Surat Al-Muddatstsir Ayat 32
كَلَّا وَٱلْقَمَرِ
Arab-Latin: Kallā wal-qamar
Artinya: Sekali-kali tidak, demi bulan,
« Al-Muddatstsir 31 ✵ Al-Muddatstsir 33 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Tentang Surat Al-Muddatstsir Ayat 32
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muddatstsir Ayat 32 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Ada kumpulan penjelasan dari banyak ulama mengenai isi surat Al-Muddatstsir ayat 32, sebagiannya sebagaimana termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
32-37. Perkaranya tidak seperti yang mereka katakan, berupa pendustaan kepada Rasulullah tentang apa yang beliau bawa. Allah bersumpah dengan rembulan, dengan malam ketika ia pergi dan berlalu, juga dengan Shubuh saat ia bersinar dan terbelah, sesungguhnya neraka merupakan salah satu perkara besar, sebagai peringatan dan ancaman bagi manusia, bagi siapa di antara kalian ingin mendekatkan dirinya kepada Tuhannya dengan melaksanakan ketaatan atau mundur dengan tidak melakukan kemaksiatan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
32. Akan tetapi terdapat segolongan manusia yang tidak mendapat manfaat dari peringatan ini dan enggan menerima kebenaran; golongan ini layak mendapatkan peringatan yang lebih tegas lagi.
Kemudian Allah bersumpah demi bulan, yang termasuk tanda-tanda besar yang menunjukkan keberadaan Pencipta.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
32. Perkaranya bukan seperti yang dikira oleh sebagian orang-orang musyrik bahwa cukup sahabat-sahabat mereka sebagai para penjaga Neraka Jahanam saja, sehingga mereka bisa membatalkan siksa Neraka dari mereka. Allah bersumpah dengan bulan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
32. كَلَّا وَالْقَمَرِ (Sekali-kali tidak, demi bulan)
Yakni Allah bersumpah dengan bulan dan benda-benda yang disebutkan setelahnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
32-33. Tidak! Ungkapan untuk menyanggah dan membantah mereka yang berkata: “Penjaga Saqar itu masih bisa dilawan, aku bersumpah demi bulan yang terang, dan demi malam yang gelap apabila berlalu dan juga menyelimuti.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sekali-kali tidak. Demi bulan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
32-34. “Sekali-kali tidak,” di sini bermakna sebenarnya atau bermakna sebagai pembukaan. Selanjutnya Allah bersumpah dengan bulan dan dengan malam pada saat berlalu serta dengan siang pada saat mulai terang karena dalam semua hal tersebut terdapat tanda-tanda kebesaran Allah yang agung yang menunjukkan atas sempurnanya Kuasa, Kebijaksanaan, luasnya kekuasaan dan menyeluruhnya rahmat serta pengetahuanNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 31-37
Allah SWT berfirman: (Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka) yaitu para penjaga neraka (melainkan dari malaikat) yaitu malaikat Zabaniyah yang kasar dan keras, yang demikian itu adalah jawaban terhadap orang-orang musyrik Quraisy, ketika diceritakan kepada mereka bilangan para penjaga neraka. Maka Abu Jahal berkata,"Wahai golongan orang-orang Quraisy, tidakkah setiap sepuluh orang dari kalian mampu mengalahkan seseorang dari mereka, maka pasti kalian dapat mengalahkan mereka?" Maka Allah SWT berfirman: (Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu, melainkan dari malaikat) yaitu kasar penampilannya, mereka tidak dapat dilawan dan dikalahkan.
Firman Allah SWT: (dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir) yaitu sesungguhnya Kami menyebutkan jumlah mereka sembilan belas hanya untuk menguji manusia (supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin) yaitu agar mereka mengetahui bahwa Rasul ini adalah benar dan mengatakan hal yang sesuai dengan yang ada pada mereka dari kitab-kitab samawi yang diturunkan kepada para nabi sebelumnya. (dan supaya orang yang beriman bertambah imannya) yaitu di samping iman mereka melalui apa yang mereka saksikan sendiri, bahwa berita yang disampaikan oleh nabi mereka, Muhammad SAW adalah benar (dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mukmin ita tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit) yaitu, orang-orang munafik (dan orang-orang kafir (mengatakan), 'Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?”) yaitu mereka berkata, "Apakah hikmah dalam menyebut hal itu di sini?" Allah SWT berfirman: (Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya) yaitu dengan adanya ini, maka akan bertambah kuat iman di dalam hati sebagian kaum dan akan bertambah goyahlah keimanan pada sebagian lainnya. MilikNyalah hikmah yang jelas dan hujjah yang pasti.
Firman Allah: (Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri) Tidak ada seorang pun yang mengetahui jumlah dan banyaknya mereka kecuali hanya Allah SWT, supaya tidak ada orang yang mempunyai dugaan bahwa mereka berjumlah sembilan belas malaikat saja. Sebagaimana yang dikatakan oleh segolongan orang-orang yang sesat dan bodoh dari kalangan para filsuf Yunani dan orang-orang yang serupa dengan mereka dari kalangan penganut kedua agama yang mendengar ayat ini, maka mereka bermaksud menafsirkannya dengan pengertian sepuluh akal dan sembilan jiwa yang hal ini merupakan buat-buatan mereka sendiri, tetapi mereka tidak mampu membuktikan kebenaran dari ketentuannya. Mereka hanya memahami permulaan dari ayat ini, tetapi ingkar dengan bagian terakhirnya, yaitu firman Allah SWT: (Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri)
Diriwayatkan dari Abu Dzar, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku telah melihat apa yang tidak kalian lihat dan aku telah mendengar apa yang tidak kalian dengar. Langit berderak dan sepantasnya bagi langit berderak karena tidak ada suatu tempat pun darinya selebar empat buah jari melainkan padanya terdapat malaikat yang sedang sujud”
Firman Allah SWT: (Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia) Mujahid dan lainnya berkata tentang “Dan tiadalah Saqar itu” yaitu neraka yang telah digambarkan. (Melainkan peringatan bagi manusia) Kemudian Allah SWT berfirman: (Sekali-kali tidak, demi bulan (32) dan malam ketika telah berlalu (33)) yaitu berlalu (dan subuh apabila mulai terang (34)) yaitu mulai bersinar (Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar (35)) yaitu azab yang amat besar, yaitu neraka Saqar. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan lainnya dari kalangan ulama Salaf (sebagai ancaman bagi manusia (36) (yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur (37)) yaitu bagi siapa yang mau menerima peringatan dan mendapat petunjuk kebenaran; atau siapa yang mundur darinya dan berpaling serta menolaknya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Muddatstsir ayat 32: 32-37. Sekali-kali tidak, tidaklah urusannya sebagaimana kalian sangka wahai orang-orang musyrik, yaitu tidak mungkin di antara mampu menaklukkan para penjaga neraka jahannam; Aku bersumpah dengan bulan jika sinarnya menyinari alam, dengan malam jika muncul dan pergi dan dengan subuh jika matahari telah naik; Sungguh jahannam termasuk salah satu ujian dan musibah yang besar, dimana Allah menjadikan sebagai peringatan bagi siapa dari seorang hamba yang bersegera agar lolos darinya, yaitu dengan mentauhidkan Allah dan taat kepada-Nya, kemudian mengerjakan apa yang diperintahkan, dan menjauhi larangan-Nya; Atau bagi hamba yang menganggap remeh (dari peringatan jahannam) dan kemudian dia celaka karena sebab kesyirikan dan maksiat. Sungguh setiap apa yang terjadi di hari kiamat termasuk kondisi yang dahsyat, terhina yang memasukinya karena dahsyatnya segala keadaannya dan panas apinya yang menyambar-nyambar, yang cahaya apinya menyala siang dan malam, dan bahan bakaranya adalah manusia dan batu-batuan. Dan firman Allah : لِمَن شَآءَ, sebagai bantahan kepada jabariyyah yang mereka berkata : Sesungguhnya seorang hamba dikuasai dan tidak memiliki kehendak apapun baginya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Maksud ‘tidak’ adalah bantahan terhadap ucapan orang-orang musyrik yang mengingkari hal-hal tersebut di atas. Ada pula yang mengatakan, bahwa kata “Kallaa” di ayat ini artinya “Alaa” (Ingatlah!).
Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah dengan bulan, dengan malam ketika berlalu dan dengan Subuh ketka semakin terang karena semuanya (bulan, malam dan Subuh) mengandung ayat-ayat Allah yang agung yang menunjukkan kesempurnaan Allah dan kebijaksanaan-Nya, luasnya keperkasaan-Nya, meratanya rahmat-Nya dan meliputnya ilmu-Nya. Yang disumpahi adalah neraka yang merupakan salah satu bencana yang sangat besar. Apabila Dia telah memberitahukan tentangnya dan kamu pun sudah mengetahuinya dengan jelas, maka barang siapa yang ingin maju dengan mengerjakan amal yang mendekatkan kepada Tuhannya, meraih keridhaan-Nya dan mendapatkan surganya, maka dipersilahkan, dan barang siapa yang ingin mundur dari itu sehingga ia mengerjakan maksiat dan mendekatkan dirinya ke neraka, maka dipersilahkan. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan katakanlah, "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” (Terj. Al Kahfi: 29)
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muddatstsir Ayat 32
32-37. Untuk menafikan dugaan orang-orang kafir tentang kemampuan mereka menghadapi penjaga-penjaga neraka, atau untuk mengancam dan menghardik mereka yang memperolok-olokkan bilangan itu, maka Allah berfirman, sekali-kali tidak! aku bersumpah demi bulan, dan demi malam ketika telah berlalu, dan demi subuh apabila mulai terang, sesungguhnya saqar itu adalah salah satu bencana yang sangat besar, sebagai ancaman yang mengerikan dan sekaligus sebagai peringatan bagi manusia, yaitu bagi siapa di antara kamu yang ingin maju meraih kebajikan atau mundur sehingga enggan untuk meraihnya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah aneka ragam penafsiran dari beragam ulama tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Muddatstsir ayat 32 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita. Dukung usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.