Surat Ali ‘Imran Ayat 176
وَلَا يَحْزُنكَ ٱلَّذِينَ يُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْكُفْرِ ۚ إِنَّهُمْ لَن يَضُرُّوا۟ ٱللَّهَ شَيْـًٔا ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ أَلَّا يَجْعَلَ لَهُمْ حَظًّا فِى ٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Arab-Latin: Wa lā yaḥzungkallażīna yusāri'ụna fil-kufr, innahum lay yaḍurrullāha syai`ā, yurīdullāhu allā yaj'ala lahum ḥaẓẓan fil-ākhirati wa lahum 'ażābun 'aẓīm
Artinya: Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.
« Ali 'Imran 175 ✵ Ali 'Imran 177 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Berkaitan Dengan Surat Ali ‘Imran Ayat 176
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 176 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjabaran dari beragam mufassirin berkaitan kandungan surat Ali ‘Imran ayat 176, di antaranya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Janganlah sampai orang-orang kafir itu memasukan rasa kesedihan ke dalam hatimu (wahai rasul), dengan begitu cepatnya mereka dalam pengingkaran dan kesesatan. Sesungguhnya dengan sikap itu,mereka tidak akan dapat memberi kemudaratan kepada Allah dengan sesuatupun. Mereka itu sesungguhnya hanyalah memudaratkan diri mereka sendiri dengan mengahalangi diri mereka dari manisnya iman dan agungnya pahala. Allah menghendaki agar tidak memberikan pahala bagi mereka di akhirat,di karenakan mereka telah berpaling dari seruan kebenaran.Dan bagi mereka siksaan yang dahsyat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
176. Hai Rasulullah, janganlah kamu bersedih akibat orang-orang munafik dan kafir yang bersegera mendustakan Allah dan meragukan agama. Mereka dengan melakukan itu tidak akan memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Namun Allah menghendaki agar mereka tidak mendapat bagian pahala di akhirat, namun mereka mendapat azab yang keras dan menyakitkan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
176. Janganlah kamu -wahai Nabi- dibuat sedih oleh orang-orang yang bersegera menjadi kafir. Yaitu orang-orang munafik yang murtad. Karena mereka tidak akan dapat merugikan Allah sedikit pun. Mereka hanya merugikan diri mereka sendiri dengan sikap mereka yang menjauhi keimanan dan ketaatan kepada Allah. Allah ingin menelantarkan dan tidak memberi petunjuk kepada mereka itu, sehingga mereka tidak mendapatkan bagian dari kenikmatan Akhirat. Dan mereka akan mendapatkan azab yang besar di dalam Neraka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
176. وَلَا يَحْزُنكَ الَّذِينَ يُسٰرِعُونَ فِى الْكُفْرِ ۚ (Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir)
Ada pendapat mengatakan mereka adalah kaum yang murtad lalu itu menjadikan Rasulullah bersedih hati, maka Allah menghiburnya dan melarangnya dari bersedih hati.
Dan pendapat lain mengatakan: dahulu Rasulullah terlalu berlebihan dalam kesedihan atas kekafiran kaumnya, maka Allah melarangnya untuk berlebihan dalam merasa sedih karena hal itu sebagaimana firman-Nya:
فلا تذهب نفسك عليهم حسرات
إِنَّهُمْ لَن يَضُرُّوا۟ اللهَ شَيْـًٔا ۗ( sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun)
Yakni kakafiran mereka tidak akan mengurangi kekuasaan Allah sedikitpun.
Pendapat lain mengatakan yakni mereka tidak akan mampu memberi mudharat atas agama Allah yang disyariatkan atas hamba-hamba-Nya.
يُرِيدُ اللهُ أَلَّا يَجْعَلَ لَهُمْ حَظًّا(Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka)
Yakni bagian jatah kenikmatan di surga atau bagian jatah pahala.
وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (dan bagi mereka azab yang besar)
yang disebabkan karena mereka bersegera dalam hal kekafiran sehingga mudharat kekafiran itu kembali kepada mereka dan mengakibatkan mereka tidak mendapat bagian pahala di akhirat.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
176. Wahai Nabi, janganlah orang-orang yang keluar dari Islam setelah perang Uhud, yaitu orang-orang munafik itu membuatmu sedih dan terganggu. Sesungguhnya mereka itu tidak akan bisa memberi mudharat kepada Allah sedikitpun dengan kekufuran mereka. Kekufuran mereka itu tidak akan mengurangi kekuasaan Allah sedikitpun. Allah tidak akan memberikan sedikitpun pahala, surga atau rahmatNya bagi mereka, melainkan azab yang agung akibat ketergesa-gesaan mereka untuk berbuat kufur dan murtad.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Janganlah kamu dirisaukan oleh orang-orang yang dengan cepat melakukan kekufuran} orang-orang munafik berhenti pada kekufuran dengan cepat, karena keinginan dan kecintaan mereka terhadap kekufuran itu {Sesungguhnya sedikit pun mereka tidak merugikan Allah. Allah tidak akan memberi mereka bagian} bagian pahala {di akhirat dan bagi mereka itu azab yang sangat besar
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
176. Nabi sangatlah semangat berbuat baik kepada makhluk dan berusaha memberikan petunjuk kepada mereka. beliau sedih hati apabila mereka mereka tidak mendapatkan petunjuk Allah berfirman, ”janganlah kamu disedihkan oelh oaring-orang yang segara menjadi kafir,” karena keinginan mereka yang begitu besar padanya dan anutias mereka padanya.
“Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak memberikan mudharat kepada Allah sedikitpun,” Allah adalah pembela agamaNya, penolong RasulNya dan penberlaku urusanya tanpa mereka. Allah menghinakan mereka dan tidak memberikan bimbingan kepada mereka sebagaimana Allah memberikan bimbingan itu kepada wali-waliNya, dan barang siapa yang dikehendaki oleh Allah baik, sebagai suatu keadilan baginya atau suatu hikmah, niscaya Allah akan memberi tahunya bahwa mereka itu tidaklah suci untuk mendapatkan petunjuk dan tidak pula mereka menerima jalan yang lurus disebabkan akhlak mereka rusak dan tujuan mereka buruk.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 176-180
Allah SWT berfirman kepada NabiNya SAW (Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir). Hal ini disebabkan karena kepedulian beliau terhadap umat manusia. Beliau merasa sedih melihat orang-orang kafir berusaha keras untuk menentang, keras kepala, dan membangkang. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman “janganlah kamu bersedih karena hal itu (sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat) yaitu dengan hukumNya atas mereka, Dia menghendaki untuk tidak memberi mereka bagian di akhirat dengan kehendak dan kuasaNya. (dan bagi mereka azab yang besar)
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberikan pemberitahuan yang pasti: (Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran) yaitu mereka menukar hal ini dengan hal itu, (sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun) akan tetapi mereka akan merugikan diri sendiri, (dan bagi mereka azab yang pedih).
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan (178)) sebagaimana firmanNya (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (55) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) (Surah Al-Mu'minun), (Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui (44)) (Surah Al-Qalam) dan (Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir (55)) (Surah At-Taubah).
Kemudian Allah SWT berfirman: (Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk dari yang baik) yaitu Dia pasti menetapkan sebab dari ujian itu, Dia menampakkan kepadanya pelindungnya dan menyingkap siapa musuhnya. Dia mengetahui orang mikmin yang sabar dan orang munafik yang durhaka yaitu melalui hal itu, bahwa perang Uhud yang digunakan oleh Allah untuk menguji orang-orang mukmin, sehingga tampak keimanan, kesabaran, kesungguhan, keteguhan dan ketaatan mereka kepada Allah dan RasulNya, serta memperlihatkan rahasia orang-orang munafik, sehingga tampak pertentangan, dan kepengecutan untuk berjihad, serta pengkhianatan mereka terhadap Allah dan RasulNya, Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk dari yang baik)
Mujahid berkata,”Dia memisahkan di antara mereka pada hari perang Uhud”
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib) yaitu kalian tidak akan mengetahui tentang hal-hal ghaib di sisi Allah tentang makhlukNya sampai Allah memisahkan orang mukmin dari orang munafik, kecuali Dia menetapkan sebab-sebab yang mengungkapkan hal tersebut.
Kemudian Allah SWT berfirman: (akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya) sebagaimana firmanNya ((Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu (26) Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya (27)) (Surah Al-Jinn) Kemudian Allah SWT berfirman: (Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya) yaitu taatlah kepada Allah dan RasulNya, dan ikutilah apa yang telah disyariatkan untuk kalian. (dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar).
Firman Allah SWT: (Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka) yaitu janganlah orang bakhil itu berpikir bahwa mengumpulkan harta dunia itu akan memberinya manfaat. Sebaliknya, itu memberi mudharat baginya dalam agama dan barangkali dalam kehidupan dunianya. Kemudian Allah memberi tahu tentang hartanya pada hari kiamat. Dia berfirman: (Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang Allah berikan harta namun tidak mengeluarkan zakatnya maka pada hari qiyamat hartanya itu akan berubah wujud menjadi seekor ular jantan yang bertanduk dan memiliki dua taring lalu melilit orang itu pada hari kiamat lalu ular itu memakannya dengan kedua rahangnya, yaitu dengan mulutnya seraya berkata,: “Aku inilah hartamu, akulah harta simpananmu” Kemudian beliau membaca ayat ini: (Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya)
Firman Allah: (Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi) yaitu seperti firmanNya (dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya) (Surah Al-Hadid: 7) sesungguhnya ssegala sesuatu, temoat kembalinya itu hanya kepada Allah SWT, maka berikanlah sebagian dari harta kalian terhadap sesuatu yang memberi manfaat bagi kalian pada hari kalian kembali (kepadaNya) (Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan) yaitu terhadap niat-niat dan rahasia-rahasia kalian
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 176: Dan janganlah mendukacitakanmu orang-orang yang bersegera kepada kekufuran, karena mereka itu tidak dapat menyusahkan Allah sedikit jua pun, membikin mereka tidak dapat bagian (baik) di Akhirat; dan adalah bagi mereka adzab yang besar. Allah hendak membuat mereka tidak memiliki bagian di akhirat; dan bagi mereka adzab yang besar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sangat perhatian kepada manusia, Beliau bersungguh-sungguh agar mereka mendapatkan hidayah dan bersedih jika mereka tidak memperolehnya.
Orang-orang kafir Mekah atau orang-orang munafik yang selalu merongrong agama Islam.
Allah akan tetap memenangkan agama-Nya, membela rasul-Nya dan mewujudkan ketetapan-Nya tanpa membutuhkan mereka. Bahkan mereka hanyalah merugikan diri mereka sendiri.
Yakni surga. Oleh karena itu, Allah membiarkan mereka; tidak memberi mereka taufiq sebagaimana wali-wali-Nya yang diberi taufiq sebagai keadilan dan hikmah-Nya, karena Dia mengetahui bahwa mereka tidak mau menerima petunjuk disebabkan akhlak dan niat mereka yang buruk.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 176
Setelah menjelaskan pujian kepada orang-orang mukmin yang giat memenuhi panggilan rasul, pada ayat ini Allah mengecam tindakan orang-orang munafik yang bergegas dalam kekufuran sehingga menimbulkan rasa cemas di hati rasulullah. Karenanya Allah menghibur nabi. Dan janganlah engkau, wahai nabi Muhammad, dirisaukan oleh tingkah laku orang-orang yang dengan mudah kembali menjadi kafir, yang tenggelam dalam kesesatan dan terus-menerus dalam penyimpangan. Sesungguhnya sedikit pun mereka tidak merugikan Allah, akan tetapi tindakan mereka pada hakikatnya merugikan diri mereka sendiri. Allah tidak akan memberi bagian pahala kepada mereka di akhirat berupa kenikmatan dan surga, dan mereka akan mendapat azab yang besar berupa siksa yang pedih di akhirat sebagai balasan atas kejahatan yang mereka lakukansesungguhnya orang-orang munafik yang membeli kekafiran dengan iman, tindakan buruk mereka sedikit pun tidak merugikan Allah melainkan dampak buruknya kembali kepada mereka sendiri, dan mereka akan mendapat azab yang pedih akibat kemunafikan dan kekafiran yang mereka perbuat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penjelasan dari banyak mufassirin terkait makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 176 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita semua. Dukunglah syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.