Surat Al-Ma’idah Ayat 58

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ ٱتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ

Arab-Latin: Wa iżā nādaitum ilaṣ-ṣalātittakhażụhā huzuwaw wa la'ibā, żālika bi`annahum qaumul lā ya'qilụn

Artinya: Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.

« Al-Ma'idah 57Al-Ma'idah 59 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Ma’idah Ayat 58

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 58 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir penting dari ayat ini. Ada bermacam penjabaran dari kalangan mufassirin berkaitan kandungan surat Al-Ma’idah ayat 58, sebagiannya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan apabila muadzin kalian (wahai kaum Mukminin) mengumandangkan adzan untuk shalat, maka orang-orang yahudi,nasrani,dan kaum musyrikin mengolok-olok dan mempermainkan seruan kalian untuk shalat. Hal itu disebabkan kebodohan mereka kepada tuhan mereka, dan bahwasannya mereka tidak memahami hakikat ibadah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

58. Dan salah satu bentuk hinaan mereka yaitu ketika mereka mendengar adzan yang merupakan salah satu syiar Islam. Mereka menjadikannya sebagai bahan hinaan dan candaan, padahal pengagungan terhadap syiar Allah merupakan bentuk pengagungan terhadap-Nya.

Mengapa mereka menghina syiar itu, padahal mereka wajib mengagungkan dan menghormatinya? Bukankah yang menghina agama Allah hanya orang yang bodoh? Dan apakah orang yang memiliki akal akan berani menghina syiar-syiar Allah?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

58. Mereka juga menghina dan bermain-main apabila kamu mengumandangkan suara azan untuk menunaikan salat yang merupakan ibadah paling agung. Hal itu disebabkan mereka adalah orang-orang yang tidak mengerti makna yang terkandung di dalam ibadah dan syariat yang Allah ditetapkan bagi manusia.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

58. وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلَوٰةِ اتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا ۚ (Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan)
Dahulu ketika orang-orang Yahudi mendengarkan azan mereka mengejeknya dan mengatakan: “semoga Allah melaknat si pembohong”. Dan ketika orang-orang beriman mendirikan shalat lalu ruku’ dan sujud orang-orang Yahudi menertawai dan menghina mereka.

ذٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ(Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal)
Karena suka mengejek dan main-main adalah perbuatan orang yang lemah akal, lalu bagaimana dengan orang yang mengejek syari’at agama Allah?


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

58. Ketika muazin kalian mengumandangkan azan untuk shalat, mereka akan mengejek dan menghina ajakan kalian, karena mereka adalah kaum yang bodoh lagi teledor, yang tidak mau berpikir tentang hakikat suatu ibadah. Sebagian orang-orang Yahudi ketika mendengarkan azan, mereka akan mengejeknya. Mereka berkata: “Allah melaknat pendusta”. Maka ketika orang-orang muslim menunaikan shalat mereka mentertawakannya dan mengejeknya dan berkata: “Dirikanlah shalat, dan ruku’lah dengan dihina dan ditertawakan.” Lalu turunlah ayat ini


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apabila kalian menyeru} adzan {untuk shalat, mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak berpikir


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

57-58. Allah melarang hamba-hambaNya yang beriman untuk mengangkat Ahli KItab, Yahudi dan Nasrani dan orang-orang kafir yang lain menjadi pemimpin, di mana orang-orang Mukmin itu mencintai dan memberikan loyalitas kepada mereka, membocorkan rahasia orang-orang Mukmin kepada mereka, membantu mereka dalam sebagian perkara yang merugikan Islam dan kaum Muslimin. Ilmu yang dimiliki oleh orang-orang yang beriman menuntut mereka untuk tidak mengangkat mereka sebagai pemimpin dan mendorong mereka untuk memusuhi mereka. Begitu pula ketakwaan mereka kepada Allah yang berarti menjalankan perintah-perintahNya dan menghindari larangan-laranganNya, termasuk yang mendorong mereka untuk memusuhi mereka.
Begitu pula keadaan orang-orang kafir, orang-orang mesyirik yang memusuhi orang-orang Muslimin; mereka mencaci agama Islam, menjadikannya sebagai bahan pelecehan dan permainan, penghinaan dan peremahan, khususnya shalat, yang merupakan syiat Islam yang paling jelas dan ibadah yang paling mulia. Jika mereka di ajak shalat, mereka menjadikannya sebagai ejekan dan penghinaan, hal itu karena mereka tidak memahami dank arena kebodohan besar mereka, kalau seandaunya mereka mempunyai akal, niscaya mereka akan tunduk kepadanya, dan niscaya mereka mengetahui bahwa ia adalah lebih besar daripada seluruh keutamaan yang menjadi hiasan jiwa.
Jika kamu mengetahui wahai orang-orang yang beriman keadaan orang-orang kafir dan kerasnya permusuhan mereka kepadaMu dan kepada agamaMu, maka barangsiapa tidak memusuhi mereka, maka hal itu menunjukan bahwa Islam baginya adalah murah, dia tidak peduli terhadap irang yang menghina agama atau melecehkannya dengan kekufuran dan kesesatan, dia tidak memiliki harga diri sedikit dan kemanusiaan.
Bagaimana kamu mengklaim agama yang lurus pada dirirmu, dan bahwa ia adalah agama yang benar dan yang selainnya adalah bathil, semantara kamu rela mengangkat orang yang menjadikan agama sebagai bahan ejekan dan cemoohan sebagai pemimpin, dan dia menggolongkan agama tersebut dan pengikitnya sebagai orang-orang yang bodoh dan dungu? Ini mengandung dorongan yang kuat untuk memusuhi mereka, hal ini diketahui oleh orang-orang yang memiliki pemahaman yang paling ringan sekalipun.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 57-58
Ini merupakan peringatan tentang perbuatan berteman dengan musuh-musuh Islam dan para pemeluknya, yaitu Ahli Kitab dan orang-orang musyrik yang menganggap remeh dan menjadikan bahan ejekan terhadap amal baik yang dilakukan oleh orang-orang muslim yang berupa syariat Islam yang suci, penuh hikmah, yang memuat semua kebaikan dunia dan akhirat. Mereka menjadikannya permainan, dan menganggapnya sebagai permainan dalam pandangan mereka yang rusak, dan pemikiran mereka yang dangkal. Sebagaimana yang dikatakan oleh seseorang:
Betapa banyak orang yang mencela ucapan yang benar, hal itu berasal dari pemahaman yang sakit.
Firman Allah SWT: (di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir) huruf “min” di sini untuk menjelaskan jenis, sebagaimana firmanNya: (maka jauhilah oleh kalian barang yang najis) [Surah Al-Hajj: 30]. Sebagian ulama’ membaca “Wal Kuffaari” yaitu menjadi khafdh sebagai athaf. Adapun ulama’ lainnya membacanya menjadi manshub sebagai ma’mul dari (janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu) maknanya adalah bukanlah orang-orang kafir itu sabagai wali, yaitu janganlah kalian menjadikan Ahli Kitab dan orang-orang kafir sebagai wali kalian
Firman Allah: (bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman) yaitu bertakwalah kepada Allah dari menjadikan musuh-musuh kalian dan agama kalian itu sebagai pelindung, jika kalian benar-benar beriman kepada syariat Allah yang dijadikan bahan ejekan dan permainan oleh mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah tempat kembali(mu) (28)) (Surah Ali Imran).
Firman Allah: (Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan) yaitu demikian pula ketika kalian menyerukan azan untuk mengajak melaksanakan shalat, yang merupakan amalan terbaik bagi orang yang berakal dan memiliki pengetahuan (mereka menjadikannya) juga (buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal) tentang makna ibadah kepada Allah dan syariat-syariatNya"


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Ma’idah ayat 58: Dengan melakukan azan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 58

Selain menjadikan ajaran agama sebagai ejekan, sikap buruk lain dari mereka dan yang sering dapat disaksikan adalah apabila kamu menyeru mereka dengan azan untuk melaksanakan salat, maka mereka akan menjadikannya sebagai bahan ejekan dan permainan. Perilaku mereka yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka merupakan orangorang yang tidak mengerti karena perilaku yang buruk itu, kemudian Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad untuk memperingatkan mereka. Katakanlah, wahai ahli kitab! apakah kamu memandang kami salah dengan semua ajaran islam yang kami laksanakan, apakah kami juga keliru hanya karena kami beriman kepada Allah yang maha esa, percaya kepada apa yang diturunkan kepada kami, yaitu Al-Qur'an, dan juga beriman kepada apa yang diturunkan sebelumnya, yaitu taurat, zabur, dan injil' bila tidak ada alasan yang kuat dari sikap-sikap tersebut, sungguh, kebanyakan dari kamu ternyata adalah orang-orang yang fasik.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penafsiran dari para pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Ma’idah ayat 58 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Sokonglah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Sering Dibaca

Tersedia berbagai halaman yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: An-Nisa, Al-Fatihah 5, An-Nahl 114, At-Taubah, Al-Fatihah 4, Al-Ma’idah 48. Ada pula Al-Anbiya 30, Ali ‘Imran 190, At-Tin 4, Al-A’raf 54, Al-Muthaffifin, Al-Humazah.

  1. An-Nisa
  2. Al-Fatihah 5
  3. An-Nahl 114
  4. At-Taubah
  5. Al-Fatihah 4
  6. Al-Ma’idah 48
  7. Al-Anbiya 30
  8. Ali ‘Imran 190
  9. At-Tin 4
  10. Al-A’raf 54
  11. Al-Muthaffifin
  12. Al-Humazah

Pencarian: surat 30 ayat 30, al mulk latin dan terjemahan, surat al-baqarah ayat 183 dan artinya, qod aflahal mu'minun artinya, surah taha ayat 25-28

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: