Surat Al-Mursalat Ayat 29

ٱنطَلِقُوٓا۟ إِلَىٰ مَا كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ

Arab-Latin: Inṭaliqū ilā mā kuntum bihī tukażżibụn

Artinya: (Dikatakan kepada mereka pada hari kiamat): "Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya.

« Al-Mursalat 28Al-Mursalat 30 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Tentang Surat Al-Mursalat Ayat 29

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mursalat Ayat 29 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Ditemukan sekumpulan penafsiran dari berbagai mufassir terkait makna surat Al-Mursalat ayat 29, sebagiannya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

29-33. Dikatakan kepada orang-orang kafir pada Hari Kiamat, “Berjalanlah kepada azab Jahanam yang dulu kalian dustakan di dunia, berjalanlah dan bernaunglah di bawah asap api Neraka Jahanam yang bercabang tiga, naungan itu tidak melindungi dari panas api yang menyala-nyala sedikit pun.” Sesungguhnya Neraka Jahanam melemparkan percikan-percikan api yang besar, setiap percikannya seperti bangunan tinggi menjulang. Percikan-percikan Jahanam yang beterbangan ini laksana unta hitam yang kekuning-kuningan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

29-31. Ayat-ayat ini membahas tentang sebagian peristiwa pada hari kiamat; Allah mengolok orang-orang yang mendustakan hari kiamat: Pergilah kalian ke dalam neraka Jahannam, yang bayangan dari asapnya akan terpencar ke tiga arah sehingga tidak dapat digunakan sebagai naungan untuk melindungi diri dari kobaran api Jahannam. Allah menyebutnya naungan sebagai olokan bagi mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

29. Dan dikatakan kepada orang-orang yang mendustakan apa yang dibawa oleh para Rasul mereka, “Pergilah kalian -wahai para pendusta- menuju siksa yang dulu pernah kalian dustakan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

29. انطَلِقُوٓا۟ إِلَىٰ مَا كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ (“Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya)
Akan dikatakan kepada mereka: “pergilah kepada azab yang dahulu kalian dustakan.”


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

29. Para penjaga Jahannam berkata kepada mereka: Jalanlah kalian wahai manusia, menuju azab kalian sebab dusta kalian sendiri atas nikmat Allah


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

“Pergilah menuju apa yang dahulu kalian dustakan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

29-34. Inilah salah satu kecelakaan yang disediakan untuk para pendosa. Pada Hari Kiamat dikatakan pada mereka, “Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya.” Hal itu dijelaskan dengan FirmanNya, “Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang,” yakni dalam naungan Neraka Jahanam yang di sela-selanya terkenal ada tiga cabang, yaitu bagian-bagian dari neraka yang saling mempergilir dan menyatu dengannya. “Yang tidak melindungi,” yakni naungan tersebut, artinya pada naungan tersebut tidak ada kenyamanan dan tidak ada ketenangan, “dan tidak pula menolak,” untuk menghindarkan orang yang tinggal di dalamnya, “dari nyala api neraka,” bahkan nyala api meliputinya dari sisi kiri dan kanan serta dari segala penjuru. Seperti yang disebutkan dalam Firman Allah, “Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku.” -Az-Zumar:16-
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim” -Al-A’raf:41-
Selanjutnya Allah menyebutkan besarnya kobaran api yang menunjukkan besar dan ngerinya api neraka serta buruknya pemandangan seraya berfirman, “Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seolah-olah ia iringan unta yang kuning,” yakni warna hitam yang berubah menjadi kekuning-kuningan. Hal ini menunjukkan bahwa kobaran, bara, dan bunga api neraka gelap. Api neraka berwarna hitam, buruk di pandangan mata dan amat panas. Semoga Allah menyelamatkan kita dari neraka serta dari perbuatan-perbuatan yang mendekatkan ke neraka.
“Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 29-40
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang kafir yang mendustakan hari kebangkitan, hari pembalasan, dan adanya surga dan neraka. bahwa pada hari kiamat dikatakan kepada mereka (Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya (29) Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang (30)) yaitu nyala api neraka ketika meninggi dan naik disertai dengan asapnya, maka karena kuat dan kerasnya sehingga seakan-akan mempunyai tiga cabang (yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka (31)) yaitu, naungan asap yang mengiringi nyala api, yang tidak melindungi, dan tidak menangkal nyala api neraka, yaitu tidak dapat melindungi mereka dari nyala api neraka.
Firman Allah: (Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana (32)) yaitu percikan apinya beterbangan bagaikan istana. Ibnu Mas'ud berkata seperti benteng-benteng.
Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah dan lainnya berkata bahwa makna yang dimaksud adalah seperti akar-akar pohon.
(Seolah-olah ia iringan unta yang kuning (33)) yaitu seperti iringan unta berbulu hitam. Pendapat itu dikatakan Mujahid, Al-Hasan dan Qatadah, dan dipilih Ibnu Jarir.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Sa'id bin Jubair tentang firmanNya: (iringan unta yang kuning) Yaitu seperti tambang-tambang perahu, Diriwayatkan darinya bahwa maksudku Ibnu Abbas tentang (iringan unta yang kuning) yaitu potongan tembaga
Diriwayatkan dari Abdurrahman bin ‘Abis, dia berkata,”AKu pernah mendengar ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana (32)) yaitu kami mengambil sebuah kayu yang panjangnya lebih dari tiga hasta, lalu kami memancangkannya untuk tiang bangunan maka itu kami menamakanka “Al-qahsr”. (Seolah-olah ia iringan unta yang kuning (33)) yaitu tambang-tambang perahu, lalu dikumpulkan hingga bentuknya seperti orang yang pertengahan tingginya. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (34))
Kemudian Allah SWT berfirman: (Ini adalah hari yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu) (35)) yaitu, mereka tidak berbicara (dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan (36)) yaitu mereka tidak mampu berbicara dan tidak diizinkan mengungkapkan alasan mereka, bahkan hujjah telah ditegakkan atas mereka, (dan keputusan Tuhan telah ditetapkan atas diri mereka karena perbuatan zalim mereka, karenanya mereka tidak dapat berbicara (85)) (Surah An-Naml) Di padang mahsyar keadaan bermacam-macam, dan Allah SWT adakalanya memberitahukan suatu keadaan darinya dan adakalanya menceritakan keadaan yang lainnya, untuk menunjukkan dahsyatnya kengerian dan keguncangan pada hari itu. Oleh karena itu maka setelah menceritakan setiap tahapan dari hal ini, Allah berfirman: (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (37))
Firman Allah SWT: (Ini adalah hari keputusan (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu (38) Jika kamu mempunyai tipu daya, maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku (39)) Ini merupakan pembicaraan dari Tuhan Yang Maha Pencipta kepada para hambaNya. Dia berfirman kepada mereka: (Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu (38)) yaitu Dia mengumpulkan mereka dengan kekuasaanNya dalam suatu lapangan yang luas, penyeru terdengar oleh mereka, dan pandangan dapat melihat mereka.
Firman Allah: (Jika kamu mempunyai tipu daya. maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku (39)) ancaman keras dan peringatan tegas. yaitu, jika kalian mampu untuk melepaskan diri dari genggamanKu dan menyelamatkan diri dari hukumKu, maka lakukanlah, karena sesungguhnya kalian tidak akan mampu melakukannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan (33)) (Surah Ar-Rahman) dan Allah SWT berfirman: (dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun) (Surah Hud: 57)
Disebutkan dalam hadits,”Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak akan dapat berbuat sesuatu yang memberi manfaat kepadaKu dan tidak pula menimpakan mudharat terhadapKu”


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mursalat ayat 29: 29-33. Allah mengabarkan tempat kembali mereka yaitu orang-orang yang mendustakan, Allah berkata : Pergilah kalian wahai orang-orang kafir munuju adzab jahannam yang dahulu kalian telah dustakan di dunia. Pergilah kalian munuju naungan yang terbentuk dari asap neraka dan yang memiliki tiga cabang. Dan naungan ini tidaklah menaungi orang yang berada di bawahnya kecuali orang tersebut mendapatkan panas yang menyengat, ia juga tidak mampu menjaga mereka dari mulut-mulut neraka yang menyala-nyala. Sesungguhnya neraka itu memuntahkan bunga api, setiap bunga api besarnya setinggi benteng yang tinggi. Dan warnanya serta gerakannya yang cepat menyerupai unta yang kuning.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Kepada orang-orang yang mendustakan pada hari Kiamat. Ayat ini termasuk ancaman wail (kecelakaan besar) yang disiapkan untuk orang-orang yang berdosa; yang mendustakan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mursalat Ayat 29

29-31. Pada bagian terdahulu dijelaskan tentang ancaman Allah kepada yang durhaka. Kelompok ayat ini menerangkan sekelumit ancaman tersebut nanti di akhirat. Akan dikatakan kepada mereka, 'pergilah kamu wahai para pendurhaka, mendapatkan apa azab yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan asap api neraka yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi yaitu tidak menaungi dari panasnya api neraka, dan tidak pula menolak jilatan nyala api neraka yang sangat panas. '29-31


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penjabaran dari para pakar tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Mursalat ayat 29 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantulah syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Sering Dikunjungi

Kami memiliki banyak halaman yang sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Ahzab 59, Al-Anbiya, Al-‘Ankabut 45, Al-Isra 24, Al-Baqarah 165, Az-Zalzalah 7. Ada juga An-Nur, An-Nisa 1, Al-Mukminun 1-11, Al-‘Ashr 2, Ali ‘Imran 185, An-Nur 31.

  1. Al-Ahzab 59
  2. Al-Anbiya
  3. Al-‘Ankabut 45
  4. Al-Isra 24
  5. Al-Baqarah 165
  6. Az-Zalzalah 7
  7. An-Nur
  8. An-Nisa 1
  9. Al-Mukminun 1-11
  10. Al-‘Ashr 2
  11. Ali ‘Imran 185
  12. An-Nur 31

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.