Surat An-Nisa Ayat 39

وَمَاذَا عَلَيْهِمْ لَوْ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقَهُمُ ٱللَّهُ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِهِمْ عَلِيمًا

Arab-Latin: Wa māżā 'alaihim lau āmanụ billāhi wal-yaumil-ākhiri wa anfaqụ mimmā razaqahumullāh, wa kānallāhu bihim 'alīmā

Artinya: Apakah kemudharatannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka.

« An-Nisa 38An-Nisa 40 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Mengenai Surat An-Nisa Ayat 39

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 39 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir mendalam dari ayat ini. Tersedia beragam penjabaran dari beragam ahli tafsir berkaitan makna surat An-Nisa ayat 39, sebagiannya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Mudarat apa yang akan menimpa mereka seandainya mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, baik dalam bentuk keyakinan maupun dengan amal, dan menginfakkan sebagian yang Allah berikan kepada mereka dengan mengharap pahala dan ikhlas? dan Allah Maha Mengetahui mereka dan apa yang mereka perbuat, dan DIA akan menghisab mereka atas semua itu.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

39. Apakah musibah dan bahaya yang akan menimpa mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhir serta menginfakkan harta yang telah Allah berikan kepada mereka?

Kemudian Allah menutup ayat ini dengan ancaman dan peringatan atas hal-hal buruk yang mereka sembunyikan di dalam dada mereka, yaitu dengan menyebutkan bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan Dia akan membalas perbuatan tersebut.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

39. Apa salahnya jika mereka beriman dengan sungguh-sungguh kepada Allah dan hari Kiamat, dan menginfakkan harta mereka di jalan Allah secara tulus dan ikhlas? Bahkan seluruh kebaikan ada di dalam hal itu. Allah Maha Mengetahui mereka, tidak ada satu pun kondisi mereka yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal dengan amal perbuatan masing-masing.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

39. Apakah kemudharatan yang akan menimpa mereka ketika beriman dan menginfakkan sebagian rejeki yang diberikan Allah untuk mendapatkan ridhaNya. Dan Allah itu Maha Mengetahui infak dan amal mereka, Dia akan membalas mereka atas amal tersebut.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Apa ruginya bagi mereka} tidak ada ruginya bagi mereka {seandainya mereka beriman kepada Allah dan hari akhir serta menginfakkan sebagian rezeki yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka. Allah adalah Maha Mengetahui mereka.


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

39. Maksudnya, apa yang menimpa mereka dan kerugian atau kesusahan apa yang akan mereka temui apabila mereka berimankepada Allah yaitu ihklas dan menginfakan sebagian harta yang telah Allah berikan kepada mereka dan telah Allah karuniakannya mereka denganya, sehingga mereka dapat menyatukan keihklasan dan berinfak? Namun ketika keihklasan itu adalah sebuah perkara yang tersembunyi antara seorang hamba dan RabbNya, tidak ada yang mampu mengetahuinya kecuali Allah, maka Allah mengabarkan mengetahuai segala keadaan dan kondisi dalam firmaNya, “Dan Allah Maha Mengetahgui Keadaan mereka.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 37-39
Allah SWT berfirman seraya mencela orang-orang yang bakhil terhadap harta mereka untuk menafkahkannya dalam sesuatu yang diperintahkan Allah, berupa berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan yang jauh, teman sejalan, dan orang-orang yang dalam perjalanan, dan kepada budak. Mereka tidak menunaikan hak Allah yang ada pada harta itu, dan menyuruh orang lain untuk berbuat bakhil juga. Rasulullah SAW bersabda, “Penyakit mana yang melebihi bakhil” beliau juga bersabda, “Jauhilah sifat pelit, karena itu telah membinasakan orang-orang sebelum kalian. Mereka memerintahkan orang lain untuk memutuskan hubungan, lalu mereka memutus hubungan, dan mereka memerintahkan orang lain untuk durhaka lalu mereka durhaka"
Firman Allah (dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka) orang yang bakhil mengingkari nikmat Allah, sehingga nikmat itu tidak tampak dan tidak jelas baginya, tidak dalam makanan, pakaian, pemberian, dan pengorbanannya, sebagaimana firman Allah SWT (sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya (6) dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya (7)) (Surah Al-‘Adiyat) dengan keadaan dan kecukupannya (dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta (8)) (Surah Al-‘Adiyat) dan disini Allah berfirman (dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka). Oleh karena itu Allah mengancam mereka dengan firmanNya (Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan) “Al-Kufru” adalah penutup dan penghalang. Maka orang bakhil itu menutup nikmat Allah yang diberikan kepadanya dan menyembunyikan serta mengingkarinya, sehingga dia kufur atas nikmat Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits “Sesungguhnya Allah ketika memberikan nikmat kepada hamba, Dia menyukai jika hambanya memperlihatkan nikmat yang diberikan Allah kepadanya.” Dalam doa Nabi "Jadikanlah kami orang-orang yang bersyukur atas nikmatMu, dan orang-orang memujiMu dengan nikmat itu sebagai orang yang menerimanya, dan sempurnakanlah nikmatMu kepada kami”
Beberapa ulama’ salaf berpendapat bahwa ayat ini terkait dengan kebakhilan orang Yahudi untuk menampakkan pengetahuan yang ada pada mereka berupa sifat-sifat Nabi Muhammad SAW, dan mereka menyembunyikannya. Oleh karena itu, Allah berfirman, (Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan) Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas. Hal itu juga diungkapkan oleh Mujahid dan lainnya. Tidak diragukan bahwa ayat ini mengandung makna demikian, Konteks yang tampak adalah tentang kebakhilan harta. Apabila yang dimaksud adalah kebakhilan terkait pengetahuan maka hal itu masuk pada pandangan pertama. Sesungguhnya konteksnya adalah tentang infak untuk kerabat dan orang-orang yang lemah, sebagaimana juga ayat setelahnya yang mengatakan, (Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia) Dia menyebutkan orang-orang yang menahan (untuk berinfak) yang dicela, dan mereka adalah orang-orang bakhil. Kemudian Dia menyebutkan orang-orang yang memberikan sesuatu kepada orang-orang dengan maksud agar dipuji oleh orang lain dengan pemberiannya yang diperdengarkan dan bukan karena Allah. Disebutkan dalam hadits bahwa ada tiga orang yang pertama kali digunakan sebagai bahan bakar neraka, mereka adalah orang alim, orang yang berperang dan orang yang berinfak yang memamerkan amalnya, orang memiliki harta itu berkata,"Aku tidak pernah meninggalkan infak pada jalan yang Engkau sukai” Lalu Allah menjawab, "Kamu berdusta, sesungguhnya kamu hanya ingin dikatakan,”Orang yang dermawan, sehingga hal itu dikatakan untukmu”, yaitu kamu telah mengambil balasanmu di dunia, yaitu sesuatu yang kamu inginkan dari perbuatanmu.
Kemudian Allah SWT berfirman, (Apakah kemudharatannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan Allah Maha Mengetahui keadaan mereka (39)) yaitu hal mana yang memberikan mudharat kepada mereka yang beriman kepada Allah dan berjalan di jalan yang terpuji, menjauhkan diri dari perbuatan riya’, ikhlas dan beriman Allah serta mengharapkan apa yang dijanjikan olehNya di rumah akhirat bagi orang yang berbuat kebaikan, dan menafkahkan apa yang telah diberikan Allah kepadaNya dalam hal-hal yang disukai dan diridhai olehNya. Firman Allah (Dan Allah Maha Mengetahui keadaan mereka) yaitu Dia Maha Mengetahui niat mereka, yang baik maupun yang buruk. Maha Mengetahui orang yang pantas mendapatkan taufikNya sehingga Dia memberikan taufik kepadanya, dan memberikan petunjuk kepadanya, serta menetapkannya agar melakukan amal shalih yang diridhai olehNya. Maha Mengetahui orang yang diabaikan dan ditolak dari sisi Tuhan yang Maha Agung dimana dia ditolak dari pintunya sehingga dia merugi di dunia dan akhirat. Semoga Allah melindungi dari hal tersebut.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
{ﻭﻣﺎﺫا ﻋﻠﻴﻬﻢ} wa maadzaa ‘alaihim: segala sesuatu yang membahayakan mereka ataupun yang mereka dapatkan adalah hal yang dibenci jikalau mereka beriman.

Makna ayat :
Ini adalah yang tercakup dalam ayat yang kedua (39), yaitu firman Allah {وَمَاذَا عَلَيْهِمْ لَوْ آمَنُوا بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقَهُمُ اللهُ} “dan apa yang ada pada mereka jikalau mereka beriman kepada Allah dan hari akhir serta menafkahkan dari apa yang diberikan oleh Allah kepada mereka”. Ayat ini telah tercakup didalamnya pengingkaran dan celaan kepada orang-orang munafik yang menginfakkan hartanya untuk mencari perhatian manusia serta tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, dikarenakan godaan setan dan kedekatan setan dengan meraka. Allah berfirman {وَمَاذَا عَلَيْهِمْ} “Dan apa yang ada pada mereka”, yaitu sesuatu yang mencelakakan mereka atau aral apapun yang kan menimpa mereka di dunia ataupun di akhirat. Jikalau mereka mempercayai Allah dan Rosul-Nya, menafkahkan rizki mereka untuk jalan Allah -dalam konteks pendidikan- untuk mengoreksi keimanan mereka dan tegaknya mereka untuk keluar dari lingkaran kemunafikan yang mana (setan) sahabatnyalah yang menjerumuskannya, maka Allah tidak menyebutkan ancaman untuk mereka. Dan Allah hanya berfirman {وَكَانَ اللهُ بِهِمْ عَلِيماً} “dan Allah Maha Mengetahui perihal mereka”. Ini adalah bentuk menakut-nakuti mereka karena buruknya keadaan mereka apabila mereka meneruskan kemunafikannya. Karena ilmu Allah akan berkonsekuensi hukuman kepada mereka jika mereka tidak segera bertaubat.

Pelajaran dari ayat :
• Celaan terhadap teman-teman dekat yang buruk karena mereka akan memerintahkan dan menyeru untuk melakukan keburukan. Kata pepatah arab:
janganlah kalian tanya tentang hakikat seseorang, tanyakanlah perihat teman dekatnya
Karena setiap sahabat di dalam persahabatannya ditiru


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 39: Apakah atas mereka? jika mereka beriman kepada Allah dan hari Kemudian dan mereka belanja kan sebahagian dari apa yang dikurniakan mereka? Dan adalah Allah itu amat Mengetahui akan mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sebagaimana kikir terhadap karunia Allah dan menyembunyikan apa yang diberikan Allah merupakan kemaksiatan, demikian pula orang yang berinfak dan beribadah karena selain Allah, ia pun berdosa dan bermaksiat. Hal itu, karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan menaati-Nya dengan cara ikhlas, amalan yang didasari keikhlasan itulah yang diterima Allah. Oleh karena itu, di ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengajak mereka yang berbuat seperti itu untuk berpikir, yakni apa keberatannya mereka beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas.

Yakni tidak ada mudharatnya, bahkan yang ada mudharat atau bahayanya adalah apa yang mereka yakini selama ini.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 39

Sebenarnya beriman kepada Allah dan hari kemudian serta menginfakkan sebagian dari karunia yang diberikan oleh Allah yang sangat banyak itu, tidaklah berat. Dan apa sebenarnya keberatan bagi mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan apa kesulitannya jika mereka menginfakkan sebagian, bukan seluruhnya, dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadanya' sungguh tidak ada kesulitan sedikit pun untuk melakukan hal itu. Dan ingatlah bahwa Allah sesungguhnya maha mengetahui segala sesuatu tentang keadaan mereka ayat yang lalu ditutup dengan sebuah pernyataan bahwa Allah maha mengetahui segala sesuatu tentang keadaan orang-orang sombong dan membanggakan diri itu. Untuk mengikis kesan Allah menimpakan siksa yang melebihi batas kedurhakaan orang-orang yang sombong dan membanggakan diri itu, ayat ini memberi penegasan bahwa Allah tidak akan berlaku aniaya. Sungguh, ketahuilah bahwa Allah tidak akan menzalimi ketika menjatuhkan sanksi kepada seseorang, walaupun sebesar dzarrah yakni sesuatu yang terkecil dan teringan, dan demikian pula jika ada kebajikan, walaupun kebajikan itu hanya sekecil dzarrah, niscaya Allah akan melipatgandakan kebajikannya itu dan memberikan pahala yang besar dengan berlipat ganda dari sisi-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjelasan dari banyak mufassir terhadap kandungan dan arti surat An-Nisa ayat 39 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita semua. Support perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Terbanyak Dikunjungi

Nikmati banyak halaman yang terbanyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Ma’idah 48, At-Tin 4, Al-Anbiya 30, An-Nahl 114, At-Taubah, Al-Fatihah 5. Ada pula Al-Humazah, Ali ‘Imran 190, Al-A’raf 54, Al-Muthaffifin, An-Nisa, Al-Fatihah 4.

  1. Al-Ma’idah 48
  2. At-Tin 4
  3. Al-Anbiya 30
  4. An-Nahl 114
  5. At-Taubah
  6. Al-Fatihah 5
  7. Al-Humazah
  8. Ali ‘Imran 190
  9. Al-A’raf 54
  10. Al-Muthaffifin
  11. An-Nisa
  12. Al-Fatihah 4

Pencarian: salamun qaulam mirrabir rahim, surah al mulk ayat 1-30, amma yatasa alun surah, terjemahan surat an nasr ayat 1-3, q.s. al-maidah/5 48

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.