Surat Al-Muzzammil Ayat 11
وَذَرْنِى وَٱلْمُكَذِّبِينَ أُو۟لِى ٱلنَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيلًا
Arab-Latin: Wa żarnī wal-mukażżibīna ulin-na'mati wa mahhil-hum qalīlā
Artinya: Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.
« Al-Muzzammil 10 ✵ Al-Muzzammil 12 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Mengenai Surat Al-Muzzammil Ayat 11
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muzzammil Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan variasi penafsiran dari beragam mufassirun terkait isi surat Al-Muzzammil ayat 11, misalnya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
11. Biarkanlah Aku (wahai Rasul) dengan orang-orang yang mendustakan ayat-ayatKu yang bergelimang kenikmatan dan kemewahan hidup di dunia, berilah mereka penangguhan untuk beberapa saat dengan menunda azab atas mereka hingga ajal ketetapan azab atas mereka datang.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
11. Dan berpalinglah dari orang-orang yang mendustakan dan menyakitimu, janganlah kamu membalas mereka dengan perbuatan yang serupa; serahkanlah mereka kepada-Ku, Aku yang akan membalas mereka dengan balasan yang setimpal. Kebanyakan dari orang-orang yang mendustakanmu itu hidup dalam kemewahan dan kenikmatan, namun semua itu akan berakhir dengan kematian mereka yang akan segera datang, atau berakhir dengan kemenangan Islam.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
11. Janganlah engkau pedulikan urusan para pendusta yang hanya menikmati kenikmatan dunia, biarkanlah Aku berbuat terhadap mereka, dan tunggulah sebentar hingga ajal mereka datang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
11. وَذَرْنِى وَالْمُكَذِّبِينَ (Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu)
Yakni serahkan mereka kepada-Ku, dan jangan lagi kamu pedulikan mereka, sebab cukuplah Aku yang mengurus mereka dan membelas perbuatan mereka untukmu.
أُو۟لِى النَّعْمَةِ (orang-orang yang mempunyai kemewahan)
Yakni orang-orang yang berada dalam kekayaan, kelapangan, kemewahan, dan kenikmatan dunia.
وَمَهِّلْهُمْ قَلِيلًا (dan beri tangguhlah mereka barang sebentar)
Sampai datang ajal mereka. Pendapat lain mengatakan: yakni sampai turunnya azab bagi mereka di dunia.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
11. Biarkan Aku (Allah) yang bertindak dan biarkan orang-orang yang berdusta itu dengan risalahmu. Aku berkuasa untuk menghukum mereka, Aku akan mencukupkan urusanmu atas mereka. Mereka telah memiliki dan menikmati harta dan anak mereka. Tunggu saja sebentar, biarkanlah mereka, dengan lembut dan tanpa memberi hukuman. Ayat ini diturunkan untuk orang-orang sombong Quraisy dan pengolok-olok dari para pembesar Makkah
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Biarkanlah Aku, terhadap para pendusta yang memiliki segala kenikmatan hidup} orang yang memiliki kenikmatan dan hiburan di dunia {dan tangguhkanlah mereka sementara} sebentar saja sampai selesai ajal mereka
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
11. “Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu,” yakni, tinggalkan antara Aku dengan mereka. Aku akan membalas mereka, meski Aku memberi mereka waktu, bukan berarti Aku melalaikan mereka. Allah berfirman, “Orang-orang yang mempunyai kemewahan,” yakni para pemilik kenikmatan dan kekayaan yang bertindak melampaui batas pada saat Allah memperluas rizki mereka dan melapangkan mereka berkat karuniaNya seperti disebutkan dalam firmanNya,
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” -Al-Alaq: 6-7-
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 10-18
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk bersabar atas apa yang dikatakan orang-orang yang mendustakannya dari kalangan orang-orang yang bodoh dari kaumnya, dan hendaknya dia menjauhi mereka dengan cara yang baik, yaitu dengan cara yang tidak tercela. Kemudian Allah SWT berfirman kepada NabiNya seraya mengancam orang-orang kafir dari kalangan kaumnya, dan Dia adalah Tuhan Yang Maha Agung, tidak ada sesuatupun yang dapat bertahan terhadap murkaNya: (Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan) yaitu biarkanlah Aku saja yang akan bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, padahal mereka adalah orang-orang yang hidup mewah dan mempunyai harta yang banyak. Seharusnya mereka lebih taat daripada orang lain, dan mereka dapat menunaikan hak-hak yang tidak dimiliki oleh selain mereka (dan beri tangguhlah mereka barang sebentar) yaitu sebenatr. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras (24)) (Surah Luqman) Oleh karena itu Allah berfirman: (Karena Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat) yaitu ikatan-ikatan. Pendapat itu dikatakan Ikrimah, Qatadah, As-Suddi dan lainnya
(dan neraka yang bernyala-nyala) yaitu menyala-nyala dengan dahsyat (dan makanan yang menyumbat di tenggorokan) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah yang tertahan di tenggorokan, sehingga tidak bisa masuk, dan tidak pula keluar.
(dan azab yang pedih. Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan) yaitu berguncang (dan gunung-gunung berguncang keras, dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan) yaitu menjadi onggokan pasir sebelumnya berupa batu-batu besar. Kemudian gunung-gunung itu diledakkan dengan ledakan yang dahsyat, sehingga tidak ada sesuatu pun darinya yang tersisa melainkan lenyap, sehingga bumi menjadi datar, (sehingga) kamu tidak akan melihat lagi ada tempat yang rendah) (Surah Thaha: 107) yaitu lembah (dan yang tinggi di sana.") (Surah Thaha: 107) yaitu bukit, maknannya yaitu,tidak ada sesuatu pun yang rendah maupun tinggi.
Kemudian Allah SWT berfirman kepada orang-orang kafir Quraisy, tetapi makna yang dimaksud terhadap seluruh manusia (Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang rasul, yang menjadi saksi terhadapmu) yaitu terhadap amal perbuatan kalian. (sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang rasul kepada Fir’aun (15) Maka Fir’aun mendurhakai rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat (16)) Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, As-Suddi, dan Ats-Tsauri berkata tentang firmanNya: (dengan siksaan yang berat) yaitu, yang keras, yaitu, maka hati-hatilah kalian, dari mendustakan rasul ini sehingga kalian akan ditimpa azab yang menimpa Fir'aun, yang telah disiksa Allah dengan siksaan dari Tuhan Yang Maha perkasa lagi Maha kuasa. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia (25)) (Surah An-Nazi'at:25) Dan kalian lebih utama untuk mendapat kebinasaan dan kehancuran jika mendustakan rasul kalian, karena rasul kalian adalah rasul paling mulia dan paling agung daripada nabi Musa. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Mujahid.
Firman Allah SWT: (Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban (17)) Bisa dirafsirkan bahwa kata “yauman” merupakan ma'mul dari kata “tattaqun”, sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari bacaan Ibnu Mas'ud "maka bagaimanakah kalian takut, wahai manusia, dalam menghadapi hari yang dapat menjadikan anak-anak beruban, jika kalian tetap kafir kepada Allah dan mendustakanNya?" Bisa juga ditafsirkan sebagai ma'mul dari kata “kafartum” berdasarkan makna yang pertama, "maka bagaimanakah kalian mendapat keamanan dari hari yang kegemparan sangat dahsyat itu jika kalian tetap kafir?". Berdaasarkan makna yang kedua, yaitu "maka bagaimanakah kalian dapat memelihara diri kalian jika kalian mengingkari dan menentang adanya hari kiamat?". Keduanya mengandung makna yang baik tetapi yang lebih utama adalah pendapat yang pertama. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Makna firman Allah: (kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban) yaitu karena dahsyatnya kengerian, guncangan, dan huru-hara. Demikian itu terjadi saat Allah berfirman kepada nabi Adam, "Kirimkanlah orang-orang yang akan dimasukkan ke dalam neraka!" nabi Adam bertanya, "Berapakah jumlahnya?" Allah SWT berfirman, "Dari setiap seribu orang ada sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang dimasukkan ke dalam neraka, sedangkan yang satu orang ke dalam surga"
Firman Allah SWT: (Langit (pun) menjadi pecah belah pada hari itu karena Allah) Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa itu karena kedahsyatan dan kengeriannya.
Di antara mereka ada yang merujukkan dhamir kepada Allah SWT. Pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Mujahid, tetapi tidak kuat. karena itu belum disebut nama Allah di sini.
Firman Allah SWT: (Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana) yaitu, janji tentang terjadinya hari kiamat itu pasti, yaitu pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan lagi
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Muzzammil ayat 11: 11-14. Allah berkata dengan mengancam : Tinggalkan wahai Nabi Allah atas mereka orang-orang yang mendustakan ayat-Ku, yaitu mereka yang mengingkari agama Allah, orang-orang berharta, kaya dan penuh kemewahan; Biarkan mereka di atas kebathilannya dalaam waktu yang sebentar; Mereka akan diadzab dan dihisab di sisi Ku. Dan agar mereka (para pendusta) paham, bahwasanya mereka di sisi Kami pada hari kiamat di ikat dengan beban yang di letakkan di kedua kaki mereka sebagai penghinaan bagi mereka. Dan di sisi kami ada neraka yang keras yang apinya menyala-nyala yang mereka akan dilemparkan ke dalamnya. Dan di sisi kami juga ada makanan yang tidak mengenyangkan dan menyenangkan; Bahkan akan menyangkut (ketika dimakan) di tenggorkan karena sebab kejelekannya dan keburukannya. Seperti zaqum dan makanan berduri, dan di sisi kami pula terdapat adzab yang pedih dan menyakitkan. Adzab ini akan diberikan pada hari kiamat bagi orang-orang kafir dan para pengingkar dakwah. Hari dimana gunung, bumi bergoncang dan gempa serta bergerak. Dan gunung menjadi tumpukan pasir yang berterbangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Seperti para tokoh mereka (kaum kafir Mekkah).
Mereka bersikap melampaui batas ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala meluaskan rezeki-Nya dan melimpahkan karunia-Nya, seperti yang difirmankan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, “Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,-- Karena dia melihat dirinya serba cukup.” (Terj. Al ‘Alaq: 6-7)
Oleh karena itu, tidak lama kemudian para tokoh mereka terbunuh di perang Badar.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muzzammil Ayat 11
11-13. Setelah segala cara ditempuh untuk mengajak kaum musyrik beriman, ternyata mereka tetap musyrik, maka tidak perlu berkecil hati, karena Allah yang akan membalas mereka. Dan biarkanlah aku yang bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki segala kenikmatan hidup, dan berilah mereka penangguhan sebentar saja, karena sungguh, di sisi kami ada belenggu-belenggu yang berat yang akan mengikat mereka dan api neraka yang menyala-Nyala, dan mereka juga diberi makanan tetapi ada makanan yang apabila dimakan akan menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beberapa penafsiran dari beragam ahli tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Muzzammil ayat 11 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita. Sokong dakwah kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.