Surat Al-Qiyamah Ayat 26
كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِىَ
Arab-Latin: Kallā iżā balagatit-tarāqī
Artinya: Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan,
« Al-Qiyamah 25 ✵ Al-Qiyamah 27 »
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Tafsir Mendalam Mengenai Surat Al-Qiyamah Ayat 26
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qiyamah Ayat 26 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir mendalam dari ayat ini. Terdapat beberapa penjabaran dari para pakar tafsir terhadap isi surat Al-Qiyamah ayat 26, di antaranya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
26-30. Benar, ketika ruh telah naik ke dada bagian atas, sebagian hadirin berkata kepada sebagian lainnya, “Adakah peruqyah yang bisa meruqyah dan menyembuhkan apa yang dialaminya?” yang bersangkutan yakin bahwa apa yang terjadi padanya adalah perpisahannya dengan alam dunia, karena dia telah menyaksikan malaikat maut dengan matanya, beban berat perpisahan dunia bertemu dengan beban berat awal perjumpaan dengan akhirat. Hanya kepada Allah semata para hamba akan dikumpulkan, selanjutnya surga atau neraka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
26-29. Ayat-ayat ini dimulai dengan cercaan dan larangan mementingkan dunia daripada akhirat. Kemudian disampaikan jika nyawa telah sampai di kerongkongan, yaitu di tulang yang mengelilingi tenggorokan -berada di leher bagian bawah dan di atas dada-, maka orang-orang yang ada di sekitar orang yang sekarat itu mulai mencari orang yang dapat menyembuhkannya, karena mengira ia dapat melakukannya dan merasa ajalnya belum saatnya tiba. Padahal orang yang sekarat itu telah yakin ajalnya telah datang dan sudah saatnya berpisah dengan dunia dan seisinya; kemudian muncul-lah tanda-tanda kematian, di antaranya adalah kedua betisnya mulai bertaut dan tidak mampu dia gerakkan karena kematian telah menjulur pada keduanya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
26. Perkaranya tidak sebagaimana yang diduga oleh orang-orang musyrik bahwa apabila mereka meninggal mereka tidak akan disiksa. Jika nyawa salah seorang dari mereka telah mencapai puncak dadanya,
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
26. كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِىَ (Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan)
Yakni jika nafas atau ruh telah sampai ke kerongkongan.
Makna (التراقي) yakni tulang yang ada di antara jakun dan pundak. Dan disebutkan bahwa nafas telah sampai di kerongkongan sebagai isyarat akan dekatnya dia dengan kematian.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
26-27. Tidak! Untuk mencela orang kafir karena mereka lebih memilih kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat. Apabila ruh yang menyelimuti tulang telah sampai pada kerongkongan. Kemudian dikatakan kepada orang yang sedang sekarat itu: Siapa yang dapat menyembuhkan dan menyelamatkan dari sekarat ini?
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sekali-kali tidak} Hal itu tidak sesuai yang dianggapkan oleh orang-orang musyrik itu bahwa tidak ada kebangkitan setelah kematian, tentu asa {Apabila (nyawa) telah sampai di kerongkongan} ketika nyawa sampai di bagian atas dada
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
26-30. Allah memberi petuah kepada para hambaNya dengan menyebutkan orang yang kedatangan ajal, ketika ia sedang dalam keadaan berbaring dan ruhnya telah mencapai “kerongkongan” yaitu tulang tempat lubang kerongkongan, yang pada saat itu bencana kian dahsyat, ia mencari segala cara dan sebab yang dikira bisa menyembuhkan dan memberi kenikmatan. Karena itu Allah berfirman, “Dan dikatakan kepadanya, ‘Siapakah yang dapat menyembuhkanmu’,” yakni siapa yang meruqyahnya, karena angan-angannya sudah terputus dari berbagai sebab normal, ia pun bergantung pada sebab-sebab ilahiyah. Sayangnya, bila ketentuan dan takdir telah dipastikan dan berlaku, tidak ada yang bisa menangkalnya. “Dan dia yakin bahwasanya itulah waktu perpisahan (dengan dunia),” berpisah dengan dunia, “dan bertaut betis kiri dengan betis kanan,” yakni segala musibah menyatu dan bertaut, masalah kian membesar, bencana kian memuncak serta menginginkan agar ruh tetap saja ada bersamanya. Kemudian ia digiring menuju Allah agar seluruh amal perbuatannya dibalas dan ditegaskan. Ini adalah peringatan keras dari Allah dengan tujuan menggiring hati kepada keselamatan dan peringatan keras Allah dari segala sesuatu yang membinasakannya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qiyamah ayat 26: 26-28. Allah mengabarkan tentang kondisi manusia ketika sakaratul maut, Allah berkata : Sungguh benar wahai orang-orang musyrik, jika telah sampai ruh di kerongkongan, maka akan berpisah dari jasad. Dan berkata sebagian dai mereka yang hadir melihatnya : Apakah ada sesuatu yang dapat menyembuhkan sakaratul maut ? Maka sungguh orang yang mengalami sakaratul maut akan bepisah dengan jasadnya di dunia, karena orang yang mengalaminya akan melihat malaikat maut di hadapannya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala menasihati hamba-hamba-Nya dengan menyebutkan keadaan orang yang sedang dijemput kematian, dan bahwa apabila ruh telah sampai di kerongkongan, maka penderitaan semakin berat dan dicarilah segala cara dan sebab untuk menyembuhkan dan mengistirahatkannya. Oleh karena itu, pada ayat selanjutnya disebutkan, “Dan dikatakan (kepadanya), "Siapa yang dapat menyembuhkan?"
Kata ‘kalla’ di ayat ini bisa diartikan ‘Ingatlah’.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qiyamah Ayat 26
26-30. Ayat di atas mengingatkan siapa saja untuk tidak terlalu mencintai dunia karena setiap saat maut bisa datang. Sekali-kali tidak, yaitu tidak akan berlanjut kehidupan dunia ini, apabila nyawa seseorang telah sampai ke kerongkongan, dan ketika itu dikatakan kepadanya, 'siapa yang dapat menyembuhkan sakaratul maut ini'' dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan dunia yang dicintainya, dan bertaut betis kiri dengan betis kanan, karena hebatnya penderitaan pada saat akan mati dan ketakutan akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, dan kepada tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau ke surga bagi yang taat dan ke neraka bagi yang durhaka
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Demikian kumpulan penafsiran dari para mufassirin terkait makna dan arti surat Al-Qiyamah ayat 26 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Bantu syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.