Surat Al-Insan Ayat 11

فَوَقَىٰهُمُ ٱللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ ٱلْيَوْمِ وَلَقَّىٰهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا

Arab-Latin: Fa waqāhumullāhu syarra żālikal-yaumi wa laqqāhum naḍrataw wa surụrā

Artinya: Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati.

« Al-Insan 10Al-Insan 12 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Terkait Surat Al-Insan Ayat 11

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insan Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir penting dari ayat ini. Ada berbagai penafsiran dari berbagai ahli tafsir terhadap isi surat Al-Insan ayat 11, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

11-14. Maka Allah melindungi mereka dari kesulitan-kesulitan di hari itu, Allah memberi mereka kebaikan dan cahaya pada wajah-wajah mereka, serta kebahagiaan dan suka cita dalam hati mereka. Allah memberi mereka pahala atas kesabaran mereka di dunia dalam menjalankan ketaatan berupa surga yang agung, di sana mereka makan apa yang mereka kehendaki, memakai kain sutra yang lembut, bersandar pada ranjang-ranjang yang terhias dengan kain-kain dan seprai-seprai yang indah. Di sana mereka tidak merasakan panasnya matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan, pohon-pohon surga dekat kepada mereka, menaungi mereka, mudah bagi untuk memetiknya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

11-12. Allah menerima amal shalih dari orang-orang baik itu, sehingga Allah menjaga mereka dari kesulitan pada hari kiamat, mengamankan mereka dari ketakutan, memberi mereka wajah yang berseri-seri dan hari yang berbahagia, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan yang kekal sebagai balasan atas kesabaran mereka, serta memakaikan mereka pakaian yang terbuat dari sutera.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

11. Maka Allah menjaga mereka dengan karunia-Nya dari keburukan hari yang agung itu dan memberi mereka wibawa dan cahaya pada wajah-wajah mereka sebagai bentuk kemuliaan bagi mereka dan kegembiraan di hati mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

11. وَلَقَّىٰهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا (dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati)
Yakni Allah memberi mereka selain dari wajah muram yang diberikan kepada orang-orang kafir; yaitu kecerahan wajah dan kesenangan hati.
Makna (النضرة) adalah kebeningan wajah karena kenikmatan yang mereka rasakan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1) Barangsiapa takut kepada Allah di dunia ini, dan mengambil karunia dari ketaatannya kepada Tuhannya, maka dia akan selamat dari kehancuran hari kiamat dan terhindar dari ketakutan yang paling besar. Perhatikan firman Allah ta'ala tentang sekelompok hamba-hamba-Nya yang senantiasa berbuat baik dalam Surat Al-Insan: { فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ الْيَوْمِ } "Maka Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu".

2). Perhatikan firman Allah ta'ala: { وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا } "dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati." kejernihan terlihat di wajah, dan kebahagiaan adalah kenikmatan hati yang tak terlihat, Maka Allah menggabungkan kenikmatan yang terlengkap dan utuh, baik yang nyata maupun yang tersembunyi, dan jika si pemimpi adalah orang-orang kaya di dunia ini -yang menikmati kemewahan dan bergaul dengan tuan dan bangsawan mereka– terlihat pengaruhnya pada mereka, lalu bagaimana keadaan orang-orang yang menikmati kebersamaan dengan para Nabi dan bersenang-senang dengnmelihat wajah Tuhan semesta alam?


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11. Pada hari itu, Allah memberikan perlindungan kepada mereka karena mereka telah takut atas bencana pada hari penuh kesuraman itu. Pada hari dimana kesuraman ditimpakan kepada orang kafir, Allah menggantikan untuk mereka (orang mukmin) dengan kesenangan dan keceriaan dalam hati. An nadlrah adalah wajah yang berbinar sebab mendapatkan nikmat dari Allah


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Maka Allah melindungi mereka dari keburukan hari itu dan memberikan mereka} memberi mereka {keceriaan dan kegembiraan} kebaikan dan cahaya pada wajah mereka, dan kebahagian hati


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

11. “Maka Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu,” ketakutan dahsyat tidak membuat mereka sedih. Para malaikat menyambut mereka, inilah hari dijanjikan pada kalian. “Dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah),” yakni memuliakan dan memberikan kejernihan wajah, “dan kegembiraan hati,” dalam sanubari mereka, sehingga menyatulah untuk mereka kenikmatan lahir dan batin.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 4-12
Allah SWT memberitahukan tentang apa yang telah Dia sediakan bagi makhlukNya yang kafir kepadaNya, berupa rantai-rantai, belenggu-belenggu, dan api yang menyala-nyala, yaitu menyala-nyala dan membakar di dalam neraka Jahanam. Sebagaimana Allah SWt berfirman: (ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret (71) ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api (72)) (Surah Ghafir) Setelah menyebutkan apa Dia sediakan bagi orang-orang yang celaka, yaitu neraka yang menyala-nyala, lalu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur (5)) Telah diketahui apa yang ada di kafur itu rasanya sejuk, aromanya harum, selain dari kelezatan surga yang terkandung di dalamnya.
Al-Hasan berkata bahwa kesejukan kafur dengan keharuman “zanjabil”. Oleh karena itu Allah berfirman: ((yaitu) mata air (dalam surga) yang darinya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya (6)) Ini adalah campuran untuk orang-orang yang baik berupa kafur ini diambil dari mata air yang diminum orang-orang yang didekatkan dari hamba-hamba Allah tanpa campuran kafur, dan mereka menyegarkan diri dengan itu. Oleh karena itu kata “yasyrabu” di sini mengandung makna “yarwa” sehingga diperlukan adanya “ba’” untuk ta'diyah, lalu kata “'ainan” dinashab sebagai tamyiz.
Firman Allah SWT: (yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya) yaitu mereka dapat mengaturnya sesuai dengan apa yang mereka sukai dan ke arah mana pun yang mereka kehendaki, ke dalam gedung-gedung, rumah-rumah, tempat-tempat duduk atau tempat-tempat pertemuan mereka. Kata “At-Tafjir” yaitu memancarkan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga engkau memancarkan mata air dari bumi untuk kami” (90)) (Surah Al-Isra’) dan (dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu) (Surah Al-Kahfi: 33) Mujahid berkata tentang firmanNya: (yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya) Mereka dapat mengalirkannya ke mana pun mereka sukai. Demikian juga dikatakan Ikrimah dan Qatadah.
Firman Allah: (Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana (7)) yaitu mereka beribadah kepada Allah sesuai dengan apa yang diwajibkan Allah kepada mereka berupa ketaatan yang diwajibkan berdasarkan hukum asal syariat, dan apa yang mereka wajibkan atas dirinya sendiri melalui nazar mereka.
Qatadah berkata, "Demi Allah, azab di hari itu benar-benar merata sehingga memenuhi langit dan bumi"
Ibnu Jarir berkata, bahwa termasuk ke dalamnya, ucapan mereka,"Keretakan itu merata mengenai semua permukaan kaca" Termasuk di dalamnya perkataan penyair, yaitu Al-A'sya:
“Maka berpisahlah dia (kekasihnya) dengan meninggalkan keretakan dalam hati yang bekasnya merata di mana-mana”
yaitu memanjang dan sangat mendalam.
Firman Allah: (Dan mereka memberikan makanan yang disukainya) dikatakan, karena cinta kepada Allah SWT. Mereka menjadikan dhamir itu merujuk kepada Allah SWT berdasarkan konteks kalimat. Tetapi menurut pendapat yang jelas, dhamir ini merujuk kepada makanan, yaitu mereka memberi makan dengan makanan kesukaan mereka. Pendapat ini dikatakan Mujahid dan Muqatil serta dipilih Ibnu Jarir, sebagaimana firman Allah SWT: (dan memberikan harta yang dicintainya) (Surah Al-Baqarah: 177) dan (Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai) (Surah Ali Imran: 92)
Ikrimah berkata bahwa mereka adalah para budak. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir, karena keumuman ayat umum terkait orang muslim dan orang musyrik
Mujahid berkata bahwa itu adalah orang yang dipenjara. Mereka memberi makan orang-orang itu dengan makanan yang mereka sukai, seraya berkata sebagaimana dalam firmanNya: (Sesungguhnya kami memberi makan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah) yaitu mengharapkan pahala dan ridha Allah SWT (kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih) yaitu, kami tidak menginginkan balasan yang kalian berikan kepada kami sebagai imbalannya, dan tidak pula pujian kalian kepada kami di hadapan orang lain.
Mujahid dan Sa'id bin Jubair berkata, "Demi Allah, mereka tidak mengatakannya dengan lisan mereka melainkan Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hati mereka yang ikhlas itu, maka Allah memuji mereka agar mereka dijadikan teladan bagi yang lainnya.
(Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan (10)) yaitu sesungguhnya kami melakukan demikian itu hanya berharap agar Allah mengasihi kami dan menerima kami dengan kasih sayangNya di hari yang penuh dengan kesulitan.
Diriwayatakan dari Ibnu Abbas, bahwa ('Abusan) adalah penuh dengan kesulitan, dan (qamtarir) adalah sangat panjang.
Mujahid berkata tentang firmanNya, ('Abusan) yaitu mengernyitkan kedua bibirnya. Dan (qamtarir) adalah mengernyitkan mukanya dan tampak layu.
Qatadah berkata bahwa muka orang-orang menjadi muram karena kengerian dan ketakutan yang melandanya. (Qamtarir) adalah mengernyitkan dahi dan keningnya karena kengerian.
Ibnu Zaid berkata bahwa “al-'abus” adalah keburukan, dan (al-qamtarir) adalah kesengsaraan. Dan ungkapan yang paling jelas, paling indah, paling tinggi, lagi paling fasih adalah pendapat Ibnu Abbas. Ibnu Jarir berkata bahwa qamtarir adalah kesengsaraan. Dikatakan bahwa itu adalah hari yang menyengsarakan, yaitu hari yang keras, hari yang sangat sulit, dan hari yang penuh dengan kesulitan. Itu adalah hari paling panjang musibah dan kesengsaraannya.
Firman Allah SWT: (Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati, (11)) Hal ini merupakan sesuatu yang mirip yang sangat jelas (Maka Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu) yaitu mengamankan mereka dari apa yang mereka takutkan (dan memberikan kepada mereka kejernihan) pada wajah mereka (dan kegembiraan hati) yaitu hati mereka, pendapat ini dikatakan Hasan Al-Bashri, Qatadah, Abu Al-Aliyah, Ar-Rabi' bin Anas, dan ini sebagaimana firmanNya: (Banyak muka pada hari itu berseri-seri (38) tertawa, dan gembira ria (39)) (Surah Abasa) Demikian itu karena apabila hati gembira, maka wajah menjadi ceria. Ka'b bin Malik dalam haditsnya yang panjang berkata bahwa Rasulullah SAW apabila senang, wajah beliau bersinar seakan-akan seperti sinar bulan.
Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW masuk menemuinya dalam keadaan senang yang terlihat dari sinar wajah beliau yang cerah.
Firman Allah: (Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya) yaitu karena kesabaran mereka, Allah memberi mereka balasan pahala dan menempatkan mereka di dalam (surga dan (pakaian) sutra) yaitu tempat tinggal yang luas, kehidupan yang bahagia, dan pakaian yang indah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Insan ayat 11: 11-12. Allah mengabarkan bahwasanya mereka yang selamat yaitu mereka yang memberikan makanan orang-orang miskin, anak-anak yatim dan tawanan perang karena kerasnya hari tersebut, dan Allah menyelamatkan mereka dari segala kondisinya (hari kiamat), dan juga memberikan dengan apa yang telah disebutkan dari macam-macam kenikmatan dimana Allah berikan kepada mereka semua. Dantara kenikmatan yang Allah berikan adalah, Allah mampukan mereka melihat wajah Allah dan Allah berikan kebahagiaan di hati-hati mereka. Allah juga masukkan sebab-sebab kesabaran dan keikhlasan (di dunia) untuk mendapatkan surga yang terkumpul segala kenikmatan, dan Allah juga berikan pakaian-pakaian dari bahan sutra kepada mereka di surga.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Di muka-muka mereka.

Di hati-hati mereka. Dengan demikian, mereka menggabung antara kenikmatan luar dengan kenikmatan dalam.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insan Ayat 11

11-12. Sebagai imbalan atas perbuatan baik yang dilakukan seseorang, seperti yang disebut pada ayat di atas, maka Allah melindungi mereka dari kesusahan dan juga keburukan hari itu, dan memberikan kepada mereka aneka macam nikmat yang menimbulkan keceriaan pada wajah mereka dan kegembiraan pada hati mereka. Dan di samping yang telah disebut di atas, dia memberi juga balasan kepada mereka karena kesabarannya dalam aneka macam situasi, berupa surga dan pakaian sutera


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penafsiran dari para ahli ilmu mengenai makna dan arti surat Al-Insan ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk ummat. Sokonglah kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dibaca

Nikmati ratusan halaman yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: An-Nur 31, Az-Zalzalah 7, Ali ‘Imran 185, Al-Mukminun 1-11, Al-‘Ankabut 45, Al-‘Ashr 2. Ada juga An-Nisa 1, Al-Ahzab 59, An-Nur, Al-Isra 24, Al-Anbiya, Al-Baqarah 165.

  1. An-Nur 31
  2. Az-Zalzalah 7
  3. Ali ‘Imran 185
  4. Al-Mukminun 1-11
  5. Al-‘Ankabut 45
  6. Al-‘Ashr 2
  7. An-Nisa 1
  8. Al-Ahzab 59
  9. An-Nur
  10. Al-Isra 24
  11. Al-Anbiya
  12. Al-Baqarah 165

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.