Surat Al-Mursalat Ayat 48
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱرْكَعُوا۟ لَا يَرْكَعُونَ
Arab-Latin: Wa iżā qīla lahumurka'ụ lā yarka'ụn
Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Rukuklah, niscaya mereka tidak mau ruku'.
« Al-Mursalat 47 ✵ Al-Mursalat 49 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Tentang Surat Al-Mursalat Ayat 48
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mursalat Ayat 48 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Tersedia kumpulan penafsiran dari berbagai mufassir terhadap makna surat Al-Mursalat ayat 48, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
48. Bila dikatakan kepada orang-orang musyrik, “Shalatlah karena Allah dan tunduklah kepada Allah.” Mereka tidak shalat dan tidak tunduk, sebaliknya mereka bersikukuh menyombongkan diri.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
48-49. Ketika di dunia, jika mereka diperintahkan untuk mentaati Allah dan ruku’ kepada-Nya untuk mengagungkan-Nya; maka mereka akan berpaling dan menolak mentaati perintah Allah. Mereka akan mendapat azab yang berat atas keengganan dan penolakan mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
48. Jika dikatakan kepada para pendusta ini, salatlah menghadap Allah, mereka tidak melaksanakan salat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
48. وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ارْكَعُوا۟ لَا يَرْكَعُونَ (Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Rukuklah, niscaya mereka tidak mau ruku’)
Yakni jika mereka diperintahkan untuk shalat, mereka tidak mau melakukannya.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Qatada berkata: Hendaknya kalian rukuk dengan baik, sebab shalat sebuah amal yang sangat penting di sisi Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
47-48. Celaka dan azab bagi mereka para pendusta. Ungkapan/ayat ini diulang 10 kali untuk menambah celaan kepada mereka. Apabila orang kafir diperintah untuk shalat dan berserah diri atas kehendak/perintah Allah, mereka membangkang dengan kesombongan dan kekeraskepalaan. Mujahid berkata: Ayat ini turun untuk suku Tsaqif yang menolak untuk shalat. Sehingga turunlah ayat ini
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Rukuklah,” mereka tidak mau rukuk} "shalatlah" mereka tidak shalat
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
46-50. Ini adalah ancaman bagi orang-orang yang mendustakan. Sesungguhnya mereka itu meski makan dan minum di dunia serta mengenyam berbagai kenikmatan dan melalaikan berbagai amalan yang mendekatkan diri mereka kepada Allah, mereka adalah para pendosa yang berhak mendapatkan sesuatu yang didapatkan oleh orang-orang yang berdosa. Terputuslah semua kelezatan mereka dan yang tersisa hanyalah kecelakaan. Di antara dosa mereka adalah ketika mereka diperintahkan untuk shalat yang merupakan ibadah paling mulia dan “apabila dikatakan kepada mereka, ‘Rukuklah’,” mereka enggan melakukannya. Dosa mana yang lebih besar dari dosa ini dan kedustaan mana yang lebih besar dari kedustaan ini? “Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.” Di antara celaka mereka adalah tertutupnya pintu-pintu pertolongan dan terhalang dari semua kebaikan. Ketika mereka mendustakan al-Quran ini yang merupakan puncak tingkat kebenaran dan keyakinan secara mutlak, “maka kepada perkataan apakah selain al-Quran ini mereka akan beriman,” apakah pada kebatilan yang sama seperti namanya yang tidak berdasar pada syubhat, lebih-lebih dalil? Ataukah pada perkataan orang-orang musyrik dan pendusta yang nyata? Yang ada setelah cahaya terang hanyalah pekatnya kegelapan. Yang ada setelah kebenaran yang dikuatkan oleh berbagai dalil jelas dan bukti-bukti pasti hanyalah kedustaan jelas dan nyata yang hanya layak bagi orang sepertinya. Celakalah mereka dan alangkah butanya mereka. Kita memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah karena sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Mahamulia.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 41-50
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba-hambaNya yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menyembahNya dengan menunaikan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan, bahwa sesungguhnya mereka pada hari kiamat berada di dalam surga-surga yang penuh mata air, yaitu berbeda dengan orang-orang yang celaka, mereka pada hari kiamat di dalam naungan “Al-yahmum”, yaitu asap hitam yang busuk.
Firman Allah SWT: (Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka inginkan (42)) yaitu berbagai macam buah-buahan; apa pun yang mereka inginkan, pasti mereka dapatkan ((Dikatakan kepada mereka), "Makan dan minumlah kamu dengan enak karena apa yang telah kamu kerjakan" (43)) yaitu, hal ini dikatakan kepada mereka sebagai kebaikan kepada mereka. Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan dengan berita yang baru: (Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (44)) yaitu, inilah balasan Kami terhadap orang-orang yang berbuat baik (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (45)) Firman Allah SWT: ((Dikatakan kepada orang-orang kafir), "Makanlah dan bersenang-senanglah kamu (di dunia dalam waktu) yang pendek; sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang berdosa” (46)) pembicaraan ini ditujukan kepada orang-orang yang mendustakan hari kiamat dan perintah kepada mereka adalah adalah perintah peringatan dan ancaman. Jadi Allah SWT berfirman: ((Dikatakan kepada orang-orang kafir), "Makanlah dan bersenang-senanglah kamu (di dunia dalam waktu) yang pendek") yaitu pada masa yang pendek dan sebentar (sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang berdosa) yaitu kemudian kalian akan digiring menuju neraka Jahanam yang telah disebutkan. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (47)) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras (24)) (Surah Luqman) Allah SWT berfirman: ("Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung" (69) (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kamilah mereka kembali. kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat disebabkan kekafiran mereka (70)) (Surah Yunus)
Firman Allah: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Rukuklah.” niscaya mereka tidak mau rukuk (48)) yaitu apabila mereka yang bodoh dari kalangan orang-orang kafir itu diperintahkan agar menjadi orang-orang yang shalat bersama jamaah, mereka menolak dan enggan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (49)) Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka kepada ajaran manakah (selain Al-Qur'an) ini mereka akan beriman? (50))
yaitu ketika mereka tidak mau beriman kepada Al-Qur'an ini, maka apakah yang mereka imani? sebagaimana firmanNya: (maka dengan perkataan mana lagi mereka akan beriman setelah (kalam) Allah dan keterangan-keteranganNya?) (Surah Al-Jatsiyah: 6)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mursalat ayat 48: Allah menjelaskan penyebab masuknya orang-orang kafir ke jahannam yang mereka telah mendustakannya, Allah berkata : Sungguh jika dikatakan kepada mereka sebagai nasihat dan sebuah petunjuk : Taatilah Allah dan shalatlah kalian; Maka mereka menolak dengan sombong dan keras kepala.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Di antara dosa mereka adalah bahwa apabila mereka diperintahkan shalat yang merupakan ibadah yang paling utama, maka mereka menolaknya. Padahal dosa apa yang lebih besar daripada ini dan pendustaan apa yang lebih besar daripada ini?
Sebagian ahli tafsir mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan ruku’ di sini ialah tunduk kepada perintah Allah; sebagian yang lainnya mengatakan, maksudnya ialah shalat.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mursalat Ayat 48
48-49. Salah satu bentuk kedurhakaan mereka digambarkan pada ayat ini. Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'rukuklah, ' yaitu salatlah dan taatlah kepada Allah, mereka tidak mau rukuk. Maka celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran!48-49
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beberapa penjelasan dari para ulama mengenai kandungan dan arti surat Al-Mursalat ayat 48 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk ummat. Bantulah dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.