Surat An-Naba Ayat 37

رَّبِّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ٱلرَّحْمَٰنِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا

Arab-Latin: Rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumar-raḥmāni lā yamlikụna min-hu khiṭābā

Artinya: Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia.

« An-Naba 36An-Naba 38 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Tentang Surat An-Naba Ayat 37

Paragraf di atas merupakan Surat An-Naba Ayat 37 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran berharga dari ayat ini. Didapatkan beberapa penjabaran dari banyak pakar tafsir terhadap makna surat An-Naba ayat 37, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

36-39. Mereka mendapatkan semua itu sebagai balasan dan karunia dari Allah,serta sebagai pemberian yang besar dan mencukupi mereka, Tuhan langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Tuhan yang maha pengasih di dunia dan akhirat,mereka tidak punya kewenangan untuk bertanya kepada NYA kecuali dalam apa yang DIA izinkan. Hari itu jibril dan para malaikat berdiri berbaris, mereka tidak memberi syafaat kecuali bagi siapa yang Allah yang maha pengasih izinkan untuknya dan dia hanya mengatakan yang benar dan lurus. Itu adalah haq yang tidak ada keraguan bahwa ia pasti terjadi. Maka barangsiapa ingin selamat dari ketakutan ketakutannya,hendaknya dia mengambil jalan untuk menuju kepada tuhannya dengan melakukan amal shalih.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

37. Rabb pemelihara langit dan bumi serta Rabb pemelihara yang ada di antara keduanya, Yang Maha Pengasih di dunia dan di Akhirat, seluruh yang ada di bumi maupun di langit tidak mampu memohon kepada-Nya kecuali jika Allah mengizinkan mereka.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

36. عَطَآءً حِسَابًا (pemberian yang cukup banyak)
Yakni sesuai dengan apa yang berhak mereka dapatkan dari janji Allah, yang menjanjikan satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat, dan menjanjikan kepada kaum yang lain balasan tujuh ratus kali lipat, dan kepada kaum lain balasan yang tidak terhingga.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

37. Tuhan pemelihara langit bumi, dan apa yang ada di antara keduanya. Rahmat Allah meliputi segala sesuatu, tidak ada yang mampu memberi pertolongan kecuali atas izin Allah.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Tuhan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha Pengasih. Mereka tidak memiliki berbicara denganNya} perkataan dan pertanyaan kecuali dengan izinNya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Maksudnya, yang melimpahkan pemberian ini pada mereka adalah Rabb mereka, “Rabb yang memelihara langit dan bumi,” yang menciptakan dan mengaturnya,”yang maha pemurah,” yang rahmatNya meliputi segala sesuatu. Allah memelihara dan merahmati mereka serta bersikap lemah lembut pada mereka hingga mereka mendapatkan apa yang mereka dapatkan.
Selanjutnya Allah menyebutkan keagunganNya dan kerajaanNya yang besar pada hari kiamat dan bahwa seluruh manusia terdiam pada hari itu dan tidak berbicara dan ”mereka tidak dapat berbicara dengan Dia, kecuali siapa yang diberi izin kepadanya oleh Rabb yang maha pemurah ; dan ia menguacapkan kata yang benar,” tidak ada seorangpun yang berbicara kecuali dengan dua syarat berikut; diizinkan Allah untuk berbicara dan perkataannya benar, sebab ”itulah hari yang pasti terjadi,” yang tidak terdapat kebatilan padanya dan kebohongan tidak lagi berguna. Pada hari itu, “ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf shaf,“ yaitu Jibril yang merupakan malaikat paling mulia serta seluruh malaikat berdiri bershaf shaf seraya tunduk pada Allah, mereka tidak berbicara kecuali atas izin Allah. Selanjutnya Allah berfirman seraya memberi kabar gembira dan ancaman, “maka barang siapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabbnya,” yakni amal baik yang akan kembali padanya pada Hari Kiamat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 37-40
Allah SWT memberitahukan tentang kebesaran dan keagunganNya, bahwa sesungguhnya Dia adalah Tuhan langit dan bumi serta semua apa yang ada pada keduanya dan semua yang ada di antara keduanya. dan bahwa sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Pengasih yang rahmatNya mencakup segala sesuatu.
Firman Allah SWT: (Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia) yaitu tidak ada seorangpun yang mampu memulai berbicara kepadaNya kecuali dengan izinNya. Sebagaimana firmanNya: (Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya) (Surah Al-Baqarah: 255) dan (Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya) (Hud: 105)
Firman Allah SWT: (Pada hari ketika roh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata)
Para mufasir berbeda pendapat tentang yang dimaksud dengan ruh di sini, apakah itu? ada beberapa pendapat.
Ibnu Jarir bersikap diam sehingga tidak memutuskan dengan salah satu dari pendapat-pendapat ini. Tetapi menurut saya, pendapat yang lebih mendekati kepada kebenaran (hanya Allah yang lebih Mengetahui) adalah bahwa itu adalah anak cucu Adam.
Firman Allah SWT: (kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah) sebagaimana firmanNya: (Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya) (Surah Hud: 105) dan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih,”Dan tidak ada yang berbicara di hari itu kecuali para rasul”
Firman Allah SWT: (dan ia mengucapkan kata yang benar) yaitu kebenaran, dan termasuk yang benar adalah kalimat "Tidak ada Tuhan selain Allah." Sebagaimana yang dikatakan Abu Shalih dan Ikrimah.
Firman Allah SWT: (Itulah hari yang pasti terjadi) yaitu, pasti terjadinya dan tidak terelakkan (Maka barang siapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya) yaitu tempat kembali dan jalan yang menunjukkan kepadaNya dan jalur yang dijalani untuk sampai kepadaNya.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian (hai orang kafir) siksa yang dekat) yaitu, pada hari kiamat, karena kepastian kejadiannya itu dekat, dan setiap hal yang sudah dekat itu pasti datang.
(pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya) yaitu ditampakkan di hadapannya semua amal perbuatannya, yang baik dan yang buruknya, yang terdahulu dan kemudian. sebagaimana firmanNya: (dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis)) (Surah Al-Kahfi: 49) dan (Pada hari itu diberikan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya (13)) (Surah Al-Qiyamah)
(dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah”) yaitu, orang kafir di hari itu menginginkan seandainya dia di dunia menjadi tanah dan tidak menjadi makhluk serta tidak dikeluarkan ke alam wujud. Demikian itu terjadi ketika dia menyaksikan azab Allah dan melihat semua amalnya yang rusak yang telah dicatat para malaikat yang mulia dan baik.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Dialah Allah tuhanmu, tuhan langit dan bumi, Dialah tuhan segala sesuatu, dan apa yang ada diatara langit dan bumi dari angkasa yang luas, serta bintang-bintang yang jumlahnya tidak terhitung oleh manusia adalah merupakan milik Allah yang maha Agung, Dialah yang memiliki segalanya, Dialah Raja sang pemilik langit berlapis-lapis dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya.

Lalu, apa lagi yang masih tersisa ?!

Dia pemilik langit dan bumi, maka segala sesuatu adalah milik-Nya, semua kerajaan dibawah pengawasan dan kekuasaan-Nya.
( رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمَٰنِ ), dan maksud dari ( الرَّحْمَٰنِ ) pada ayat ini : Sifat Allah yang berarti maha pengasih, dan relevansinya adalah terhadap gajaran para penghuni surga, bahwasanya mereka mendapatkan surga itu dengan Rahmat Allah ta'ala, surga itu tidak digapai kecuali dengan Rahmat dan kasih sayang Allah, dan amal kebaikan hanyalah merupakan sebab agar masuknya seseorang ke dalam surga Allah.

Kemudian Allah mengatakan ( لَا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا ) tidak satupun dari penghuni surga bisa berbicara dengan Allah kecuali atas izin dari-Nya, itulah keagungan Allah yang maha suci, siapa yang dizinkan oleh-Nya untuk berbicara maka berbicaralah dia, dan jikalau Allah belum memberika izin maka tidak ada yang bisa berbicara ataupun bertanya kepada-Nya, sebagaimana yang akan di jelaskan dalam ayat selanjutnya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمَنِ “Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah.” Allahlah Tuhan segala sesuatu, Allah Ta’ala berfirman: إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ (91) “Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu,” (QS. An-Naml: 91) Dialah Tuhan pemilik tujuh langit yang bertingkat-tingkat, dan tuhan pemilik bumi yang tujuh pula sebagaimana ditetapkan dalam hadits dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.(1)وَمَا بَيْنَهُمَا Maknanya: Apa-apa yang berada di antara langit dan bumi, seperti awan, planet-planet dan yang lainnya baik yang kita ketahui maupun yang tidak diketahui kecuali oleh Allah, firman-Nya: الرَّحْمَنِ [Ar-Rahmaan] adalah ‘athaf bayan (kata penjelas) artinya: yang memiliki kasih sayang yang luas dan meliputi segalanya.
لَا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا “Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia ” maksudnya: Bahwa manusia tidak akan ada kesempatan berbicara, dan tidak ada seorang pun yang mampu berbicara kecuali dengan izin Allah,

(1) Bukhari (2452) dan Muslim (1610) mengeluarkan hadits dari Sa'id Bin Zaid radhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ ظَلَمَ مِنَ الْأَرْضِ شَيْئًا طُوِّقَهُ مِنْ سَبْعِ أَرَضِيْنَ
"Barang siapa sedikit saja berbuat zalim dalam (urusan luas) tanah dihimpit dengan tujuh bumi"


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Naba ayat 37: 36-37. Kemudian Allah menjelaskan bahwa ini semua adalah balasan bagi mereka yang bertakwa dan semua itu adalah karunia dari Allah dan kebaikan dari-Nya. Allah berikan mereka secara sempurna dan lengkap dari sisi Tuhannya. Yang Ia adalah Rabb langit dan bumi serta apa yang diantara keduanya. Dan Ia adalah pemilik kasih sayang yang luas dari apapun yang luas. Semua yang Allah berikan bagi mereka adalah karena sebab keimanan mereka dan ibadah mereka. Kemudian Allah menjelaskan bahwa penghuni langit dan bumi dan apa yang diantara keduanya pada hari itu tidaklah memiliki izin untuk bertanya, kecuali bagi siapa yang Allah izinkan bagi mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yang memberikan pemberian yang besar itu adalah Tuhan mereka; Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya.

Yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu. Dia yang mendidik dan merahmati mereka serta memberikan kelembutannya kepada mereka sehingga mereka memperoleh apa yang mereka peroleh.

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keagungan dan kerajaan-Nya yang besar pada hari Kiamat, dan bahwa semua makhluk diam; tidak ada yang berbicara karena takut kepada-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naba Ayat 37

Tuhan yang menganugerahkan semua itu adalah tuhan pemelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dialah tuhan yang maha pengasih dan mahakaya. Dia mempunyai rahmat yang sangat banyak. Mereka tidak mampu berbicara dengan dia. Semua unduk dan patuh kepada-Nya, tidak ada yang mampu berbicara dengan-Nya kecuali atas seizin-Nya. 38. Tidak ada yang mampu berbicara langsung dengan Allah pada hari ketika ruh, yaitu jibril, dan para malaikat lain yang berdiri bersaf-saf secara teratur dengan penuh tunduk dan khusyuk. Mereka, baik jibril atau lainnya, tidak berani berkata-kata karena khidmatnya situasi saat itu, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh tuhan yang maha pengasih untuk berkata kepada-Nya, dan dia hanya mengatakan sesuatu yang benar dan diridai Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjabaran dari banyak ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat An-Naba ayat 37 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Sokong usaha kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Banyak Dibaca

Nikmati ratusan topik yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Anbiya, An-Nisa 1, Al-Ahzab 59, Al-Baqarah 165, Al-‘Ashr 2, Az-Zalzalah 7. Ada juga An-Nur 31, Al-Isra 24, An-Nur, Ali ‘Imran 185, Al-‘Ankabut 45, Al-Mukminun 1-11.

  1. Al-Anbiya
  2. An-Nisa 1
  3. Al-Ahzab 59
  4. Al-Baqarah 165
  5. Al-‘Ashr 2
  6. Az-Zalzalah 7
  7. An-Nur 31
  8. Al-Isra 24
  9. An-Nur
  10. Ali ‘Imran 185
  11. Al-‘Ankabut 45
  12. Al-Mukminun 1-11

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.