya, dan bukan tuhan sebagaimana yang diklaim oleh orang-orang Nasrani yang bodoh itu; semoga laknat Allah atas mereka terus-menerus sampai hari kiamat. Kemudian Allah SWT berfirman: (Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan) yaitu lihatlah setelah penjelasan dan keterangan ini, kemana mereka akan pergi, pendapat mana yang mereka pegang, dan pendapat sesat mana yang mereka pilih?


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Ma’idah ayat 74: Ya Allah, sungguh tinggi semua sifat-Mu, sungguh indah nama-nama-Mu, sungguh terpuji perbuatan-Mu, meskipun Engkau menguasai manusia semuanya dan mampu menghukum mereka yang kafir dan bermaksiat kepada-Mu, namun Engkau Maha Santun, Engkau tidak langsung menghukum mereka, bahkan mengajak mereka untuk bertobat, dan Engkau menjanjikan, bahwa jika mereka bertobat, tentu mereka akan mendapatkan Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dengan mengikrarkan keesaan Allah dan bahwa Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.

Dia mengampuni dosa-dosa orang yang bertobat meskipun setinggi langit, serta menyayangi mereka dengan menerima tobat mereka dan menggantikan keburukan dengan kebaikan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 74

Setelah mendapatkan penjelasan tentang keesaan tuhan, maka mengapa mereka, orang-orang yang menganggap isa putra maryam sebagai tuhan itu, tidak bertobat kepada Allah sebagai satu-satunya tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan memohon ampun kepada-Nya' ketahuilah bahwa Allah itu maha pengampun atas semua dosa dari mereka yang mau bertobat dan maha penyayang terhadap semua makhluk-Nya ketahuilah, wahai umat nasrani, sesungguhnya al-masih putra maryam itu hanyalah seorang rasul yang diutus Allah. Selain itu, perlu diketahui bahwa sesungguhnya telah berlalu pula sebelumnya beberapa rasul yang juga merupakan utusan-Nya, dan ibunya yang merupakan wanita pilihan adalah seorang yang berpegang teguh pada kebenaran. Kedua-duanya sebagaimana layaknya manusia biasa juga memakan makanan, meminum minuman, merasakan sakit, gembira, sedih, dan lainnya. Oleh karena itu, perhatikan bagaimana kami telah menurunkan wahyu dan mengutus rasul untuk menjelaskan kepada mereka, yaitu para ahli kitab, tentang tanda-tanda kekuasaan kami, kemudian sesudah itu perhatikan pula bagaimana mereka berpaling dari memperhatikan ayatayat kami yang merupakan tanda-tanda keesaan tuhan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari berbagai mufassirin terkait makna dan arti surat Al-Ma’idah ayat 74 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita semua. Sokonglah kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dicari

Nikmati berbagai materi yang banyak dicari, seperti surat/ayat: An-Nahl 114, At-Taubah, Al-Anbiya 30, Al-Fatihah 4, Al-Muthaffifin, Al-Fatihah 5. Ada pula Ali ‘Imran 190, At-Tin 4, Al-Ma’idah 48, Al-Humazah, Al-A’raf 54, An-Nisa.

  1. An-Nahl 114
  2. At-Taubah
  3. Al-Anbiya 30
  4. Al-Fatihah 4
  5. Al-Muthaffifin
  6. Al-Fatihah 5
  7. Ali ‘Imran 190
  8. At-Tin 4
  9. Al-Ma’idah 48
  10. Al-Humazah
  11. Al-A’raf 54
  12. An-Nisa

Pencarian: al hijr ayat 56, surat al qasas ayat 85, al baqarah 67, yunus 94, al baqarah 194

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.