Surat Al-Ma’idah Ayat 66
وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا۟ ٱلتَّوْرَىٰةَ وَٱلْإِنجِيلَ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِم مِّن رَّبِّهِمْ لَأَكَلُوا۟ مِن فَوْقِهِمْ وَمِن تَحْتِ أَرْجُلِهِم ۚ مِّنْهُمْ أُمَّةٌ مُّقْتَصِدَةٌ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ سَآءَ مَا يَعْمَلُونَ
Arab-Latin: Walau annahum aqāmut-taurāta wal-injīla wa mā unzila ilaihim mir rabbihim la`akalụ min fauqihim wa min taḥti arjulihim, min-hum ummatum muqtaṣidah, wa kaṡīrum min-hum sā`a mā ya'malụn
Artinya: Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.
« Al-Ma'idah 65 ✵ Al-Ma'idah 67 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Mengenai Surat Al-Ma’idah Ayat 66
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 66 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan menarik dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penjelasan dari para ulama berkaitan isi surat Al-Ma’idah ayat 66, di antaranya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan seandainya mereka mengerjakan kandungan taurat dan injil dan wahyu yang diturunkan kepadamu wahai rasul,(yaitu al-qur’an al-karim), niscaya mereka benar-benar akan dilimpahi rizki dari segala jalan, lalu kami turunkan hujan pada mereka dan Kami tumbuhkan tanam-tanaman. Ini adalah balasan dunia. Dan sesungguhnya diantara ahli kitab ada segolongan yang lurus lagi tetap bertahan di atas kebenaran. Dan kebanyakan dari mereka sangat buruk perbuatannya dan telah tersesat dari jalan yang lurus.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
66. Ini merupakan kebaikan dan keberkahan yang dijanjikan kepada mereka jika mereka menegakkan Taurat dan Injil serta kitab-kitab lain yang telah diturunkan.
Allah mengungkapkan dengan kata 'makanan' karena ia merupakan sesuatu yang paling banyak dimanfaatkan dan mendapat perhatian dari manusia. Sehingga makanan yang telah terjamin akan menenangkan pikiran, terlebih lagi jika kesejahteraan hidup telah terjamin.
Dan Allah menjelaskan bahwa sebagian kecil dari mereka menempuh jalan yang benar dan pertengahan, namun kebanyakan mereka memiliki amalan yang buruk.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
66. Dan sekiranya orang-orang Yahudi mengamalkan apa yang tertera di dalam kitab suci Taurat dan orang-orang Nasrani mengamalkan apa yang tertera di dalam kitab suci Injil, dan mereka semua mengamalkan kitab suci Al-Qur`ān yang diturunkan kepada mereka, niscaya Aku akan memudahkan jalan rezeki mereka dengan menurunkan hujan dan menumbuhkan tanam-tanaman. Sebagian dari ahli Kitab ada yang bersikap adil dan memegang teguh kebenaran. Tetapi kebanyakan dari mereka buruk perilakunya, karena mereka tidak beriman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
66. وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا۟ التَّوْرَىٰةَ وَالْإِنجِيلَ (Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil)
Yakni menjalankan hukum-hukum yang ada didalamnya termasuk beriman kepada apa yang dibawa Nabi Muhammad.
وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِم مِّن رَّبِّهِمْ(dan yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya)
Yakni kitab-kitab Allah yang lain.
لَأَكَلُوا۟ مِن فَوْقِهِمْ وَمِن تَحْتِ أَرْجُلِهِم ۚ( niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka)
Dengan mempermudah, dan memperbanyak cara mendapatkan sumber-sumber rezeki bagi mereka,
مِّنْهُمْ أُمَّةٌ مُّقْتَصِدَةٌ ۖ( Diantara mereka ada golongan yang pertengahan)
Mereka adalah orang-orang yang kemudian beriman seperti Abdullah bin Salam dan orang-orang yang mengikutinya, dan sebagian dari orang-orang Nasrani.
وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ سَآءَ مَا يَعْمَلُونَ(Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka)
Mereka adalah orang-orang yang tetap berada dalam kekafiran yang enggan untuk menerima seruan Nabi Muhammad dan beriman kepada apa yang dibawanya.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
65-66
Sungguh kenikmatan di akhirat diraih hanya dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, dan kenikmatan di dunia diraih dengan mendirikan segala hukum Allah di muka bumi.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
66. Dan sekiranya mereka mengamalkan aturan-aturan Taurat dan Injil yang di antaranya adalah mengimani risalah Muhammad SAW dan mengikuti kitab-kitab yang diturunkan Tuhan kepada mereka, maka sungguh mereka akan menikmati rejeki yang luas dan kehidupan yang tenang di setiap bidangnya. Di antara mereka ada sekelompok orang yang tidak fanatik dalam beragama (Yahudi dan Nasrani). Mereka adalah orang-orang mukmin yang masuk Islam. Dan kebanyakan mereka itu buruk amalnya, yaitu orang-orang yang tetap teguh atas kekufuran, dan mengingkari risalah Rasulullah SAW
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Seandainya mereka menegakkan} memutuskan hukum {Taurat, Injil, dan apa yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka} Al-Qur’an yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka {niscaya mereka akan mendapat makanan} niscaya akan mudah rejeki bagi mereka {dari atas mereka} tetesan hujan dari langit {dan dari bawah kaki mereka} tumbuh-tumbuhan dari bumi {Di antara mereka ada umat yang menempuh jalan lurus} umat yang lurus dan tetap pada kebenaran {Kebanyakan di antara mereka sangat buruk apa yang mereka kerjakan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
66. “Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (al-Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya,” yakni mereka melaksanakan perintah-perintahNya, menjauhi larangan-laranganNya, seperti yang dianjurkan dan diperintahkan oleh Allah, dan termasuk pelaksanaannya adalah beriman kepada apa yang diserukan oleh Taurat dan Injil untuk beriman kepada Muhammad dan kepada al-Quran.
Sekiranya mereka menunaikan nikmat besar yang diturunkan oleh Allah kepada mereka, yakni karena mereka dank arena perhatian kepada mereka, “niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka.” Yakni, Allah akan melimpahkan rizki kepada mereka, langit dibuatnya menurunkan hujan, bumi dibuatnya menumbuhkan tanaman sebagaimana Firman Allah, "seandainya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa maka Kami pasti akan bukakan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi"(Al-A’raf:96).
“Di antara mereka,” yakni di antara Ahli KItab, “ada golongan yang pertengahan.” Maksudnya, mengamalkan Taurat dan Injil dengan amal yang biasa-biasa saja, tidak kuat dan giat. “Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka,” maksudnya, yang berbuat buruk dari mereka berjumlah banyak. Adapun orang-orang yang giat di kalangan mereka hanyalah sedikit.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 64-66
Allah SWT memberitahukan tentang orang-orang Yahudi (semoga laknat Allah atas mereka secara terus-menerus sampai hari kiamat) bahwa mereka dengan ucapan mereka, menyifati Allah SWT bahwa Allah itu bakhil. Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka ucapkan dengan keluhuranNya yang Maha besar. Sebagaimana mereka menyifatiNya bahwa Allah itu miskin dan mereka itu kaya. Mereka mengungkapkan sifat bakhil itu dengan berkata (Tangan Allah terbelenggu).
Diriwayatkan dari (Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu") dia berkata,”Mereka tidak bermaksud mengatakan tangan Allah terikat. Akan tetapi mereka berkata, bahwa Allah itu bakhil, yaitu Dia menahan apa yang ada di sisiNya. Maha Tinggi Allah dari ucapan mereka dengan keluhuranNya yang Maha Besar. Demikian juga yang diriwayatkan dari Mujahid, ‘Ikrimah, Qatadah. As-Suddi, dan Adh-Dhahhak. dia membaca (Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal (29)) (Surah Al-Isra’) yaitu Dia melarang kebakhilan dan berbuat mubadzir, yaitu berlebihan dalam berinfak bukan pada tempatnya. Dia mengibaratkan kebakhilan itu dengan firmanNya (Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu) Inilah yang dimaksud oleh orang-orang Yahudi itu, semoga laknat Allah atas mereka. Ikrimah juga berkata,”Sesungguhnnya ayat itu diturunkan terkait rahib Yahudi, semoga laknat Allah atasnya, Pembahasan yang tentang itu telah disebutkan bahwa dia mengatakan (Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya) Lalu Abu Bakar As-Siddiq memukulnya.
Allah SWT membalas apa yang mereka ucapkan dan melawan apa yang mereka buat-buat, lalu Allah berfirman (sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu) Demikianlah yang terjadi pada mereka; sesungguhnya apa yang ada pada mereka berupa kebakhilaan, kedengkian, kelicikan dan kehinaan itu merupakan perkara yang besar. Sebagaimana Allah SWT berfirman (taukah ada bagi mereka bagian dari kerajaan (kekuasaan) Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia (53) atau mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang telah Allah berikan kepada manusia itu) (Surah An-Nisa’: 53,54) dan (Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia) (Surah Ali Imran: 112)
Kemudian Allah SWT berfirman (tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki) yaitu bahkan bahkan Dia Maha Luas karuniaNya, Maha melimpah pemberianNya. Dimana tidak ada sesuatu pun kecuali perbendaharaan di sisiNya. Dialah Dzat yang kepada semua makhlukNya itu memberikan nikmat, hanya Dia, tidak ada sekutu bagiNya, Dzat yang menciptakan segala sesuatu yang kita butuhkan di malam dan siang hari, di tempat diam dan perjalanan kita, dan di semua kondisi kita. Sebagaimana Allah berfirman (Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah) (34)) (Surah Ibrahim) dan ayat-ayat tentang ini sangat banyak.
Firman Allah (Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran) yaitu apa yang diberikan Allah kepadamu, wahai Muhammad, sebagai nikmat itu menjadi hal yang sebaliknya menurut musuh-musuhmu yaitu orang-orang Yahudi dan orang yang serupa dengan mereka. Sebagaimana hal itu menambah keimanan, amal shalih, dan ilmu bermanfaat bagi orang-orang mukmin. Hal itu menambah kedengkian orang-orang kafir kepadamu dan umatmu (kedurhakaan)
yaitu berlebihan dan melampaui batas hukum dalam banyak hal. (dan kekafiran) yaitu kebohongan. Sebagaimana Allah SWT berfirman (Katakanlah, "Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedangkan Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh) (Surah Fushilat: 44) dan (Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (82)) (Surah Al-Isra’) serta firman Allah (Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat) yaitu hati mereka tidak bersatu, bahkan terjadi permusuhan di antara kelompo mereka satu sama lain, karena mereka tidak sepakat dalam kebenaran, mereka menentang dan mendustakanmu.
Firman Allah (Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya) yaitu setiap kali mereka merencanakan banyak sebab yang mereka gunakan untuk menjebakmu dengan itu dan setiap kali mereka menyepakati perkara untuk memerangimu, lalu Allah membatalkannya dan menolak tipu daya itu mereka atas diri mereka sendiri. Tipu muslihat mereka yang buruk itu meliputi mereka (dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan) yaitu termasuk watak mereka bahwa mereka selalu berbuat kerusakan di bumi dan Allah tidak menyukai sifatnya ini, Kemudian Allah SWT berfirman (Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa) yaitu jika mereka beriman kepada Allah dan RasulNya dan menghindari apa yang mereka perbuat berupa perbuatan dosa dan hal-hal yang haram (tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan) yaitu Kami akan menghilangkan dari mereka sesuatu yang membahayakan dan Kami menuntun mereka menuju tujuan mereka.
(Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya) Ibnu Abbas dan lainnya, berkata bahwa hal itu adalah Al-Qur'an (niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka) Yaitu jika mereka mengerjakan apa yang ada dalam kitab-kitab yang ada pada mereka dari para nabi dengan apa adanya tanpa menyimpang, mengganti, dan mengubah sesuatu, maka hal itu akan membimbing mereka untuk mengikuti kebenaran dan mengamalkan apa yang sesuai dengan yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya di dalam kitab-kitab mereka menyebutkan sesuatu yang membenarkannya dan memerintahkan untuk mengikutinya dengan tegas
Firman Allah (niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka) yaitu dengan hal itu rezeki yang banyak yang turun kepada mereka dari langit dan tanaman yang tumbuh dari bumi.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas (niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas) yaitu sungguh Dia akan mengutus langit untuk menurunkan hujan yang deras kepada mereka (dan dari bawah kaki mereka) yaitu dikeluarkan dari bumi keberkahannya. Demikian juga yang dikatakan oleh Mujahid, Sa’id bin Jubair, Qatadah, dan As-Suddi, sebagaimana Allah SWT berfirman (Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (96)) (Surah Al-A’raf)
Allah SWT berfirman (Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (41)) (Surah Ar-Rum). Sebagian mereka berkata bahwa maknanya (niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka) yaitu tanpa mengalami kesusahan, kelelahan, kesengsaraan, dan kesakitan.
Ibnu Jarir berkata,”Sebagian ulama’ berkata bahwa maknanya adalah "Mereka berada dalam kebaikan". Sebagaimana seseorang berkata,"Dia berada dalam kebaikan dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya." Kemudian dia membalas pendapat ini, karena pertentangan hal itu dengan pendapat-pendapat ulama salaf.
Firman Allah SWT (Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka) sebagaimana firmanNya (Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan (159)) (Surah Al-A’raf), dan firmanNya tentang para pengikut nabi Isa (Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik (27)) (Surah Al-Hadid) Lalu Allah menjadikan kedudukan tertinggi mereka itu sebagai kedudukan pertengahan, yang merupakan kedudukan menengah dari umat ini, dan kedudukan di atas itu adalah kedudukan orang-orang yang mendahulukan kebaikan, sebagaimana dalam firmanNya SWT (Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar (32) (Bagi mereka) surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya) (Sura Fathir: 32,33) Pendapat yang benar adalah bahwa ketiga kelompok dari umat ini semuanya masuk surga
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Ma’idah ayat 66: Dengan mengamalkannya, termasuk di antaranya adalah beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang memang diserukan oleh kitab Taurat dan Injil.
Maksudnya Allah akan melimpahkan rahmat-Nya dari langit dengan menurunkan hujan dan memunculkan rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah ruah atau melapangkan rezeki dan melimpahkannya dari semua arah.
Maksudnya orang yang berlaku jujur, lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran, mereka ini adalah orang-orang yang beriman kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti Abdullah bin Salaam dan kawan-kawannya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 66
Selanjutnya Allah juga menjelaskan tentang keadaan mereka yang berkaitan dengan ketaatan itu, dan sekiranya mereka, yaitu umat yahudi dan nasrani, sungguh-sungguh menjalankan hukum dan tuntunan yang terdapat dalam taurat dan injil dan percaya pula pada Al-Qur'an yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang ada di tengah mereka dari tuhannya, niscaya mereka akan mendapat rahmat berupa rezeki atau makanan yang berasal dari atas mereka, yaitu berupa manna dan salwa' atau hujan yang dapat menumbuhkan tanaman, dan dari bawah kaki mereka berupa hasil bumi yang melimpah. Sesungguhnya di antara mereka itu masih ada sekelompok yang jujur dan taat, yaitu yang selalu menelaah kitab suci dan tidak fanatik pada ajaran pendeta yang dinilai tidak sesuai serta selalu bersikap lurus, dan banyak di antara mereka sangat buruk apa yang mereka kerjakan dan telah menyimpang dari tuntunan kitab sucinya. Sesudah menjelaskan tentang keingkaran ahli kitab, maka pada ayat ini Allah menerangkan tugas rasulullah, yang di antaranya adalah untuk menyampaikan ajaran islam kepada mereka. Demikian informasi dari sabab nuzul yang diriwayatkan ibnu mardawaih. Wahai rasul! sampaikanlah kepada orang-orang ahli kitab apa yang diturunkan kepadamu, yaitu ajaran-ajaran islam melalui wahyu dari tuhanmu. Itulah tugas atau kewajibanmu. Jika tidak engkau lakukan apa yang diperintahkan itu, berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah akan selalu memelihara engkau dari gangguan atau maksud buruk manusia. Tugasmu hanya menyampaikan ajaran islam dan bukan menjadikan mereka beriman, karena sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir, sehingga kekafiran mereka bukan menjadi tanggung jawabmu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penafsiran dari banyak ahli tafsir terkait kandungan dan arti surat Al-Ma’idah ayat 66 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Dukunglah syi'ar kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.