Surat An-Nisa Ayat 131
وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ وَإِن تَكْفُرُوا۟ فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ غَنِيًّا حَمِيدًا
Arab-Latin: Wa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa laqad waṣṣainallażīna ụtul-kitāba ming qablikum wa iyyākum anittaqullāh, wa in takfurụ fa inna lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa kānallāhu ganiyyan ḥamīdā
Artinya: Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Terkait Dengan Surat An-Nisa Ayat 131
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 131 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir penting dari ayat ini. Tersedia variasi penjabaran dari para ahli tafsir berkaitan makna surat An-Nisa ayat 131, misalnya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan kepunyaan Allah lah kerajaan yang ada dilangit dan dibumi dan yang ada berada di antara keduanya. Dan sesungguhnya kami telah mengikat janji kepada orang-orang yang telah diberi kitab suci sebelum kalian dari kalangan yahudi dan nasrani dan kami ikat janji kepada kalian juga (wahai umat Muhammad ), untuk bertakwa kepada Allah dan melaksanakan segala perinyahNya dan menjauhi segala laranyanNya, dan kami jelaskan kepada kalian bahwasanya kalian jika mengingkari keesaan Allah dan mengingkari ajaran syariatNya, maka Allah Maha kaya,tidak membutuhkan kalian,sebab segala sesuatu yang ada di langit dan dibumi adalah milikNya.Dan Allah Maha kaya,tidak membutuhkan makhlukNya;lagi maha terpuji dalam seluruh sifat dan perbuatanNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
131. Setelah Allah memerintahkan untuk berlaku adil dan baik kepada anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka kemudian Allah menjelaskan bahwa dia tidak memerintahkan hal-hal tersebut karena membutuhkan amalan hamba-Nya, karena segala yang ada di langit dan di bumi merupakan makhluk dan kepunyaan Allah semata, Dialah yang mengatur seluruh alam semesta. Dia tidak mendapat kesusahan dalam memberi kekayaan kepada orang yang miskin, memberi rasa aman kepada orang yang ketakutan, dan lain sebagainya yang menunjukkan keagungan kuasa-Nya dan kesempurnaan karunia dan kebaikan-Nya.
Dan kami telah memerintahkan orang-orang Yahudi dan Nasrani serta umat-umat lainnya sebelum kalian sebagaimana kami perintahkan kalian untuk bertakwa kepada Allah dalam menegakkan hukum dan syariat-Nya, sebab dengan hukum-Nya pengetahuan kalian menjadi mulia dan dengan syariat-Nya jiwa kalian menjadi suci serta kehidupan dunia dan akhirat kalian menjadi teratur.
Namun jika kalian mengingkari kenikmatan dan karunia-Nya maka ketahuilah bahwa Allah adalah pemilik segala kerajaan. Keingkaran dan kemaksiatan kalian tidak akan memberi mudharat kepada-Nya sebagaimana rasa syukur dan ketakwaan kalian tidak memberi manfaat bagi-Nya. Allah memerintahkan kalian dan mereka untuk bersyukur dan bertakwa agar kalian mendapat rahmat-Nya, bukan karena Dia membutuhkan hal tersebut. Dzat Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji sehingga tidak membutuhkan rasa syukur kalian untuk menyempurnakan diri-Nya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
131. Hanya milik Allah semata apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, serta apa yang ada di antara keduanya. Kami telah memerintahkan kepada orang-orang ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan juga memerintahkan kepada kalian untuk menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Jika kalian mengingkari perintah ini, kalian tidak akan merugikan siapa pun selain diri kalian sendiri. Karena Allah tidak membutuhkan ketaatan kalian. Dia adalah pemilik segala sesuatu yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi. Dia lah Tuhan Yang Mahakaya (tidak butuh) terhadap semua makhluk-Nya, lagi Maha Terpuji atas semua sifat dan tindakan-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
131. وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ مِن قَبْلِكُمْ (dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu)
Yakni Kami telah memerintahkan kepada mereka dalam kitab yang telah Kami turunkan kepada mereka.
وَإِيَّاكُمْ (dan (juga) kepada kamu)
Yakni juga Kami telah memerintahkan kepadamu dalam al-qur’an, agar kalian semua bertakwa kepada Allah.
فَإِنَّ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۚ (sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah)
Faidah dari pengulangan kalimat ini adalah sebagai penekanan untuk mengingatkan hamba-hamba-Nya akan keluasan kerajaan-Nya dan agar mereka memikirkannya sehingga mereka mengetahui bahwa Dia tidak membutuhkan hamba-hamba-Nya dan Dia berkuasa atas mereka, dan kewajiban mereka adalah mentaati-Nya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
131 Kemudian Allah memperingatkan atas kejadian berpisahnya dua orang ini bahwa kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, Dia Maha kuasa dan maha memberi rizki. Sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan, jika kalian ingkar kepada syariat Allah yang ditetapkan kepada kalian maka sesungguhnya Allah adalah penguasa langit dan bumi. Kekufuran kalian tidak akan memberi dampak kepada Allah. Hal ini diulangi sebagai penekanan dan peringatan kepada para hamba atas keluasan kekuasaan Allah dan Allah berhak untuk ditaati dan tidak didurhakai. Sesungguhnya Allah Maha tidak butuh kepada makhluk-Nya, Maha terpuji dalam segala keadaan dan segala ketetapan-Nya dan Maha Kuasa atas mereka.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Sungguh Kami telah mewasiatkan kepada orang-orang yang diberi kitab suci sebelum kalian dan juga kepada kalian agar bertakwa kepada Allah. Akan tetapi jika kalian ingkar, maka sesungguhnya hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Maha kaya lagi Maha Terpuji
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
131-132. Allah memberitakan tentang luasnya kerajaanNya yang agung yang menuntut untuk dikelola dengan berbagai bentuk pengelolaan, dan diurusi dengan berbagai macam aturan, baik secara takdir maupun syariat. Pengelolaan Allah menurut syariat yanitu Dia mewasiatkan kepada orang-orang terdahulu dan orang-orang terakhir, Ahli Kitab terdahulu yang akan datang untuk bertakwa, yang mengandung perintah, larangan, dan pengadaan hukum-hukum syariat, dan balasan orang yang menegakkan wasiat tersebut dengan pahala dan hukuman bagi orang yang melalaikannya dan menyia-nyiakannya dengan pedihnya siksa neraka, karena itulah Allah berfirman, “Tetapi jika kamu kafir” dengan meninggalkan takwa kepada Allah dan kalian syirik kepada Allah di mana Allah tidaklah menurunkan suatu keterangan pun akan hal tersebut, sesungguhnya perbuatan kalian itu tidaklah memudharatkan kecuali bagi diri kalian sendiri, dan tidaklah kalian memudharatkan Allah sedikit pun, dan tidak pula kalian mengurangi kerajaanNya, Dia memiliki hamba-hamba yang lain dan lebih baik dari kalian, lebih agung dan lebih banyak, yang tunduk dan taat kepadaNya serta patuh terhadap perintahNya, karena itulah Allah menyiapkan balasan akan hal itu dalam FirmanNya,
“Tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah) sesungguhnya apa yang di langit dana pa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah, dan Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji,” Dia memiliki kedermawanan yang sempurna, karunia yang menyeluruh yang bersumber dari perbendaharaan rahmatNya yang tidak akan berkurang dengan infak dan tidak pula berkurang dengan nafkah. karuniaNya mengalir terus siang dan malam, dan sekiranya penduduk langit dan penduduk bumi dari orang-orang terdahulu dan orang-orang yang akan datang berkumpul lalu setiap orang dari mereka memohon seluruh hal yang diangan-angankan olehnya, (maka hal itu) tidaklah akan mengurangi sedikit pun dari kerajaanNya, yang demikian itu karena Allah Mahamulia, Maha Pemberi lagi Mahaagung, pemberianNya adalah FirmanNya, siksaNya adalah FirmanNya, sesungguhnya perintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berfirman kepadanya, “Jadilah” maka jadilah ia, dan merupakan kesempurnaan KekayaanNya bahwa Dia memiliki sifat yang sempurna, karena bila ada kekurangan sedikit pun dalam sisi apa pun juga, maka masih ada semacam kebutuhan kepada kesempurnaan, dan di antara sifat-sifat itu adalah kesempurnaan sifat-sifatNya.
Dan di antara kesempurnaan kekayaanNya bahwa Dia tidaklah memiliki istri, tidak pula anak, tidak pula sekutu dalam kerajaanNya, tidak pula penolong, tidak pula pembela untukNya pada perkara apa pun dalam pengelolaan kerajaanNya, dan merupakan kesempurnaan kekayaanNya juga adalah kebutuhan seluruh alam langit maupun bumi dalam segala kondisi dan keadaan mereka kepadaNya, permohonan mereka kepadaNYa akan seluruh kebutuhan mereka yang tersembunyi maupun yang Nampak, lalu Allah menunaikan seluruh kebutuhan-kebutuhan mereka dan permohonan-permohonan tersebut, Allah mencukupkan mereka dan memberikan kepuasan buat mereka serta memberikan karuniaNya atas mereka dan memberi petunjuk kepada mereka dengan kasih sayangNYa.
Sedang yang Maha Terpuji, merupakan salah satu nama Allah di antara nama-namanya yang mulia, yang menunjukan bahwa dia berhak atas segala pujian, kecintaan, sanjungan, dan penghormatan, yang demikikian itu adalah saat Allah menyifati dirinya dengan sifat yang terpuji yang merupakan sifat yang indah lagi Mulia, dan saata Allah memberi karuniaNya atas makhlukNya berupa kenikmatan kenikmatan yang banyak, maka Dia adalah dzat yang berhak di puji dalam segala kondisi.
Dan betapa sesuainya kedua nama ini disatukan Yang Maha Kaya Lagi Maha Terpuji, Allah memiliki kesempurnaan dalam kekayaanNya, kesempuranaan dalam kekayaanNya, kesempurnaan dalam pujiananNya dan kesempuraan dalam kondisi bersatunya darinkedua nama Allah tersebut dengan yang lainNya, kemudian Allah mengulangi peenyebutan peluasan kerajaanya pada apa di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa Allah Maha Pemelihara atas segala sesuatu artinya Maha Mengetahui dan mengelola segala sesuatu menurut hikmahNya, karena sesungguhnya hal itu menjadi suatu kesempurnaan pemeliharaan, dan pemeliharaan itu menurut adanya ilmu terhadap perkara yang di pelihara, kemampuan dan kemamapuan atas pelaksanaan dan pengelolannya, dan pengeloaan tersebut menurut hikmhaNya, lalu apa yang kurang dari hal itu, maka berpulang pada perulangan pemelihara, sedang Allah terlepas dari segala kekurangan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 131-134
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia adalah Pemilik langit dan bumi, dan Dia adalah Pengatur keduanya. Oleh karena itu, Allah berfirman, (dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu) yaitu, Kami telah memerintahkan kepada kalian seperti yang telah Kami perintahkan kepada mereka tentang ketakwaan kepada Allah dalam menyembah hanya kepadaNya tanpa menyekutukanNya dengan sesuatu pun. Kemudian Allah berfirman, (Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji) sebagaimana Allah berfirman seraya memberitahukan tentang nabi Musa, bahwa dia berkata kepada kaumnya, (Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji) (Surah Ibrahim: 8) dan (lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji) (Surah At-Taghabun: 6) yaitu Dia Maha Kaya (tidak membutuhkan) dari hamba-hambaNya.
(Hamiid) yaitu Dzat yang dipuji dalam segala hal yang Dia tetapkan dan syariatkan. Firman Allah, (Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara (132)) yaitu Dialah Dzat yang Maha Memerintah atas setiap jiwa sesuai dengan apa yang telah dia usahakan, lagi Maha Mengawasi dan Maha Menyaksikan segala sesuatu. Firman Allah (Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian (133)) yaitu Dialah Dzat yang Maha Kuasa untuk melenyapkan kalian dan menggantikan kalian dengan kaum lain jika kalian mendurhakaiNya. Sebagaimana Dia berfirman, (dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini) (Surah Muhammad: 38). Beberapa ulama’ salaf mengatakan,"Tidak ada hamba yang lebih rendah di sisi Allah daripada mereka yang mengabaikan perintahNya." Allah SWT berfirman, (Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru (19) dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah (20)) (Surah Ibrahim) yaitu tidak ada yang bisa mencegahNya. Firman Allah (Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat) yaitu orang yang hanya menginginkan dunia, ketahuilah bahwa di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Jika kamu meminta kepadaNya dari kedua hal ini, maka Dia akan melimpahkan, memberikan dan mencukupkanmu, sebagaimana Allah SWT berfirman, (Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat (200) Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (201) Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan) (Surah Al-Baqarah: 200-202), (Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya…) (Surah Asy-Syura: 20) dan (Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir (18) Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik (19) Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi (20) Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya (21)) (Surah Al-Isra’)
Firman Allah: (karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat) tampak dalam mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat; yaitu dengan kuasaNya dalam keduanya. Oleh karena itu, jangan sekali-kali orang yang hanya menginginkan dunia saja itu membatasi diri, melainkan keinginannya itu tinggi untuk meraih tujuan yang mulia di dunia dan akhirat, karena tempat kembali dari semua kepada Dzat yang kuasaNya meliputi kemudharatan dan kemanfaatan. Dialah Allah Dzat tidak ada Tuhan selain Dia, Dzat yang telah membagi kebahagiaan dan kesengsaraan di antara manusia di dunia dan akhirat, dan telah berlaku adil di antara mereka sesuai dengan pengetahuanNya tentang siapa saja yang layak mendapatkan ini dan siapa yang layak mendapatkan itu. Oleh karena itu, Allah berfirman: (Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Nisa ayat 131: 130-131. Dan jika mereka berdua berpisah, maka Allah akan cukup- kan tiap-tiap (se orang) dengan kur- nia-Nya, karena adalah Allah itu Luas (kurnia-Nya), Bijaksana. Bagi Allahlah apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi; dan sesungguhnya Kami telah pesan kepada mereka yang diberi Kitab dahulu daripada kamu dan (juga kepada) kamu : "Hendaklah kamu berbakti kepada Allah, karena jika kamu kufur, maka sesungguhnya bagi Allahlah apa- apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi, dan adalah Allah itu Kaya, Terpuji" .
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitakan tentang meratanya kepemilikan-Nya pada alam semesta, di mana hal itu menghendaki Dia mengatur semuanya dengan semua bentuk pengaturan dan bertindak kepadanya dengan berbagai bentuk tindakan, baik berupa qadar (ketetapan-Nya di alam semesta) maupun yang berupa penetapan syari'at dan menyuruh mereka mengikuti syari'at itu dengan bertakwa.
Kepada wasiat itu dengan tidak mau bertakwa.
Maksudnya ciptaan-Nya, milik-Nya dan hamba-Nya segala yang ada di langit dan yang ada di bumi, oleh karena itu kekafiran kalian tidaklah memadharratkan-Nya sedikit pun, bahkan malah memadharratkan diri kamu. Demikian juga kekafiran itu tidaklah mengurangi kerajaan-Nya, bahkan Dia memiliki hamba yang lebih baik dan lebih banyak dari kamu, di mana mereka selalu taat dan tunduk kepada-Nya.
Tidak butuh kepada makhluk-Nya dan kepada ibadah mereka, bahkan merekalah yang butuh kepada-Nya.
Dalam tindakan-Nya kepada makhluk-Nya. Dia berhak mendapatkan segala pujian dan sanjungan, karena Dia memiliki sifat-sifat terpuji dan karena nikmat-Nya yang begitu banyak yang diberikan kepada makhluk-Nya, oleh karenanya Dia Maha Terpuji dalam semua keadaan.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 131
Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, yaitu seluruh wujud yang ada di alam ini dan dia mahakuasa atas segalanya, dan sungguh, kami telah memerintahkan kepada orang-orang yahudi dan nasrani yang diberi kitab suci sebelum kamu, yaitu taurat, injil, dan zabur melalui para rasul yang telah kami utus kepada mereka dan juga kepadamu, wahai nabi Muhammad dan umatmu, agar bertakwa kepada Allah, yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Tetapi jika kamu ingkar terhadap kerasulan nabi Muhammad, ayat-ayat yang disampaikannya kepadamu, dan nikmat yang dianugerahkan-Nya kepadamu, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kekafiranmu itu tidak akan membahayakan Allah dan tidak akan mengurangi sedikit pun kekayaan-Nya, sebagaimana syukurmu dan takwamu kepada-Nya tidak akan memberi manfaat sedikit pun kepada-Nya, karena milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Allah mahakaya, yang tidak membutuhkan apa pun dari hamba-hamba-Nya, zat-Nya maha terpuji, yang tidak berpengaruh sedikit pun bagi-Nya, baik karena kepatuhan maupun kemaksiatan hamba-hamba-Nya kepada-Nyadan Allah menegaskan kembali pada ayat ini apa yang telah dinyatakan-Nya pada ayat sebelumnya bahwa milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pemeliharanya, yaitu memelihara amal hamba-hamba-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penafsiran dari kalangan ulama mengenai isi dan arti surat An-Nisa ayat 131 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Sokonglah syi'ar kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.