Surat An-Nazi’at Ayat 11
أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمًا نَّخِرَةً
Arab-Latin: A iżā kunnā 'iẓāman nakhirah
Artinya: Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?"
« An-Nazi'at 10 ✵ An-Nazi'at 12 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Berkaitan Surat An-Nazi’at Ayat 11
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nazi’at Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir penting dari ayat ini. Ada variasi penjelasan dari berbagai ahli tafsir terkait makna surat An-Nazi’at ayat 11, di antaranya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
10-12. Orang-orang yang mendustakan kebangkitan kembali itu berkata, “apakah kami akan dikembalikan hidup sesudah kami mati dalam perut bumi?”, “Apakah kami akan dihidupkan sesudah kami menjadi tulang tulang yang lapuk?”, Mereka menjawab sendiri, ”kembalinya kita itu hanya akan menjadi kerugian dan kedustaan.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
11-12. Orang-orang yang mendustakan mengingkari hari kebangkitan dengan berkata: “Apakah kita akan kembali hidup setelah mati dan dikubur di dalam tanah? Apakah kita akan kembali hidup padahal kita telah menjadi tulang-belulang yang berserakan? Sungguh kebangkitan itu tidak akan terjadi, dan tidak berguna.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
11. Apakah jika kami telah menjadi tulang belulang yang hancur, bisakah kami dikembalikan seperti semula?”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
10–11. Orang-orang kafir yang tidak percaya kepada hari kebangkitan berkata: “Apakah kita akan dikembalikan lagi kepada kehidupan yang semula? Apakah kalau kami sudah jadi bongkahan tulang juga akan dibangkitkan?”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Apakah apabila kita telah menjadi tulang-belulang yang hancur} yang sangat tua
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
(Ayat 10-14)
“(Orang-orang kafir) berkata,” di dunia seraya mendustakan, “Apakah kami benar-benar dikembaliakn kepada kehidupan yang semula? Apakah akan dibangkitkan juga apabila telah menjadi tulang-belulang yang hancur lumat?” Artinya, mereka menganggap mustahil bahwa Allah akan membangkitkan mereka dan mengembalikan mereka setelah mereka menjadi tulang-belulang karena ketidaktahuan mereka akan kuasa Allah dan karena sikap sembrono mereka. Allah berfirman dalam menjelaskan mudahnya hal itu, “Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja,” yakni, ditiup sangkakala, maka tiba-tiba semua manusia “hidup kembali di permukaan bumi,” yakni berada diatas permukaan bumi seraya berdiri menatap, kemudian Allah mengumpulkan mereka semua dan memutuskan perkara di antara mereka dengan hukumNya yang Mahaadil lalu memberi mereka balasan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-14
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Masruq, Sa'id bin Jubair, Abu Shalih, Abu Adh-Dhuha dan As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras (1)) yaitu para malaikat, yaitu saat mencabut ruh anak cucu Adam. Maka di antara mereka ada yang mencabut ruhnya dengan sulit, sehingga mencabutnya dengan paksa; dan di antara mereka ada yang mencabutnya dengan mudah seakan-akan melepaskannya dengan mudah, yaitu firmanNya: (dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut (2)) Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras (1)) yaitu kematian.
Qatadah berkata tentang firmanNya.: (Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras (1) dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut (2)) yaitu bintang-bintang.
‘Atha’ bin Abi Rabah berkata tentang firmanNya, ("An-Nazi'at") dan ("an-nasyithat"” yaitu busur dalam peperangan. Pendapat yang shahih adalah yang pertama dan dikatakan oleh kebanyakan.
Adapun firmanNya: (dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat (3)) Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat (3)) yaitu kematian
Qatadah berkata itu adalah bintang-bintang
Firman Allah SWT (dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang)
Diriwayatkan dari Mujahid bahwa itu adalah kematian
Qatadah berkata bahwa itu adalah bintang-bintang
Firman Allah SWT: (dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan dunia (5)) ‘Ali dan Qatadah berkata bahwa itu adalah para malaikat
Ibnu Jarir tidak memutuskan dengan salah satu dari pendapat-pendapat itu, melainkan dia hanya meriwayatkan tentang firmanNya (dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan dunia (5)) bahwa itu adalah para malaikat. dan dia tidak menguatkan dan tidak menyanggahnya. Firman Allah SWT: ((Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam (6) tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua (7)) Ibnu Abbas berkata bahwa keduanya adalah tiupan sangkakala, yaitu tiupan yang pertama dan yang kedua. Demikian juga dikatakan Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan lainnya.
Diriwayatkan dari Mujahid,”Adapun tiupan yang pertama disebutkan oleh firmanNya: ((Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam (6)) sebagaimana firmanNya: (Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncangan) (Surah Al-Muzzammil: 14) dan tiupan kedua adalah “Ar-radifah” sebagaimana firmanNya: (dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur (14)) (Surah Al-Haqqah)
Firman Allah SWT (Hati manusia pada waktu itu sangat takut (8)) Ibnu Abbas berkata maknannya adalah takut. Demikian juga dikatakan Qatadah.
(pandangannya tunduk (9)) yaitu pandangan mata orang-orang yang melakukannya. Sesungguhnya itu dikaitkan kepadanya, yaitu karena menunjukkan kerendahan dan kehinaan karena menyaksikan kengerian.
Firman Allah SWT: ((Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula?” (10)) yaitu orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang yang mengatakan apa yang mereka katakan dalam mengingkari hari kebangkitan dan menganggap mustahil terjadinya kebangkitan setelah dimasukkan ke dalam liang kubur. Pendapat ini dikatakan Mujahid, yaitu setelah tubuh mereka hancur dan tulang mereka sudah berantakan. Oleh karena itu mereka berkata, (Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat? (11)) dibaca “naakhirah”
Qatadah berkata bahwa itu adalah sudah lapuk. (Mereka berkata, "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan”) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Qatadah bahwa (al-hafirah) adalah kehidupan setelah mati.
Ibnu Zaid berkata bahwa (al-hafirah) adalah neraka, dan betapa banyak namanya; neraka disebut An-nar, Al-Jahim, Saqar, Jahanam, Al-Hawiyah, Al-Hafirah, Lazha, dan Al-Huthamah.
Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja (13) maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi (14)) yaitu sesungguhnya itu adalah suatu perintah dari Allah yang tidak perlu pengulangan dan penegasan. Maka dengan serta merta semua manusia berdiri dan melihat. Dia memerintahkan kepada malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, berupa tiupan kebangkitan , lalu dengan seketika semua orang yang terdahulu dan kemudian berdiri di hadapan Allah SWT seraya melihat. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (yaitu pada hari Dia memanggil kalian, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja (52)) (Surah Al-Isra’) dan (Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata (50)) (Surah Al-Qamar) serta (Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi)) (Surah An-Nahl: 77)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja) yaitu sekali teriakan.
Firman Allah SWT: (maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. (14)) Ibnu Abbas berkata bahwa “as-sahirah” adalah bumi secara keseluruhan.
Ikrimah dan Al-Hasan berkata bahwa “as-sahirah” adalah permukaan bumi.
Pendapat yang benar adalah bahwa itu adalah permukaan bumi.
Ar-Rabi' bin Anas berkata tentang firmanNya: (maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi (14) Allah SWT berfirman: ((Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semua (di padang mahsyar) berkumpul menghadap kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa (48)) (Surah Ibrahim) dan (Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya (105) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali (106) tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi” (107)) (Surah Thaha) serta (Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar) (Surah Al-Kahfi:47) Bumi yang sebelumnya terdapat gunung-gunung ditampakkan menjadi datar. Bumi itu tidak sama dengan bumi ini, melainkan bumi lain yang belum pernah dikerjakan suatu dosa pun di atasnya dan belum pernah dialirkan setetes darahpun padanya
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Apakah kami akan dihidupkan kembali setelah kami menjadi tulang tulang yang lapuk didalam kubur ?
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
Lihat pada tafsir surat an-nazi'at ayat 8
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Nazi’at ayat 11: 10-12. Kemudian mereka (orang-orang kafir) yang mendustakan akan datangnya hari kebangkitan (kiamat) berkata : Apakah kami akan dihidupkan kembali sebagaimana kondisi pertama kami (sebelum mati) padahal kami telah masuk ke dalam kubur ?! Apakah kami akan dibangkitkan setalah tulang-benulang kami remuk dan tercerai berai ?! Mereka berkata dengan ejekan : Jika memang apa yang engkau (Muhammad) katakan benar (yaitu kami akan dibangkitkan), maka kami akan menjadi orang-orang yang merugi.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nazi’at Ayat 11
'apakah kita akan dibangkitkan juga apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur'' mereka memandang persoalan hari kebangkitan hanya dengan pendekatan logika, padahal persoalan ini harus didekati dengan keimanan. Al-qur'an banyak menyajikan dalil meyakinkan tentang keniscayaan hari kebangkitan. '12. Mereka yang ingkar itu berkata dengan nada mengejek, 'kalau hal yang demikian itu benar-benar terjadi, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan bagi kami. Hal itu tidak akan terjadi kepada kami. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjabaran dari banyak mufassirun terkait makna dan arti surat An-Nazi’at ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita. Dukunglah dakwah kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.