Surat Al-Mursalat Ayat 49
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Arab-Latin: Wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīn
Artinya: Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
« Al-Mursalat 48 ✵ Al-Mursalat 50 »
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Pelajaran Penting Tentang Surat Al-Mursalat Ayat 49
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mursalat Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran penting dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjelasan dari beragam ahli tafsir terkait isi surat Al-Mursalat ayat 49, di antaranya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
49-50. Kebinasaan dan azab yang berat pada Hari Kiamat bagi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. Bila mereka tidak beriman kepada al-Quran ini, lalu kepada kitab apa mereka akan beriman sesudahnya? Padahal al-Quran adalah penjelas bagi segala sesuatu, yang jelas hikmah-hikmah, hukum-hukum dan berita-beritanya, yang merupakan mukjizat dari segala lafazh dan maknanya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
49. Kehancuran, siksa dan kerugian pada hari itu bagi para pendusta yang telah mendustakan apa yang dibawa oleh para Rasul dari sisi Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
49. Celaka dan azab pada hari kiamat untuk mereka yang mendustakan Alquran dan hukumnya tentang perintah dan larangan
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
46-50. Ini adalah ancaman bagi orang-orang yang mendustakan. Sesungguhnya mereka itu meski makan dan minum di dunia serta mengenyam berbagai kenikmatan dan melalaikan berbagai amalan yang mendekatkan diri mereka kepada Allah, mereka adalah para pendosa yang berhak mendapatkan sesuatu yang didapatkan oleh orang-orang yang berdosa. Terputuslah semua kelezatan mereka dan yang tersisa hanyalah kecelakaan. Di antara dosa mereka adalah ketika mereka diperintahkan untuk shalat yang merupakan ibadah paling mulia dan “apabila dikatakan kepada mereka, ‘Rukuklah’,” mereka enggan melakukannya. Dosa mana yang lebih besar dari dosa ini dan kedustaan mana yang lebih besar dari kedustaan ini? “Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.” Di antara celaka mereka adalah tertutupnya pintu-pintu pertolongan dan terhalang dari semua kebaikan. Ketika mereka mendustakan al-Quran ini yang merupakan puncak tingkat kebenaran dan keyakinan secara mutlak, “maka kepada perkataan apakah selain al-Quran ini mereka akan beriman,” apakah pada kebatilan yang sama seperti namanya yang tidak berdasar pada syubhat, lebih-lebih dalil? Ataukah pada perkataan orang-orang musyrik dan pendusta yang nyata? Yang ada setelah cahaya terang hanyalah pekatnya kegelapan. Yang ada setelah kebenaran yang dikuatkan oleh berbagai dalil jelas dan bukti-bukti pasti hanyalah kedustaan jelas dan nyata yang hanya layak bagi orang sepertinya. Celakalah mereka dan alangkah butanya mereka. Kita memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah karena sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Mahamulia.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mursalat ayat 49: Allah mengancam orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan dengan berkata : Sungguh (mereka) akan celaka dan merugi pada hari ini yaitu orang-orang yang mendustakan Allah, Rasul-Nya dan Kitab suci-Nya.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Termasuk celakanya mereka adalah pintu-pintu taufiq tertutup bagi mereka, mereka dihalangi dari setiap kebaikan. Hal itu, karena apabila mereka telah mendustakan Al Qur’an yang merupakan kebenaran yang paling tinggi, maka kepada ajaran manakah selain Al Quran ini mereka akan beriman? Apakah kepada kebatilan yang tidak mampu menjadi syubhat apalagi menjadi dalil? Ataukah kepada perkataan setiap orang musyrik yang dusta? Padahal tidak ada setelah cahaya yang terang ini selain gelapnya kegelapan, dan tidak ada setelah kebenaran yang telah disaksikan dalil dan bukti terhadap kebenarannya selain kedustaan. Sungguh celaka mereka, apa yang membuat mereka buta dan sungguh sengsara mereka karena kerugian mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mursalat Ayat 49
48-49. Salah satu bentuk kedurhakaan mereka digambarkan pada ayat ini. Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'rukuklah, ' yaitu salatlah dan taatlah kepada Allah, mereka tidak mau rukuk. Maka celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran!50. Sudah berulang kali Al-Qur'an menasihati dan memperingatkan mereka, namun tetap saja mereka menolak, maka kepada ajaran mana-kah selain Al-Qur'an ini mereka akan beriman' pasti tidak ada lagi, karena Al-Qur'an dalah kitab petunjuk yang paling sempurna.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Demikian kumpulan penjabaran dari banyak mufassirin terhadap kandungan dan arti surat Al-Mursalat ayat 49 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Sokonglah dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.