Surat Al-Ma’idah Ayat 65
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَكَفَّرْنَا عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَأَدْخَلْنَٰهُمْ جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ
Arab-Latin: Walau anna ahlal-kitābi āmanụ wattaqau lakaffarnā 'an-hum sayyi`ātihim wa la`adkhalnāhum jannātin-na'īm
Artinya: Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan.
« Al-Ma'idah 64 ✵ Al-Ma'idah 66 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Ma’idah Ayat 65
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 65 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan mendalam dari ayat ini. Ada beraneka penjelasan dari berbagai mufassirun terhadap isi surat Al-Ma’idah ayat 65, sebagiannya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan seandainya kaum yahudi dan nasrani beriman kepada Allah dan RasulNya, serta mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya, pastilah Kami akan hapus dosa-dosa dari mereka,dan Kami benar-benar akan memasukan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan di negeri akhirat kelak.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
65. Allah menyeru para Ahli kitab dan orang-orang sebelum mereka untuk memperbaiki kerusakan yang telah mereka buat, menyambung hubungan yang telah mereka putus, dan menghiasi diri dengan keimanan; agar terbuka bagi mereka pintu taubat dan harapan.
Andai saja mereka beriman kepada semua Rasul dan seluruh kitab serta menjauhi segala yang diharamkan Allah, niscaya Allah akan menghapus dosa-dosa mereka dan memasukkan mereka ke dalam surga-surga, agar mereka mendapat kenikmatan di dalamnya.
Andai saja mereka mengamalkan hukum-hukum yang ada dalam Taurat dan Injil dan kitab-kitab lain yang diturunkan Allah kepada mereka, niscaya mereka akan beriman kepada penutup para nabi.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
65. Sekiranya orang-orang Yahudi dan Nasrani mempercayai agama yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan bertakwa kepada Allah dengan menghindari maksiat, niscaya Kami akan menghapus dosa-dosa yang mereka perbuat, sekalipun jumlahnya banyak. Dan Kami akan memasukkan mereka ke dalam Surga Na’īm pada hari kiamat kelak, di sana mereka dapat menikmati segala macam kenikmatan untuk selama-lamanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
65. وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْكِتٰبِ ءَامَنُوا۟ (Dan sekiranya Ahli Kitab beriman)
Yakni beriman kepada apa yang dibawa Nabi Muhammad sebagaimana mereka diperintahkan dalam kitab-kitab yang Allah turunkan kepada mereka.
وَاتَّقَوْا۟( dan bertakwa)
Yakni jauhilah kemaksiatan.
لَكَفَّرْنَا عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ(tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka)
Yakni kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat meskipun itu banyak dan bermacam-macam.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
65-66
Sungguh kenikmatan di akhirat diraih hanya dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, dan kenikmatan di dunia diraih dengan mendirikan segala hukum Allah di muka bumi.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
65. Dan sekiranya para ahli kitab yaitu orang Yahudi dan Nasrani itu beriman kepada Allah dan rasulNya, Muhammad SAW sebagaimana yang diperintahkan kitab-kitab mereka yang telah diturunkan kepada mereka, dan menghindari kemaksiatan seperti menyekutukan Allah dan menyangkal risalah Rasulullah, maka sungguh Kami akan melebur dosa-dosa yang telah mereka perbuat dan akan Kami masukkan ke dalam surga bersama orang-orang muslim
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Seandainya Ahlul kitab itu beriman} kepada Rasulullah SAW dan apa yang diturunkan bersamanya {dan bertakwa, maka sungguh Kami hapus} sungguh Kami hapus {kesalahan-kesalahan mereka dan Kami masukkan mereka ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
65. Kemudian Allah berfirman, “Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) keselahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.” Ini adalah kemurahan dan kedermawananNya, di mana Dia menyebutkan keburukan-keburukan Ahli Kitab, kejelekan-kejelekan mereka dan ucaapan-ucapan mereka yang batil, lalu Dia menyerukan taubat kepada mereka, bahwa jika mereka beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, seluruh kitab-kitabNya, seluruh rasul-rasulNya dan menjauhi kemaksiatan, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka bagaimanapun banyaknya dan niscaya Dia memasukkan mereka ke dalam surga kenikmatan yang padanya terdapat apa diinginkan oleh jiwa dan dinikmati oleh mata.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 64-66
Allah SWT memberitahukan tentang orang-orang Yahudi (semoga laknat Allah atas mereka secara terus-menerus sampai hari kiamat) bahwa mereka dengan ucapan mereka, menyifati Allah SWT bahwa Allah itu bakhil. Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka ucapkan dengan keluhuranNya yang Maha besar. Sebagaimana mereka menyifatiNya bahwa Allah itu miskin dan mereka itu kaya. Mereka mengungkapkan sifat bakhil itu dengan berkata (Tangan Allah terbelenggu).
Diriwayatkan dari (Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu") dia berkata,”Mereka tidak bermaksud mengatakan tangan Allah terikat. Akan tetapi mereka berkata, bahwa Allah itu bakhil, yaitu Dia menahan apa yang ada di sisiNya. Maha Tinggi Allah dari ucapan mereka dengan keluhuranNya yang Maha Besar. Demikian juga yang diriwayatkan dari Mujahid, ‘Ikrimah, Qatadah. As-Suddi, dan Adh-Dhahhak. dia membaca (Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal (29)) (Surah Al-Isra’) yaitu Dia melarang kebakhilan dan berbuat mubadzir, yaitu berlebihan dalam berinfak bukan pada tempatnya. Dia mengibaratkan kebakhilan itu dengan firmanNya (Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu) Inilah yang dimaksud oleh orang-orang Yahudi itu, semoga laknat Allah atas mereka. Ikrimah juga berkata,”Sesungguhnnya ayat itu diturunkan terkait rahib Yahudi, semoga laknat Allah atasnya, Pembahasan yang tentang itu telah disebutkan bahwa dia mengatakan (Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya) Lalu Abu Bakar As-Siddiq memukulnya.
Allah SWT membalas apa yang mereka ucapkan dan melawan apa yang mereka buat-buat, lalu Allah berfirman (sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu) Demikianlah yang terjadi pada mereka; sesungguhnya apa yang ada pada mereka berupa kebakhilaan, kedengkian, kelicikan dan kehinaan itu merupakan perkara yang besar. Sebagaimana Allah SWT berfirman (taukah ada bagi mereka bagian dari kerajaan (kekuasaan) Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia (53) atau mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang telah Allah berikan kepada manusia itu) (Surah An-Nisa’: 53,54) dan (Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia) (Surah Ali Imran: 112)
Kemudian Allah SWT berfirman (tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki) yaitu bahkan bahkan Dia Maha Luas karuniaNya, Maha melimpah pemberianNya. Dimana tidak ada sesuatu pun kecuali perbendaharaan di sisiNya. Dialah Dzat yang kepada semua makhlukNya itu memberikan nikmat, hanya Dia, tidak ada sekutu bagiNya, Dzat yang menciptakan segala sesuatu yang kita butuhkan di malam dan siang hari, di tempat diam dan perjalanan kita, dan di semua kondisi kita. Sebagaimana Allah berfirman (Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah) (34)) (Surah Ibrahim) dan ayat-ayat tentang ini sangat banyak.
Firman Allah (Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran) yaitu apa yang diberikan Allah kepadamu, wahai Muhammad, sebagai nikmat itu menjadi hal yang sebaliknya menurut musuh-musuhmu yaitu orang-orang Yahudi dan orang yang serupa dengan mereka. Sebagaimana hal itu menambah keimanan, amal shalih, dan ilmu bermanfaat bagi orang-orang mukmin. Hal itu menambah kedengkian orang-orang kafir kepadamu dan umatmu (kedurhakaan)
yaitu berlebihan dan melampaui batas hukum dalam banyak hal. (dan kekafiran) yaitu kebohongan. Sebagaimana Allah SWT berfirman (Katakanlah, "Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedangkan Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh) (Surah Fushilat: 44) dan (Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (82)) (Surah Al-Isra’) serta firman Allah (Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat) yaitu hati mereka tidak bersatu, bahkan terjadi permusuhan di antara kelompo mereka satu sama lain, karena mereka tidak sepakat dalam kebenaran, mereka menentang dan mendustakanmu.
Firman Allah (Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya) yaitu setiap kali mereka merencanakan banyak sebab yang mereka gunakan untuk menjebakmu dengan itu dan setiap kali mereka menyepakati perkara untuk memerangimu, lalu Allah membatalkannya dan menolak tipu daya itu mereka atas diri mereka sendiri. Tipu muslihat mereka yang buruk itu meliputi mereka (dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan) yaitu termasuk watak mereka bahwa mereka selalu berbuat kerusakan di bumi dan Allah tidak menyukai sifatnya ini, Kemudian Allah SWT berfirman (Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa) yaitu jika mereka beriman kepada Allah dan RasulNya dan menghindari apa yang mereka perbuat berupa perbuatan dosa dan hal-hal yang haram (tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan) yaitu Kami akan menghilangkan dari mereka sesuatu yang membahayakan dan Kami menuntun mereka menuju tujuan mereka.
(Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya) Ibnu Abbas dan lainnya, berkata bahwa hal itu adalah Al-Qur'an (niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka) Yaitu jika mereka mengerjakan apa yang ada dalam kitab-kitab yang ada pada mereka dari para nabi dengan apa adanya tanpa menyimpang, mengganti, dan mengubah sesuatu, maka hal itu akan membimbing mereka untuk mengikuti kebenaran dan mengamalkan apa yang sesuai dengan yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya di dalam kitab-kitab mereka menyebutkan sesuatu yang membenarkannya dan memerintahkan untuk mengikutinya dengan tegas
Firman Allah (niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka) yaitu dengan hal itu rezeki yang banyak yang turun kepada mereka dari langit dan tanaman yang tumbuh dari bumi.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas (niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas) yaitu sungguh Dia akan mengutus langit untuk menurunkan hujan yang deras kepada mereka (dan dari bawah kaki mereka) yaitu dikeluarkan dari bumi keberkahannya. Demikian juga yang dikatakan oleh Mujahid, Sa’id bin Jubair, Qatadah, dan As-Suddi, sebagaimana Allah SWT berfirman (Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (96)) (Surah Al-A’raf)
Allah SWT berfirman (Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (41)) (Surah Ar-Rum). Sebagian mereka berkata bahwa maknanya (niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka) yaitu tanpa mengalami kesusahan, kelelahan, kesengsaraan, dan kesakitan.
Ibnu Jarir berkata,”Sebagian ulama’ berkata bahwa maknanya adalah "Mereka berada dalam kebaikan". Sebagaimana seseorang berkata,"Dia berada dalam kebaikan dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya." Kemudian dia membalas pendapat ini, karena pertentangan hal itu dengan pendapat-pendapat ulama salaf.
Firman Allah SWT (Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka) sebagaimana firmanNya (Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan (159)) (Surah Al-A’raf), dan firmanNya tentang para pengikut nabi Isa (Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik (27)) (Surah Al-Hadid) Lalu Allah menjadikan kedudukan tertinggi mereka itu sebagai kedudukan pertengahan, yang merupakan kedudukan menengah dari umat ini, dan kedudukan di atas itu adalah kedudukan orang-orang yang mendahulukan kebaikan, sebagaimana dalam firmanNya SWT (Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar (32) (Bagi mereka) surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya) (Sura Fathir: 32,33) Pendapat yang benar adalah bahwa ketiga kelompok dari umat ini semuanya masuk surga
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Ma’idah ayat 65: Ayat di atas menunjukkan kepemurahan Allah, setelah membalas celaan dan lecehan mereka terhadap agama-Nya dan hamba-hamba-Nya yang mukmin dengan menyebutkan aib mereka dan perkataan mereka yang batil, Allah mengajak mereka bertobat, dan bahwa jika mereka beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan masuk Islam dan bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapuskan kesalahan mereka meskipun telah terjadi apa yang telah terjadi, dan Dia akan memasukkan mereka ke dalam surga yang disenangi jiwa manusia dan sedap dipandang mata.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 65
Ayat ini menerangkan balasan bagi umat yang sering mengingkari ajaran Allah. Dan sekiranya ahli kitab itu, yaitu orang yahudi dan nasrani, beriman kepada Allah dan meyakini bahwa nabi Muhammad itu nabi terakhir, dan bertakwa dengan selalu mematuhi perintah Allah serta menjauhi semua larangan-Nya, niscaya kami hapus atau ampuni kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan selama ini, dan sebagai balasan atas ketaatan itu, mereka semua tentu akan kami masukkan ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan, sehingga mereka akan dapat merasakan balasan dari kepatuhan dan ketakwaan mereka. Selanjutnya Allah juga menjelaskan tentang keadaan mereka yang berkaitan dengan ketaatan itu, dan sekiranya mereka, yaitu umat yahudi dan nasrani, sungguh-sungguh menjalankan hukum dan tuntunan yang terdapat dalam taurat dan injil dan percaya pula pada Al-Qur'an yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang ada di tengah mereka dari tuhannya, niscaya mereka akan mendapat rahmat berupa rezeki atau makanan yang berasal dari atas mereka, yaitu berupa manna dan salwa' atau hujan yang dapat menumbuhkan tanaman, dan dari bawah kaki mereka berupa hasil bumi yang melimpah. Sesungguhnya di antara mereka itu masih ada sekelompok yang jujur dan taat, yaitu yang selalu menelaah kitab suci dan tidak fanatik pada ajaran pendeta yang dinilai tidak sesuai serta selalu bersikap lurus, dan banyak di antara mereka sangat buruk apa yang mereka kerjakan dan telah menyimpang dari tuntunan kitab sucinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penafsiran dari berbagai mufassirin berkaitan isi dan arti surat Al-Ma’idah ayat 65 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi ummat. Sokonglah syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.