Surat An-Nazi’at Ayat 30
وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَىٰهَآ
Arab-Latin: Wal-arḍa ba'da żālika daḥāhā
Artinya: Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
« An-Nazi'at 29 ✵ An-Nazi'at 31 »
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Hikmah Berharga Terkait Dengan Surat An-Nazi’at Ayat 30
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nazi’at Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah berharga dari ayat ini. Terdapat beberapa penjabaran dari para mufassirin berkaitan kandungan surat An-Nazi’at ayat 30, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
27-33. Apakah menurut kalian (wahai manusia),dibangkitkannya kalian sesudah kematian lebih berat daripada menciptakan langit? Allah menjunjung di atas kalian seperti bangunan,mengangkat di angkasa,tidak ada ketidak serasian padanya dan tidak pula ada retak. Allah menjadikan malamnya gelap dengan terpendamnya matahari,menjadikan siang terang dengan terbitnya matahari. Allah membentangkan bumi sesudah menciptakan langit,dan meletakan manfaat-manfaatnya di dalamnya. Dan Allah memancarkan dari dalamnya mata-mata air, dan menumbuhkan sesuatu yang bisa menjaganya dari tumbuh-tumbuhan. Dan menetapkan gunung-gunung sebagai patok-patoknya. Allah menciptakan seluruh nikmat nikmat ini bagi kalian dan ternak ternak kalian. Sesungguhnya menciptakan kalian kembali pada hari kiamat adalah lebih mudah bagi Allah daripada menciptakan semua ini, dan semuanya bagi Nya adalah mudah dan ringan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
30. Dan -setelah menciptakan langit- Dia menghamparkan bumi dan menyimpan segala manfaatnya di dalamnya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
30. وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ (Dan bumi sesudah itu)
Yakni setelah penciptaan langit.
دَحَىٰهَآ(dihamparkan-Nya)
Yakni Allah menghamparkannya.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
30. Adapun setelah sempurnanya bangunan langit, Allah menghamparkan dan meratakan bumi untuk kehidupan manusia padahal bentuk bumi itu bulat. Itu semua dimaksudkan untuk kehidupan di atasnya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Setelah itu} setelah menciptakan langit itu {Dia menghamparkan bumi} menghamparkannya dan meletakkan manfaat-manfaatnya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
(ayat 27-33)
Allah berfirman menjelaskan petunjuk terang bagi mereka yang mengingkari hari kebangkitan dan yang menganggap mustahil pengembalian jasad oleh Allah, “Apakah kamu,” wahai manusia,”yang lebih sulit penciptaannya atau langit,” yang berbintang besar,makhluk kuat dan tinggi?” Allah telah membangunnya. Dia meninggikan bangunannya,” yaitu wujud dan bentuknya,” lalu menyempurnakannya” dengan mantap dan rapi,yang membuat akal kagum dan terperangah (amat menakjubkan).” dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita,” yakni,menggelapkannya. Kegelapan menyelimuti seluruh penjuru langit sehingga membuat permukaan bumi menjadi gelap. “dan menjadikan siangnya terang bendearang,” yakni,menampakan cahaya besar padanya ketika matahari terbit. Manusia pun bertebaran untuk kepentingan-kepentingan agama dan dunia meraka.
“dan bumi sesudah itu,” yaitu setelah penciptaan langit,”dihamparkanNya,” yakni Allah menempatkan di dalamnya berbagai manfaat. Hal itu dijelaskan dengan firmanNya,
”Ia memancarkan dari padanya mata airnya, dan (menumbuhkan)tumbuh – tumbuhannya. Dan gunung –gunung dipancangkanNya dengan teguh,” yakni dikokohkan dengan bumi sehingga bumi terhampar setelah penciptaan langit sebagaimana dijelaskan secara nash dalam ayat – ayat al Qur’an. Bumi diciptakan sebelum penciptaan langit sebagaimana disebutkan dalam firman Allah, ”Katakanlah, ‘Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu – sekutu bagiNya? (yang bersifat)demikian itulah Rabb semesta alam. ‘ dan dia menciptakan di bumi itu gunung – gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan – makanan (penghuninya) dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang – orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi,’Datanglah kamu berdua menurut perintahKu dengan suka hati.’ Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap – tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang – bintang yang cemerlang dan kami memelilharanya dengan sebaik – baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (fushshilat:9-12).
Karena itu,Dzat yang menciptakan langit besar dengan berbagai cahaya dan gugusan yang ada, serta bumi berdebu lagi tebal serta berbagai kepentingan – kepentingan makhluk dan manfaat mereka di dalamnya, pasti mampu untuk membangkitakan manusia mukallaf lalu memberi balasan atas amal perbuatan mereka.Yang berbuat baik akan mendapatkan kebaikan dan yang berbuat buruk janganlah mencela siapapun kecuali dirinya sendiri.
Karena itulah, selanjutnya Allah menyebutkan datangnya Hari Kiamat kemudian pembalasan seraya berfirman,
“Maka apabila malapetaka yang sangat besar (Hari Kiamat) telah datang, pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat, adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (An-Nazi’at: 34-41)
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Dan setelah Dia mendirikan langit yang kokoh itu, kemudian Allah mengamparkan bumi dan menebarkan diatasnya berbagai macam manfaat.
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا : “Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya” Maknanya: Stelah penciptaan langit dan bumi, Allah menghamparkan bumi.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Nazi’at ayat 30: 30-32. Setelah Allah ciptakan langit dan bumi di mana terhampar dan rata untuk mereka tinggal, Allah juga keluarkan (di bumi) mata air serta tumbuh-tumbuhan yang menjadi konsumsi bagi manusia dan binatang. Setelah itu semua, Allah ciptakan gunung yang menjadikan kokoh bumi, Allah menjadikannya sebagaimana pasak agar stabil dan untuk tempat tinggal (makhluk-Nya).
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Bumi telah diciptakan sebelum langit namun belum dihamparkan. Bumi dihamparkan setelah langit diciptakan.
Menurut Syaikh As Sa’diy, maksudnya menyimpankan di dalamnya berbagai manfaatnya. Manfaat tersebut diterangkan lebih lanjut oleh ayat berikutnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nazi’at Ayat 30
Dan setelah penciptaan langit itu bumi dia hamparkan sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi manusia dan makhluk lainnya. 31. Dia hamparkan bumi dan darinya dia pancarkan mata air dan dia tumbuhkan tumbuh-tumbuhannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi makhluk hidup di sana.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Demikianlah kumpulan penjelasan dari banyak ulama tafsir terhadap isi dan arti surat An-Nazi’at ayat 30 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita bersama. Support kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.